tertinggi bobot 0.15759 yang dapat terlihat pada hasil sintesis AHP pada Gambar 20.
Gambar 20. Sintesis prioritas Metrik Pengukuran Kinerja pada AHP
4.7 Pengukuran Kinerja SCM dengan Analytic Network Process ANP
4.7.1 Kerangka Umum ANP
Analytic Network Process ANP terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah jaringan dari kriteria dan subkriteria yang mengontrol interaksi. Bagian
kedua adalah pengaruh diantara elemen dan cluster. Gambar 21 menunjukkan kerangka umum dari ANP. Jaringan ini terdiri dari empat cluster tanpa tujuan
karena pada ANP tidak ada tujuan. Empat cluster tersebut yaitu : proses bisnis, parameter kinerja, atribut kinerja, dan metrik pengukuran kinerja. Cluster proses
bisnis terdiri dari lima elemen, cluster parameter kinerja terdiri dari tiga elemen, cluster atribut kinerja terdiri dari lima elemen, dan cluster metrik parameter
kinerja terdiri dari sembilan elemen.
Gambar 21. Kerangka Umum ANP Pengukuran Bobot Metrik Kinerja Rantai Pasok Sayuran
4.7.2 Hasil ANP
Setelah mendapatkan hasil AHP, maka dilakukan pembobotan feedback pada masing-masing elemen dari hasil AHP untuk mendapatkan hasil ANP.
Akan tetapi, jika pada AHP terdapat lima hirarki yang selanjutnya disebut cluster pada ANP, menjadi empat cluster saja dengan menghilangkan cluster tujuan
pada ANP. Selain itu juga dibuat matriks antar kelompoknya. Hasil dari pembobotan matriks antar kelompok dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Matriks antar kelompok
Setelah mendapatkan matriks antar kelompok, selanjutnya supermatriks tidak tertimbang, supermatriks tertimbang, dan supermatriks limit dapat dihitung.
Supermatriks yang merepresentasikan prioritas pengaruh dari elemen di sebelah kiri matriks terhadap elemen di atas matriks menghasilkan supermatriks tidak
tertimbang. Kemudian supermatriks tertimbang diperoleh dengan mengalikan semua elemen di blok dari supermatriks tidak tertimbang dengan bobot
kelompok dari cluster matrix. Supermatriks tertimbang kemudian dinaikkan sampai batas kekuatan untuk memperoleh prioritas akhir dari semua elemen
dalam matriks limit yang disebut juga supermatriks limit. Ketiga supermatriks tersebut disajikan dalam Gambar 23, Gambar 24, dan Gambar 25.
Gambar 23. Supermatriks tidak tertimbang
Gambar 24. Supermatriks tertimbang
Gambar 25. Supermatriks limit Setelah didapatkan supermatriks limit, selanjutnya akan didapatkan
prioritas akhir dari ANP. Prioritas akhir tersaji pada Tabel 12. Berdasarkan hasil ANP pada Tabel 12. Proses bisnis yang paling
berpengaruh dalam kinerja SCM yaitu plan perencanaan dengan bobot sebesar 0.27308. Untuk parameter kinerja yang paling berpengaruh adalah mutu dengan
bobot sebesar 0.40226. Sedangkan atribut kinerja yang paling penting adalah reliabilitas dengan bobot 0.33310 dan metrik kinerja yang memiliki pengaruh
yang paling besar adalah siklus pemenuhan pesanan dengan bobot 0.14957.
Tabel 12. Prioritas akhir ANP
Keterangan Normalized
by cluster Limiting
PROSES BISNIS
1. Plan 0.27308
0.112757 2. Source
0.19192 0.079248
3. Make 0.19497
0.080507 4. Process
0.17459 0.072091
5. Deliver 0.16543
0.068309
PARAMETER KINERJA
1. Nilai Tambah 0.35534
0.104562 2. Mutu
0.40226 0.118368
3. Risiko 0.24240
0.071328
ATRIBUT KINERJA
1. Reliabilitas
0.33310
0.049922 2. Responsivitas
0.22782 0.034144
3. Fleksibilitas 0.15566
0.023329 4. Biaya
0.14077 0.021098
5. Aset 0.14264
0.021378
METRIK PENGUKURAN KINERJA
1. Kinerja Pengiriman KP 0.14957
0.021383 2. Pemenuhan Pesanan PP
0.12409 0.017740
3. Siklus Pemenuhan Pesanan SPP 0.11463
0.016388 4. Lead Time Pemenuhan Pesanan LTPP
0.10483 0.014987
5. Fleksibilitas Pasokan FP 0.10511
0.015027 6. Kesesuaian Standar Mutu KS
0.13460 0.019242
7. Biaya SCM BSCM 0.09152
0.013084 8. Siklus Cash-to-Cash SCTC
0.08895 0.012717
9. Persediaan Harian PH 0.08668
0.012392
Perencanaan menjadi prioritas tertinggi baik pada hasil AHP maupun ANP. Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan operasional. Perencanaan yang
dilakukan oleh perusahaan tidak hanya perencanaan untuk pengolahan saja, tetapi perencanaan pengadaan, perencanaan tanam dan panen oleh petani,
perencanaan pengolahan, hingga perencanaan pengiriman produk ke konsumen. Perencanaan yang baik dan matang akan mempengaruhi kinerja rantai pasok
hingga produk sampai ke tangan konsumen. Konsumen tentunya menginginkan
mutu yang baik terhadap produk. Produk dengan mutu yang baik berkualitas, akan membangun reliabilitas keandalan dari konsumen dengan kinerja
pengiriman yang maksimal. Sintesis merupakan konsep dalam ANP. Sintesis prioritas untuk metrik
pengukuran kinerja rantai pasok sayuran ditunjukkan pada Gambar 26.
Gambar 26. Sintesis prioritas Metrik Pengukuran Kinerja pada ANP
4.8 Perbandingan Hasil AHP dengan Hasil ANP