bahan baku hingga produk akhir. Sehingga yang menjadi model line adalah produk rajungan.
5.2.1.2. Menentukan value stream manager
Value stream manager adalah orang yang memahami keseluruhan sistem
dan proses produksi yang terjadi di pabrik. Orang inilah yang akan membantu penulis dalam memahami detail proses produksi dan perancangan perbaikan. Pada
penelitian ini penulis dibantu supervisor produksi.
5.2.1.3. Pengujian Data Waktu Proses 5.2.1.3.1. Uji Normal
Uji normal dilakukan untuk memastikan data berdistribusi normal dengan menggunakan metode uji kecocokan suatu fungsi Uji Chi Square. Langkah uji
normal untuk data bagian receiving raw material adalah sebagai berikut: 1. Y
min
= 17.2 Y
maks
= 20.5 2. R = Y
maks
- Y
min
7 .
66 .
5 3
. 3
= =
= =
K R
I = 3.3
3. K = 1 + 3,3 log N ; N = jumlah data = 1 + 3,3 log 15
= 4.88 ≈ 5
4.
5. Rata-rata,
49 .
18 15
2 5
. 20
... 5
7 .
17 2
17 .
= +
+ +
= =
∑ ∑
x x
x fi
xi fi
X
Universitas Sumatera Utara
6. Standard deviasi
10 .
1 1
15 49
. 18
5 .
20 2
... 49
. 18
7 .
17 5
49 .
18 17
2 1
2
= −
− +
+ −
+ −
= −
− =
∑
n X
Xi fi
σ
Perhitungan Uji Suai Normal untuk data receiving raw material dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Uji Suai Normal Data Receiving Raw Material
Selang Kelas BKB
BKA Frekuensi
Oi Xi
Luas ei
16,7-17,3 16.65
17.35 2
17 0.1025
1.5382 0.139
17,4-18,0 17.35
18.05 5
17.7 0.1940
2.9099 1.501
18,1-18,7 18.05
18.75 2
18.4 0.2484
3.7257 0.799
18,8-19,4 18.75
19.45 3
19.1 0.2153
3.2290 0.016
19,5-20,1 19.45
20.15 1
19.8 0.1263
1.8942 0.422
20,2-20,8 20.15
20.85 2
20.5 0.0501
0.7519 2.072
15 1
4.949
7. Rumuskan Hipotesa Ho : Data berdistribusi normal
Hi : Data tidak berdistribusi normal 8. Nilai Chi Kuadrat hitung
949 .
4
5 1
2 2
= −
=
∑
= i
ei ei
Oi X
9. Nilai Chi Kuadrat tabel untuk V = 3 dan α = 0.05 adalah 9.348
10. Chi Kuadrat hitung 4.949 Chi Kuadrat tabel 9.348, maka : Ho diterima Artinya Data berdistribusi normal.
2
χ
Universitas Sumatera Utara
Gambar grafik sebaran data receiving raw material dapat dilihat pada Gambar 5.8.
1 2
3 4
5 6
16,7-17,3 17,4-18,0
18,1-18,7 18,8-19,4
19,5-20,1 20,2-20,8
oi ei
Gambar 5.8. Grafik Sebaran Data Receiving Raw Material
Hasil uji normal data waktu seluruh proses dapat dilihat pada Lampiran 2.
5.2.1.3.2. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman untuk mendeteksi adanya data yang berada di luar batas kendali. Jika data berada di dalam kedua batas kontrol maka data dikatakan
seragam dan berasal dari sistem dengan sebab yang sama. Uji keseragaman untuk data Receiving Raw Material adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata, 45
. 18
15 3
. 18
... 7
. 17
6 .
17 =
+ +
+ =
= Χ
∑
n X
n
2. Simpangan baku
10 .
1 1
15 45
. 18
7 .
17 ...
45 .
18 6
. 17
1
2
= −
− +
+ −
= −
− =
∑
n X
X s
i
3. Batas kelas
BKA = X + 2 s = 18.45 + 2 1.10 = 20.66 BKA = X - 2 s = 18.45 – 2 1.10 = 16.25
Universitas Sumatera Utara
Uji keseragaman data untuk bagian Receiving Raw Material dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Uji Keseragaman Data Bagian Raw Material
Pengamatan X
X s
BKA BKB
1 17.6
18.45 1.10
20.66 16.25
2 17.7
18.45 1.10
20.66 16.25
3 18.1
18.45 1.10
20.66 16.25
4 17.8
18.45 1.10
20.66 16.25
5 19.4
18.45 1.10
20.66 16.25
6 19.6
18.45 1.10
20.66 16.25
7 20.5
18.45 1.10
20.66 16.25
8 18.9
18.45 1.10
20.66 16.25
9 17.6
18.45 1.10
20.66 16.25
10 20.4
18.45 1.10
20.66 16.25
11 17.3
18.45 1.10
20.66 16.25
12 18.9
18.45 1.10
20.66 16.25
13 17.5
18.45 1.10
20.66 16.25
14 17.2
18.45 1.10
20.66 16.25
15 18.3
18.45 1.10
20.66 16.25
Peta Kendali CT Raw Material dapat dilihat pada Gambar 5.9.
Universitas Sumatera Utara
Control Chart CT
14.00 15.00
16.00 17.00
18.00 19.00
20.00 21.00
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15
Pengamatan
W ak
tu
BKA Cycle Time
BKB
Gambar 5.9. Peta Kendali CT Raw Material
Data berada dalam kendali maka data sudah seragam. Hasil uji keseragaman data untuk data waktu seluruh proses dapat dilihat pada
Lampiran 2.
5.2.1.3.3. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data digunakan untuk menguji jumlah pengukuran apakah sudah representatif. Uji kecukupan data untuk Bagian Receiving Raw Material
adalah sebagai berikut:
6 3
. 5
8 .
276 8
. 276
88 .
5124 15
40 40
2 2
2 2
2
≈ =
− =
− =
∑ ∑
∑
X X
X N
N
N`N maka data sudah cukup. Hasil uji kecukupan data untuk data waktu seluruh proses dapat dilihat pada
Lampiran 2. Rekapitulasi hasil pengujian data proses dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Rekapitulasi Pengujian Data Waktu Proses Proses
Uji Normal Uji Keseragaman
Uji Kecukupan
Receiving Raw Material Normal
Seragam Cukup
Picking Normal
Seragam Cukup
Jumbo Lump Normal
Seragam Cukup
All Lump Normal
Seragam Cukup
Claw Normal
Seragam Cukup
Special Normal
Seragam Cukup
Sorting Normal
Seragam Cukup
Jumbo Lump Normal
Seragam Cukup
All Lump Normal
Seragam Cukup
Claw Normal
Seragam Cukup
Special Normal
Seragam Cukup
Filling Normal
Seragam Cukup
Jumbo Lump Normal
Seragam Cukup
All Lump Normal
Seragam Cukup
Claw Normal
Seragam Cukup
Special Normal
Seragam Cukup
Backfin Normal
Seragam Cukup
Weighting Normal
Seragam Cukup
Seaming Normal
Seragam Cukup
Pasteurization Normal
Seragam Cukup
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Rekapitulasi Pengujian Data Waktu Proses Lanjutan Proses
Uji Normal Uji Keseragaman
Uji Kecukupan
Cooling Normal
Seragam Cukup
Coding Normal
Seragam Cukup
Packing Normal
Seragam Cukup
Data yang memenuhi uji normal, keseragaman dan kecukupan data diambil nilai rata-ratanya. Cycle time pengopekan cangkang adalah 18.45 detik perekor. 1
keranjang rajungan dikumpulkan dari setiap regu pekerja. Dengan satuan batch 62.1 kg rajungan Berat seekor rajungan yang digunakan dalam penelitian adalah
100 gr maka untuk 1 meja picking dibutuhkan 621 ekor rajungan. Setelah tersedia 10 keranjang setiap regu baru dilakukan pemindahan ke bagian picking. 1 regu
terdiri dari 3 pekerja. Maka 1 orang pekerja mengerjakan 103 keranjang. Waktu untuk menghasilkan 10 keranjang oleh tiap regu adalah:
CT = 103 keranjang x 20 ekorkeranjang x 18.45 detikekor = 1230 detik = 20.5 menit.
