Pertemuan Kelima DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

berkaitan dengan teknis pengerjaan tersebut, peserta didik bersama dengan kelompoknya masing-masing kemudian menyelesaikan permasalahan tersebut. Beberapa kelompok terlihat antusias dalam mengerjakan bahan ajar tersebut. Peneliti kemudian meminta salah seorang ketua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Ketua kelompok yang terpilih adalah SM. SM merupakan salah satu peserta didik yang sulit untuk bekerja sama di dalam kelompok, untuk itu peneliti meminta SM mempresentasikan hasil diskusinya. SM terlihat malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusinya sehingga suaranya tidak terdengan dengan jelas, kemudian peneliti meminta SM mengulangi dengan suara yang lebih keras. Setelah itu, peneliti meluruskan konsep yang telah dipresentasikan peserta didik dalam rangka memperluas konsep yang telah dibangun oleh peserta didik. berikut adalah contoh hasil diskusi materi nilai keseluruhan dan nilai per unit yang paparkan oleh SM : Gambar 4.10 Contoh Hasil Diskusi Nilai Keseluruhan dan Per Unit Peneliti kemudian memberikan pertanyaan lanjutan di dalam bahan ajar kepada peserta didik sebagai salah satu proses refleksi awal pembelajaran. Peneliti mempersilahkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, seorang peserta didik bertanya : “Bu, berarti kalo nilai sebagian itu cara menghitungnya berapa yang diminta dikali dengan harga satuan ya bu? ”, kemudian peneliti menjawab : “iya, betul sekali. tergantung dengan berapa bagiankah yang ingin dicari, itu yang kalian kalikan dengan harga satuan.” Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan soal tantangan kelompok. Kelompok yang mampu menyelesaikan soal tantangan tersebut dengan cepat dan tepat akan mendapatkan tambahan nilai. Akhirnya, kelompok yang berhasil menjawab soal tantangan tersebut adalah kelompok 2. Setelah menyelesaikan soal tantangan, sub bab berikutnya yang akan di bahas adalah untung dan rugi dalam perdagangan. Peserta didik kemudian diminta untuk memahami konteks pada problem 1, kemudian mengisikan bagian-bagian yang kosong. Setelah selesai, peneliti bersama dengan peserta didik lainnya membahas problem tersebut, dan kemudian meminta peserta didik menyelesaikan pertanyaan lanjutan dan unit penemuan konsep. Pembelajaran dilanjutkan dengan menunjuk salah seorang ketua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya mengenai pertanyaan lanjutan yang diberikan. Peserta didik yang ditunjuk yaitu R. Hampir sama dengan SM, R terlihat malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi, namun peneliti meyakinkan untuk tetap percaya diri. Setelah selesai, peneliti mempersilahkan peserta didik untuk bertanya, namun tidak ada pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik. Karena tidak ada peserta didik yang bertanya, peneliti kemudian meminta salah seorang peserta didik untuk menejelaskan penemuan konsep yang telah ia dapatkan bersama dengan kelompoknya. Setelah selesai, peneliti kemudian membahas penemuan konsep dengan menggunakan power point. Latihan individu diberikan kepada masing-masing peserta didik untuk mengecek kemampuan peserta didik. dikarenakan waktu yang hampir habis, peneliti meminta ketua kelompok untuk mengambil jurnal harian di peneliti, kemudian membagikannya ke anggota kelompok lainnya. Peserta didik diminta untuk mengisi jurnal harian yang telah diberikan, dan mengumpulkannya bersamaan dengan latihan individu yang telah dikerjakan. Sebelum menutup pembelajaran, peneliti tidak lupa memberikan PR yang berkenaan dengan materi yang telah dipelajari hari ini. Peserta didik yang ditunjuk oleh peneliti untuk memberikan kesimpulan pembelajaran adalah MHn. Setelah MHn menyampaikan kesimpulan pembelajaran hari ini, peneliti dan peserta didik lainnya menyempurnakan kesimpulan yang telah diberikan, dan menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah.

2. Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Rabu, 27 November 2013. Alokasi waktu yang digunakan pada pertemuan ini adalah 2 x 40 menit, yaitu pada pukul 10.20 – 11.40. Pertemuan diawali dengan membaca basmalah bersama-sama. Suasana kelas sudah ramai pada saat itu, kerena peserta didik baru saja beristirahat, sehingga peneliti berusaha untuk menenangkan peserta didik pada hari itu. Setelah peneliti merasakan suasana kelas cukup kondusif, peneliti kemudian mulai mengabsen peserta didik. Tercatat seluruh peserta didik hadir pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti mereview pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, dan membahas PR yang diberikan. Pembahasan PR hanya dilakukan untuk soal yang dirasakan cukup sulit, sedangkan lainnya tidak dibahas untuk mengefisienkan waktu pembelajaran. Setelah selesai di bahas, peserta didik diminta untuk mengumpulkan PR dan peneliti kemudian menginformasikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada peserta didik. Selanjutnya peneliti menggali kemampuan awal peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari hari ini yaitu berkaitan dengan persentase untung dan rugi serta harga penjualan dan harga pembelian. Peserta didik terlihat sedikit kurang bersemangat saat peneliti meminta mereka berkumpul bersama dengan kelompoknya, namun peneliti membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan olahraga sejenak. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembagian bahan ajar kepada peserta didik, setiap ketua kelompok bertugas mengambil bahan ajar dari peneliti dan membagikannya kepada anggota kelompok masing-masing. Peneliti meminta peserta didik untuk memahami problem 1 pada unit persentase untung dan rugi. Peserta didik diminta untuk memahami ilustrasi yang terdapat di dalam bahan ajar, kemudian mengisi bagian- bagian yang kosong sesuai dengan ilustrasi yang telah diberikan. Beberapa kelompok mengerjakan problem tersebut dengan baik, namun di akhir pengerjaan, yaitu pada bagian persentase, beberapa kelompok merasa kebingungan. Peneliti kemudian mencoba mengingatkan peserta didik tentang materi menentukan presentase pada bab pecahan. Setelah beberapa menit berlalu, peneliti meminta ketua kelompok 5 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Berikut penyelesaian yang lengkap mengenai permasalahan tersebut : Gambar 4.11 Contoh Jawaban Peserta Didik yang Tepat Peneliti kemudian menyempurnakan presentasi tersebut untuk menyamakan konsep setiap peserta didik. Setelah itu, peneliti meminta setiap kelompok mengerjakan pertanyaan lanjutan yang diberikan di dalam bahan ajar sebagai salah satu proses refleksi awal. Peneliti kemudian mempersilahkan peserta didik untuk bertanya, namun tidak ada pertanyaan yang dilontarkan peserta didik. Kolom pertanyaan pun yang telah disediakan tidak diisi oleh peserta didik. Pembelajaran dilanjutkan dengan sub bab harga penjualan dan harga pembelian. Peserta didik diminta untuk memperhatikan dan memahami ilustrasi yang disampaikan, kemudian diminta untuk mengisi bagian-bagian yang kosong disesuaikan dengan ilustrasi yang telah diberikan. “Bu, gimana cara membuat model matematika bu?” Tanya seorang peserta didik yang terlihat kebingungan. Peserta didik dari kelompok lain juga mengeluhkan hal yang sama. Oleh karena itu peneliti memberikan sedikit info yang digunakan dalam penyelesaian bahwa persentase keuntungan di dapatkan dari harga pembelian, beberapa kelompok terlihat memahami apa yang disampaikan oleh peneliti, dan kelompok lainnya tidak memahaminya. Peserta didik terus mencoba bertanya kepada peneliti tentang apa jawaban pertanyaan tersebut, namun peneliti hanya bisa memberikan info yang berkaitan dengan hal tersebut. Akhirnya, peneliti meminta mereka mengerjakan sesuai dengan kemampuan mereka saja, memahami sesuai dengan apa yang mereka pahami. Kemudian, peneliti meminta ketua kelompok 4 untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Terdapat beberapa kesalahan dalam hasil diskusi yang dipresentasikan, sehingga setelah presentasi tersebut dilakukan peneliti memberikan pembenaran jawaban yang telah dipresentasikan tersebut, sekaligus digunakan untuk menyamakan persepsi peserta didik. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk menyelesaikan pertanyaan lanjutan yang diberikan di dalam bahan ajar. Sebagian besar peserta didik sudah mampu menyelesaikannya, sedangkan sebagian yang lain masih merasa kesulitan dalam menyelesaikannya.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik Pada Materi Kesebangunan Dan Kekongruenan (Penelitian Tindakan Kelas Di Mts Sa Raudhatut Tauhid)

4 23 250

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sma Materi Persamaan Lingkaran Di Sma Negeri 90 Jakarta

2 11 246

Pengaruh pembelajaran kontekstual dengan strategi react terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika (studi eksprimen di MTSN Tangerang II Pamulang)

2 42 251

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ALJABAR Strategi Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Permasalahan Kontekstual pada Materi Aljabar Mahasiswa.

0 3 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA.

0 4 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMU MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 40

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP Taufiq

0 0 13