Perbandingan Hasil AHP dengan Hasil ANP

mutu yang baik terhadap produk. Produk dengan mutu yang baik berkualitas, akan membangun reliabilitas keandalan dari konsumen dengan kinerja pengiriman yang maksimal. Sintesis merupakan konsep dalam ANP. Sintesis prioritas untuk metrik pengukuran kinerja rantai pasok sayuran ditunjukkan pada Gambar 26. Gambar 26. Sintesis prioritas Metrik Pengukuran Kinerja pada ANP

4.8 Perbandingan Hasil AHP dengan Hasil ANP

Pada analisis AHP dan ANP didapatkan hasil prioritas yang sama dalam penentuan bobot metrik pengukuran kinerja SCM. Akan tetapi bobot pada AHP berbeda dengan bobot ANP. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 13. Terdapat perbedaan hasil antara AHP dan ANP. Untuk melihat perbedaan antara hasil AHP dan ANP digunakan semantic differential, yaitu membandingkan hasil AHP dan ANP yang disajikan dalam bentuk grafik. Semantic differential dapat diselesaikan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Hasil tersebut akan tersaji dalam Gambar 27. Tabel 13. Perbedaan nilai bobot prioritas AHP dan ANP Keterangan Normalized by cluster Peringkat Normalized by cluster Peringkat PROSES BISNIS AHP ANP 1. Plan 0.41620 1 0.27308 1 2. Source 0.14030 3 0.19192 3 3. Make 0.18161 2 0.19497 2 4. Process 0.13449 4 0.17459 4 5. Deliver 0.12740 5 0.16543 5 PARAMETER KINERJA 1. Nilai Tambah 0.36790 2 0.35534 2 2. Mutu 0.43822 1 0.40226 1 3. Risiko 0.19388 3 0.24240 3 ATRIBUT KINERJA 1. Reliabilitas 0.40017 1 0.33310 1 2. Responsivitas 0.25386 2 0.22782 2 3. Fleksibilitas 0.12709 3 0.15566 3 4. Biaya 0.11546 4 0.14077 5 5. Aset 0.10341 5 0.14264 4 METRIK PENGUKURAN KINERJA 1. Kinerja Pengiriman KP 0.15759 1 0.14957 1 2. Pemenuhan Pesanan PP 0.13684 2 0.12409 3 3. Kesesuaian Standar Mutu KS 0.13012 3 0.11463 4 4. Siklus Pemenuhan Pesanan SPP 0.12653 4 0.10483 6 5. Lead Time Pemenuhan Pesanan LTPP 0.10016 6 0.10511 5 6. Fleksibilitas Pasokan FP 0.10099 5 0.13460 2 7. Biaya SCM BSCM 0.08683 7 0.09152 7 8. Siklus Cash-to-Cash SCTC 0.08300 8 0.08895 8 9. Persediaan Harian PH 0.07795 9 0.08668 9 1 2 3 4 5 6 0,2 0,4 0,6 P ro se s B Isn is Skala Bobot Semantic Differential AHP ANP 1 2 3 4 0,2 0,4 0,6 P a ra m et er K in er ja Skala Bobot Semantic Differential AHP ANP 1 2 3 4 5 6 0,2 0,4 0,6 A tr ibut K ine rj a Skala Bobot Semantic Differential AHP ANP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,1 0,2 M e tr ik P ng uk ur a n K ine rj a Skala Bobot Semantic Differential AHP ANP Gambar 27. Semantic differential antara hasil AHP dan ANP Hasil tersebut terlihat bahwa hasil pengukuran metrik kinerja AHP dan ANP saling berdekatan sehingga tidak ada beda yang nyata antara hasil AHP dan ANP. Alur plot yang terlihat dalam gambar juga sama meskipun terdapat sedikit selisih antara hasil kedua analisis. Pengukuran dengan AHP dan ANP menghasilkan prioritas tertinggi yang sama pada setiap hirarki AHP atau jaringan cluster ANP, tetapi menghasilkan bobot yang berbeda. Namun untuk peringkat prioritas terdapat perbedaan pada atribut kinerja dan metrik pengukuran kinerja. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan timbal balik atau ketergantungan feedback pada ANP yang tidak terdapat pada AHP seperti yang telah dikatakan oleh Saaty bahwa salah satu konsep dari ANP yaitu feedback, inner, dan outer dependence. Ascarya juga menyatakan bahwa jika pada AHP, kita melihat faktor mana yang lebih disukai atau lebih penting, sedangkan jika dalam ANP kita melihat faktor mana yang mmpunyai pengaruh yang lebih besar terhadap faktor lain. Oleh karena itu, pada AHP level atas hanya mempengaruhi elemen-elemen yang ada pada level di bawahnya. Pada AHP level bawah tidak mempengaruhi elemen-elemen yang ada di atasnya karena bersifat hirarki sehingga penilaian hanya terpaku pada hirarki dari atas ke bawah. Sedangkan pada ANP, elemen-elemen pada level bawah dapat memepengaruhi elemen-elemen yang ada pada level di atasnya sehingga level dalam ANP disebut dengan cluster karena terdapat hubungan ketergantungan baik antara elemen satu dengan yang lain maupun antara cluster satu dengan yang lain. Pada ANP tidak hanya membandingkan elemen, tetapi juga membandingkan antar cluster.

4.9 Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Data Envelopment Analysis DEA