BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian setiap tahapan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Value added time berdasarkan current state map adalah 461.98 menit dibandingkan Non value added time sebesar 16.62 hari. Value added time
hanya 1.89 dari total lead time. 2. Pemborosan utama di perusahaan adalah adanya pemborosan waktu
menunggu dan pemborosan gerakan. Pemborosan waktu menunggu termasuk produk menunggu untuk proses sorting, seaming, coding, dan packing.
Pemborosan gerakan adalah adanya sejumlah waktu mencari, memilih, dan memeriksa yang tidak efesien.
3. Stasiun kerja yang perlu diperbaiki menurut takt time adalah stasiun picking, filling
dan packing. 6. Berdasarkan future state map tindakan perbaikan yang perlu dilakukan adalah:
a. Perbaikan prosedur kerja di bagian receiving raw material, picking, sorting, filling, seaming, coding, packing
dan bagian QC b. Melakukan pengelompokan produk sejak awal dengan memanfaatkan
perbedaan warna keranjang c. Perbaikan teknik pengumpulan bahan agar lebih efektif dan efesien.
Universitas Sumatera Utara
d. Mengembangkan aliran kontiniu pada bagian coding dan packing e. Pengurangan ukuran batch produksi
f. Melakukan pengendalian produksi di lantai pabrik untuk mengurangi waktu menunggu produk di setiap proses.
7. Pengurangan lead time yang diharapkan dicapai pada future state map adalah sebesar dari 16.94 menjadi 12.46 hari atau terjadi pengurangan sebesar
26.45.
7.2. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini kepada pihak perusahaan adalah:
1. Tindakan perbaikan dapat disesuaikan dengan melihat kemudahan implementasinya di lapangan tanpa mengabaikan ide dasar.
2. Perusahaan harus menjaga komitmen untuk mau berubah dan melakukan perbaikan.
3. Perlunya pelatihan yang tepat sasaran kepada para pekerja dan memberi pekerja tanggung jawab bahwa apa yang dilakukannya sangat penting dan
menentukan keberhasilan perusahaan rasa memiliki perusahaan 4. Usulan perbaikan future state map yang telah ada belum meliputi seluruh
pemborosan yang mungkin ada di perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan perbaikan secara terus menerus continuous improvement
dengan membuat current state map yang baru dan membuat usulan baru.
Universitas Sumatera Utara
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian yang lebih lanjut adalah: 1. Pemborosan yang belum diteliti dalam penelitian ini adalah overproduction,
inventory dan product defect.
2. Bila perusahaan telah berhasil mencapai stabilitas awal dengan mengurangi pemborosan yang ada, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penerapan
supermarket pull system .
3. Penelitian dapat dilakukan untuk bidang jasa. 4. Value stream mapping dapat dikembangkan lebih dalam dengan menggunakan
tujuh alat pemetaan aliran yang sesuai untuk ketujuh jenis waste. Penggunaan tabel VALSAT Value stream mapping tools diperkenalkan oleh Hines and
Rich.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Fawaz. 2003. Lean Manufacturing Tools and Techniques in The Process Industry with a Focus on Steel
. Dissertation of Department of Industrial Engineering, University of Pittsburgh.
Bennet, Bob and Joel Sutherland. August 2007. The Seven Deadly Waste of Logistics.
Lehight University Center for Value Chain Research. Liker, Jeffrey K. 2004. The Toyota Way. America: Mc.Grawhill.
Liker, Jeffrey K, and David Meier. 2006. The Toyota Way Fieldbook. America: Mc.Grawhill.
Lovelle, J. 2001, Feb. Mapping the Value Stream. IIE Solutions, Norcross Vol 33. Mekong Capital. 2004. Introduction to Lean Manufacturing. Vietnam.
Nicholas, John M. 1998. Competitive Manufacturing Management. Singapore: Mc. Grawhill.
Rother M, and Shook J. 2003. Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda.
USA: The Lean Enterprise Institute, Inc. Sutalaksana, Iftikar Z, dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut
Teknologi Bandung. Simon, Kerry. 2008. SIPOC Diagram, 2008. Website iSixSigma.
Vardeman, Stephen. 2001. The Impact of Shigeo Shingo on Modern Manufacturing Practices.
Journal of IE 361. Womack, James P. 2006, Mei. Value Stream Mapping. Manufacturing
Engineering ABIINFORM Global, 136,5.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut.
1. Direktur a. Merencanakan strategi perusahaan dan melaksanakannya untuk mencapai
tujuan perusahaan. b. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan sehingga para
karyawan dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik. c. Memimpin, mendidik, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan rencana
yang telah ditetapkan. d. Memberikan kekuasaan mandat kepada para manajer dan kepala bagian
yang ditunjuk. e. Bertanggung jawab penuh atas kondisi dan kemajuan perusahaan
2. Manajer Personalia a. Menentukan jumlah dan kualifikasi pendidikan karyawan untuk berbagai
jabatan dalam perusahaan, baik di tingkat pimpinan, manajer, supervisor, kepala bagian, maupun staf.
b. Melakukan pembinaan karyawan, baik moral maupun material untuk meningkatkan motivasi dan gairah kerja para karyawan.
