Skala pola asuh orang tua yang akan diuji terdiri atas 30 item. Selanjutnya untuk menginterpretasi skor responden, peneliti menentukan 4 kategori jawaban,
yaitu: Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS.
3.5. Uji Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini validitas konstruk dari setiap instrument diuji dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis CFA. Adapun yang
dimaksud dengan CFA adalah model teori-penguji yang bertentangan dengan metode teori yang menghasilkan faktor seperti eksploratori. Dalam CFA,
penelitian dimulai dengan membuat hipotesis sebelum analisis. Model atau hipotesis dengan spesifik menentukan variabel mana yang akan berkorelasi
dengan faktor dan faktor mana yang berkorelasi. Hipotesis ini berdasarkan teori yang kuat atau landasan empiris. Menurut Umar dalam Afifah, 2011 tujuan CFA
adalah: 1.
Untuk menguji hipotesis tentang satu atau lebih faktor serta saling keterkaitan antara faktor tersebut sesuai model teori yang ditetapkan.
2. Untuk menguji validitas dari setiap indikator yang digunakan untuk
mengukur faktor atau konstruk tersebut. CFA sering digunakan dalam proses pengembangan skala untuk
memeriksa struktur laten dari suatu alat tes Brown, 2006. Dalam konteks ini, CFA digunakan untuk verifikasi jumlah dimensi yang mendasari instrument
faktor dengan pola hubungan item dengan faktor faktor loading. Hasil CFA
dapat memberikan bukti kuat validitas convergent dan diskriminan dari sebuah konstruk teoritis. Validitas konvergen diindikasi oleh bukti bahwa alat tes dengan
konstruk yang sama dan secara teori juga mengukur hal yang sama, maka korelasi antar tes tersebut tinggi. Sedangkan validitas diskriminan diindikasikan oleh hasil
yang menunjukkan bahwa indikator secara teoritis berbeda konstruk tidak saling berkorelasi tinggi.
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan CFA Joreskog Sorbom, 1988. Caranya terdiri dari tiga
langkah, yaitu: 1.
Menguji apakah hanya satu faktor saja yang menyebabkan item-item saling berkorelasi hipotesis unidimensionalitas item.
Hipotesis ini diuji dengan chi-square. Untuk memutuskan apakah memang tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari data dengan
matriks korelasi yang dihitung menurut teorimodel. Jika hasil chi-square tidak signifikan p0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa
“tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari data dan
model” tidak ditolak yang artinya item yang diuji mengukur satu faktor saja
unidimensional. Sedangkan, jika nilai chi-square signifikan p0.05 maka
hipotesis nihil tersebut ditolak yang artinya item-item yang diuji ternyata
mengukur lebih dari satu faktor multidimensional. Dalam keadaan demikian maka peneliti melakukan modifikasi terhadap model dengan cara
memperbolehkan item-item saling berkorelasi tetapi dengan tetap menjaga bahwa item hanya mengukur satu faktor unidimensional. Jika sudah