Akibat Hukum Pembubaran Koperasi Dengan

71 14. Koperasi tetap menjalakan kegiatan sejauh untuk kepentingan pemberesan dan pembubarannya saja. 15. Koperasi tidak dapat lagi mengubah asetnya, kecuali yang dilakukakan oleh likuidator tim penyelesai dalam rangka pemberesan harta koperasi. 16. Menjadi restriksi tehadap debitor tidak boleh lagi kekuasaan kreditornya untuk memproses dengan proses hukum lainnya. 17. Akibat pembubarn terhadap benda jaminan. 18. Akibat pembubaran terhadap perjanjian tertentu. Dalam hal koperasi bubar yang diikuti dengan likuidasi, maka tidak dimungkinkan untuk dicabut status likuidasipenyelesaian tersebut apalagi direhabilitasi untuk kemudian menjadi badan hukum normal seperti sediakala. Proposisi ini jelas berbeda dengan status pailit koperasi, yang masih eksis statusnya sebagai badan hukum. Status koperasi pailit akan dicabut apabila hutangnya telah selesai dibayar oleh koperasi.

2. Akibat Hukum Pembubaran Koperasi Dengan

Analogi Akibat Hukum Koperasi Yang Diputus Pailit Akibat hukum yang timbul dari pembubaran koperasi dapat kita menggunakan analogi akibat hukum dari kepailitan karena pailit dan pembubaran koperasi ada persamaannya yaitu sama menyelesaikan kewajibannya kepada pihak kreditor. Dengan demikian akibat yuridis dari keputusan pembubaran koperasi yaitu: 1. Boleh dilakukan kompensasi piutang set-of. Universitas Sumatera Utara 72 Akibat hukum dari kompensasi piutang set-of maka kreditor dapat langsung mengkompensasi piutang dengan hutangnya, berarti dia menjadi lebih tinggi kedudukannya bahkan lebih tinggi dari kreditor diistemewakan. 266 Kompensasi piutang set-of dapat saja dilakukan oleh kreditor dan debitur, baik koperasi posisinya sebagai kreditor atau debitur asalkan: 267 a. Dilakukan dengan itikat baik. 268 b. Dilakukan terhadap transaksi yang sudah ada sebelum keputusan pembubaran koperasi. 2. Kontrak timbal balik boleh dilanjutkan. Kontrak yang dibuat oleh koperasi dengan pihak ketiga yang dibuat sebelum keputusan pembubaran koperasi dimana prestasi sebahagian atau seluruhnya belum dipenuhi oleh kedua belah pihak maka kreditor dapat minta kepastian dari likuidatortim penyelesai tentang kelanjutan pelaksanaan dan waktu pelaksanaan kontrak tersebut. 269 3. Berlaku Actio Paulina. 270 266 Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, Op.Cit, hlm, 65. 267 Bandingkan dengan Pasal 51, 52 dan 53 UU No. 37 Tahun 2004. 268 Pengertian “itikat baik” dalam hal ini berarti bahwa pada saat dilakukan transaksi yang menimbulkan hutang tersebut si kreditornya tidak mengetahui bahwa dalam waktu dekat koperasi debitor akan dibubarkan. Akan tetapi jika dalam kontrak dengan tegas disebutkan bahwa kompensasi tidak boleh dilaksanakan, tentunya kompensasi tidak boleh dilaksanakan. 269 Bandingkan dengan Pasal 36 UU No.37 Tahun 2004 270 Baca ,Hadi Shubhan, Op.Cit, hlm 176, lihat juga Hendri Raharjo, Hukum Perjanjian Di Indonesia [Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2009],hlm 102-103. Gugatan actio paulina harus memenuhi kriteria; 1. Perbuatan actio paulina yang dapat digugat oleh likuidator merupakan perbuatan yang merugikan koperasi dalam likuidasi, 2. Perbuatan hukum yang digugat actio paulina dalam pembubaran koperasi merupakan perbuatan yang merugikan kreditor yang tidak wajib dilakukan oleh koperasi yang dibubarkan 3. Perbuatan hukum yang digugat actio paulina dalam pembubaran koperasi merupakan perjanjian dimana kewajiban debitur jauh melebihi kewajiban pihak dengan siapa perjanjian dibuat. 4. Perbuatan hukum yang digugat actio paulina dalam pembubaran koperasi merupakan perbuatan yang merugikan kreditor koperasi dalam likuidasi yang merupakan pembayaran atas, atau pemberian jaminan untuk utang yang belum jatuh tempo dan atau belum tidak dapat ditagih. Universitas Sumatera Utara 73 Actio paulina diatur dalam Pasal 1341 KUH Perdata menyebutkan : “Meskipun demikian, kreditor boleh mengajukan tidak berlakunya segala tindakan yang tidak diwajibkan yang dilakukan oleh debitur, dengan nama apa pun juga yang merugikan kreditor; asal dibuktikan bahwa ketika tindakan tersebut dilakukan, debitur dan orang yang dengannya atau untuknya debitur itu bertindak, mengetahui bahwa tindakan itu mengakibatkan kerugian bagi para kreditor. Hak-hak yang diperoleh pihak ketiga dengan itikad baik atas barang-barang yang menjadi obyek dan tindakan yang tidak sah, harus dihormati. Untuk mengajukan batalnya tindakan yang dengan cuma-cuma dilakukan debitur, cukuplah kreditor menunjukkan bahwa pada waktu melakukan tindakan itu debitur mengetahui bahwa dengan cara demikian dia merugikan para kreditor, tak peduli apakah orang yang diuntungkan juga mengetahui hal itu atau tidak.” 4. Koperasi kehilangan hak mengurus hartanya. Koperasi dalam likuidasipenyelesaian tidak berwenang lagi untuk melakukan tindakan pengurusan maupun tindakan pengalihan secara mandiri atas harta kekayaan koperasi dalam likuidasi penyelesaian. Yang berhak melakukan pengurusan maupun tindakan pengalihan atas harta kekayaan koperasi dalam likuidasi adalah likuidator. 271 5. Perikatan yang dibuat setelah koperasi dibubarkan tidak dibayar. Perikatan yang tidak dibuat koperasi dalam likuidasipenyelesaian dengan kreditornya dimana perikatan tersebut dibuat setelah koperasi dikeluarkan keputusan pembubaran, maka perikatan yang dibuat tidak dapat dibayar dari 271 Bandingkan dengan Pasal 24 ayat 1 UU No. 37 Tahun 2004, Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan. dan Pasal 240 1 UU No. 37 Tahun 2004 Selama penundaan kewajiban pembayaran utang Debitor tanpa persetujuan pengurus tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya.UU No. 37 Tahun 2004 Universitas Sumatera Utara 74 harta koperasi dalam likuidasi, kecuali perikatan tersebut menguntungkan koperasi dalam likuidasi 272 6. Gugatan hukum harus olehterhadap likuidator. Semua gugatan hukum yang berkaitan dengan harta koperasi dalam likuidasi haruslah diajukan oleh atau terhadap likiuidatortim penyelesai, tetapi harus dengan bantuan pengurus sebagai organ yang berhak mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan. Setiap gugatan hukum terhadap koperasi dalam likuidasi yang bertujuan untuk memenuhi perikatan dari harta koperasi, hanya dapat diajukan dengan melaporkan dengan untuk dicocokkan piutangnya. 273 7. Perkara di pengadilan dapat ditangguhkan atau diambil alih oleh likuidator. 274 Jika likuidator dengan kreditor berperkara, maka atas permohonan koperasi tergugat supaya perkara ditangguhkan untuk memberi kesempatan kepada tergugat untuk memanggil likuidatortim penyelesai mengambil alih perkara. 8. Pelelangan yang sedang berjalan dilanjutkan. 272 Bandingkan dengan Pasal 25 UU No. 37 Tahun 2004, Semua perikatan Debitor yang terbit sesudah putusan pernyataan pailit tidak lagi dapat dibayar dari harta pailit, kecuali perikatan tersebut menguntungkan harta pailit 273 Bandingkan dengan pasal UU No. 37 Tahun 2004 pasal 26 ayat 1 Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap Kurator, ayat 2 Dalam hal tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diajukan atau diteruskan oleh atau terhadap Debitor Pailit maka apabila tuntutan tersebut mengakibatkan suatu penghukuman terhadap Debitor Pailit, penghukuman tersebut tidak mempunyai akibat hukum terhadap harta pailit.. dan 27, Selama berlangsungnya kepailitan tuntutan untuk memperoleh pemenuhan perikatan dari harta pailit yang ditujukan terhadap Debitor Pailit, hanya dapat diajukan dengan mendaftarkannya untuk dicocokkan. 274 Bandingkan dengan pasal UU No. 37 Tahun 2004 pasal 28 ayat 1 dan 2 : Suatu tuntutan hukum yang diajukan oleh Debitor dan yang sedang berjalan selama kepailitan berlangsung, atas permohonan tergugat, perkara harus ditangguhkan untuk memberikan kesempatan kepada tergugat memanggil Kurator untuk mengambil alih perkara dalam jangka waktu yang ditentukan oleh hakim. 2Dalam hal Kurator tidak mengindahkan panggilan tersebut maka tergugat berhak memohon supaya perkara digugurkan, dan jika hal ini tidak dimohonkan maka perkara dapat diteruskan antara Debitor dan tergugat, di luar tanggungan harta pailit. Universitas Sumatera Utara 75 Apabila sebelum koperasi dibubarkan pelelangan barang bergerak dan barang tidak bergerak sudah dimulai, maka likuidatortim penyelesai dapat melanjutkan pelelangan barang atas beban koperasi dan hasil penjualan menjadi harta kekayaan koperasi dalam likuidasi. 275 9. Sewa menyewa dihentikan Sewa menyewa dapat dihentikan karena koperasi dibubarkan adalah jika koperasi tersebut menyewa suatu barang dari pihak lain.Jadi likuidator tim penyelesai maupun pihak lain sama-sama dapat memutuskan hubungan sewa menyewa tersebut dengan syarat pemberitahuan penghentian dilakukan sebelum berakhirnya perjanjian sesuai dengan adat kebiasaan setempat. Akan tetapi sewa dibayar dimuka, sewa menyewa tersebut tidak dapat diakhiri sampai berakhirnya uang sewa yang dibayar dimuka. Sejak koperasi diputus bubar maka segala uang sewa yang harus dibayar oleh koperasi dalam likuidasi, merupakan hutang koperasi koperasi dalam likuidasi, 276 Jika koperasi dalam likuidasi, sebagai pihak yang menyewakan maka berlaku peraturan sewa menyewa secara umum. 10. Karyawan dapat di putuskan hubungan kerja PHK. Jika koperasi dibubarkan ada karyawan yang bekerja pada koperasi maka baik karyawan maupun koperasi dalam likuidasi,sama-sama berhak untuk 275 Bandingkan dengan Pasal 33 UU No.37 Tahun 2004, Dalam hal sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan, penjualan benda milik Debitor baik bergerak maupun tidak bergerak dalam rangka eksekusi sudah sedemikian jauhnya hingga hari penjualan benda itu sudah ditetapkan maka dengan izin Hakim Pengawas, Kurator dapat meneruskan penjualan itu atas tanggungan harta pailit. 