Mutu Parameter Kinerja – Proses Bisnis .1 Nilai Tambah

Lanjutan Lampiran 1. Lanjutan Lampiran 1. Proses Bisnis sebagai kontrol Proses Bisnis Parameter Kinerja Atribut Kinerja Metrik Pengukuran Kinerja Proses Bisnis 1 Parameter Kinerja 1 Atribut Kinerja 1 Metrik Pengukuran Kinerja 1 Parameter Kinerja sebagai kontrol Proses Bisnis Parameter Kinerja Atribut Kinerja Metrik Pengukuran Kinerja Proses Bisnis 1 Parameter Kinerja 1 Atribut Kinerja 1 Metrik Pengukuran Kinerja 1 Lanjutan Lampiran 1. Atribut Kinerja sebagai kontrol Proses Bisnis Parameter Kinerja Atribut Kinerja Metrik Pengukuran Kinerja Proses Bisnis 1 Parameter Kinerja 1 Atribut Kinerja 1 Metrik Pengukuran Kinerja 1 Metrik Pengukuran Kinerja sebagai kontrol Proses Bisnis Parameter Kinerja Atribut Kinerja Metrik Pengukuran Kinerja Proses Bisnis 1 Parameter Kinerja 1 Atribut Kinerja 1 Metrik Pengukuran Kinerja 1 Lampiran 2. Nilai Input Pengukuran Kinerja PT Saung Mirwan Daftar lead time pemenuhan pesanan PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas Jumlah 1 Caysin 1 2 lettuce head 1 3 tomat tw 1 4 bawang bombay 1 5 tomat rianto 1 6 paprika hijau 1 7 jamur champ 1 8 daun bawang 1 9 lettuce romaine 1 10 Seledri 1 Daftar siklus pemenuhan pesanan PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas pengadaan membuat mengirim Jumlah 1 caysin 1 1 1 3 2 lettuce head 1 1 1 3 3 tomat tw 1 1 1 3 4 bawang bombay 1 1 1 3 5 tomat rianto 1 1 1 3 6 paprika hijau 1 1 1 3 7 jamur champ 1 1 1 3 8 daun bawang 1 1 1 3 9 lettuce romaine 1 1 1 3 10 seledri 1 1 1 3 Daftar fleksibilitas pasokan PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas pengadaan membuat mengirim jumlah 1 caysin 1 1 2 2 lettuce head 1 1 2 3 tomat tw 1 1 2 4 bawang bombay 1 1 2 5 tomat rianto 1 1 2 6 paprika hijau 1 1 2 7 jamur champ 1 1 2 8 daun bawang 1 1 2 9 lettuce romaine 1 1 2 10 seledri 1 1 2 Lanjutan Lampiran 2. Daftar biaya SCM PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas Harga B.perencanaan B. Pengadaan B. Proses B.pengiriman B.pengembalian Jumlah 1 Caysin 8500 850 1800 600 170 Rp 3,420 2 lettuce head 18000 1800 2300 1750 360 Rp 6,210 3 tomat tw 13000 1300 2000 1200 260 Rp 4,760 4 bawang bombay 23000 2300 2000 1900 460 Rp 6,660 5 tomat rianto 15000 1500 2000 1200 300 Rp 5,000 6 paprika hijau 25000 2500 2200 1700 500 Rp 6,900 7 jamur champ 40000 4000 2700 2200 800 Rp 9,700 8 daun bawang 18000 1800 2000 900 360 Rp 5,060 9 lettuce romaine 20000 2000 2300 1750 400 Rp 6,450 10 Seledri 6000 600 2200 1700 120 Rp 4,620 Daftar siklus cash-to-cash PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas rata2 persediaan harian rata2 konsumen membayar rata2 perusahaan bayar ke pemasok Jumlah 1 Caysin 2 23 14 11 2 lettuce head 1 23 14 10 3 tomat tw 2 23 14 11 4 bawang bombay 2 23 14 11 5 tomat rianto 3 23 14 12 6 paprika hijau 3 23 14 12 7 jamur champ 1 23 14 10 8 daun bawang 3 23 14 12 9 lettuce romaine 4 23 14 13 10 Seledri 2 23 14 11 Lanjutan Lampiran 2. Daftar persediaan harian PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas rata2 persediaan hariankg rata2 permintaan semester jumlah hari kerja rata2 kebutuhan hari jumlah rata2 persediaanhari rata2 PH 1 Caysin 750 78677 158 497.96 1.51 2 2 lettuce head 300 40914 158 258.95 1.16 1 3 tomat tw 400 36268 158 229.54 1.74 2 4 bawang bombay 300 28240 158 178.73 1.68 2 5 tomat rianto 60 3430 158 21.71 2.76 3 6 paprika hijau 40 2204 158 13.95 2.87 3 7 jamur champ 10 2003 158 12.68 0.79 1 8 daun bawang 30 1577 158 9.98 3.01 3 9 lettuce romaine 25 1083 158 6.85 3.65 4 10 Seledri 10 900 158 5.70 1.76 2 Lampiran 3. Nilai Output Pengukuran Kinerja PT Saung Mirwan Daftar kinerja pengiriman PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas P. tepat waktu J. pengiriman Pesentase 1 caysin 77436 77436 100.00 2 lettuce head 37138 37138 100.00 3 tomat tw 35205 35205 100.00 4 bawang bombay 27616 27616 100.00 5 tomat rianto 2907 2907 100.00 6 paprika hijau 1407 1407 100.00 7 jamur champ 1649 1649 100.00 8 daun bawang 1541 1541 100.00 9 lettuce romaine 901 901 100.00 10 seledri 858 858 100.00 Daftar pemenuhan pesanan PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas Order Kirim Presentase 1 caysin 78677 77436 98.42 2 lettuce head 40914 37138 90.77 3 tomat tw 36268 35205 97.07 4 bawang Bombay 28240 27616 97.79 5 tomat rianto 3430 2907 84.75 6 paprika hijau 2204 1407 63.84 7 jamur champ 2003 1649 82.33 8 daun bawang 1577 1541 97.72 9 lettuce romaine 1083 901 83.19 10 seledri 900 858 95.33 Daftar kualitas yang sesuai standar PT Saung Mirwan tahun 2011 semester 2 No Komoditas Jumlah 1 caysin 98.42 2 lettuce head 90.77 3 tomat tw 97.07 4 bawang bombay 97.79 5 tomat rianto 84.75 6 paprika hijau 63.84 7 jamur champ 82.33 8 daun bawang 97.72 9 lettuce romaine 83.19 10 seledri 95.33 Lampiran 4. Plot Hasil Sisaan dari Uji Beda Nyata antara Hasil AHP dengan ANP Observat ion Order S ta n d a rd iz e d R e s id u a l 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 2 1 -1 -2 -3 Residuals Versus the Order of the Data response is ANP1 Plot sisaan masih berpola kuadratik sehingga masih mengandung komponen kuadratik. Histogram yang dihasilkan tidak simetris sehingga sisaan tidak menyebar secara normal. Oleh karena itu asumsi regresi linear tidak terpenuhi. St andardized Residual Fr e q u e n c y 1 -1 -2 -3 6 5 4 3 2 1 Histogram of the Residuals response is ANP1 Lanjutan Lampiran 4. Plot sisaan tidak menyebar secara normal karena tidak memiliki lebar pita yang sama. Sebaran sisaan tidak merupakan sebaran normal karena plot yang dihasilkan masih mengandung pola kuadratik dan masih terdapat pencilan. Fit t ed Value S ta n d a rd iz e d R e s id u a l 0.40 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 2 1 -1 -2 -3 Residuals Versus the Fitted Values response is ANP1 St andardized Residual P e rc e n t 3 2 1 -1 -2 -3 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 Normal Probability Plot of the Residuals response is ANP1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang utama di Indonesia. Salah satu produk hortikultura yang memiliki prospek di masa mendatang yaitu sayuran. Meskipun Indonesia penghasil sayuran yang tinggi, tetapi Indonesia masih mengimpor sayuran dari luar negeri. Oleh karena itu, sayuran memiliki prospek di masa mendatang agar bisa memenuhi kebutuhan sayuran di Indonesia tanpa harus mengimpor dari luar negeri, bahkan Indonesia yang mengekspor sayuran ke luar negeri. Austin 1992 dan Brown 1994 dalam Marimin dan Maghfiroh 2010 berpendapat bahwa komoditas pertanian mempunyai karakteristik khusus, yaitu 1 bersifat mudah rusak, 2 proses penanaman, pertumbuhan, dan pemanenan tergantung pada iklim dan musim, 3 hasil panen memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, dan 4 produk pertanian bersifat kamba sehingga sulit ditangani. Faktor tersebut sangat penting dipertimbangkan untuk merancang perencanaan dan menganalisis manajemen rantai pasokan komoditas pertanian. Berdasarkan pada faktor-faktor tersebut perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis manajemen rantai pasokan untuk komoditas pertanian. Dengan demikian kinerja rantai pasokan produk sayuran diharapkan akan meningkat sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta daya saing produk sayuran di Indonesia. Supply Chain Management SCM merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan pemasok, pengusaha, gudang, dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien. Produk dihasilkan dapat didistribusikan dengan kuantitas, tempat, dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya serta memuaskan pelanggan. SCM bertujuan untuk membuat seluruh sistem menjadi efisien dan efektif, meminimalisasi biaya dari transportasi, dan distribusi sampai inventori bahan baku, bahan dalam proses, serta barang jadi. Ada beberapa pemain utama yang memiliki kepentingan dalam SCM, yaitu pemasok supplier, pengolah manufacturer, pendistribusi distributor, pengecer retailer, dan pelanggan customer David et al., 2000 dalam Indrajit dan Djokoranoto 2002. Salah satu model pengukuran kinerja supply chain adalah SCOR Supply Chain Operations Reference yang dikembangkan oleh Supply Chain Council SCC. SCOR merupakan suatu metode sistematis yang mengombinasikan elemen-elemen seperti teknik bisnis, benchmarking, dan praktek terbaik best practice untuk diterapkan dalam rantai pasokan yang diwujudkan ke dalam suatu kerangka kerja yang komprehensif sebagai referensi untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan perusahaan tertentu Marimin dan Maghfiroh, 2010. Analytic Hierarchy Process AHP merupakan alat analisis yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan pada setiap hirarki tanpa mempertimbangkan hubungan ketergantungan. AHP merupakan metode yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor-faktor persepsi, preferensi, pengalaman, dan intuisi. AHP menggabungkan penilaian-penilaian dan nilai-nilai pribadi ke dalam suatu cara yang logis. Penilaian tersebut dapat diperoleh dari pendapat pakar. AHP dapat digunakan dalam pengukuran kinerja SCM dengan memeberikan bobot pada masing-masing anggota rantai pasok untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada setiap level hirarki. Pakar yang dipilih adalah pakar yang ahli dalam bidang SCM sayuran. Analytic Network Process ANP merupakan alat analisis yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan hubungan ketergantungan baik antar kriteria maupun subkriteria. ANP memberikan pendekatan yang lebih akurat karena ANP mampu menangani masalah yang kompleks yang berkaitan dengan ketergantungan dan umpan balik. ANP memberikan bobot dalam pengukuran kinerja rantai pasok pada masing-masing anggota rantai pasokan. Pendekatan ANP juga digunakan untuk penilaian kinerja SCM sayuran agar diketahui .hubungan ketergantungan dan umpan balik bagi anggota rantai pasok. Data Envlopment Analysis DEA merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja rantai paasokan. DEA adalah salah satu teknik