Ringkasan waktu proses setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Ringkasan Data Waktu Proses Setiap Stasiun Proses
Cycle Time min Changeover Time min
Receiving Raw Material 20.5
- Picking
Jumbo Lump 122.87
- All Lump
125.26 -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Ringkasan Data Waktu Proses Setiap Stasiun Lanjutan Proses
Cycle Time min Changeover Time min
Claw 124.45
- Special
126.29 -
Sorting Jumbo Lump
15.63 -
All Lump 19.73
- Claw
24.04 -
Special 21.36
- Filling
Jumbo Lump 12.18
- All Lump
21.80 -
Claw 30.28
- Special
9.81 -
Backfin 3.69
- Weighting
7.86 -
Seaming 1.27
- Pasteurization
125 -
Cooling 120
- Coding
0.51 24
Packing 6.23
-
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.4. Membuat Diagram SIPOC
Diagram SIPOC digunakan untuk menunjukkan batasan dan ruang lingkup dari penelitian. Diagram ini menggambarkan proses-proses utama yang terjadi,
urutan antar proses, pemasok dan pelanggan yang terlibat dalam proses produksi. Elemen-elemen yang digunakan dalam diagram adalah:
1. Supplier : Raw material storage, warehouse 2. Input
: Cooked crab, packing material, food additive, daily production priorities
3. Process : Receiving raw material, picking, sorting, filling and weighting, seaming, pasteurization, cooling, coding, packing
. 4. Output : Cans crab meat
5. Customer : Chilled storage Elemen-elemen ini digambar dalam SIPOC Diagram yang dapat dilihat pada
Gambar 5.10.
Universitas Sumatera Utara
SUPPLIER INPUT
PROCESS OUTPUT
CUSTOMER Receiving
Raw Material
Picking Sorting
Filling and Weighting
Seaming Pasteurization
Cooling Coding
Packing Chilled
Storage Stuffing
Cans Crab
Meat Cooked
Crab
Food Additive
Packing Material
Raw Material
Storage
Warehou se
Daily Productio
n Priorities
Gambar 5.10. SIPOC Diagram
5.2.1.5. Membuat peta untuk setiap kategori proses Door-to-Door Flow di
sepanjang value stream
Pembuatan peta setiap kategori proses Door-to-Door Flow memerlukan informasi yang akan direkapitulasi dalam satu process box. Untuk itu perlu
dipahami urutan proses produksi. Urutan proses yang diperhatikan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Penerimaan bahan baku receiving raw material Tahap ini merupakan awal pengolahan rajungan, dimana rajungan yang sesuai
spesifikasi perusahaan akan dikeluarkan dari fiber box diletakkan diatas meja yang akan dipisah menurut ukurannya dan ditempatkan dalam keranjang-
keranjang kecil yang masing-masing memuat sekitar 20 ekor rajungan. Kegiatan ini dilakukan oleh 8 pekerja. Pengamatan dilakukan hanya kepada
satu orang pekerja. Keranjang ini akan dibawa ke meja tempat pengopekan cangkang dan dibuang bagian dalam yang tidak berguna. Pekerjaan ini
dilakukan oleh 12 regu yang setiap regunya terdiri dari 3 orang. Bahan yang telah dikopek tidak dapat disimpan sehingga harus diproses hari itu juga.
