Pertemuan Ketujuh DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

problem terlebih dahulu. Peserta didik yang ditunjuk presentasi yaitu Ar. Penyelesaian yang dipresentasikan benar dan tepat. Sehingga kelompok 5 mendapatkan hadiah dan tambahan nilai dari peneliti. Pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan latihan individu nomor 1 dan 2. Setelah selesai, peneliti membagikan jurnal harian kepada peserta didik untuk diisi dan dikumpulkan bersamaan dengan latihan individu yang telah dikerjakan. Pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan. Peserta didik yang ditunjuk adalah Ch. Peserta didik yang lain beserta peneliti membuat kesimpulan secara bersama-sama dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalah.

4. Pertemuan Kedelapan

Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Desember 2013 pukul 10.20 – 11.40 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pembelajaran diawali dengan membaca basmalah, kemudian peneliti mengabsen peserta didik. Terdapat dua orang yang tidak masuk hari ini dikarenakan sakit. Pembelajaran dilanjutkan dengan mereview pembelajaran sebelumnya, dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini. Peserta didik kemudian mengelompokkan dirinya masing-masing dan ketua kelompok mengambil bahan ajar yang akan digunakan pada pertemuan ini. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti memberikan ice breaking selama 5 menit untuk menumbuhkan semangat peserta didik. setelah ice breaking peserta didik terlihat lebih bersemangat di dalam belajar. Peserta didik kemudian diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang apa itu bunga bank, dan bagaimana prinsipnya. Peneliti meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapat mereka di depan kelas. Seorang peserta didik berani mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Peserta didik tersebut adalah Au dari kelompok 3. Pendapat yang dikemukakan oleh Au sudah tepat, peneliti hanya lebih menyempurnakan pendapat yang diutarakannya dan menyamakan pendapat serta persepsi peserta didik lainnya. Langkah pembelajaran selanjutnya yaitu memperhatikan sebuah ilustrasi dan menemukan langkah yang digunakan untuk mendapatkan nilai bunga. Peneliti memberikan sebuah informasi bahwa untuk mencari nilai bunga dapat menggunakan konsep persentase seperti yang lalu. Beberapa kelompok terlihat mampu manyelesaikan hal tersebut, sedangkan kelompok lainnya terlihat kebingungan. Setelah beberapa lama, peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Peserta didik yang ditunjuk oleh peneliti adalah DD. Hasil presentasi yang diberikan cukup baik, namun ada sedikit kesalahan dalam perhitungan sehingga jawaban yang didapatkan tidak sesuai dengan yang ada dalam ilustrasi. Peneliti kemudian menjelaskan cara perhitungan bunga tunggal dengan menggunakan power point. Sebagai proses refleksi awal, peserta didik diminta untuk menentukan jumlah bunga yang didapatkan selama beberapa bulan. Setelah selesai, peneliti mengecek jawaban setiap kelompok dengan berkeliling. Hasilnya sebagian besar peserta didik mampu mengerjakan dengan baik, meskipun beberapa diantara mereka salah dalam melakukan perhitungan akhir. Gambar 4.13 Contoh Jawaban Pada Permasalahan Bunga Peneliti kemudian meminta peserta didik untuk menyelesaikan problem yang diberikan bersama anggota kelompoknya masing-masing. Kelompok tercepat yang menyelesaikannya adalah kelompok 1. Perwakilan dari kelompok 1 mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Penyelesaian yang dijabarkan sudah tepat dalam prosesnya, namun terdapat kesalahan dalam perhitungan akhirnya. Namun demikian, peneliti tetap memberikan nilai tambahan dan hadiah kepada peserta didik. pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan memberikan latihan individu kepada peserta didik. Langkah selanjutnya yaitu memberikan kesimpulan akhir pembelajaran. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penyimpulan pembelajaran hari ini. Peneliti juga menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya merupakan pertemuan untuk pelaksanaan tes siklus, sehingga peserta didik diharapkan mempersiapkan diri mereka masing-masing. Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalah.

5. Pelaksanaan Test Siklus II

Jum’at 6 Desember 2013 pukul 07.30 – 08.40 merupakan pelaksanaan tes siklus II. Peserta didik terlihat tegang saat peneliti memeasuki ruangan. Banyak diantara mereka yang terlihat membaca dan mempelajari bahan ajar sebelum pembelajaran dimulai. Peneliti kemudian membuka pembelajaran dengan berdoa bersama-sama peserta didik untuk kelancaran tes siklus II ini. Setelah berdoa, peneliti kemudian meminta peserta didik mengumpulkan bahan ajar dan buku yang berhubungan dengan matematika di meja yang paling depan. Setelah soal tes siklus II dibagikan, peserta didik terlihat antusias di awal pembelajaran untuk mengerjakan tes siklus. Beberapa peserta didik mengeluh, “Ibu, soalnya susah lagi”, peneliti kemudian menjelaskan “kalau kalian belajar dengan giat, kalian pasti bisa mengerjakannya dengan baik.” Peserta didik ada yang terlihat berdiskusi dengan teman sebangkunya, namun peneliti mengingatkan agar mereka percaya dengan kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri. Setelah watu pelaksanaan selesai, peneliti meminta salah seorang peserta didik untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban tes siklus.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik Pada Materi Kesebangunan Dan Kekongruenan (Penelitian Tindakan Kelas Di Mts Sa Raudhatut Tauhid)

4 23 250

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sma Materi Persamaan Lingkaran Di Sma Negeri 90 Jakarta

2 11 246

Pengaruh pembelajaran kontekstual dengan strategi react terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika (studi eksprimen di MTSN Tangerang II Pamulang)

2 42 251

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ALJABAR Strategi Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Permasalahan Kontekstual pada Materi Aljabar Mahasiswa.

0 3 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA.

0 4 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMU MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 40

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP Taufiq

0 0 13