276 Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, Edisi Revisi disesuaikan dengan UU No. 37 tahun 2004, Op. Cit hlm 73, Bandingkan dengan Pasal 38 ayat 1 UU No. 37 Tahun 2004, Dalam hal Debitor telah menyewa suatu benda maka baik Kurator maupun pihak yang menyewakan benda, dapat menghentikan perjanjian sewa, dengan syarat pemberitahuan penghentian dilakukan sebelum berakhirnya perjanjian sesuai dengan adat kebiasaan setempat. Universitas Sumatera Utara 76 memutuskan hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja harus ada pemberitahuan notice PHK sesuai dengan perjanjian kerja atau sesuai dengan undang undang ketenagakerjaan yang berlaku. Sejak koperasi diputus bubar maka hutang gaji karyawan menjadi harta hutang koperasi dalam likuidasi 277 11. Hak retensi 278 tidak hilang. Kreditor yang mempunyai hak menahan benda milik koperasi dalam likuidasi tidak kehilangan haknya karena ada keputusan pembubaran koperasi, sampai utangnya lunas. 279 12. Surat-surat kepada koperasi dalam likuidasipenyelesaian ditujukan kepada likuidatortim penyelesai. 13. Segala surat-surat kepada koperasi ditujukan kepada likuidatortim penyelesai. Likuidatortim penyelesai bertugas dan berfungsi untuk meyelesaikan hak dan kewajiban keuangan terhadap pihak ketiga serta berhak dan berwenang untuk mengurus dan membereskan serta mendistribusikan segala hak dan kewajiban koperasi dalam likuidasi, maka segala surat yang ditujukan kepada koperasi dalam likuidasi dapat dibuka oleh likuidatortim penyelesai. 280 277 Ibid, Bandingkan dengan Pasal 39 UU No. 37 Tahun 2004, Pekerja yang bekerja pada Debitor dapat memutuskan hubungan kerja, dan sebaliknya Kurator dapat memberhentikannya dengan mengindahkan jangka waktu menurut persetujuan atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dengan pengertian bahwa hubungan kerja tersebut dapat diputuskan dengan pemberitahuan paling singkat 45 empat puluh lima hari sebelumnya 278 Hak Retentie adalah hak menahan. Cirisifat Hak Retentie: Droit de suit, Accesoire ,Dalam hal tertentu, dapat dipertahankan terhadap pihak ke tiga karena diperjanjikan ,Memberikan jaminan pada klien bahwa tagihan akan dipenuhi , Perjanjian pokok → harus ada kaitan dengan benda yang ditahan , Tidak dapat dibagi-bagi, Klien tidak berhak memakai benda yang ditahan 279 Bandingkan dengan Pasal 61 UU No.37 Tahun 2004, Kreditor yang mempunyai hak untuk menahan benda milik Debitor, tidak kehilangan hak karena ada putusan pernyataan pailit 280 Bandingkan dengan pasal 105 UU No. 37 Tahun 2004, 1Kurator berwenang membuka surat dan telegram yang dialamatkan kepada Debitor Pailit.2Surat dan telegram yang tidak berkaitan dengan harta pailit, harus segera diserahkan kepada Debitor Pailit.3Perusahaan pengiriman surat dan telegram memberikan kepada Kurator, surat dan telegram yang dialamatkan kepada Debitor Universitas Sumatera Utara 77 14. Barang barang berharga milik koperasi dalam likuidasi disimpan oleh likuidator, adalah konsekuensi beralihnya tugas dari pengurus koperasi dalam likuidasi kepada likuidatortim penyelesai. 15. Hak hak tertentu dari koperasi dalam likuidasi tetap berlaku. a. Pembayaran harga barang tidak dapat dimintakan oleh kreditor kepada koperasi dalam likuidasi sebab koperasi tidak lagi berwewenang untuk melakukan tindakan hukum mengenai kekayaannya, termasuk tidak berwewenang untuk membayar harga tersebut. b. Koperasi dapat membatalkan kontrak berdasarkan Pasal 1266 KUH Perdata. 281 Pasal 1266 dan 1267 282 KUH Perdata secara khusus memberikan pengaturan tentang syarat batal dalam perjanjian timbal balik. Undang Undang tersebut mnentukan bahwa syarat yang membatalkan perjanjian timbalik balik adalah kalau salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban ingkar janji. 283 Pailit.4Semua surat pengaduan dan keberatan yang berkaitan dengan harta pailit ditujukan kepada Kurator. 281 Pasal 1266 KUH Perdata “Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan yang timbal balik, andaikata salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan.Permintaan ini juga harus dilakukan, meskipun syarat batal mengenai tidak dipenuhinya kewajiban dinyatakan di dalam persetujuan. Jika syarat batal tidak dinyatakan dalam persetujuan, maka Hakim dengan melihat keadaan, atas permintaan tergugat, leluasa memberikan suatu jangka waktu untuk memenuhi kewajiban, tetapi jangka waktu itu tidak boleh lebih dan satu bulan. 282 Pasal 1267 KUH Perdata Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih; memaksa pihak yang lain untuk memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat dilakukan, atau menuntut pembatalan persetujuan, dengan penggantian biaya, kerugian dan bunga. 283 Mariam Darus Badrulzaman,K.U.H.Perdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan, Op.Cit, 2011], hlm,54. Universitas Sumatera Utara 78 c. Koperasi dalam likuidasi menggunakan hak reklame berdasarkan Pasal 1145 KUH Perdata 284 : F. Peranan Notaris Dalam Pembubaran Koperasi. Dengan diundangkannya UU No. 17 Tahun 2012 semakin jelas dan luas wewenag notaris sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik. Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris dalam bahasa Indonesia. Notaris yang membuat akta pendirian koperasi adalah notaris yang terdaftar pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koperasi. 285 Pembubaran koperasi merupakan perbuatan hukum dan untuk menjamin kepastian tanggal perbuatan pembubaran koperasi perlu dibuat dengan akta autentik. Dokumen pendukung pembubaran koperasi karena keputusan rapat anggota dan karena jangka waktu berakhir yaitu berita acara rapat anggota atau notula rapat anggota dan pengumuman pembubaran dalam surat kabar. Berita acara rapat anggota mengenai pembubaran koperasi dapat dibuat dengan akta autentik yaitu dengan akta notaris. Menurut Pasal 15 UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris menyebutkan: “Notaris berwewenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundangan danatau yag dikhendaki oleh yang berkepentingan, untuk dinyatakan dalam akta otentik, menajamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya sepanjang pembuatan akta tersebut tidak ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.” 284 Pasal 1145 KUH Perdata Bila penjualan barang itu dilakukan dengan tunai, maka penjualan mempunyai wewenang untuk menuntut kembali barang-barangnya, selama barang-barang itu masih berada ditangan pembeli, dan menghalangi dijualnya barang itu lebih lanjut, asalkan penuntutan kembalinya barang itu dilakukan dalam waktu tiga puluh hari setelah penyerahannya. 285 Pasal 9 ayat 1 dan UU No. 17 Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara 79 Demikian juga apabila harta koperasi dalam likuidasi dijual melalui lelang maka “notaris berwenang membuat risalah lelang.” 286 Risalah lelang 287 adalah berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh pejabat lelang 288 yang merupakan akta otentik 289 dan mempunyai kekuatan pembuktian sempurna bagi para pihak. Dalam pembubaran koperasi baik berdasarkan keputusan rapat anggota maupun berdasarkan keputusan menteri, notaris mempunyai peranan yaitu harus melakukan due diligence artinya melakukan pemeriksaan yang mendalam baik dalam aspek manajemen maupun legal. 290 Due diligence adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan pemeriksaan secara seksama dari segi hukum yang dilakukan oleh konsultan hukum terhadap suatu perusahaan atau obyek transaksi sesuai dengan tujuan transaksi, untuk memperoleh informasi atau fakta material yang dapat menggambarkan kondisi suatu perusahaan atau obyek transaksi. Legal audit adalah suatu penilaian terhadap data dan fakta atas transaksi yang dilakukan oleh perusahaanbank dengan pihak lain untuk menilai tingkat keamanan perusahaan bank terutama dalam hal legal risk aspect yang pada akhirnya membahayakan harta perusahaanbank yang disajikan dalam laporan hasil pemeriksaan mengenai opini dan 286 Pasal 15 ayat 2 huruf g UU No. 30 Tahun 2004. Pengangkatan Notaris sebagai Pejabat Lelang diatur dalam Kepmenkeu Nomor 305KMK.012002 tentang Pejabat Lelang dan Keputusan DJPLN Nomor 36PL2002 tentang Juknis Pejabat Lelang 287 Pengertian risalah lelang diatur Pasal 1 ayat 28 Permenkeu nomor 40PMK.072006 tentang Juklak lelang 288 Peraturan Menteri Keuangan No. 175PMK.062010 Tentang Pejabat Lelang Kelas II. Pejabat Lelang adalah orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan diberi wewenang khusus untuk melaksanakan penjualan barang secara lelang. Pejabat Lelang Kelas II adalah Pejabat Lelang swasta yang berwenang melaksanakan Lelang Noneksekusi Sukarela. 289 Syarat untuk disebut sebagai akta otentik adalah apabila Risalah lelang tersebut memenuhi unsur- unsur seperti yang disebutkan dalam Pasal 1868 KUH Perdata yang menyatakan ”Suatu akta otentik ialah suatu akta yang didalam bentu yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta dibuatnya 290 H. Budi Untung,Op,Cit, hlm 45 Universitas Sumatera Utara 80 sasaran perbaikan. 291 Pemeriksaan dan penilaian yang dilakukan oleh konsultan hukum tersebut legal due diligence LDD, merupakan suatu analisa hukum terhadap satu atau lebih dokumen perusahaan yang dilakukan untuk : 292 1. Memperoleh status hukum atau penjelasan hukum terhadap dokumen yang diaudit atau diperiksa; 2. Memeriksakan legalitas suatu badan hukumbadan usaha; 3. Memeriksa tingkat ketaatan suatu badan hukumbadan usaha; Memberikan pandangan hukum atau kepastian hukum dalam suatu kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan.Peranan Notaris dalam sisi legal membuat berita acara rapat anggota tentang pembubaran dan membuat akta pernyataan keputusan rapat tersebut secara notariil sekaligus memohon pengesahan ke Menteri koperasi dan usaha kecil menengah 293 291 Hasanuddin Rahman, Pendekatan teknis Dan Filosofis Legal Audit Operasional Perbankan,[Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000], hlm,10. 292 Legal Road Show 2010 PERADI-hukumonline.com yang mengangkat topik “Strategi Pembuatan Legal Due Diligence Yang Tanpa Celah” [PERADI-hukumonline.com ], diakses tanggal 2 Maret 2013 293 H. Budi Untung, Hukum Koperasi dan Peranan Notaris Indonesia, Op,Cit, hlm, 56 Universitas Sumatera Utara 81