2. Pencongkelan picking Tahap ini daging rajungan dalam setiap keranjang yang dibawa dari receiving
raw material dikopek dagingnya oleh masing-masing pekerja dalam 1 regu. 1
regu terdiri dari 4 pekerja yang mengopek satu bagian tertentu yaitu jumbo lump, all lump, claw,
dan special. Kegiatan pekerja juga termasuk memilih bagian rajungan dan memindahkan keranjang yang sudah kosong dari
tumpukan keranjang di meja. Terkadang pekerja juga mengambil sendiri rajungan yang hendak dikopek. Rendemen rajungan berdasarkan data
perusahaan adalah 30. Hasil pengopekan akan dikumpulkan oleh pekerja khusus setiap 2 jam sekali dari setiap meja, dimana dalam 1 meja terdiri dari 3
regu. Pengukuran waktu dilakukan sejak pekerja memulai pekerjaannya hingga hasil picking dikumpulkan oleh pekerja khusus pada 1 meja. Waktu
yang digunakan adalah yang terbesar bagian special yang menghasilkan 61.2
Universitas Sumatera Utara
kg daging dari 20 meja picking. Pengumpulan dilakukan pekerja khusus dengan mendatangi masing-masing pekerja.
3. Penyortiran sorting Proses penyortiran ini bertujuan untuk membuang sisa-sisa kulit yang
menempel dan memisahkan daging rajungan yang tidak terkopek secara utuh ke bagian backfin. Berdasarkan keterangan perusahaan waste dari proses
penyortiran adalah sebesar 4. Penyortiran perkeranjang dilakukan oleh satu orang pekerja. Setelah seluruh bahan selesai disortir baru dipindahkan ke
bagian filling. Waktu yang digunakan adalah penyortiran bagian claw yang menghasilkan 4.8 kg daging.
4. Pengisian dan penimbangan filling and weighing Tahap ini pekerja melakukan penambahan food additive berupa sodium acid
pyroposphate sebesar 0,1 – 0,25 ke dalam keranjang. Kegiatan pekerja termasuk memilih kaleng dan menyusun daging kedalam kaleng. Waktu yang
dipilih adalah pengisian bagian claw untuk 10 kaleng. Pengisian perkeranjang dilakukan oleh 1 orang pekerja. Kaleng yang telah diisi dengan daging
rajungan akan ditimbang seberat 543 – 546 gram berat kotor dengan timbangan digital. Hasil filling dari basket yang diperoleh dari 1 meja picking
selama 2 jam adalah 29 kaleng 5 kaleng jumbo lump, 6 kaleng all lump, 10 kaleng claw, 6 kaleng special, dan 2 kaleng backfin. Waktu weighting diukur
untuk 29 kaleng. Hasil weighting dipindahkan dan ditumpuk di bagian seaming
.
Universitas Sumatera Utara
5. Penutupan kaleng seaming Pekerja akan menyusun kaleng pada jalur seaming setiap selang 2 detik.
Selama bergerak menuju bagian penutupan kaleng, kaleng yang berisi daging rajungan akan dipanaskan dengan uap bersuhu 100°C selama 10 detik.
Penutupan kaleng dilakukan dengan menggunakan mesin seamer. Proses seaming
dimulai setelah jumlah kaleng cukup banyak untuk memulai proses pasteurisasi. Pengukuran waktu dilakukan untuk 29 kaleng. Keluaran dari
seamer akan disusun dalam fish basket dan diangkut ke bagian pasteurisasi
dengan trolley basket. 6. Pasteurisasi pasteurizing
Pekerja akan mengangkat fish basket fish basket yang terisi ke bagian pasteurisasi. Proses pasteurisasi dimulai bila sudah hampir penuh 2 tangki.
Pasteurisasi dilakukan pada suhu 88°C selama 125 menit per tangki. 7. Pendinginan cooling
Setelah proses pasteurisasi selesai, fish basket yang terdapat dalam tangki cooking
pemanas akan diangkat secara manual oleh pekerja yang menggunakan sarung tangan tebal dan dimasukkan ke dalam tangki cooking
pendingin sehingga mengalami proses pendinginan. Pendinginan berlangsung selama dua jam dan suhu dipertahankan dibawah 2°C.
8. Pemberian kode coding Saat jumlah produksi tinggi, produk hasil pasteurisasi sering langsung
disimpan di ante room karena tidak sempat diproses lebih lanjut dan diberi kode keesokan harinya. Pemberian kode dilakukan di dalam ruang
Universitas Sumatera Utara
pengepakan packing dengan menggunakan mesin inject printer yang dioperasikan 1 pekerja dengan 2 orang yang membantu. Kode untuk setiap
jenis produk berbeda, sehingga bila terjadi pergantian produk yang diberi kode, terdapat waktu changeover selama 3 menit untuk setiap pengaturan
kode. 9.
Pengepakan packing Pekerja memasukkan produk dengan hati-hati dan teliti ke dalam kotak karton.
Hal ini untuk mencegah munculnya kesalahan dalam memasukkan produk karena jenis daging rajungan yang sama mempunyai label yang berbeda-beda
tergantung pada negara pengimpornya. Pengukuran waktu dilakukan untuk 29 kaleng. Produk yang standar mutunya memenuhi setelah diperiksa bagian QC
akan diperiksa isinya sekali lagi sebelum ditutup dengan isolasi. Pengamatan dilakukan terhadap seorang pekerja. Produk yang sudah dikemas dalam karton
akan dibawa ke ruang pendingin untuk disimpan. Produk jadi dapat disimpan selama 1 bulan.
Informasi yang terkumpul dari setiap stasiun kerja dimasukkan dalam process box
. Untuk bagian receiving raw material informasi yang terkumpul untuk dimasukkan dalam satu process box adalah:
a. Bagian atas box diberi nama stasiun kerja, yaitu Receiving Raw Material. b. Jumlah operator dilambangkan dengan simbol
Jumlah operator adalah yang diamati pada value stream, dimana untuk bagian receiving raw material
terdapat 3 orang pekerja dalam 1 regu yang mengopek 10 keranjang rajungan.
Universitas Sumatera Utara
c. Waktu siklus yaitu waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan pekerjaannya berupa 10 keranjang rajungan sebelum mengulangi kegiatan
untuk menyelesaikan 10 keranjang berikutnya. Waktu siklus dilambangkan dengan CT yaitu 20.5 menit.
d. Changeover time yaitu waktu setup yang dibutuhkan untuk mengganti dari memproduksi satu produk ke produk lain dilambangkan dengan CO. Pada
bagian receiving raw material CO sama dengan nol. e. Uptime pada bagian receiving raw material berupa efesiensi waktu stasiun
kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Uptime pada bagian ini diperoleh dari keterangan value stream manager adalah 96.
Informasi ini dikumpulkan pada satu process box yang dapat dilihat pada Gambar 5.11.
3
Receiving Raw Material
CT = 20.5 min CO = 0 min
Uptime= 96 3 operator
Gambar 5.11. Process Box Receiving Raw Material
Setiap stasiun kerja digambarkan dalam satu process box. Gambar 5.12 menunjukkan Current State Map yang menggambarkan kondisi nyata seluruh
proses yang terjadi di lantai pabrik dalam process box dan gambaran inventory serta WIP yang menunggu pada masing-masing proses. Untuk process box yang
mengerjakan beberapa jenis produk, maka waktu proses yang dipilih adalah waktu yang paling besar.
Universitas Sumatera Utara
Customers
3 Receiving Raw
Material 3
Picking 1
Sorting 2
Filling and Weighting
2 Seaming
I
2 Pasteurization and
Cooling CT = 126.29 min
CO = 0 min Uptime = 98
Scrap = 30 3 operator
CT = 38.14 min CO = 0 min
Uptime = 95 2 operator
CT = 1.27 min CO = 0 min
Uptime = 70 2 operator
CT = 245 min CO = 0 min
Uptime = 80 2 operator
CT = 24.04 min CO = 0 min
Uptime = 98 Scrap = 4
1 operator 2
Coding
I I
I I
I I
Crab Meat 30.45 min
26.72 min Cans and Sodium Acid
30.03 min 198 min
15 min 588 min
5 hari CT = 20.5 min
CO = 0 min Uptime= 96
3 operator CT = 0.51 min
CO = 3 min Uptime = 94
2 operator 1
Packing
CT = 6.23 min CO = 0 min
Uptime = 92 1 operator
Stuffing
I
1 hari Cartons
I
10 hari Mini Plant
240 Kg 61.2 Kg
96.8 Kg 561.5 Kg
561.5 Kg 561.5 Kg
561.5 Kg 1234 kaleng
1234 kaleng 1234 kaleng
1234 kaleng
Gambar 5.12. Current State Map dengan Seluruh Proses, Data Boxes, dan InventoriWIP
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.6.Membuat peta aliran keseluruhan pabrik meliputi aliran material dan aliran informasi yang membentuk
Current State Map
Tahap selanjutnya adalah menggabungkan peta setiap kategori proses yang terdapat di sepanjang value-stream dengan aliran material dan aliran informasi
sehingga menjadi satu kesatuan aliran dalam pabrik. Kedua aliran tersebut dalam pabrik adalah:
1. Aliran Material Aliran material menggambarkan pergerakan material utama dalam proses
produksi disepanjang value stream. Material utama yang digunakan adalah rajungan kukus. Rajungan kukus diterima dari miniplant setiap harinya.
