BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Toba Surimi Industries didirikan pada tanggal 23 Desember 1998 oleh Bapak Bintarna Tardy merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan dan pengalengan daging rajungan. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta nasional Perusahaan dengan akte pendirian nomor 59 dibuat di
hadapan notaris Herman Saptaputra, SH. Anggaran dasar perseroan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 5 Juni 1999, nomor C2-
5953.HT.01.01.Th’99 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara tanggal 11 Juli 2000, nomor 55 dan Berita Negara RI nomor 35952000.
Perusahaan berlokasi di Jalan Pulau Pinang 2, Kawasan Industri Medan II KIM II. Pabrik pasteurisasi daging rajungan ini dibangun di atas tanah seluas
12.056 m
2
PT. Toba Surimi Industries mulai beroperasi komersial pada tanggal 1 Maret 2000 dengan mengoperasikan 1 satu unit pabrik pengolahan dan
pengalengan daging rajungan berkapasitas 2 ton bahan baku per hari. Setelah dengan bukti kepemilikan berupa sertifikat hak guna bangunan HGB
nomor 257 tanggal 8 Nopember 1998 dan surat ukur nomor 71Saentis1998 tanggal 14 Oktober 1998. Kedua surat tersebut diterbitkan oleh kantor pertanahan
Kabupaten Deli Serdang atas nama PT. Toba Surimi Industries dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 24 September 2028.
Universitas Sumatera Utara
melakukan uji coba selama dua bulan, perusahaan sudah dapat melakukan ekspor perdana dengan sukses pada bulan Mei 2000. Untuk memenuhi permintaan pasar
yang terus meningkat, PT. Toba Surimi Industries melakukan peningkatan kapasitas pabrik. Saat ini pabrik berkapasitas 5 ton bahan baku daging rajungan
perhari. Pada awal pendiriannya, PT. Toba Surimi Industries mempunyai jumlah
tenaga kerja sebanyak 325 orang. Seiring dengan perkembangan usaha, perusahaan telah menambah jumlah tenaga kerjanya menjadi 584 orang untuk
memenuhi permintaan yang semakin meningkat. PT. Toba Surimi Industries juga berusaha meningkatkan dan menjaga mutu produk dengan menjalankan program
manejemen mutu terpadu.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha