13
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. KAJIAN TEORI
1. Bahan Ajar
Pembelajaran di sekolah bukan hanya mengandalkan guru sebagai pusat dari seluruh kegiatan pembelajaran, melainkan juga berbagai sumber
yang digunakan untuk membantu peserta didik di dalam pembelajaran, salah satunya adalah bahan ajar. Selain digunakan untuk membantu guru
memberikan pembelajaran di dalam kelas, bahan ajar juga dapat digunakan peserta didik untuk membantu mempelajari materi pembelajaran.
a. Pengertian Bahan Ajar
Berbagai sumber belajar yang digunakan di Indonesia, selain buku-buku teks juga banyak digunakan bahan ajar yang dapat
menunjang proses pembelajaran peserta didik baik di sekolah maupun di rumah. Bahan ajar saat ini menjadi hal penting yang dapat menunjang
proses pembelajaran peserta didik. Kurangnya bahan ajar yang inovatif dan dapat mendukung proses pembelajaran serta metode pembelajaran
yang konvensional dapat berakibat pada rendahnya mutu pendidikan dan juga rendahnya prestasi belajar peserta didik.
Menurut National Centre for Competency Based Training 2007: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan
bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
1
1
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,Jogjakarta: DIVA Press, 2011, h. 16
Amri dan Ahmadi menjelaskan pengertian bahan ajar, yaitu segala bentuk bahan yang dapat mempermudah guru atau instruktur
untuk mengajar di dalam sebuah kelas. Jenis bahan ajar yang digunakan dapat berupa bahan ajar tertulis maupun tidak tertulis.
2
Pengertian lain diungkapkan dalam website Dikmenjur, dikemukakan
bahwa, bahan
ajar merupakan
seperangkat materisubstansi pembelajaran teaching material yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu.
3
Dalam hal ini, bahan ajar memiliki susunan yang sistematis sehingga dapat digunakan dengan baik oleh
peserta didik baik secara mandiri maupun dengan bimbingan guru untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang berisi seperangkat
materi pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai Kompetensi Dasar KD yang diharapkan. Dengan adanya bahan ajar,
guru dapat mengajarkan materi dengan lebih terurut dan terarah sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan
oleh guru. Bahan ajar perlu disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar dapat digunakan dengan maksimal dikelas sehingga dapat
mengoptimalkan apa yang dimiliki oleh peserta didik serta dapat membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi yang ditentukan.
Pembuatan bahan ajar dapat dilakukan secara fleksibel. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan bahan ajar dapat menunjang
2
Sofan Amri, dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010, h.159
3
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, 2008, h. 6