Jumlah bahan yang datang dapat berubah-ubah sesuai hasil panen nelayan. Perusahaan tidak mengendalikan penuh dan hanya menerima jumlah rajungan
yang diantar bila sesuai dengan spesifikasi. Rajungan kukus sebaiknya lebih cepat diolah. Waktu penyimpanan maksimal rajungan kukus adalah 5 hari.
Rajungan yang telah dikopek akan terus didorong ke proses seterusnya sampai menjadi produk akhir. Produk akhir disimpan dalam chilled storage dan
dikirim Stuffing sesuai dengan waktu perjanjian dengan konsumen. Biasanya dalam 1 minggu terjadi 2 kali pengiriman atau tergantung order. Simbol yang
digunakan adalah shipments untuk menggambarkan pergerakan raw material dan finished goods, dan simbol push arrow untuk menggambarkan material
yang didorong dari satu proses ke proses lainnya
.
Universitas Sumatera Utara
2. Aliran Informasi Aliran informasi yang digunakan perusahaan ada dua jenis yaitu:
a. Manual Information Flow Merupakan aliran informasi yang terjadi secara manual. Aliran informasi
ini terjadi antara manajer produksi terhadap setiap proses yang berlangsung di lantai pabrik. Jadwal yang diberikan adalah jadwal
kegiatan harian setelah mendapat penyesuaian dari jumlah bahan yang masuk.
b. Electronic Information Flow Merupakan informasi yang disampaikan melalui perangkat elektronik.
Aliran informasi ini terjadi antara manajer produksi yang bekerja sama dengan manajer pembelian, dengan pihak supplier berupa miniplant,
supplier kaleng dari Thailand dan pengusaha karton lokal. Pemesanan
terjadi bervariasi, umumnya dilakukan mingguan. Selain itu aliran informasi elektronik juga terjadi antara konsumen yang menyampaikan
pesanan ke perusahaan melalui telefon atau email. Current state map
yang telah dilengkapi aliran material dan aliran informasi dapat dilihat pada Gambar 5.13.
