Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh item nomor 1,5,dan 20 tidak signifikan t 1,96 Dengan demikian item-item tersebut akan di-drop.
Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang bermuatan negatif. Dari nilai koefisien item diperoleh item yang bermuatan faktor negatif yaitu item
nomor 5, dengan demikian item nomor 5 akan didrop. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.
3.5.2.2 Kemampuan Menerima Kenyataan
Peneliti menguji apakah 4 item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur kemampuan menerima kenyataan. Dari hasil analisis
CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 62,96 , df = 2 , P-value = 0, RMSEA = 0,350 . Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak
2 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi
Square = 0 , df = 0 , P-value = 1 , RMSEA = 0 . Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor
saja yaitu mampu menerima kenyataan. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.3.
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1,96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran kemampuan beradaptasi disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.8 Muatan Item Kemampuan Beradaptasi No
Koefisien Standard
Error Nilai t
Signifikan
3 1,26
0,13 9,73
V 9
-0,29 0,07
-4,17 X
12 0,15
0,05 2,80
V 15
0,23 0,06
4,01 V
17 0,66
0,09 7,61
V 24
-0,19 0,06
-3,17 X
Keterangan : tanda V = signifikan t 1.96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 item yang signifikan t 1,96 dan 2 item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu item nomor 9 dan 24.
Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang bermuatan negatif. Dari nilai koefisien item diperoleh item yang bermuatan faktor negatif yaitu item
nomor 9 dan 24. Dengan demikian item nomor 9 dan 24 akan didrop. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor
skor.
3.5.2.3 Kemampuan Menguasai Amarah
Peneliti menguji apakah 4 item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur kemampuan menguasai amarah. Dari hasil analisis
Tabel 3.9 Muatan Item Kemampuan Menguasai Amarah No
Koefisien Standard
Error Nilai t
Signifikan
6 0,66
0,06 10,58
V 8
0,65 0,06
10,47 V
19 0,67
0,06 10,80
V 25
0,83 0,06
13,89 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1.96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor
dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item-item tersebut tidak akan di-drop.
3.5.3 Uji Validitas Konstruk Pola Asuh Orang Tua
3.5.3.1 Otoriter
Peneliti menguji apakah 10 item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur otoriter. Dari hasil analisis CFA dengan
model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 58,84 , df = 35 , P-value = 0,00705 , RMSEA = 0,052. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1
kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi
Square = 46,14, df = 34 , P-value = 0,08000 , RMSEA = 0,038 . Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya
mengukur satu faktor saja yaitu otoriter. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.6.
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1,96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran otoritatif disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.11 Muatan Item Otoritatif No
Koefisien Standard
Error Nilai t
Signifikan
4 -0,11
0,10 -1,13
X 5
-0,16 0,10
-1,65 X
8 0,29
0,10 2,77
V 11
0,54 0,13
3,98 V
15 -0,04
0,10 -0,13
X 20
0,22 0,10
2,17 V
22 0,22
0,10 2,19
V 23
0,17 0,10
1,74 X
27 0,06
0,04 1,68
X 30
0,26 0,10
2,59 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1.96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 5 item yang signifikan t 1,96 dan 5 item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu item nomor 4,5,15,23 dan 27.
Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang bermuatan negatif. Dari nilai koefisien item diperoleh item yang bermuatan faktor negatif yaitu item
nomor 4,5 dan 15, dengan demikian item tersebut akan didrop. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Dengan
demikian item yang akan didrop dengan tidak ikut dianalisis adalah item nomor 4,5,15,23 dan 27