Manajemen Air Tahap Pemeliharaan Larva

64 akan tetapi Bapak Sahban tidak berada di lokasi dan tidak mengelola perusahaan secara langsung. Manajer produksi menerima rencana secara garis besar dari investor pasif untuk menjalankan aktivitas bisnis di Pasirgaok Fish Farm dan merencanakan rencana tersebut secara terperinci. Terdapat 3 orang pegawai tetap bagian produksi yang akan menerima arahan serta tugas langsung dari manajer produksi dan menerima arahan secara tidak langsung dari investor pasif. Rincian pekerjaan dan pembagian kerja menyesuaikan jabatan dalam struktur organisasi dan keahlian individu sesuai aktivitas yang dikerjakan. Investor bertugas menyediakan biaya investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, kebutuhan bahan baku yang sulit dijangkau di lokasi usaha Ovaprim, Chorulon, Artemia, dan mengembangkan usaha. Manajer produksi berpengalaman melakukan pembenihan ikan patin sejak 10 tahun dan melakukan pelatihan dengan pembudidaya pembenihan ikan patin di daerah Ciseeng. Manajer produksi bertugas menentukan waktu siklus produksi, menentukan target produksi setiap siklus, melakukan proses pembenihan yang membutuhkan keahlian khusus seleksi induk, penyuntikan, stripping, penebaran telur, sortasi, pengobatan, mendistribusikan benih, menentukan persediaan bahan baku, menetapkan harga, promosi, dan mengatur keuangan setiap siklus. Tugas pegawai bagian produksi antara lain: manajemen induk, sterilisasi hatchery dan peralatan pemijahan, proses seleksi induk menangkap induk, menimbang, mengangkut induk, penyuntikan hormon, stripping, memanen larva, pemeliharaan larva manajemen pakan dan manajemen air, memanen benih, menyortir, dan membungkus kantong benih. Pengorganisasian pegawai bagian produksi dalam skenario III adalah membagi 2 unit hatchery kepada 3 pegawai, sehingga total pegawai bagian produksi sebanyak 9 orang. Skenario II membagi kerja 3 pegawai bagian produksi lama dan 1 pegawai baru. Pegawai bagian produksi memiliki tugas baru, yakni pemberian pakan induk sebanyak 26 kg per hari secara rutin, penjemuran dan pencucian bahan filter, sterilisasi unit penetasan telur, penimbangan induk betina dan jantan, penimbangan telur, dan pencucian telur dengan tanah liat. Manajer produksi memiliki tugas baru, yakni menerapkan teknik penyuntikan sesuai BPPI 2013 b maupun Iswanto dan Tahapari 2010, serta menerapkan teknik pembuahan basah sesuai Mahyuddin 2010, BPPI 2013 b , maupun Iswanto dan Tahapari 2010. Pegawai baru bertugas mengoperasikan unit penetasan telur dan mengerjakan seluruh tugas proses pembenihan ikan patin siam. Skenario IV membutuhkan 8 pegawai bagian produksi dengan menerapkan 2 unit penetasan telur. Mekanisme koordinasi pekerjaan adalah manajer menentukan jadwal siklus produksi dimulai. Informasi tersebut disampaikan kepada para pegawai bagian produksi maupun investor pasif. Investor mengirimkan dana, sementara pegawai bagian produksi menjalankan tugas sesuai keahlian. Langkah-langkah meningkatkan efektivitas pekerjaan dilakukan dengan cara menyesuaikan tugas individu sesuai keahlian, menyusun layout fasilitas bangunan sesuai urutan produksi, mereinvestasi peralatan yang telah habis masa umur pakainya, dan menerapkan teknologi tepat guna. Fungsi Pelaksanaan Investor pasif menetapkan sistem gaji pegawai bagian produksi berdasarkan pada hasil produksi benih per siklus. Gaji manajer menerapkan sistem komisi 65 sebesar 40 persen dari total penerimaan dikurangi biaya variabel dan biaya tetap kecuali biaya promosi internet dan pajak yang menjadi beban investor. Sistem komisi dan sistem gaji berdasarkan pada hasil produksi benih memacu manajer dan pegawai bagian produksi untuk bekerja lebih baik, setia terhadap tugas, pemimpin, maupun perusahaan. Praktik teknik pembenihan ikan patin siam dengan metode pembuahan basah dan cara kerja unit penetasan telur dapat diaplikasikan oleh pegawai dan manajer produksi karena seluruh pegawai dan manajer melakukan pelatihan di BPBAT Cijengkol Subang serta penambahan tenaga kerja yang mengoperasikan unit penetasan telur. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan dilaksanakan oleh manajer kepada pegawai produksi secara langsung di lapang. Pegawai saling mengawasi dan memberikan arahan antarpegawai. Investor mengawasi secara tidak langsung menggunakan kamera CCTV kepada manajer dan pegawai, apabila terjadi penyalahgunaan wewenang yang telah diberikan. Wewenang manajer adalah pelaksanaan kegiatan produksi di Pasirgaok Fish Farm dan mengatur biaya operasional setiap siklus, sedangkan wewenang pegawai bagian produksi adalah menggunakan fasilitas perusahaan untuk meningkatkan produksi. Analisis penilaian kriteria kelayakan aspek manajemen terhadap usaha pembenihan ikan patin siam di Pasirgaok Fish Farm layak dijalankan dan hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 15. Tabel 15 Hasil analisis kelayakan aspek manajemen usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm Kriteria kelayakan Indikator kelayakan Keterangan Fungsi perencanaan  Pendekatan campuran.  Perencanaan jangka pendek.  Perencanaan operasional. Layak Fungsi pengorganisasian  Struktur organisasi sederhana.  Rincian pekerjaan dan pembagian kerja sesuai keahlian dan urutan proses produksi.  Mekanisme koordinasi pekerjaan terstruktur.  Upaya meningkatkan efektivitas pekerjaan sesuai keahlian, layout lokasi, reinvestasi, dan penerapan teknologi tepat guna. Layak Fungsi pelaksanaan  Penerapan sistem gaji komisi 40 persen dari laba bersih bagi manajer dan sistem gaji berdasarkan pada hasil produksi benih bagi pegawai bagian produksi. Layak Fungsi pengawasan  Manajer dan pegawai saling mengawasi di lapang, sementara investor mengawasi melalui rekaman kamera CCTV. Layak