Universitas Sumatera Utara
Customers
3 Receiving Raw
Material 3
Picking 1
Sorting 1
Filling and Weighting
2 Seaming
I
2 Pasteurization and
Cooling CT = 126.29 min
CO = 0 min Uptime = 98
Scrap = 30 3 operator
CT = 38.14 min CO = 0 min
Uptime = 95 1 operator
CT = 1.27 min CO = 0 min
Uptime = 70 2 operator
CT = 245 min CO = 0 min
Uptime = 80 2 operator
CT = 24.04 min CO = 0 min
Uptime = 98 Scrap = 4
1 operator 2
Coding
I I
I I
I I
Crab Meat 30.45 min
26.72 min Cans and
Sodium Acid 30.03 min
198 min 15 min
588 min 5 hari
CT = 20.5 min CO = 0 min
Uptime= 96 3 operator
CT = 0.51 min CO = 3 min
Uptime = 94 2 operator
1 Packing
CT = 6.23 min CO = 0 min
Uptime = 92 1 operator
Stuffing
I
1 hari Cartons
I
10 hari Mini Plant
Daily 2x
Weekly
Production Manager
Weekly Orders Orders 60 days out
Weekly Ship Schedule
Daily Priorities
Production Supervisor
240 Kg 61.2 Kg
96.8 Kg 561.5 Kg
561.5 Kg 561.5 Kg
561.5 Kg 1234 kaleng
1234 kaleng 1234 kaleng
1234 kaleng
Gambar 5.13. Current State Map dilengkapi Aliran Material dan Aliran Informasi
Universitas Sumatera Utara
Setelah current state map dilengkapi dengan aliran material dan aliran informasi, maka langkah selanjutnya adalah penambahan lead-time bars untuk
menunjukkan lead-time pengalengan rajungan dari hasil pengamatan material untuk 1 meja picking. Waktu dibedakan atas dua yaitu lead time produksi yang
menunjukkan adanya non value added time dan waktu proses yang umumnya merupakan value added time.
a. Production Lead Time = 16 hari + 888.2 min = 16.62 hari
b. Processing Time = 461.98 min
Penjumlahan Production Lead Time dan Processing Time adalah berupa Manufacturing Lead time
sebesar 16.94 hari. Current state map
yang telah dilengkapi dengan lead time bars Data ditunjukkan pada Gambar 5.14.
Universitas Sumatera Utara
Customers
3 Receiving Raw
Material 3
Picking 1
Sorting 1
Filling and Weighting
2 Seaming
I
2 Pasteurization and
Cooling CT = 126.29 min
CO = 0 min Uptime = 98
Scrap = 30 3 operator
CT = 38.14 min CO = 0 min
Uptime = 95 1 operator
CT = 1.27 min CO = 0 min
Uptime = 70 2 operator
CT = 245 min CO = 0 min
Uptime = 80 2 operator
CT = 24.04 min CO = 0 min
Uptime = 98 Scrap = 4
1 operator 2
Coding
I I
I I
I I
Crab Meat 30.45 min
26.72 min Cans and
Sodium Acid 30.03 min
198 min 15 min
588 min 5 hari
CT = 20.5 min CO = 0 min
Uptime= 96 3 operator
CT = 0.51 min CO = 3 min
Uptime = 94 2 operator
1 Packing
CT = 6.23 min CO = 0 min
Uptime = 92 1 operator
Stuffing
I
1 hari Cartons
I
10 hari Mini Plant
Daily 2x
Weekly
Production Manager
Weekly Orders Orders 60 days out
Weekly Ship Schedule
Daily Priorities
Production Supervisor
20.5 min 5 hari
126.29 min 30.45 min
24.04 min 26.72 min
VA = 461.98 min PLT = 16.62 hari
10 hari 38.14 min
30.03 min 1.27 min
198 min 245 min
15 min 0.51 min
588 min 6.23 min
1 hari 240 Kg
61.2 Kg 96.8 Kg
561.5 Kg 561.5 Kg
561.5 Kg 561.5 Kg
1234 kaleng 1234 kaleng
1234 kaleng 1234 kaleng
Gambar 5.14. Current State Map dilengkapi Lead-time Bars Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Analisa Current State Map
5.2.2.1. Perincian Value Added Time VA dan total Non-Value Added Time
NVA
Lead time mencakup waktu penyimpanan material di gudang hingga saat
produk dikirim. Total Value Added Time VA dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Total Value Added Time
No Aktivitas
Waktu min
1 Receiving Raw Material
20.5 2
Picking 126.29
3 Sorting
24.04 4
Filling Weighting 38.14
5 Seaming
1.27 6
Pasteurization and cooling 245
7 Coding
0.51 8
Packing 6.23
Jumlah 461.98
Total Non Value Added Time NVA dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21. Total Non Value Added Time
No Aktivitas
Waktu
1 Rajungan kukus disimpan dalam fiber box
5 hari 2
Rajungan tanpa cangkang menunggu di bawa ke ruang picking
30.45 min
Universitas Sumatera Utara