Harga Kelayakan pengembangan usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor

52 Gambar 18 Pemberokan induk terasa lembek, alat kelamin membengkak dan berwarna merah tua, keluar butiran telur dari lubang ovari saat dihisap dengan kateter, telur berwarna kuning dan mudah dipisahkan, serta bobot minimum 3 kg. Kondisi ciri fisik induk jantan yang telah matang gonad adalah alat kelamin berwarna merah tua dan sedikit menonjol, serta saat pengurutan dari bagian perut ke arah anus mengeluarkan cairan sperma. Peralatan yang dibutuhkan antara lain: waring hitam, kain nylon hitam, kateter, dan timbangan gantung. Teknik penangkapan induk adalah menggiring induk ke sudut kolam dengan anco, kemudian induk diangkat dari dalam air dengan posisi pangkal ekor di atas untuk pengecekan kriteria induk yang matang gonad. Induk yang terpilih diletakkan di dalam kain hitam dan ditimbang minimum 3 kg per ekor induk betina, sementara induk jantan tidak ditimbang. Proporsi pemilihan jumlah induk jantan dan induk betina adalah 2:1. Pada bulan Juli tidak dilakukan pemijahan karena seluruh induk mengalami kekosongan telur terendah. Proses pengecekan telur, pengangkutan induk, dan penimbangan induk ditunjukkan pada Gambar 17.  Pemberokan Proses pemberokan adalah proses mempuasakan induk jantan dan induk betina hasil seleksi untuk menunggu waktu penyuntikan selama 6 jam di kolam pemberokan. Daun pisang diletakkan di atas permukaan air kolam pemberokan untuk mengurangi stres induk. Proses pemberokan ditunjukkan pada Gambar 18.

3. Tahap Pemijahan Buatan

Pemijahan buatan merupakan rangkaian kegiatan mengeluarkan telur dari induk betina dan sperma dari induk jantan melalui teknik kawin suntik. Tahap pemijahan buatan adalah sebagai berikut:  Penyuntikan Hormon Tahapan sebelum proses penyuntikan adalah penimbangan kedua. Proses penimbangan kedua bagi induk betina untuk menentukan dosis penggunaan hormon buatan. Alat dan bahan untuk proses penyuntikan antara lain: 5 buah jarum suntik ukuran 5 ml, mangkok, Chorulon, dan Ovaprim. Sebelum proses penyuntikan, 1 orang bertugas membungkus induk dengan kain hitam agar induk tidak berontak, sedangkan 1 orang bertugas menyuntik di bagian ketiak sirip Gambar 17 Pengecekan telur, pengangkutan induk, dan penimbangan induk 53 punggung induk betina. Setelah penyuntikan selesai, induk betina dikembalikan ke kolam pemberokan untuk menunggu giliran penyuntikan kedua. Penyuntikan pertama dengan hormon gonadotropin, yakni hCG human chorionic gonadotropin menggunakan Chorulon buatan Intervert International. Dosis hCG adalah 500 IU kg -1 bobot induk betina. Hormon gonadotropin untuk menstimulasi pematangan gonad dan melepas gonad. Selang waktu penyuntikan pertama dan penyuntikan kedua selama 24 jam. Penyuntikan kedua menggunakan hormon gonadotropin releasing hormone analogue GnRHa dan antidopamin dengan Ovaprim buatan Syndel Laboratories Ltd.. Dosis Ovaprim per ml ditentukan berdasarkan bobot induk betina per kg. Fungsi Ovaprim adalah merangsang pelepasan telur dan mengurangi stres. Dosis penyuntikan adalah 0.5 ml kg -1 bobot induk selama selang waktu 6 jam. Proses persiapan peralatan pemijahan dan penyuntikan induk betina ditunjukkan pada Gambar 19.  Inkubasi Induk Inkubasi induk pertama merupakan proses menunggu induk betina mendapat giliran penyuntikan kedua dengan Chorulon selama selang waktu 24 jam. Inkubasi induk kedua merupakan proses menunggu induk betina dan induk jantan memasuki masa waktu ovulasi selama 10 jam. Setelah proses pemberokan, kolam pemberokan dibersihkan dan disterilisasi menggunakan bubuk Kalium Permanganat sebanyak 2.5 g yang dilarutkan dengan 5 l air. Kemudian larutan tersebut disemprotkan dengan sprayer ke dalam kolam pemberokan.  Stripping dan Pembuahan Buatan Waktu proses stripping induk betina dan proses pembuahan dilakukan bersamaan dan ditunjukkan pada Gambar 21. Proses stripping dilakukan 2 kali. Stripping pertama adalah proses pengurutan mulai dari perut induk betina hingga ke arah anus secara hati-hati untuk mengeluarkan telur. Peralatan yang dibutuhkan antara lain: wajan kering, bulu ayam, handuk kering, dan handuk basah. Ciri induk betina yang telah berovulasi adalah telur mudah keluar saat stripping. Apabila stripping sulit mengeluarkan telur, maka induk diinkubasi kembali dan ditunggu hingga ovulasi. Pembagian tugas proses stripping adalah 1 orang bertugas mengurut, sedangkan 1 orang bertugas menampung hasil telur. Stripping kedua adalah mengeluarkan cairan sperma secukupnya dengan cara diurut. Kemudian sperma disebarkan ke dalam wadah berisi kumpulan telur Gambar 19 Peralatan pemijahan dan penyuntikan induk betina Gambar 20 Stripping dan pembuahan buatan