Manajemen Pakan Tahap Pemeliharaan Larva

63 adalah teknik inkubasi telur dengan sistem corong resirkulasi dan metode pembuahan sistem basah. Hasil penilaian kriteria kelayakan aspek teknis usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm layak dijalankan. Hasil analisis aspek teknis terdapat dalam Lampiran 7. Aspek Manajemen Fungsi Perencanaan Pendekatan membuat perencanaan yang dilakukan adalah pendekatan campuran. Investor memberikan petunjuk perencanaan perusahaan secara garis besar, sementara perencanaan terperinci dirancang oleh manajer produksi menyesuaikan aturan yang ada. Semisal pemimpin perusahaan memerintahkan siklus produksi sebanyak 2 kali per bulan, maka waktu pelaksanaannya diatur oleh manajer produksi. Perencanaan dari segi jangka waktu menerapkan perencanaan jangka pendek, yakni perencanaan produksi setiap 2 siklus selama 1 bulan. Perencanaan dari segi tingkatan manajemen menerapkan perencanaan operasional, yakni merinci kegiatan produksi sehari-hari sesuai jadwal. Jadwal kegiatan produksi setiap siklus selama 1 bulan merupakan alat koordinasi. Proses pembenihan ikan patin siam setiap siklus telah dijadwalkan per bulan terdapat dalam Lampiran 8. Manajer produksi merencanakan jadwal kegiatan produksi sesuai dengan teknik pembenihan ikan patin siam menggunakan sistem corong resirkulasi, sehingga fungsi perencanaan berubah dalam skenario II. Jadwal kegiatan produksi benih ikan patin siam dengan sistem corong resirkulasi terdapat dalam Lampiran 8. Skenario III mengakibatkan jumlah siklus produksi setiap bulan menjadi 6 siklus per bulan. Persiapan pemijahan dilakukan mulai hari ke-1 di hatchery ke-1 dan dilakukan secara berturut-turut hingga hari ke-6 di hatchery ke-6. Jadwal kegiatan produksi benih ikan patin siam skenario III terdapat dalam Lampiran 9. Skenario IV mengalami sebanyak 4 siklus per bulan. Persiapan pemijahan hatchery ke-1 dimulai pada hari ke-1 dan hatchery ke-2 dimulai pada hari ke-2, sedangkan persiapan pemijahan hatchery ke-3 dimulai pada hari ke-5 dan hatchery ke-4 dimulai pada hari ke-6. Jadwal kegiatan produksi benih ikan patin siam skenario IV terdapat dalam Lampiran 10. Fungsi Pengorganisasian Gambar 27 Struktur organisasi Pasirgaok Fish Farm Bagan struktur organisasi Pasirgaok Fish Farm ditunjukkan pada Gambar 27. Struktur organisasi sederhana Pasirgaok Fish Farm terdiri atas: investor pasif, manajer produksi, dan pegawai bagian produksi. Investor pasif adalah Bapak Sahban yang menanamkan modal investasi dan membiayai kegiatan operasional, Investor pasif Manajer produksi Pegawai bagian produksi 64 akan tetapi Bapak Sahban tidak berada di lokasi dan tidak mengelola perusahaan secara langsung. Manajer produksi menerima rencana secara garis besar dari investor pasif untuk menjalankan aktivitas bisnis di Pasirgaok Fish Farm dan merencanakan rencana tersebut secara terperinci. Terdapat 3 orang pegawai tetap bagian produksi yang akan menerima arahan serta tugas langsung dari manajer produksi dan menerima arahan secara tidak langsung dari investor pasif. Rincian pekerjaan dan pembagian kerja menyesuaikan jabatan dalam struktur organisasi dan keahlian individu sesuai aktivitas yang dikerjakan. Investor bertugas menyediakan biaya investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, kebutuhan bahan baku yang sulit dijangkau di lokasi usaha Ovaprim, Chorulon, Artemia, dan mengembangkan usaha. Manajer produksi berpengalaman melakukan pembenihan ikan patin sejak 10 tahun dan melakukan pelatihan dengan pembudidaya pembenihan ikan patin di daerah Ciseeng. Manajer produksi bertugas menentukan waktu siklus produksi, menentukan target produksi setiap siklus, melakukan proses pembenihan yang membutuhkan keahlian khusus seleksi induk, penyuntikan, stripping, penebaran telur, sortasi, pengobatan, mendistribusikan benih, menentukan persediaan bahan baku, menetapkan harga, promosi, dan mengatur keuangan setiap siklus. Tugas pegawai bagian produksi antara lain: manajemen induk, sterilisasi hatchery dan peralatan pemijahan, proses seleksi induk menangkap induk, menimbang, mengangkut induk, penyuntikan hormon, stripping, memanen larva, pemeliharaan larva manajemen pakan dan manajemen air, memanen benih, menyortir, dan membungkus kantong benih. Pengorganisasian pegawai bagian produksi dalam skenario III adalah membagi 2 unit hatchery kepada 3 pegawai, sehingga total pegawai bagian produksi sebanyak 9 orang. Skenario II membagi kerja 3 pegawai bagian produksi lama dan 1 pegawai baru. Pegawai bagian produksi memiliki tugas baru, yakni pemberian pakan induk sebanyak 26 kg per hari secara rutin, penjemuran dan pencucian bahan filter, sterilisasi unit penetasan telur, penimbangan induk betina dan jantan, penimbangan telur, dan pencucian telur dengan tanah liat. Manajer produksi memiliki tugas baru, yakni menerapkan teknik penyuntikan sesuai BPPI 2013 b maupun Iswanto dan Tahapari 2010, serta menerapkan teknik pembuahan basah sesuai Mahyuddin 2010, BPPI 2013 b , maupun Iswanto dan Tahapari 2010. Pegawai baru bertugas mengoperasikan unit penetasan telur dan mengerjakan seluruh tugas proses pembenihan ikan patin siam. Skenario IV membutuhkan 8 pegawai bagian produksi dengan menerapkan 2 unit penetasan telur. Mekanisme koordinasi pekerjaan adalah manajer menentukan jadwal siklus produksi dimulai. Informasi tersebut disampaikan kepada para pegawai bagian produksi maupun investor pasif. Investor mengirimkan dana, sementara pegawai bagian produksi menjalankan tugas sesuai keahlian. Langkah-langkah meningkatkan efektivitas pekerjaan dilakukan dengan cara menyesuaikan tugas individu sesuai keahlian, menyusun layout fasilitas bangunan sesuai urutan produksi, mereinvestasi peralatan yang telah habis masa umur pakainya, dan menerapkan teknologi tepat guna. Fungsi Pelaksanaan Investor pasif menetapkan sistem gaji pegawai bagian produksi berdasarkan pada hasil produksi benih per siklus. Gaji manajer menerapkan sistem komisi