Pola Aliran dalam Rantai Pasokan

Tabel 6. Daftar pemasok non sayur PT Saung Mirwan NAMA PEMASOK BARANG BEHN MEYER BASAMID CV.GRAFINDO PACIFIK STIKERCETAKAN DEDI ,MULYADI PEAT MOST EXCEL SEEDS SEL BENIH FOAMINDO STRYFOAM FOAMINDO STRYFOAM GRAFINDO PACIFIC PRINTING STIKERCETAKAN H.KARDI SEKAM HADIDJA KAMA MAKMUR STIKERCETAKAN MULTI MITRATAMA CETAKAN PELANGI GIAT MANDIRI BENIH POLYUNGGUL PRATAMA PLASTIK POLYUNGGUL PRATAMA PLASTIK PT.ADI UNISINDO WRAFING DLL PT.AKRILIK KURNIA KENCANA STYROFOAM PT.CURAH NIAGA INTERNATIONAL PUPUK MIX PT. DANU MANDIR. UV PT.DUTA PLASTIK PRATAMAPT. DANU MANDIR. UV PT.SUMBER BERKAT PLASINDO PLASTIK RAMA MANDIRI POT RISQI KEMAS MAJU KARTON SARANA TANI PESTISDA SARANA TANI PESTISDA SETIA GUNA CHEMIKAL SODARA PLASTIK PLASTIK TRADISI KEMAS KRTNBOX TRI TUNGGAL PLASTIK AGRO PLASTIK PLTK UV MITRA UTAMA PUPUK MIKRO ANDALAS PRM MDR.CV ISKANDAR Sumber : PT Saung Mirwan, 2012

4.3.2 Pola Aliran dalam Rantai Pasokan

Menurut Pujawan 2005 , pada suatu rantai pasokan biasanya ada tiga macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu upstream ke hilir downstream. Yang kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Model rantai pasokan sayuran di PT Saung Mirwan terdiri dari petani, pemasok bahan non sayur, perusahaan, customer ritel dan industri, dan konsumen akhir. Gambar 10 menunjukkan pola aliran dalam rantai pasokan sayuran di PT Saung Mirwan. Aliran rantai pasokan sayuran dimulai dari petani sebagai mitra tani dan bagian produksi sayuran. Semua sayuran hasil panen mitra tani dan bagian produksi akan ditampung oleh PT Saung Mirwan. Apabila target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak terpenuhi, maka perusahaan akan membeli sayuran kepada mitra beli. Harga beli berdasarkan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan mitra beli. Hasil panen dari petani yang lokasi lahannya jauh dari perusahaan akan diambil oleh PT Saung Mirwan. Sedangkan hasil panen untuk petani yang lokasi lahannya dekat akan diangkut sendiri oleh petani. Keterangan : 1 Penyedia sarana produksi untuk petani 5 Industri restoran 2 Mitra tani PT Saung Mirwan 6 Konsumen akhir 3 Penyedia sarana non sayur 7 Aliran barang 4 PT Saung Mirwan 8 Aliran informasi 5 Retailer 9 Aliran financial Gambar 10. Pola aliran dalam rantai pasokan di PT Saung Mirwan Perusahaan menginginkan tidak ada persediaan barang karena mengingat karakteristik sayuran yang cepat busuk. Namun hal tersebut tidak memungkinkan karena jika tidak ada persediaan barang di gudang, perusahaan tidak bisa memenuhi pesanan untuk hari-hari berikutnya. Setelah sayuran melewati proses sortasi dan pengemasan, sayuran disimpan di ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan pendingin, sehingga penyusutan tidak berlebihan. Alat transportasi yang digunakan oleh PT Saung Mirwan untuk mendistribusikan 2 1 2 2 2 4 3 3 3 5 5 6 sayuran kepada ritel dan industri menggunakan truk yang dilengkapi dengan alat pendingin untuk mencegah kerusakan produk sebelum sampai ke tangan customer. Aliran finansial pada rantai pasokan sayuran terjadi pada konsumen akhir, ritel dan restoran industri, PT Saung Mirwan, dan petani. Ritel dan industri membayar secara kredit kepada perusahaan yang dibayarkan satu bulan untuk ritel dan dua minggu untuk industri setelah komoditas dikirim. Petani akan menerima pembayaran dari PT Saung Mirwan sesuai dengan jumlah hasil panen. Adapun pembagian keuntungan antara pihak PT Saung Mirwan dengan petani adalah 30 untuk pihak perusahaan dan 70 untuk petani, sehingga petani tidak akan merasa dirugikan. Sistem komunikasi sudah terintegrasi antara anggota primer dalam rantai pasokan. Aliran informasi terjadi dari konsumen akhir, ritel dan industri, perusahaan, pemasok bahan baku non sayur, dan petani atau sebaliknya. Komunikasi antara perusahaan dengan petani menggunakan telepon atau bagian penyuluh PT Saung Mirwan melakukan kunjungan ke petani untuk memberikan informasi terkait dengan keadaan pasar dan kesepakatan harga. Informasi dari perusahaan ke petani berhubungan dengan kapasitas perusahaan, status pengiriman, dan berapa pesanan yang harus dikirim. Komunikasi antara perusahaan dengan customer ritel dan industri dilakukan melalui telepon, faximile, dan email. Sedangkan komunikasi antara perusahaan dengan pemasok bahan baku non sayur juga dilakukan melalui telepon, faximile, dan email.

4.4 Manajemen Rantai Pasokan

1. Struktur Manajemen

Struktur manajemen dalam rantai pasokan menjelaskan mengenai aspek-aspek penting yang dilakukan dalam setiap anggota rantai pasokan. Tindakan yang dilakukan meliputi perencanaan strategi, koordinasi, transaksi, evaluasi, dan kemitraan yang menjelaskan langkah yang diambil oleh setiap anggota rantai pasokan.