BAB III LIKUIDASI DAN PEMBAGIAN HARTA KOPERASI

A. Pengertian Likuidasi Badan Hukum

Dalam kepustakaan hukum Belanda, istilah badan hukum dikenal dengan sebutan “rechtspersoon” dan legal entity dalam Common Law. . Dalam kamus hukum Ekonomi Karya AF Elly dan JS Badudu “badan hukum atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan sebagai subjek hukum yaitu pemegang hak dan kewajiban. 294 Sebagai penyandang hak dan kewajiban Keberadaan dan ketidakberadaan badan hukum tidak digantungkan pada kehendak pendiri atau anggotanya melainkan pada sesuatu yang ditentukan oleh hukum.” 295 Menurut Pasal 8 Stb. 1870 No.64 Rechtspersoonlijkheid van verenigingen “ Perkumpulan- perkumpulan dilahirkan sebagai badan hukum menurut peraturan umum atau tidak diakui menurut peraturan ini, dengan demikian tidak dapat melakukan tidakan perdata”. 296 “Dari rumusan ini dapat dikatakan bahwa badan hukum adalah suatu badan yang mampu dan berhak serta berwenang untuk melakukan tindakan-tindakan perdata. Ini berarti bahwa pada dasarnya keberadaan badan hukum adalah bersifat permanen, dalam arti kata bahwa suatu badan hukum tidak dapat dibubarkan hanya dengan kehendak atau kematian salah satu atau lebih pendiri atau anggotanya.” 297 Konsekuensi yurisdis dibubarkannya suatu badan hukum, maka akan tamatlah riwayat badan hukum tersebut sebagai pendukung hak dan kewajiban karena akan segera dilakukan pemberesan hak dan kewajiban serta penghapusan status badan 294 Kartini Muljadi dan Gunawan Wijaya,Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, [ Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004], hlm, 146. 295 Ibid, hlm ,147. 296 Ibid 297 Ibid 81 Universitas Sumatera Utara 82 hukumnya. Sebagai tindak lanjut pembubaran badan hukum harus dilakukan proses likuidasipenyelesaian guna menyelesaikan hak dan kewajiban badan hukum dengan membentuk likuidator tim penyelesai. “Para likuidator memiliki status hukum yang sama dengan badan pengurus. Mereka harus menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan tujuan likuidasi.” 298 Pemberesan hak dan kewajiban badan hukum PT dan yayasan yang dibubarkan, dalam UU No. 40 Tahun 2007 UU Pesrseroan Terbatas dan UU No. 28 Tahun 2004 UU Tentang Yayasan disebut likuidasi dan orang atau badan yang ditunjuk untuk melaksanakan likuidasi disebut likuidator dan UU No. 17 Tahun 2017 pemberesan hak dan kewajiban badan hukum koperasi disebut penyelesaian dan orang atau badan yang melakukan penyelesaian disebut tim penyelesai. Dalam UU No. 37 tahun 2004 pemberesan hak dan kewajiban yang diputus pailit disebut dengan likudasi dan yang bertugas melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit disebut kurator. Ketiga istilah tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu untuk meyelesaikan hak dan kewajiban suatu badan hukum terhadap pihak ketiga. Likuidasi perusahaan adalah seluruh rangkaian proses penutupan dan pengakhiran perusahaan dari awal proses sampai selesai, baik baik pengakhiran bisnis maupun pengakhiran badan hukumnya termasuk pembubaran dan penutupan perusahaan, pemberesan dan penyelesaian administratif dari pemberesannya. 299 Likuidasi koperasi adalah merupakan tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban koperasi sebagai akibat pembubaran badan hukum koperasi. Jadi likuidasi koperasi bukanlah sekedar pembubaran badan hukum koperasi, tetapi berkaitan 298 Hans-H Munkner, 10 Kuliah Mengenai Hukum Koperasi, Op.Cit, hlm 184 299 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru,Op.Cit, hlm ,178. Universitas Sumatera Utara 83 dengan proses penyelesaian segala hak dan kewajiban dari suatu koperasi yang dibubarkan. Setelah koperasi yang bersangkutan dibubarkan, selanjutnya dilakukan pemberesan berupa penyelesaian seluruh hak dan kewajiban piutang dan utang koperasi sebagai akibat pembubaran badan hukum koperasi. Menurut Kamus Perkoperasian, likuidasi adalah pembubaran perusahaan dengan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, dan pelunasan utang serta penyelesaian sisa harta atau utang antara para pemilik. 300 Sedangkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang yaitu pasal 56, tidak mempergunakan istilah “likuidasi”, tetapi menggunakan dua istilah yang satu sama lain berkaitan, yaitu “pembubaran” dan “pemberesan”. BW Belanda Pasal 19 ayat 4 mempergunakan istilah pembubaran outbinding dan pemberesan vereffening. Dalam sistem Common Law Koperasiing Act Singapore 1985, dipergunakan istilah “winding up” di samping “liquidation”. Likuidasi atau pembubaran juga diartikan sebagai pemberhentian kegiatan perseroan sebagai akibat dari berakhirnya tujuan perseroan. Pembubaran tidak berarti berakhirnya eksistensi perseroan, dimana perseroan sebagai subyek hukum yang mempunyai aktiva dan pasiva yang setelah deklarasi pembubarannya diucapkan eksistensinya tetap ada tetapi dalam kondisi likuidasi pembubaran. Hak yang dimiliki perseroan harus direalisasikan dan kewajibannya harus dipenuhi dan selama kondisi likuidasi, perseroan tidak menjalankan tugas biasa, tetapi terbatas yaitu khusus untuk membereskan hak dan kewajiban itu. Eksistensi perseroan tetap ada sepanjang diperlukan untuk pemberesan. 301 Likuidasi penyelesaian koperasi yang telah berbadan hukum biasanya dilakukan oleh pengurus koperasi yang bertindak sebagai likuidator, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang koperasi, anggaran dasar dan keputusan rapat anggota memberikan persetujuan kepada orang lain sebagai likuidator. 300 Yenny Abdullah ,[Beberapa Defenisi Likuidasi, http:yenaset.wordpress. com ] diakses tanggal 2 Januari 2013] dikutip dari Tim Penyusun Kamus Perbankan Indonesia, Kamus Perbankan, Jakarta, Institut Bankir Indonesia, 1980, hlm. 77. 301 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Op.Cit, hlm. 124. Universitas Sumatera Utara 84 Orang atau badan hukum yang bertugas untuk melakukan likuidasi adalah likuidator liquidateur,liquidator, adalah orang yang ditunjuk atau diangkat menjadi penyelenggara likuidasi 302 yang kepadanya dibebani kewajiban untuk mengatur dan melenggarakan penyelesaian harta budel koperasi. Berdasarkan pengertian likuidasi diatas maka yang menjadi unsur-unsur atau elemen dari likuidasi adalah 303 : a. Penutupan penghentian bisnis perusahaan. b. Pemberesan perusahaan menjual dan membagi-bagi asset. c. Pembubaran termasuk pelaporan, pandaftaran dan pengumuman tentang pembubaran. “Sama seperti kepailitan perusahaan bankrupty, likuidasi perusahaan dalam hukum merupakan proses hukum yang bersifat kolektif kolektictive innature. Konsekuensi yurisdisnya adalah para kreditor tidak dapat bertindak sendiri- sendiri dalam menagih piutangnya kepada perusahaan dan para likuidator tidak dapat pula membayar hutang perusahaan hanya kepada kreditor tertentu saja dengan mengabaikan kreditor lain.” 304 Likuidator tim penyelesai yang ditunjuk untuk melakukan pengurusan dan pemberesan kekayaan koperasi yang pembubarannya dilakukan oleh pemerintah menteri atau melalui rapat anggota, sampai saat ini belum ada Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksana UU No. 17 Tahun 2012, karena UU ini baru disahkan oleh DPR pada tanggal 30 Oktober 2012. Sesuai dengan Pasal 124 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2012 305 maka yang dipakai sebagai peraturan pembubaran dan penyelesaian 302 M, Yahya Harahap, Op.Cit, hlm 556 303 Syakha Lubis,[ Likuidasi Perusahaan, http:fitycielubis.blogspot.com ] diaksekses tanggal 2 Januari 2012 304 Munir Fuady, Perseroan Terbatas paradigma Baru, Op.Cit, hlm, 177 305 Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Universitas Sumatera Utara 85 hak dan kewajiban koperasi yang diputus untuk dibubarkan adalah tetap berlaku PP No 17 Tahun 1994. Akan tetapi dalam UU No 17 Tahun 2012 dan PP No. 17 Tahun 1994 mengenai pengaturan pembubaran kurang lengkap dibandingkan dengan pengaturan pembubaran dan likuidasi perseroan terbatas dalam UU No. 40 Tahun 2007. Untuk melengkapi pengaturan pembubaran dan likuidasi koperasi dapat menggunakan argumentum analogi dari pembubaran perseroan terbatas. Argumentum analogi ini dapat diterapkan karena koperasi dan perseroan terbatas adalah sama- sama badan hukum yang ditunjuk secara tegas oleh undang-undang. Demikian juga dalam melakukan likuidasi koperasi dapat menggunakan argumentum analogi dari likuidasi diatur dalam UU No. 37 Tahun 2004 tentang UUK-PKPU. Oleh karena pengaturan likuidasi dalam UU No. 37 Tahun 2004 lebih lengkap dibandingkan UU No. 40 Tahun 2007 dan UU No.17 Tahun 2012.