Universitas Sumatera Utara
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan bidang dan jabatannya untuk meningkatkan profesionalisme mereka.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas tersedianya sumber daya manusia yang diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan.
3. Manajer Pemasaran a. Melaksanakan kegiatan pemasaran atas produk yang dihasilkan.
b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, permintaan, pesaing, dan peluang pasar.
c. Mencari pasar baru di luar negeri untuk mengembangkan jaringan dan daerah pemasaran.
d. Membantu direktur dalam menetapkan target pemasaran dan kebijakan dalam perluasan pangsa pasar.
e. Bersama-sama dengan direktur dalam menetapkan kebijaksanaan harga jual dan sistem pembayaran.
f. Membuat perkiraan tentang permintaan pasar pada masa yang akan datang.
g. Bertanggung jawab kepada Direktur atas kelancaran pemasaran.
4. Manajer Produksi a. Merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasi seluruh kegiatan produksi.
b. Mengusahakan kelancaran kegiatan produksi dan berupaya untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan produksi.
Universitas Sumatera Utara
c. Menangani semua operational produksi dan memastikan bahwa semua proses produksi berjalan sesuai dengan strategi yang diinginkan.
d. Memimpin rapat yang berhubungan dengan implementasi pekerjaan masing-masing divisi.
e. Bertanggung jawab terhadap jadwal produksi, mengkalkulasikan dan menentukan jumlah karyawan dan bahan baku yang diperlukan untuk
produksi. f. Bertanggung jawab kepada Direktur atas segala hal yang berkaitan dengan
bidang produksi di perusahaan.
5. Supervisor Produksi a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target jangka pendek yang
ditentukan manajer produksi seperti jumlah bahan yang diproduksi, kualitas, safety, overtime cost.
b. Mengawasi penanganan dan pengoperasian produksi mulai dari bahan baku hingga finished product.
c. Bertanggung jawab terhadap Manajer Produksi.
6. Ka. Produksi Administrasi a. Memastikan bahwa proses produksi diproses secara efesien, kualitas dan
kuantitas yang sesuai, dan menentukan costing produk. b. Mengecek absensi karyawan.
c. Mengevaluasi dan membuat laporan hasil produksi.
Universitas Sumatera Utara
7. Ka. Store Keeper a. Mengadakan pengaturan barang masuk dan keluar gudang.
b. Bertanggung jawab atas kondisi ruang pendinginan, pengaturan suhu yang sesuai dan sanitasi.
c. Membuat laporan inventori d. Bertanggung jawab atas kondisi bahan yang disimpan.
e. Bertanggung jawab terhadap Manajer Produksi.
8. Manajer Pembelian a. Merencanakan pembelian bahan baku, bahan tambahan, dan bahan
penolong yang akan digunakan. b. Menangani administrasi bahan-bahan yang digunakan dengan teliti dan
teratur. c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas tersedianya bahan-bahan yang
digunakan dalam proses produksi.
9. Manajer Keuangan a. Menyusun anggaran belanja dan pendapatan perusahaan secara berkala.
b. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan dana dan memelihara kas untuk menjaga kelancaran produksi.
c. Bersama-sama dengan direksi mengatur kebijakan penggunaan dana untuk gajiupah karyawan, kesejahteraan karyawan, pembelian bahan baku, dan
kredit-kredit penjualan.
Universitas Sumatera Utara
d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas keuangan perusahaan.
10. Manajer Q.A. a. Mengevaluasi semua record QC dan memastikan kesesuaiannya.
b. Melakukan tindakan yang diperlukan apabila standar mutu yang telah ditetapkan tidak tercapai.
c. Bekerja sama dengan Manajer Produksi dalam merencanakan proses pengendalian mutu sehingga dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan. d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas mutu bahan, proses produksi, dan
produk akhir.
11. Ka. Q.C. a. Mengawasi proses pengendalian mutu bahan, proses produksi, serta
produk jadi. b. Mengontrol sanitasi peralatan, ruangan pengolahan dan lingkungan pabrik.
c. Membuat laporan hasil penilaian mutu bahan, proses produksi, serta produk jadi.
d. Bertanggung jawab kepada Manajer Q.A. atas standar mutu produk.
12. Ka. Laboratorium a. Melakukan penelitian dan pemeriksaan mikrobiologi terhadap produk agar
sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Memberikan saran kepada Manajer Q.A. mengenai mutu produk dan tingkat kebersihan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
produksi. c. Bertanggung jawab kepada Manajer Q.A. atas operasional kegiatan
laboratorium.
13. Manajer Akunting a. Membuat pembukuan atas keuangan perusahaan.
b. Membuat laporan keuangan untuk tujuan pengawasan oleh direksi dan pertanggungjawaban kepada pemegang saham.
c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas pembukuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 PENGUJIAN DATA WAKTU
2.1. Pengujian Data Cycle Time Picking