Aspek Non Finansial Kelayakan pengembangan usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor
24
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Pasirgaok Fish Farm, Desa Pasirgaok Tengah, RT. 3 RW. 6, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara sengaja purposive. Pertimbangan pertama adalah potensi Pasirgaok Fish Farm mengembangkan usaha pembenihan ikan patin siam
dengan sistem intensif, yakni padat penebaran larva maksimum 88 ekor per liter. Pertimbangan kedua adalah rencana intensifikasi sistem corong resirkulasi,
ekstensifikasi, serta kombinasi ekstensifikasi dan intensifikasi. Pengambilan data di Pasirgaok Fish Farm selama bulan Februari sampai Maret 2014, sementara
pengambilan data cara kerja unit penetasan telur ikan patin dengan sistem corong resirkulasi di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar BPBAT Cijengkol,
Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada bulan Juli 2014. Pengolahan data dan penulisan dilakukan selama bulan Mei sampai Oktober 2014.
Jenis dan Sumber Data
Tabel 8 Jenis dan sumber data Jenis data Aspek kajian
Sumber data
Primer Pasar
Pasirgaok Fish Farm, Pelanggan Pasirgaok Fish Farm Teknis
Pasirgaok Fish Farm, BPBAT Cijengkol Subang, Laboratorium Lingkungan Akuakultur FPIK, IPB.
Manajemen Pasirgaok Fish Farm
Hukum Pasirgaok Fish Farm
Sosial Pasirgaok Fish Farm, masyarakat di lokasi
Lingkungan Pasirgaok Fish Farm, masyarakat di lokasi
Finansial Pasirgaok Fish Farm
Sekunder Pasar
Kementerian Kelautan dan Perikanan, internet, buku studi kelayakan bisnis
Teknis Jurnal, prosiding, skripsi, publikasi Badan Standarisasi
Nasional dan Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, buku pembenihan ikan patin dan studi kelayakan bisnis
Manajemen Buku studi kelayakan bisnis
Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 8 Tahun
2003, Buku studi kelayakan bisnis Sosial
Buku studi kelayakan bisnis Lingkungan
Peraturan Menteri Negara dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5 Tahun 2012
Finansial Buku studi kelayakan bisnis
Tabel 8 menunjukkan jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer Pasirgaok Fish Farm antara lain: profil perusahaan,
teknik pembenihan ikan patin siam, kebutuhan input produksi, hasil produksi,
25 harga input dan output, serta hal-hal yang berhubungan dengan seluruh aspek.
Permintaan benih ikan patin siam oleh pelanggan dari Bogor, Palembang, Lampung, dan Banten diperoleh dari pelanggan. Data primer pengembangan
usaha, yakni cara kerja unit penetasan telur ikan patin siam dengan corong penetasan diperoleh dari BPBAT Cijengkol Subang.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data primer aktivitas pembenihan ikan patin siam adalah wawancara secara mendalam dan terstruktur menggunakan kuisioner
dengan pemilik dan pegawai Pasirgaok Fish Farm. Observasi lapang dilakukan selama 2 bulan. Data primer pengembangan usaha, yakni cara kerja unit penetasan
telur dengan sistem corong resirkulasi dilakukan melalui wawancara testruktur dengan teknisi di BPBAT Cijengkol Subangdan observasi lapang. Metode
wawancara terstruktur untuk memperoleh data permintaan benih ikan patin siam di Pasirgaok Fish Farm dengan pelanggan dari Bogor, Palembang, Lampung, dan
Banten melalui komunikasi telepon. Data primer uji parameter kualitas air dari sampel air kolam induk, sumur gali, kolam treatment air, dan akuarium di
Pasirgaok Fish Farm diperoleh dari Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor pada bulan April 2014.
Data sekunder berupa literatur sebagai pelengkap informasi diperoleh melalui kunjungan langsung ke dinas terkait Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Cijengkol, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, pencarian melalui
internet, dan kunjungan ke perpustakaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor, perpustakaan LSI IPB, dan perpustakaan FEM IPB. Alat instrumen
pengumpulan data adalah kuisioner, telepon, dan alat pencatat.
