Tahapan Intervensi Tindakan METODOLOGI PENELITIAN

memberikan informasi tersebut kepada teman dikelompoknya 6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi 7. Peneliti memperbaiki dan memperluas konsep yang telah dibangun peserta didik 8. Peserta didik menyelesaikan soal tantangan atau problem lain 9. Peserta didik memberikan kesimpulan berkaitan dengan materi pembelajaran 10. Melakukan refleksi evaluasi 11. Pemberian pekerjaan rumah kepada peserta didik 12. Pengisian jurnal harian peserta didik 13. Penilaian hasil tes kemampuan pemecahan masalah siklus I 14. Wawancara terhadap guru dan peserta didik 15. Mendokumentasikan pembelajaran 16. Pengisian catatan lapangan Tahap Observasi Tahapan ini berlangsung bersamaan dengan tahapan pelaksanaan. Observasi dilakukan terhadap peserta didik dan peneliti serta wawancara. Guru pengampu mata pelajaran mencatat aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran di lembar observasi aktivitas peserta didik. Tahapan Refleksi Analisis hasil observasi dan evaluasi pembelajaran pada siklus I sebagai dasar dalam pelaksanaan perbaikan pada siklus berikunya. Tabel 3.4 Tahapan Penelitian Siklus II Tahap Perencanaan 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pembuatan RPP ini disesuaikan dengan hasil refleksi siklus I. 2. Mendiskusikan RPP dengan guru pengampu mata pelajaran 3. Membuat bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual sesuai dengan materi dalam RPP. Pembuatan bahan ajar disusun dibuat berbeda dalam penyajian seperti peletakan kotak pertanyaan, perintah kerja pada setiap unit dan pengadaan pertanyaan lanjutan sebagai salah satu proses refleksi. Jumlah soal latihan individupun dikurangi, untuk menghindari kekurangan waktu dalam proses pembelajaran. 4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik, lembar jurnal harian, pedoman wawancara, dan catatan lapangan 5. Menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint 6. Membuat soal tes kemampuan pemecahan masalah siklus II 7. Menyiapkan alat dokumentasi Tahap Pelaksanaan 1. Berdoa sebelum memulai pembelajaran 2. Menginformasikan penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual 3. Pemberian sebuah konteks yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari 4. Mengelompokkan peserta didik kedalam beberapa kelompok beranggotakan 5 – 6 orang. Perubahan kelompok dilakukan untuk menghindari peserta didik yang sering mengobrol di dalam kelompok serta mengganti ketua kelompok dengan peserta didik yang pasif di kelas. 5. Peserta didik mendiskusikan permasalahan awal di dalam bahan ajar untuk membangun konsep awal mengenai sebuah materi dan memberikan informasi tersebut kepada teman dikelompoknya 6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. Presentasi dilakukan oleh peserta didik yang ditunjuk oleh peneliti. Peserta didik yang ditunjuk peneliti adalah peserta didik yang pasif di kelompoknya. 7. Peneliti memperbaiki dan memperluas konsep yang telah dibangun peserta didik 8. Peserta didik menyelesaikan soal tantangan atau problem lain 9. Peserta didik memberikan kesimpulan berkaitan dengan materi pembelajaran 10. Melakukan refleksi evaluasi. 11. Pemberian pekerjaan rumah kepada peserta didik 12. Pengisian jurnal harian peserta didik 13. Penilaian hasil tes kemampuan pemecahan masalah siklus I 14. Wawancara terhadap guru dan peserta didik 15. Mendokumentasikan pembelajaran 16. Pengisian catatan lapangan Tahap Observasi Tahapan ini berlangsung bersamaan dengan tahapan pelaksanaan. Observasi dilakukan terhadap peserta didik dan peneliti serta wawancara. Guru pengampu mata pelajaran mencatat aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran di lembar observasi aktivitas peserta didik Tahap Refleksi Mengevaluasi pembelajaran pada siklus II. Apabila hasil intervensi tindakan yang ditetapkan telah tercapai, maka penelitian dihentikan pada siklus II, jika belum tercapai, penelitian dilanjutkan pada siklus III dengan hasil refleksi pada siklus II sebagai acuannya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Penelitian ini diharapkan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi yakni meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik. Jika hasil penelitian yang diharapkan tercapai, maka siklus diberhentikan dan penelitian berakhir, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : 1. Kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diperoleh menunjukan rata-rata nilai peserta didik mencapai KKM mata pelajaran matematika terapan yaitu 70, dengan presentase rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah mencapai 70. 2. Aktivitas peserta didik dikategorikan ke dalam kategori aktif. Pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Klasifikasi Aktivitas Peserta Didik 3 Kategori Persentase Kurang aktif 25 Cukup aktif 25 - 50 Aktif 51 - 75 Sangat aktif 76 - 100 3. Tanggapan positif yang diberikan oleh peserta didik dikategorikan kedalam kategori baik. Pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.6 Klasifikasi Tanggapan Positif Peserta Didik 4 Kategori Persentase Sangat Kurang 0 - 20 Kurang 21 - 40 Cukup 41 - 60 Baik 61 - 80 Sangat Baik 81 - 100 3 I Wayan Soma, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Strategi Siklus ACE Pada Pembelajaran Kimia, WIDYATECH Jurnal Sains dan Teknologi-Volume 11,3,2012, h. 109. 4 Dewanta Arya Nugraha, dan Wasis, Pengembangan Media E-Book Interaktif Bilingual Pada Materi Pokok Kalor Untuk SMA Kelas X, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika JIPF Volume 03 No.01, 2014, h.3

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penilaian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang digunakan dalam penelitian. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual Bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual yang digunakan adalah bahan ajar yang telah melalui serangkaian proses validasi. Hasil validasi yang telah didapatkan oleh peneliti digunakan sebagai acuan dalam proses revisi terhadap bahan ajar yang telah dibuat. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Pembuatan RPP dilakukan untuk 8 kali pertemuan. RPP yang akan digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru pengampu mata pelajaran matematika. 2. Instrumen Pengumpul Data a. Instrumen tes Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematik untuk siklus I dan siklus II. Instrumen ini dibuat berdasarkan indikator yang telah disesuaikan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik. b. Instrumen non tes Instrument non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Lembar Validasi Lembar validasi ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bahan ajar yang telah dibuat oleh peneliti. Lembar validasi ini diperuntukkan bagi para ahli bahan ajar atau ahli konten matematika SMP sebagai validator. Lembar validasi juga akan diberikan kepada guru pengampu mata pelajaran untuk mendapatkan penilaian.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik Pada Materi Kesebangunan Dan Kekongruenan (Penelitian Tindakan Kelas Di Mts Sa Raudhatut Tauhid)

4 23 250

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sma Materi Persamaan Lingkaran Di Sma Negeri 90 Jakarta

2 11 246

Pengaruh pembelajaran kontekstual dengan strategi react terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika (studi eksprimen di MTSN Tangerang II Pamulang)

2 42 251

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ALJABAR Strategi Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Permasalahan Kontekstual pada Materi Aljabar Mahasiswa.

0 3 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA.

0 4 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMU MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 40

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP Taufiq

0 0 13