B. Tujuan Likuidasi Penyelesaian Koperasi

Apabila terjadi pembubaran koperasi berdasarkan keputusan rapat anggota , karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir atau dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga yang telah berkekuatan hukum tetap, pembubaran itu wajib diikuti likuidasi penyelesaian. 306 Likuidasi vereffering, winning up koperasi mengandung arti pemberesan penyelesaian dan pengakhiran urusan koperasi setelah adanya keputusan pembubaran berdasarkan keputusan rapat anggota atau keputusan menteri. Likuidasi bertujuan Republik Indonesia Nomor 3502 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini. 306 Bandingkan dengan Pembubaran Perseroan, lihat M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, [Jakarta: Sinar Grafika, 2009], hlm,556 Universitas Sumatera Utara 86 untuk menutup atau menghentikan semua kegiatan dari suatu perusahaan dan membereskannya serta membagi-bagikan aktiva tersebut pada pihak kreditur dan anggota pemegang sertifikat modal koperasi. Koperasi sebagai subjek hukum memiliki hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban bukan merupakan kumpulan peraturan atau kaedah, melainkan perimbangan kekuasaan dalam bentuk individual di satu pihak yang tercermin pada kewajiban pihak lawan. Kalau ada hak maka ada kewajiban. Hak dan kewajiban yang diberikan kepada seseorang oleh hukum. 307 Koperasi yang dibubarkan perlu dilakukan pemberesan dan penyelesaian hak dan kewajibannya maka dilakukan likuidasi penyelesaian dengan membentuk tim likuidasi tim penyelesai. Tujuan likuidasi penyelesaian adalah 308 1. Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari realisasi aktiva. 2. Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan. 3. Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada masing-masing sekutu dengan cara yang adil. Pelaksanaan likuidasi koperasi dilakukan oleh tim likuidasi tim penyelesai yang berwenang mewakili koperasi dalam likuidasi dalam segala hal berkaitan dengan penyelesaian hak dan kewajiban koperasi. 307 Sukdikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, [Yogyakarta: Liberty, 2003], hlm, 43. 308 Syakha Lubis, Likuidasi Perusahaan, [http:fitycielubis.blogspot.com201203] diakses tanggal 16 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara 87

C. Likuidasi Penyelesaian Koperasi

1. LikuidasiPenyelesaian koperasi berdasarkan PP No. 17 Tahun 1994 Penyelesaian pembubaran koperasi berdasakan PP No 17 Tahun 1994 sebagai peraturan pelaksana UU No. 25 Tahun 1992: 309 1. Dalam pelaksanaan penyelesaian pembubaran koperasi, menteri dapat membentuk tim penyelesai. 2. Tim penyelesai terdiri dari satu atau lebih pejabat instansi pemerintah yang membidangi koperasi dan satu atau lebih anggota koperasi yang tidak pernah menjadi pengurus koperasi, serta apabila dipandang perlu dari instansi pemerintah terkait lainnya. 3. Penunjukan anggota tim penyelesai oleh menteri untuk melakukan penyelesaian pembubaran koperasi dilakukan sekaligus dalam keputusan pembubaran koperasi. Likuidator tim penyelesaian mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban 310 sama dengan Pasal 54 UU No. 25 Tahun 1992.sebagai berikut: a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi dalam penyelesaian. b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan. c. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. d. Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan dan arsip koperasi. e. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang lainnya. f. Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban koperasi. g. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota. h. Membuat berita acara penyelesaian. Kewajiban likuidator menurut Hans-H.Munkner: 311 309 Pasal 10 PP No. 17 Tahun 1994 310 Pasal 11 ayat 1 PP No. 17 Tahun 1994 311 Hans-H.Munkner, 10 Kuliah mengenai Hukum Koperasi 10 Lectures of Co-operative Law, Op.Cit, hlm 184 Universitas Sumatera Utara 88 a. Menyelesaikan urusan koperasi dalam likuidasi dengan penuh kehati-hatian dan kecermatan sesorang pengusaha yang tertib. b. Memelihara buku-buku sebagaimana mestinya c. Membuat laporan keuangan pada awal likuidasi dan menyajikan dalam laporan keuangan selanjutnya dalam jarak waktu yang teratur d. Mematuhi dengan ketat semua peraturan untuk melindungi kreditur. Berdasarkan PP No. 17 Tahun 1994 kewajiban likuidatortim penyelesai: 312 a. Tim penyelesai wajib bertindak secara jujur dan teliti sesuai dengan keahliannya, serta senantiasa mendahulukan kepentingan penyelesaian pembubaran koperasi. b. Tim penyelesai wajib menyelesaikan tugasnya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam keputusan pembubaran koperasi, tetapi tidak lebih lama dari dua tahun terhitung sejak tanggal dikeluarkannya keputusan pembubaran koperasi. c. Penetapan jangka waktu penyelesaian pembubaran koperasi dalam keputusan pembubaran koperasi dilakukan sesuai dengan tingkat kesulitan pelaksanaan penyelesaian pembubaran, kebutuhan yang ada serta kondisi koperasi yang dibubarkan dengan memperhatikan ketentuan batas maksimum jangka waktu penyelesaian pembubaran. d. Tim penyelesai membuat berita acara mengenai pelaksanaan seluruh tugasnya. 313 Berita acara yang dibuat oleh likuidator tim penyelesai disampaikan kepada menteri sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas penyelesaian pembubaran koperasi. Dengan penyampaian berita acara maka penyelesaian pembubaran koperasi selesai dan seluruh tanggung jawab pelaksanaan penyelesaian pembubaran koperasi menjadi tanggung jawab menteri. 314 Biaya penyelesaian koperasi : a. Seluruh biaya dan atau pengeluaran yang secara wajar diperlukan oleh likuidator tim penyelesai dalam rangka pelaksanaan penyelesaian pembubaran koperasi menjadi beban anggaran departemen yang membidangi koperasi. 312 Pasal 12 ayat 1 PP No. 17 Tahun 1994 313 Pasal 13 ayat 1 PP No. 17 Tahun 1994. 314 Pasal 13 ayat 2 ayat 3 PP No. 17 Tahun 1994. Universitas Sumatera Utara 89 b. Jika terdapat sisa hasil penyelesaian, menteri dapat menetapkan upah anggota likuidatortim penyelesai dibebankan pada koperasi paling tinggi sebesar 50 lima puluh perseratus dari besarnya upah likuidator tim penyelesai. c. Besarnya upah likuidator tim penyelesai yang dibebankan pada koperasi paling tinggi 5 lima perseratus dari jumlah keseluruhan sisa hasil penyelesaian. d. Menteri menetapkan besarnya upah anggota likuidatortim penyelesai, berdasarkan tingkat kesulitan pelaksanaan penyelesaian pembubaran, kebutuhan yang ada serta kondisi koperasi yang dibubarkan. Likuidatortim penyelesai memberitahukan kepada kreditor pembubaran koperasi 315 a. Atas nama menteri, likuidator tim penyelesai memberitahukan mengenai pembubaran koperasi secara tertulis dengan surat tercatat kepada kreditor koperasi dalam jangka waktu paling lama empat belas hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya keputusan pembubaran koperasi. b. Jika alamat kreditor koperasi tidak diketahui, maka pembubaran koperasi diumumkan secara luas dengan menempelkan keputusan pembubaran koperasi pada papan pengumuman yang terletak pada kantor kecamatan dan atau kelurahan tempat kedudukan koperasi dengan memperhatikan jangka waktu pembubaran. c. Pengumuman pembubaran koperasi dilakukan selama proses penyelesaian pembubaran berlangsung. d. Dalam surat pemberitahuan atau pengumuman dimuat sekurang-kurangnya alamat serta nama likuidator tim penyelesai. e. Kreditor dapat mengajukan tagihan kepada likuidator tim penyelesai dalam jangka waktu tiga bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan. 316 f. Kreditor yang mengetahui pembubaran koperasi melalui papan pengumuman, dapat mengajukan tagihan kepada likuidator tim penyelesai selama penyelesaian pembubaran masih berlangsung. 317 2. Pembagian Asset Harta Kekayaan Koperasi Likuidasi Dalam Penyelesaian Berdasarkan PP No.9 Tahun 1995. Sesuai Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI No. 269MIX1994 Perihal Petunjuk pelaksanaan pembubaran koperasi oleh 315 Pasal 15 PP No 17 Tahun 1994 316 Pasal 16 ayat 1 PP No 17 Tahun 1994 317 Pasal 16 ayat 2 PP No 17 Tahun 1994 Universitas Sumatera Utara 90 pemerintah,apabila terjadi pembubaran KSP dan USP maka urutan prioritas kewajiban KSP atau koperasi yang memiliki USP, mengikuti ketentuan dalam Pasal 33 PP No. 9 Tahun 1995. Dalam masa penyelesaian, pembayaran kewajiban Koperasi Simpan Pinjam USP atau Unit Simpan Pinjam USP dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut: 318 a. Gaji pegawai yang terutang; b. Biaya perkara di pengadilan; c. Biaya lelang; d. Pajak KSP dan e. Biaya kantor, seperti listrik, air, telepon, sewa dan pemeliharaan gedung; f. Penyimpan dana atau penabung, yang pembayarannya dilakukan secara berimbang untuk setiap penyimpan penabung dalam jumlah yang ditetapkan oleh likuidator tim penyelesaian berdasarkan persetujuan menteri; g. Kreditor lainnya. Segala biaya yang berkaitan dengan penyelesaian dibebankan pada harta kekayaan KSP dan USP yang bersangkutan dan dikeluarkan terlebih dahulu dari dana yang ada atau dari setiap hasil pencairan harta tersebut. Biaya pegawai, kantor dan pencairan harta kekayaan selama masa penyelesaian disusun dan ditetapkan oleh pihak yang melakukan pembubaran. Honor likuidator tim penyelesaian ditetapkan oleh pihak yang melakukan pembubaran dalam jumlah yang tetap dan atau berdasarkan prosentase dari setiap hasil pencairan harta kekayaan. 319 Apabila setelah dilakukan pembayaran kewajiban dan biaya penyelesaian masih terdapat sisa harta kekayaan KSP dan USP, maka: 320 a. Pada KSP, sisa harta tersebut dibagikan kepada anggota KSP b. Pada USP, sisa harta tersebut diserahkan kepada koperasi yang bersangkutan. 318 Pasal 33 PP No.9 Tahun 1995 319 Pasal 34 PP No.9 Tahun 1995 320 Pasal 35 PP No.9 Tahun 1995 Universitas Sumatera Utara 91 3. Kedudukan, Tugas Dan Tanggungjawab Likuidator Tim Penyelesai. Tugas-tugas yang dilakukan oleh likuidator sangat dibutuhkan sehingga dibutuhkan pengalaman sebab likuidator sekaligus menggantikan peranan dari 321 pengurus , pengawas dan rapat anggota dalam pembubaran koperasi. Disamping itu seperti tugas pengurus, likuidator mempunyai tugas fiduciary duties kepada koperasinya, sehingga akan merupakan agen perusahaannya. 322 Dalam hal ini tugas, kedudukan dan tanggungjawab dari suatu perusahaan yang dilikuidasi, mirip dan merupakan ananlogi dari tugas, kedudukan dan tanggungjawab kurator dalam kepailitan bankruptcy. Hanya saja proses kepailitan sangat “pengadilan minded” court oriented berhubung adanya hakim pengawas yang selalu mengawasi kurator, sedangkan proses likuidasi lebih independen dari campur tangan pengadilan. 323 Tugas-tugas yang dilakukan oleh likuidator sangat berat karena harus menyelesaikan semua hak dan kewajiban koperasi sampai penghapusan status badan hukumnya. Koperasi yang dibubarkan oleh menteri adalah koperasi dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 324 Koperasi yang di putus pailit dan diangkat kepailitannya oleh pengadilan karena insolvensi atau asset koperasi lebih kecil dari pada utangnya atau tidak dapat membayar lunas utang-utangnya maka likuidator tim penyelesai ditunjuk oleh menteri untuk menyelesaikan pembubaran koperasi berdasarkan keputusan pemerintah. 325 Likuidator tim penyelesai ini dibentuk mempunyai tugas dan fungsi berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 326 : 321 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Op. Cit,,hlm 186 Bandingkan dengan Peranan direksi, komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dalam hal pembubaran PT. 322 Ibid 323 Ibid 324 Pasal 105 UU No.17 Tahun 2012 325 Pasal 106 ayat 3 UU No.17 Tahun 2012 326 Pasal 108 UU No.17 Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara 92 1. Melakukan pencatatan dan penyusunan informasi tentang kekayaan dan kewajiban koperasi. 2. Memanggil pengawas, pengurus, karyawan, anggota, dan pihak lain yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. 3. Menyelesaikan hak dan kewajiban keuangan terhadap pihak ketiga. 4. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota. 5. Melaksanakan tindakan lain yang perlu dilakukan dalam penyelesaian kekayaan. 6. Membuat berita acara penyelesaian dan laporan kepada Menteri. danatau. 7. Mengajukan permohonan untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Dalam penjelasan Pasal108 hurup b UU No.17 Tahun 2012 disebutkan yang dimaksud dengan ”pihak lain yang diperlukan” antara lain adalah bekas anggota, pejabat pemerintah, pejabat lembaga gerakan koperasi. Dengan argumentasi analogi tugas kurator 327 menurut UU No. 37 Tahun 2004 dapat digunakan oleh likuidator tim penyelesai dalam likudasi penyelesaian pada saat koperasi dinyatakan dibubarkan sebagai akibat dari keputusan pembubaran koperasi. Tugas dan kewenangan dari likuidator koperasi antara lain: 328 1. Membuat daftar dan mengklasifikasikan kreditor yang mengajukan tagihan. 2. Membuat rapat-rapat kreditor. 3. Membuat verifikasi piutang. 4. Mendata jaminan yang dipegang oleh kreditor. 327 Lihat Imran Nating, Loc.Cit, hlm, 70-89 mengenai Tugas Kurator.Tugas Kurator melakukan pencatatan dan inventarisasi harta, pencocokan utang, mengamankan kekayaan debitor,meneruskan atau menghentikan hubungan hukum mengenai kelanjutan perjanjian timbale balik, menghentikan sewa menyewa, memutuskan hubungan kerja, melakukan pemberesan dan pembagian harta pailit. 328 Analogi tugas dan kewenangan likuidator PT yang tidak disebutkan secara eksplisit dalam UU Perseroan Terbatas, dikutip dari buku Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru,Op.Cit, hlm 188 Universitas Sumatera Utara 93 5. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan. 6. Mengangkat agen atau wakil untuk melaksanakan pekerjaan yang tidak dapat dilakukannya sendiri. 7. Melakuan hal-hal dalam rangka perlindungan asset koperasi. 8. Melepaskan disclaimer asset asset yang sama sekali tidak bermanfaat onerous property. Misalnya memutus kontrak yang tidak berguna atau melepaskan hak atas asset yang tidak dapat dijual atau tidak berharga sama sekali. 9. Memberhentikan pengurus dan pengawas. 10. Menyatakan PHK karyawan dengan koperasi. 11. Melakukan rapat rapat dengan pihak dalam yaitu dengan pengurus, pengawas, pemegang seritifikat modal koperasi dan karyawan koperasi. 12. Melakukan rapat rapat dengan pihak luar, yaitu dengan pihak kreditor, bak dan pemerintah dan lain lain. 13. Menjalankan binis koperasi bila diperlukan samapi akhir proses likuidasi. Dari berbagai jenis tugas likuidator tim penyelesai dalam melakukan pengurusan dan pemberesan harta koperasi dalam likuidasi penyelesaian maka likuidatortim penyelesai memiliki beberapa tugas utama yaitu: 1. Tugas Administratif. Dalam kapasitas administratifnya likuidator tim penyelesai bertugas untuk mengadministrasikan proses-proses yang terjadi dalam pembubaran misalnya melakukan pengumuman, mengundang rapat-rapat kreditor, mengamankan harta kekayaan koperasi, melakukan inventarisasi harta kekayaan koperasi. Universitas Sumatera Utara 94 Dalam menjalankan kapasitas administratifnya likuidator tim penyelesai memiliki kewenangan melakukan penyegelan bila perlu. 2. Tugas mengurus mengelola harta koperasi dalam likuidasi penyelesaian. Selama proses likuidasi maka likuidator tim penyelesai dapat melanjutkan pengelolaan usaha-usaha koperasi sebagaimana layaknya organ koperasi atas ijin menteri jika keputusan pembubaran oleh pemerintah. Namun pengelolaan hanya dapat dilakukan apabila koperasi dalam penyelesaian masih memiliki suatu usaha yang masih berjalan. Kewenangan yang diberikan dalam menjalankan pengelolaan ini termasuk diantaranya kewenangan untuk membuka seluruh korespondensi yang ditujukan kepada koperasi dalam penyelesaian, kewenangan untuk meminjam dana pihak ketiga dengan dijamin dengan harta koperasi dalam penyelesaian yang belum dibebani demi kelangsungan usaha, kewenangan khusus untuk mengakhiri sewa, memutuskan hubungan kerja, dan perjanjian lainnya 3. Tugas melakukan penjualan-pemberesan. Tugas yang paling utama bagi likuidator tim penyelesai adalah untuk melakukan pemberesan. Maksudnya pemberesan di sini adalah suatu keadaan dimana likuidator tim penyelesai melakukan pembayaran kepada para kreditor preference 329 , separatis 330 , konkuren 331 dan membagikan hasil dari 329 Kreditor Preference yaitu kreditor yang mempunyai hak mendahului karena sifat piutangnya oleh undang-undang diberi kedudukan istimewa. Kreditor Preferen terdiri dari Kreditor preferen khusus, sebagaimana diatur dalam Pasal 1139 KUH Perdata, dan Kreditor Preferen Umum, sebagaimana diatur dalam Pasal 1149 KUH Perdata. 330 Kreditor Separatis yaitu kreditor pemegang jaminan kebendaan berdasarkan Pasal 1134 ayat 2 KUH Perdata yaitu Gadai dan Hipotik. Pasal 1134 KUH Perdata: “Hak istimewa ialah suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang yang berpiutang lainnya, semata-mata Universitas Sumatera Utara 95 penjualan asset koperasi dalam penyelesaian sesuai dengan urutan masing masing. Jika masih ada sisa harta kekayaan koperasi dalam penyelesaian akan dibagikan kepada anggota pemegang sertifikat modal koperasi sesuai perbandingan besarnya nilai sertifikat modal koperasi masing-masing.

D. Tahap Tahap Pelaksanakan Likuidasi Koperasi

1. Tahap Pembentukan Likuidator. 332 a. Penyelesaian pembubaran dilakukan oleh likuidatortim penyelesai yang anggotanya ditunjuk oleh menteri koperasi dan pembinaan pengusaha kecil. Di samping itu, jangka waktu pelaksanaan tugas tim penyelesai juga dicantumkan dalam surat keputusan pembubaran koperasi, dengan ketentuan tidak lebih lama dan 2 tahun terhitung sejak tanggal Surat keputusan pembubaran koperasi dikeluarkan. b. Tim penyelesai tersebut terdiri dan satu atau lebih pejabat departemen koperasi dan pembinaan pengusaha kecil pusat atau daerah dan satu atau lebih anggota koperasi yang tidak pernah menjadi pengurus koperasi, serta apabila dipandang perlu dan instansi pemerintah terkait lainnya. c. Selama dalam proses penyelesaian, koperasi tersebut masih tetap ada dengan sebutan “Koperasi dalam penyelesaian”, termasuk hak dan kewajibannya untuk menyelesaikan seluruh urusannya. berdasarkan sifat piutangnya. Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam hal-hal di mana olehUndang-Undang ditentukan sebaliknya”. 331 Kreditur konkuren adalah kreditur yang tidak mempunyai hak pengambilan pelunasan terlebih dahulu daripada kreditur lain dan kreditur konkuren itu piutangnya tidak dijamin dengan suatu hak kebendaan tertentu. Kreditor Konkuren yaitu kreditor yang tidak termasuk dalam Kreditor Separatis dan Kreditor Preferen Pasal 1131 jo. Pasal 1132 KUH Perdata. 332 Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI No. 269MIX1994 Perihal Petunjuk pelaksanaan pemerintah, IV Penyelesaian Pembubaran Universitas Sumatera Utara 96 2. Tahap Pengumuman Dan Pemberitahuan Pembubaran Koperasi. Likuidatortim penyelesai melakukan pengumuman dan pemberitahuan pembubaran koperasi yaitu: a. Atas nama menteri, likuidator tim penyelesai memberitahukan mengenai pembubaran koperasi secara tertulis dengan surat tercatat kepada kreditor koperasi dalam jangka waktu paling lama 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya keputusan pembubaran koperasi. 333 b. Dalam hal alamat kreditor koperasi tidak diketahui, maka pembubaran koperasi diumumkan secara luas dengan menempelkan keputusan pembubaran koperasi pada papan pengumuman yang terletak pada kantor kecamatan dan atau kelurahan tempat kedudukan koperasi dengan memperhatikan jangka waktu sebagaimana dimaksud diatas. 334 c. Pengumuman pembubaran koperasi sebagaimana dimaksud diatas dilakukan selama proses penyelesaian pembubaran berlangsung. 335 d. Dalam surat pemberitahuan atau pengumuman sebagaimana dimaksud diatas dimuat sekurang-kurangnya alamat tim penyelesai serta nama para penyelesai. 336 e. Kreditor yang menerima surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 1, dapat mengajukan tagihan kepada likuidator tim penyelesai 333 Pasal 15 ayat 1 PP No 17 Tahun 1994 bandingkan dengan pasal 147 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007. Terhitung sejak tanggal pembubaran koperasi , dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari, likuidator wajib memberitahukan kepada semua kreditor. 334 Pasal 15 ayat 2 PP No 17 Tahun 1994 bandingkan pasal 147 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007. pemberitahuan kepada kreditor dalam surat kabar dan Berita Negara Republik Indonesia 335 Pasal 15 ayat 3 PP No 17 Tahun 1994 336 Pasal 15 ayat 4 PP No 17 Tahun 1994 Universitas Sumatera Utara 97 dalam jangka waktu tiga bulan 90 hari terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan. 337 f. Kreditor yang mengetahui pembubaran Koperasi melalui papan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2, dapat mengajukan tagihan kepada Tim Penyelesai selama penyelesaian pembubaran masih berlangsung. 338 g. Untuk melindungi kepentingan pihak kreditor. maka selama pemberitahuan pembubaran Koperasi belum diterima oleh kreditor, pembubaran Koperasi tersebut belum berlaku baginya. 339 h. Jika likuidator lalai melakukan pemberitahuan tersebut, likuidator secara tanggung renteng dengan koperasi bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pihak ketiga. 340 3. Tahap Pencatatan Dan Pembagian Harta Kekayaan. Setelah likuidatortim penyelesai melakukan pengumuman pembubaran koperasi, tugas selanjutnya adalah: 1. Kewajiban likuidator dalam melakukan pemberesan harta kekayaan koperasi dalam proses likuidasi harus meliputi pelaksanaan: 341 a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan dan utang koperasi 337 Pasal 16 ayat 1 PP No 17 Tahun 1994 bandingkan dengan pasal 147 ayat 3 UU No. 40 Tahun 2007. Jangka waktu pengajuan tagihan tersebut adalah 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal pengumuman pembubaran koperasi. 338 Pasal 16 ayat 2 PP No 17 Tahun 1994. 339 Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI No. 269MIX1994 Perihal Petunjuk pelaksanaan pemerintah, III Pelaksanaan Pembubaran 5 d, bandingkan dengan pasal 148 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007. Apabila pemberitahuan kepada kreditor dan menteri belum dilakukan, pembubaran perseroan tidak berlaku bagi orang ketiga. 340 Analogi pasal 148 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 341 Analogi pasal 149 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 98 b. Pengumuman dalam surat kabar dan Berita Negara Republik Indonesia mengenai rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi. c. Pembayaran kepada para kreditor. d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang sertifikat modal koperasi e. Tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan. 2. Kemudian dalam hal likuidator memperkirakan bahwa utang koperasi lebih besar daripada kekayaan koperasi, likuidator wajib mengajukan permohonan pailit koperasi, kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain dan semua kreditor yang diketahui identitas dan alamatnya, menyetujui pemberesan dilakukan di luar kepailitan. 342 4. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor. a. Kreditor dapat mengajukan keberatan atas rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi dalam jangka waktu paling lambat 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal pengumuman pembubaran koperasi. 343 b. Dalam hal pengajuan keberatan tersebut ditolak oleh likuidator, kreditor dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri dalam jangka waktu paling lambat 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal penolakan. 344 c. Kreditor yang belum mengajukan tagihannya dapat mengajukan melalui pengadilan negeri dalam jangka waktu 2 dua tahun terhitung sejak pembubaran koperasi diumumkan. 345 342 Analogi pasal 149 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 343 Analogi pasal 149 ayat 3 UU No. 40 Tahun 2007 344 Analogi pasal 150 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 99 d. Tagihan kreditor sebagaimana dimaksud diatas dapat dilakukan dalam hal terdapat sisa kekayaan hasil likuidasi yang diperuntukkan bagi anggota PMSK. 346 e. Dalam hal sisa kekayaan hasil likuidasi telah dibagikan kepada para anggota PMSK dan terdapat kreditor yang belum mengajukan tagihannya, pengadilan negeri memerintahkan likuidator untuk menarik kembali sisa kekayaan hasil likuidasi yang telah dibagikan kepada para anggota pemegang sertifikat modal koperasi. 347 f. PSMK wajib mengembalikan sisa kekayaan hasil likuidasi tersebut secara proposional dengan jumlah yang diterima terhadap jumlah tagihan. 348 g. Apabila dalam hal likuidator tidak dapat melaksanakan kewajibannya seperti yang diatur, atas permohonan pihak yang berkepentingan atau atas permohonan kejaksaan ketua pengadilan negeri dapat mengangkat likuidator baru dan memberhentikan likuidator lama. 349 h. Pemberhentian likuidator tersebut, dilakukan setelah yang bersangkutan dipanggil untuk didengar keterangannya. 350 5. Tahap Pembagian Hasil Likuidasi. a. Berdasarkan Pasal 108 huruf c dan d UU No.17 Tahun 2012 Tim Penyelesai tugas dan fungsi: 1. Menyelesaikan hak dan kewajiban keuangan terhadap pihak ketiga. 2. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota. 345 Analogi pasal 150 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 346 Analogi pasal 150 ayat 3 UU No. 40 Tahun 2007 347 Analogi pasal 150 ayat 4 UU No. 40 Tahun 2007 348 Analogi pasal 150 ayat 5 UU No. 40 Tahun 2007 349 Analogi pasal 151 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 350 Analogi pasal 151 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 100 b. Tim Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban : 351 1. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembagian yang didahulukan dan pembayaran hutang lainnya. 2. Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk rnenyelesaikan sisa kewajiban koperasi. 3. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota c. Tim Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban hanya terbatas ketentuan tersebut diatas dan tidak boleh melimpahkan kepada orang lain. d. Dalam melaksanakan hak, wewenang dan kewajibannya likuidatortim penyelesai wajib bertindak secara jujur, teliti, objektif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Tim Penyelesai melaksanakan tugasnya dengan surat tugas yang dikeluarkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. 6. Tahap Penetapan Upah Likuidator. 352 a. Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menetapkan upah anggota likuidatortim penyelesai yang besamya atau jumlahnya didasarkan pada kondisi Koperasi yang bersangkutan atau tingkat kesulitan pelaksanaan penyelesaian pembubaran atau sesuai kebutuhan yang wajar. b. Seluruh biaya atau pengeluaran yang secara wajar diperlukan oleh likuidator tim penyelesai dalam melaksanakan pembubaran menjadi beban anggaran Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. 351 Lihat juga Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI No. 269MIX1994 Perihal Petunjuk pelaksanaan pemerintah, IV Penyelesaian Pembubaran. 352 Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI No. 269MIX1994 Perihal Petunjuk pelaksanaan pemerintah, IV Penyelesaian Pembubaran angka 6 Universitas Sumatera Utara 101 c. Dalam hal terdapat sisa hasil penyelesaian, Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dapat membebankan upah anggota likuidator tim penyelesai kepada Koperasi yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi sebesar 50 dan besar upah Tim Penyelesai. Namun demikian, besamya upah Tim Penyelesai yang dibebankan kepada Koperasi tersebut juga terbalas, yaitu paling tinggi sebesar 5 dan jumlah keseluruhan sisa hasil penyelesaian. 7. Tahap Pertanggungjawaban Hasil Likuidasi 353 a. Setelah melaksanakan penyelesaian dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Tim Penyelesai membuat Berita Acara dan disampaikan kepada Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. b. Apabila Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menerima dan menyetujui isi berita acara dimaksud maka berakhirlah tugas tim Penyelesai. Selanjutnya melalui tanggung jawab pelaksanaan penyelesaian pembubaran Koperasi menjadi tangungjawab Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha kecil. c. Dalam hal isi berita acara tersebut tidak disetujui maka LikuidatorTim Penyelesai harus memperbaiki berita acara tersebut dengan atau tanpa memperpanjang waktu tugas Tim Penyelesai.

E. Pembagian Harta Asset Koperasi Likuidasi

1. Dasar Hukum Pembagian Harta Asset Koperasi Likuidasi. Pembagian asset-asset koperasi kepada kreditor-kreditor dan seluruh yang berhak lainnya merupakan tahap akhir dalam seluruh proses likuidasi. Dasar hukum pembagian harta koperasi dalam likuidasi adalah : 353 Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI No. 269MIX1994 Perihal Petunjuk pelaksanaan pemerintah, IV Penyelesaian Pembubaran Universitas Sumatera Utara 102 a. UU No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. b. PP No. 17 Tahun 1994 Tentang Pembubaran Koperasi Oleh pemerintah. c. PP No. 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Oleh Koperasi. Disamping dasar hukum tersebut diatas juga harus diperhatikan UU terkait dalam pembagian harta koperasi dalam likuidasi yaitu: a. KUH Perdata. b. UU No 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Perpajakan. c. UU No. 23 Tahun 2004 Tentang Ketenagakerjaan. d. UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan e. UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fiduasia 2. Harta Koperasi Dalam Likuidasi Likuidator akan membukukan, mencatat serta menyusun daftar yang merupakan kekayaan koperasi yaitu modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. 354 Selain modal tersebut modal koperasi dapat berasal dari: 355 a. Hibah. b. Modal penyertaan. c. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar danatau ketentuan peraturan perundang-undangan Koperasi dapat menerima modal penyertaan dari: 356 a. Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan danatau 354 Pasal 66 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2012 355 Pasal 66 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2012 356 Pasal 75 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara 103 b. Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan modal penyertaan. Modal penyertaan dari pemerintah danatau masyarakat tersebut wajib turut menanggung risiko dan bertanggung jawab terhadap kerugian usaha yang dibiayai dengan modal penyertaan sebatas nilai modal penyertaan yang ditanamkan dalam koperasi. 357 3. Hutang Kewajiban Koperasi Dalam Likuidasi. Dalam KUH Perdata kewajiban yang harus dilaksanakan kepada pihak lain disebut prestasi. Prestasi yang harus dilaksanakan juga dapat disamakan dengan utang yang harus dibayar. “Pemenuhan prestasi adalah hakekat dari suatu perikatan.” 358 Utang dalam arti sempit, piutang yang tibul dari perjanjian pinjam meminjam. Menurut pengertian yang luas, utang itu diartikan setiap tagihan untuk menyerahkan uang yang didasarkan kepada setiap perjanjian tidak hanya perjanjian pinjam- meminjam uang saja 359 . Hutang dalam luas dapat diartikan dengan prestasi yang harus dilakukan. Kewajiban memenuhi prestasi dari debitur selaludisertai tanggung jawab liablity artinya debitur mempertaruhkan harta kekayaannya sebagai jaminan pemenuhan hutangnya kepada kreditur 360 hal ini sesuai dengan Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata. Hutang koperasi dapat berupa pinjaman dari pihak ketiga atau dari anggota koperasi. Modal pinjaman koperasi dapat berupa berasal dari: 361 a. Anggota; 357 Pasal 75 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2012 358 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Op.Cit, hlm, 17. 359 Perbedaan Pendapat Terhadap Penafsiran Utang ,[http:law.uii.ac.id dikutip dari Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewahiban Pembayaran Utang,Ctk ke-1, Alumni, Bandung 2006, hlm. 83. Diakses tanggal 5 Juni 2013 360 Abdulkadir Muhammad, Loc.Cit 361 Pasal 66 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara 104 b. Koperasi lainnya danatau anggotanya; c. Koperasi dan lembaga keuangan lainnya; d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; danatau pemerintah dan pemerintah daerah.danatau. Koperasi sebagai debitur berkewajiban untuk membayar utangnya kepada kreditur. Jika debitur tidak membayar utangnya maka dia wajib memberikan ganti biaya, rugi dan bunga kepada kreditur, hal ini sesuai dengan Pasal 1236 KUH Perdata. 362 4. Pembagian Harta Koperasi Dalam Likuidasi. Pengaturan pembagian harta koperasi likuidasi dalam UU No. 17 Tahun 2012 tidak diatur secara tegas. PP yang diamanatkan Pasal 111 UU No. 17 Tahun 2012 “Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 sampai dengan Pasal 110 diatur dalam Peraturan Pemerintah.” belum dibuat dan berdasarkan Pasal 124 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2012 363 maka PP pelaksana UU No. 25 Tahun 1992 masih berlaku. PP No 17 Tahun 1994 juga tidak mengatur pembagian asset koperasi likuidasi secara tegas, hanya mengatur secara sumir dalam: a. Pasal 11 ayat 1 huruf e “Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembagian yang didahulukan dari pembayaran hutang lainnya” dan 362 Baca Munir fuady, Perbuatan Melawan Hukum pendekatan kontemporer, [Bandung: PT Citra Aditya Bakti,2005], 136-140. Pasal 1236 KUH Perdata. Menyebutkan debitur wajib memberi ganti biaya, kerugian dan bunga kepada kreditur bila ia menjadikan dirinya tidak mampu untuk menyerahkan barang itu atau tidak merawatnya dengan sebaikbaiknya untuk menyelamatkannya. 363 Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini. Universitas Sumatera Utara 105 b. Pasal 11 ayat 1 huruf f “Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban koperasi”. Dalam PP No.9 tahun 1995 diatur mengenai urutan pembayaran harta koperasi likuidasi khusus KSP dan USP. Dalam masa penyelesaian, pembayaran kewajiban Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut : 364 1. Gaji pegawai yang terutang 2. Biaya perkara di pengadilan 3. Biaya lelang 4. Pajak KSP dan USP 5. Biaya kantor, seperti listrik, air, telepon, sewa dan pemeliharaan gedung 6. Penyimpan dana atau penabung, yang pembayarannya dilakukan secara berimbang untuk setiap penyimpan penabung dalam jumlah yang ditetapkan oleh Tim Penyelesaian berdasarkan persetujuan Menteri 7. Kreditor lainnya Segala biaya yang berkaitan dengan penyelesaian dibebankan pada harta kekayaan KSP dan USP yang bersangkutan dan dikeluarkan terlebih dahulu dari dana yang ada atau dari setiap hasil pencairan harta tersebut. Biaya pegawai, kantor dan pencairan harta kekayaan selama masa penyelesaian disusun dan ditetapkan oleh pihak yang melakukan pembubaran. Honor likuidatortim penyelesaian ditetapkan oleh pihak yang melakukan pembubaran dalam jumlah yang tetap dan atau berdasarkan prosentase dari setiap hasil pencairan hasil setiap hasil pencairan harta kekayaan. 365 Apabila setelah dilakukan pembayaran kewajiban dan biaya penyelesaian masih terdapat sisa harta kekayaan Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam, maka: 366 364 Pasal 33 PP No. 9 Tahun 1995 365 Pasal 34 PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan KSP 366 Pasal 35 PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan KSP. Universitas Sumatera Utara 106 a. Dalam hal KSP, sisa harta tersebut dibagikan kepada anggota KSP. b. Dalam hal USP, sisa harta tersebut diserahkan kepada koperasi yang bersangkutan.