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Data bersifat kualitatif diolah melalui pengelompokkan data hasil wawancara berdasarkan pada aspek non finansial dan dianalisis secara deskriptif.
Data kuantitatif digunakan untuk menganalisis kelayakan finansial dan pengolahannya menggunakan komputer dengan software Microsoft Excel. Hasil
olahan data disajikan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis. Analisis aspek non finansial meliputi: aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum,
aspek sosial, aspek hukum, dan aspek lingkungan. Analisis aspek finansial dianalisis berdasarkan pada empat skenario, yakni kondisi aktual Pasirgaok Fish
Farm skenario I, intensifikasi penerapan sistem corong resirkulasi skenario II, ekstensifikasi menambah 4 unit hatchery skenario III, dan kombinasi
ekstensifikasi maupun intensifikasi menambah 2 unit hatchery dengan penerapan sistem corong resirkulasi skenario IV. Analisis finansial menggunakan analisis
kriteria investasi dan analisis sensitivitas.
Analisis Aspek Pasar
Penilaian aspek pasar mencakup permintaan dan penawaran benih ikan patin siam ukuran 34 inci, strategi pemasaran, dan bauran pemasaran. Aspek pasar
26 dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada data primer dari hasil wawancara
dengan Pasirgaok Fish Farm dan pelanggan dari Bogor, Palembang, Lampung, dan Banten. Pelanggan Pasirgaok Fish Farm merupakan pembudidaya pendederan
benih ikan patin siam ukuran lebih dari 1 inci. Usaha pembenihan ikan patin siam dikatakan layak, apabila jumlah benih ikan patin siam yang diproduksi memiliki
peluang untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya pendederan karena jumlah permintaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah penawaran. Kriteria lainnya
adalah strategi pemasaran didukung dengan bauran pemasaran yang tepat akan menciptakan kepuasan bagi pembeli untuk membeli ulang.
Analisis Aspek Teknis
Analisis kriteria kelayakan aspek teknis ditentukan berdasarkan pada ruang lingkup sebagai berikut:
1. Penilaian lokasi usaha antara lain: letak pasar yang dituju, ketersediaan
tenaga listrik dan air, ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, iklim, dan fasilitas transportasi.
2. Skala usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm.
3. Proses pembenihan ikan patin siam dimulai dari manajemen induk sampai
distribusi benih ikan patin siam ukuran 34 inci. Proses pembenihan ikan patin siam dikatakan layak, apabila kriteria kelayakan teknik pembenihan
ikan patin siam sesuai dengan teori teknik pembenihan ikan patin siam.
4. Layout usaha pembenihan ikan patin siam.
5. Pemilihan jenis teknologi pembenihan ikan patin siam
Analisis Aspek Manajemen
Penilaian aspek manajemen adalah penilaian fungsi manajemen perusahaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan
terhadap sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Pasirgaok Fish Farm. Aspek manajemen usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm
dikatakan layak, apabila pegawai, manajer, dan investor telah menjalankan fungsi manajemen secara tepat sesuai tugas dan keahlian yang dimiliki.
Analisis Aspek Hukum
Aspek hukum dianalisis secara deskriptif meliputi legalitas surat beharga aset usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm. Surat berharga
tersebut antara lain: Kartu Tanda Penduduk KTP pemilik usaha, sertifikat tanah Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB,
Izin Usaha Perikanan sesuai Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2003, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan IMB, dan Surat
Izin Tempat Usaha SITU. Usaha pembenihan ikan patin siam pada Pasirgaok Fish Farm dikatakan layak, apabila pemilik usaha telah melengkapi surat tersebut.
Analisis Aspek Sosial dan Aspek Lingkungan
Penilaian aspek sosial dikaji secara deskriptif untuk mengetahui manfaat dan kerugian keberadaan Pasirgaok Fish Farm di Desa Pasirgaok. Penilaian
terhadap aspek lingkungan akan ditinjau dari pengelolaan sisa-sisa limbah dari aktivitas budidaya pembenihan ikan patin siam maupun hubungan antara usaha
pembenihan ikan patin siam dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan