Namun altruisme yang sejati adalah kepedulian yang tidak mementingkan diri sendiri melainkan untuk kebaikan orang lain Baron Byrne, 2005.
Altruisme adalah tindakan sukarela untuk membantu orang lain tanpa pamrih, atau sekedar ingin beramal baik Schroeder, Panner, Dovidio, Piliavin
dalam Taylor, 2009
.
Bersadarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa altruisme adalah suatu tindakan kepedulian dan sukarela menolong orang lain tanpa
mengharapkan imbalan apapun dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain.
2.1.2. Teori Altruisme
Tiga teori menurut Myers 2003 yang dapat menjelaskan tentang motivasi seseorang melakukan tingkah laku altruisme adalah sebagai berikut:
1. Social-exchange
Pada teori ini, tindakan menolong dapat di jelaskan dengan adanya pertukaran sosial-timbal balik imbalan-reward. Altruisme menjelaskan bahwa imbalan-
reward yang memotivasi adalah inner-reward distress. Contohnya adalah kepuasan untuk menolong atau keadaan yang menyulitkan rasa bersalah
untuk menolong. 2.
Social Norm Alasan menolong orang lain salah satunya karena didasari oleh sesuatu
yang mengatakan pada kita untuk harus menolong. Sesuatu tersebut
adalah norma sosial. Pada altruisme, norma sosial tersebut dapat dijelaskan denganadanya social responsibility tanggung jawab sosial. Adanya
tanggung jawab sosial, dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan menolongkarena dibutuhkan dan tanpa mengharapkan imbalan di masa yang
akan datang. 3.
Evolutionary Psychology Pada teori ini, di jelaskan bahwa pokok dari kehidupan adalah
mempertahankan keturunan. Tingkah laku altruisme dapat muncul dengan mudah apabila orang lain yang akan disejahterakan merupakan orang yang
sama satu karakteristik seperti satu gen, satu suku, satu agama, satu gender, satu negara, perasaan senasib dan Iain-Iain.
Dari penjelasan diatas, Myers 2003 menyimpulkan altruisme akan dengan mudah terjadi dengan adanya :
1. Social Responsibility, seseorang merasa memiliki tanggung jawab sosial
dengan yang terjadi di sekitamya. 2.
Distress-inner reward, kepuasan pribadi-tanpa ada faktor eksternal. 3.
Kin Selection, ada salah satu karakteristik dari korban yang hampir sama.
2.1.3. Karakteristik Altruisme
Karakteristik individu yang memiliki kecenderungan altruis menurut Bierhoff, Klein, and Kramp dalam Baron Byrne, 2005 antara lain adalah sebagai
berikut: