Kelompok tercepat yang menyelesaikannya adalah kelompok 1. Perwakilan dari kelompok 1 mempresentasikan jawabannya di depan
kelas. Penyelesaian yang dijabarkan sudah tepat dalam prosesnya, namun terdapat kesalahan dalam perhitungan akhirnya. Namun demikian, peneliti
tetap memberikan nilai tambahan dan hadiah kepada peserta didik. pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan memberikan latihan individu
kepada peserta didik. Langkah selanjutnya yaitu memberikan kesimpulan akhir pembelajaran. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan penyimpulan pembelajaran hari ini. Peneliti juga menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya
merupakan pertemuan untuk pelaksanaan tes siklus, sehingga peserta didik diharapkan mempersiapkan diri mereka masing-masing. Pembelajaran
ditutup dengan mengucapkan hamdalah.
5. Pelaksanaan Test Siklus II
Jum’at 6 Desember 2013 pukul 07.30 – 08.40 merupakan pelaksanaan tes siklus II. Peserta didik terlihat tegang saat peneliti
memeasuki ruangan. Banyak diantara mereka yang terlihat membaca dan mempelajari bahan ajar sebelum pembelajaran dimulai. Peneliti kemudian
membuka pembelajaran dengan berdoa bersama-sama peserta didik untuk kelancaran tes siklus II ini. Setelah berdoa, peneliti kemudian meminta
peserta didik mengumpulkan bahan ajar dan buku yang berhubungan dengan matematika di meja yang paling depan.
Setelah soal tes siklus II dibagikan, peserta didik terlihat antusias di awal pembelajaran untuk mengerjakan tes siklus. Beberapa peserta didik
mengeluh, “Ibu, soalnya susah lagi”, peneliti kemudian menjelaskan
“kalau kalian belajar dengan giat, kalian pasti bisa mengerjakannya dengan baik.” Peserta didik ada yang terlihat berdiskusi dengan teman
sebangkunya, namun peneliti mengingatkan agar mereka percaya dengan kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri.
Setelah watu pelaksanaan selesai, peneliti meminta salah seorang peserta didik untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban tes siklus.
Sedangkan seorang peserta didik lain diminta untuk mengumpulkan bahan ajar kepada peneliti untuk diberikan penilaian dan dijadikan salah satu
refrensi dalam perbaikan bahan ajar.
c. Tahapan Observasi
Tahapan observasi pada siklus II ini dilaksanakan sejalan dengan tahapan pelaksanaan. Alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah peserta didik adalah tes, pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik menggunakan lembar
observasi peserta didik, proses kegiatan pembelajaran dengan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual menggunakan lembar observasi teman
sejawat, jurnal harian siswa, dan pedoman wawancara.
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Tes kemampuan pemecahan masalah matematik diukur dengan memberikan soal yang mencakup ketiga indikator yang dijadikan dasar
dalam penelitian. Tes siklus II terdiri atas enam soal berbentuk uraian. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II
Interval f
relatif
Fk
54 – 59
4 13,8
4 60
– 65 4
13,8 8
66 – 71
9 31,1
17 72
– 77 5
17,2 22
78 – 83
2 6,9
24 84
– 89 5
17,2 29
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel skor tes kemampuan pemecahan masalah, diketahui nilai terbesar tes kemampuan pemecahan masalah siklus II
adalah 87,5 dan nilai terkecilnya adalah 54,2. Rata-rata yang didapatkan adalah 70,98; median 69,83; modus 68,83; dan standar deviasi 9,69.
Ditinjau dari rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah yang didapatkan, hasil tersebut telah mencapai intervensi tindakan yang
diharapkan yaitu rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah 70.
Secara visual, skor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.14 Histogram Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II
Berdasarkan
diagram diatas,
menunjukan bahwa
data mengelomok diatas rata-rata yaitu 70. Rata-rata skor yang didapatkan pada
siklus II ini adalah 70,98, hal ini menunjukan bahwa rata-rata skor yang didapatkan sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu
70. Ditinjau dari tiap indikator pemecahan masalah peserta didik,
terdapat tiga indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan tersebut, yakni kemampuan mengorganisasi data dan memilih informasi
yang relevan dalam pemecahan masalah, membuat dan menafsirkan model 53,5 59,,5
65,5 71,5
83,5 76,5
89,5 1
2 3
4 5
6 7
8 9