Jurnal harian siswa dibuat untuk mengetahui bagaimana tanggapan
peserta didik
terhadap pembelajaran
dengan menggunakan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual yang telah
dibuat oleh peneliti.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumen, dokumen digunakan untuk mengumpulkan data-data yang dapat digunakan dalam proses penelitian dan pembuatan bahan ajar
terkait. 2. Validasi, validasi digunakan sebagai salah satu bentuk penilaian bahan
ajar yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil validasi akan digunakan oleh peneliti sebagai bahan rujukan perbaikan bahan ajar yang dibuat.
3. Skor kemampuan pemecahan masalah peserta didik, diperoleh dari tes evaluasi akhir yang dilaksanakan disetiap akhir siklus.
4. Observasi, observasi dilakukan sebelum dan pada saat penelitian. Observasi sebelum penelitian digunakan sebagai bahan rujukan awal
untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan respon serta kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Observasi aktivitas
peserta didik diperoleh dari lembar observasi aktivitas yang diisi oleh observer pada setiap pertemuan. Observasi juga dilakukan terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas dengan menggunakan lembar observasi guru yang diisi oleh observer pada setiap
pertemuan. 5. Jurnal harian, jurnal harian diperoleh sebagai tanggapan peserta didik
terhadap bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual. 6. Wawancara, wawancara kepada peserta didik dan guru pengampu mata
pelajaran dilakukan pada setiap akhir siklus dan tahapan pra penelitian. 7. Dokumentasi, diperoleh dari hasil foto-foto pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
d. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Penggunaan suatu instrumen di dalam pengumpulan data memerlukan sebuah validitas agar data yang diperoleh valid. Sebuah tes dikatakan valid
jika tes tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah validitas logis. Validitas logis pada
sebuah instrumen menunjukan sebuah kondisi dimana instrumen tersebut memenuhi persyaratan valid yang didasarkan pada hasil penalaran. Terdapat
dua macam validitas logis yang dapat digunakan untuk memvalidasi sebuah instrumen, yakni validitas isi content validity dan validitas konstruk
construct validity.
5
Validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana tes yang dibuat dapat mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik
peserta didik. Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi content validity.
Sedangkan untuk data kualitatif, teknik pemeriksaan kepercayaan studi yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah teknik triangulasi,
yakni menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yng berbeda-beda. Pada penelitian ini, peneliti memperoleh informasi tentang
aktivitas peserta didik di dalam kelas dengan mengobservasi peserta didik, memberikan dan menganalisis jurnal harian peserta didik, memeriksa hasil
kerja peserta didik dalam penyelesaian soal-soal, catatan lapangan serta wawancara yang diberikan kepada peserta didik.
e. Teknik Analisis Data
Data yang didapatkan oleh peneliti, kemudian dianalisis melalui proses perhitungan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan Data Kuantitatif Data kuantitatif yang akan dihitung pada penelitian ini adalah hasil
tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi aritmatika social, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, persentase
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, h.65
aktivitas peserta didik, serta persentase tanggapan peserta didik. Presentase tersebut dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
6
Keterangan : f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases jumlah frekuensi banyaknya individu P = angka persentase
b. Perhitungan Data Kualitatif Perhitungan data kualitatif digunakan dalam perhitungan jurnal
harian peserta didik dan hasil observasi. 1.
Jurnal harian peserta didik dianalisis dengan mengelompokkan pendapat siswa kedalam tiga kelompok, yaitu sikap positif, sikap
netral, dan sikap negatif. Dari setiap sikap, akan dihitung persentase sikap peserta didik.
2. Observasi
Hasil observasi dideskripsikan dan di analisis kelebihan dan kekurangannya sebagai bahan rujukan untuk melakukan siklus
berikutnya.
f. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan persiapan dan perencanaan. Pada prakteknya, peneliti dibantu oleh guru
pengampu mata pelajaran sebagai guru kolaborator peneliti dalam kelas. Peran guru pengampu mata pelajaran adalah sebagai observer di dalam kelas,
serta untuk berdiskusi membicarakan kegiatan pada siklus berikutnya.
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan, dan hasil yang didapatkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, maka
akan dilakukan perbaikan pada proses pembelajaran. Pelaksanaan perbaikan
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011, h.43
ini dilakukan dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi. Analisis yang telah dilakukan berdasarkan hasil yang telah
didapatkan menunjukan hasil penelitian yang didapatkan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus II.
Penelitian berakhir apabila penelitian ini telah berhsil menguji penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik.
62
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan. Tahap pertama yaitu dimulai dengan perencanaan, tahap kedua yaitu pelaksanaan,
tahapan ketiga yaitu observasi, dan tahapan terakhir yaitu refleksi. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua siklus, dengan masing-masing
siklus terdiri dari empat pertemuan ditambah satu pertemuan sebagai pelaksanaan tes siklus. Setiap siklus dalam penelitian akan dilakukan 4
tahapan penelitian tindakan kelas. Berikut adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII-11:
1. Observasi Pra Penelitian
Penelitian tindakan kelas di MTsN Tangerang II Pamulang ini diawali dengan observasi ke sekolah yang bersangkutan pada bulan
September – Oktober 2013. Kegiatan observasi pra penelitian ini dilakukan
dengan melakukan wawancara terhadap guru pengampu mata pelajaran matematika, serta wawancara kepada perwakilan peserta didik. Observasi
awal ini digunakan peneliti untuk melihat proses pembelajaran matematika di sekolah tersebut, bahan ajar yang digunakan di sekolah, kesulitan belajar
yang dimiliki oleh peserta didik, serta sebagai tahapan perkenalan peneliti dengan lingkungan sekolah. Selain itu, observasi awal ke sekolah juga
digunakan oleh peneliti untuk melihat kegiatan-kegiatan rutin yang ada, serta peraturan-peraturan di sekolah tersebut sebagai dasar bagi peneliti dalam
melakukan tindakan. Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti pada tahapan pra
penelitian yaitu pada tanggal 8 September 2013. Pada tanggal tersebut, peneliti menemui wakil kepala madrasah bidang humas MTsN Tangerang II
Pamulang untuk meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut. Peneliti menjelaskan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual.
Wakamad bidang humas mempersilahkan peneliti untuk menemui ketua MGMP Matematika MTsN Tangerang II Pamulang, dan mempersilahkan
peneliti untuk melakukan penelitian selama tidak mengganggu proses pembelajaran inti di dalam kelas. Peneliti menemui ketua MGMP Matematika
untuk menanyakan bahan ajar apa yang biasa digunakan di sekolah, dan mempertemukan dengan guru pengampu mata pelajaran yang akan bertindak
sebagai kolaborator. Setelah bertemu dengan guru pengampu mata pelajaran, peneliti meminta waktu untuk mewawancarai guru tersebut terkait
pembelajaran matematika yang dilakukan di dalam kelas. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran dibelakang. Selain wawancara dengan guru
pengampu mata pelajaran, peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa peserta didik.
Hasil observasi awal ini digunakan oleh peneliti dalam mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta didik, serta
sebagai bahan acuan guru pengampu mata pelajaran dan peneliti dalam menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Berdasarkan
perbincangan antara peneliti dan guru matematika, dari 4 kelas yang dipegang oleh guru pengampu mata pelajaran, di tentukan bahwa kelas VII-11 adalah
kelas yang akan dijadikan subjek penelitian oleh peneliti. Hal ini dikarenakan kelas tersebut adalah kelas dengan nilai matematika terendah dari seluruh
kelas VII di MTsN Tangerang II Pamulang, peserta didiknya cenderung ramai saat belajar, dan kurang memperhatikan penjelasan guru.
Pada tanggal 1 November 2013, peneliti memberikan test kemampuan pemecahan masalah kepada peserta didik berkaitan dengan
materi sebelumnya yaitu bilangan pecahan. Soal tersebut terdiri dari 5 soal uraian yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Soal tersebut berbentuk soal
non rutin dan beberapa soal penerapan matematika dalam kehidupan sehari- hari.
Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematik pada observasi awal kelas VII-11 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil kemampuan pemecahan masalah pra penelitian
Interval f
i
f
relatif
f
kumulatif
13 – 18
6 20,7
6 19
– 24 3
10,3 9
25 – 30
2 6,9
11 31
– 36 8
27,6 19
37 – 42
8 27,6
27 43
– 48 2
6,9 29
Jumlah 29
100 Berdasarkan tabel yang telah disajikan, nilai terbesar yang
didapatkan oleh peserta didik adalah 43, sedangkan nilai terkecil yang didapatkan oleh peserta didik adalah 13. Nilai rata-rata kemampuan
pemecahan masalah tersebut adalah 30,81; median 33,125 ; modus 36,5; dan standar deviasi yaitu 10,089 lihat lampiran. Berdasarkan hasil tersebut,
kemampuan pemecahan masalah kelas VII-11 akan terus di teliti hingga mencapai hasil intervensi tindakan yang diharapkan oleh peneliti di dalam
penelitian ini.
2. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan penelitian siklus I ini dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6
– 20 November 2013. Pertemuan pertama pada penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 November 2013. Penelitian siklus I ini akan
dilakukan dengan empat kali pertemuan ditambah satu pertemuan sebagai tes siklus I, dengan alokasi waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan. Pelaksanaan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peneliti di siklus I ini merupakan tindakan yang cukup penting dalam keseluruhan rangkaian proses penelitian.
Hasil yang didapatkan oleh peneliti di dalam siklus I ini akan dijadikan