F. Pembagian Harta Asset Koperasi Dalam LikuidasiPenyelesaian.

Untuk melakukan pemberesan harta koperasi likuidasi maka likuidator menentukan tata cara pemberesan dilaksanakan. Menurut Mariam Darus Badrulzaman elemen-elemen yang wajib diperhatikan 367 koperasi dalam likuidasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Publikasi. Koperasi yang dilikuidasi dipubliksikan atau diumumkan melalui mas media, agar para kreditor mengetahuinya. 2. Kreditur yang berhak mendapat pembayaran. Melalui pembubaran tidak ada hak kreditor yang hilang. Setiap kreditur memperoleh haknya sesuai tata tertib yang ditentukan UU. Untuk itu para kreditur diundang ehingga seluruh kreditur dan sifat tagihannya masing- masing terhadap 368 koperasi dalam likuidasi. 3. Tingkat-tingkat rangorde kreditur. Dalam KUH Perdata terdapat suatu asas jaminan umum sebagai perwujutan dari asas Schuld-Haftung liablity. Asas ini dituangkan dalam pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata. 369 4. Menyusun rencana pembayaran. 367 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Op.Cit, 130-133. Menurut Mariam Badrulzaman elemen elemen yang harus diperhatikan oleh PT dalam likuidasi untuk pemberesan . 368 Ibid, hlm, 130 369 Ibid, hlm 131 Universitas Sumatera Utara 107 Rencana pembayaran disusun oleh likuidator tim penyelesai dan diumumkan dalam surat kabar dan ditempelkan pada kantor koperasi dalam likuidasi. Rencana pembayaran ini dapat dilawan verset oleh kreditur yang ditujukan kepada likuidator. 370 5. Pembayaran sementara. Setelah diputuskan pengadilan atas permohonan likuidator atau pihak yang berkepentingan maka likuidator berhak mengadakan pembayaran sementara dengan ketentuan bahwa hak kreditor yang verset tidak dirugikan. 371 6. KonsinyasiConsignatie. Dalam hal pembayaran tidak dapat dilaksanakan dalam suatu jangka waktu tertentu, maka jumlah yang akan dibayarkan itu dapat dikonsinyasikan di pengadilan. 372 7. Pemberesan selesai. Jika pemberesan telah selesai dilakukan maka likuidator memberi pertanggungjawaban kepada rapat anggota jika pembubaran diputuskan oleh rapat anggota dan kepada Menteri Koperasi dan UKM jika pembubaran berdasarkan keputusan menteri. “Namun setelah itu ada kemungkinan muncul lagi kreditur. Dalam hal ini pemberesan itu dapat dibuka kembali.” 373 8. Penyimpanan dokumen. 370 Ibid, hlm 132 371 Ibid, hlm 132-133 372 Ibid, hlm 133. Consignatie yaitu penawaran pembayaran tunai yang diikuti dengan penyimpanan atau penitipan, sebagaimana diatur dalam 1404 KUH Perdata “Jika si berpiutang menolak pembayaran, maka si berutang dapat melakukan pembayaran tunai apa yang diutangnya, dan jika si berpiutang menolaknya, menitipkan uang atau barangnya kepada pengadilan. Penawaran yang sedemikian, diikuti dengan penitipan, membebaskan si berutang, dan berlaku baginya sebagai pembayaran, asal penawaran itu telah dilakukan dengan cara menurut undang- undang;sedangkan apa yang dititipkan secara itu tetap atas tanggungan si berpiutang ” 373 Ibid Universitas Sumatera Utara 108 Seluruh dokumen yang berkaitan dengan pemberesan wajib disimpan sebagai salah satu alat bukti. 374 Pemberesan harta koperasi dapat juga dilaksanakan dengan cara setelah dibentuk tim likuidasi tim penyelesai, segera tim tersebut melakukan tugas untuk: 1. Melakukan inventarisasi asset dan kewajiban. Setelah proses inventarisasi selesai maka tim likuidasi yang dibentuk akan menyusun rencana pembagian harta likuidasi dan pencairan harta. 2. Menyusun neraca sementara likuidasi 3. Melakukan pencarian asset. 4. Melaksanakan penagihan piutang 5. Melakukan penjualan asset. Penjualan asset koperasi dapat dilakukan, baik penjualan dibawah tangan maupun dengan lelang. Dalam melakukan penjualan asset yang harus diperhatikan: 375 a. Asset tidak memiliki cacat hukum dan marketable. b. Harga patokan adalah penilaian dari independent appraisal. c. Diupayakan lebih dari satu penawar. d. Keputusan penjualan di pusat dan di putuskan setelah mendapat persetujuan dari seluruh anggota tim likuidasi. 6. Melakukan pembayaran kepada para kreditor. Dalam pembagian hasil penjualan asset-asset kepada kreditor atau kepada yang berhak lainnya, harus diikuti sepenuhnya aturan hukum yang berlaku, 374 Ibid 375 Hari Setiyawan, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1,[ kk.mercubuana.ac.idfiles93001-4- 2912], diakses tanggal 22 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara 109 yang tersebar dalam berbagai peraturan perundangan-undangan lainnya seperti hukum jaminan, perpajakan, ketenagakerjaan, KUH Perdata dan KUH Dagang. Dalam hal pembagian harta likuidasi tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu: a. Harta likuidasi mungkin dapat memenuhi seluruh hutang yang harus dibayar lunas oleh koperasi. b. Harta likuidasi tidak dapat memenuhi seluruh utang koperasi. Jika harta likuidasi tidak mencukupi untuk membayar lunas utang koperasi, likuidator harus menentukan urutan kreditor yang yang harus didahulukan, dengan menentukan tingkatan kreditor separatis, kreditor preference dan kreditor konkuren. Laporan keuangan harus menyediadakn informasi yang mungkin berguna bagi kreditor dimana aktiva diukur berdasarkan: 376 1. Nilai bersih yang dapat direalisasi net realizable value. 2. Hutang digolongkan berdasarkan urutan ketersediaan bagi keditor yang: a. Dijamin penuh. b. Yang dijamin sebagian. c. Yang diprioritaskan. d. Yang tidak dijamin. 7. Membagikan sisa asset jika ada kepada para anggota pemegang sertifikat modal koperasi. Pembagian asset koperasi dalam likuidasi dapat menerapkan UUK-PKPU No. 37 Tahun 2004 dengan menggunakan analogi pembagian harta pailit debitor kepada 376 Ibid Universitas Sumatera Utara 110 para kreditor. Untuk itu perlu dipertimbangkan asset koperasi dalam likuidasi yaitu sebagai berkut: 377 1. Harta yang bukan harta koperasi dalam likuidasi dikeluarkan terlebih dahulu. 2. Seluruh hutang koperasi dalam likuidasi harus dikeluarkan dari harta koperasi dalam likuidasi. 3. Kreditur separatis dapat mengeksekusi sendiri jaminan hutangnya. 4. Kreditur separatis menduduki urutan tertinggi, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. 5. Ongkos likuidasi menduduki urutan tertinggi setelah kreditur separatis dan harus dibebani kepada setiap kreditur preferencesi yang bukan separatis. 6. Piutang yang distemewakan untuk barang tertentu lebih didahulukan daripada piutang yang diistemewakan secara umum. 7. Piutang yang diistemewakan secara umum mempunyai urutan didahulukan sesuai nomor penyebutannya dalam KUH Perdata. 8. Piutang kreditur konkuren dibagi secara pro rata. 9. Apabila ada kelebihan harta setelah dibayar semua hutang maka 10. Dibagikan kepada anggota koperasi pemegang sertifikat modal koperasi secara pro rata.

G. Hapusnya Status Badan Hukum Koperasi.

Dengan bubarnya koperasi memasuki babak pemberesan Verefferingstate. Dengan berakhirnya pemberesan likuidasi barulah keberadaan badan hukum koperasi berakhir. Hal ini oleh Asser-Van der Grinten 378 diterangkan sebagai berikut: 377 Bandingkan dengan pendapat Munir Fuady dalam bukunya Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, Op.Cit hlm 147-148 Universitas Sumatera Utara 111 “Suatu badan hukum adalah suatu konstruksi hukum juridiche constructie. Keberadaan badan hukum tidak dapat disamakan dengan orang. Mengenai akhir keberadaan yayasan, undang-undang tidak mengatur secara eksplisit. Memang Undang-undang dapat menentukan keberadaan badan hukum berakhir karena bubar. Namun ketentuan semacam ini akan menimbulkan komplikasi karena akan timbul pertanyaan siapa subjek hukum yang akan menjalankan hak dan kewajiban terhadap kekayaan setelah bubarnya badan hukum yang bersangkutan. Pembuat undang-undang Nederlandtelah memilih penyelesaian atau jalan sederhana , yakni bahwa badan hukum walaupun telah bubar tetap ada dan masih merupakan subjek hukum. Keberasaan badan hukum baru akan berakhir setelah adanya pemberesan Vereffening termasuk menyerahankan sisa hasil likuidasi sesuai yang ditentukan dalam anggaran dasarnya atu undang-undang.” Likuidator akan membuat berita acara penyelesaian harta kekayaan koperasi dan laporan kepada menteri tentang pelaksanaan tugas tugas yang berkaitan dengan likuidasi. Apabila likuidator telah menjalankan tugasnya secara benar, maka pada prinsipnya dia dapat di bebaskan dari tanggung jawabnya demi hukum. Pembebasan tangggung jawab tersebut dapat juga dilakukan dengan pemberian pembebasan tanggung jawab dalam rapat anggota yang terakhir. Likuidator mengajukan permohonan untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Jika pihak likuidator belum melakukan pendaftaran dalam daftar koperasi dan pengumuman dalam Berita Negara, maka proses likuidasi beserta seluruh konsekuensi hukunya belum berlaku terhadap pihak ketiga, tetapi hanya berlaku secara intern koperasi. “Status badan hukum koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran koperasi dalam Berita Negara Republik Indonesia”. 379 378 Budiono, Herlien, Op.Cit, hlm 304 dikutip dari C. Asser-W.C.L. van der Grinten II De Rechtspersoon, Vertegenwoordiging en Rechtspersoon, vierde druk, W.E.J. Tjeenkdiging en Rechtspersoon, vierde druk, W.E.J. Tjeenk willink, Zwolle, 1976, h. 107 Universitas Sumatera Utara 112

BAB IV ANALISIS AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN KOPERASI DAN

PEMBAGIAN HARTA KOPERASI DALAM LIKUIDASI

A. Analisis Akibat Hukum Pembubaran Koperasi.

Koperasi didirikan berdasar perjanjian para anggota pendiri koperasi yang dituangkan dalam akta pendirian koperasi. Akta yang dimaksud adalah akta autentik yang dibuat notaris 380 Suatu perjanjian yang tergolong perjanjian formil maka apabila tidak dipenuhinya bentuk atau format ataupun cara pengesahan sebagaimana yang diwajibkan peraturan perundang undangan berakibat perjanjian formil batal demi hukum. 381 Apabila perbuatan hukum yang diwajibkan dalam bentuk formal tidak dipenuhi dalam akta pendirian koperasi maka berakibat perbuatan hukum tersebut batal demi hukum 382 dengan kata lain koperasi yang akta pendiriannya tidak memenuhi syarat formil akan bubar demi atau dibubarkan oleh yang berwewenang. 383 Ketika telah dibubarkan selanjutnya memasuki tahap likuidasi, dengan demikian tujuan koperasi berubah dari “tujuannya memajukan kepentingan- kepentingan ekonomi anggota berubah menjadi tujuannya mengakhiri bisnis yang sedang dilakukan dan menguangkan seluruh harta kekayaan koperasi likuidasi.” 384

1. Pembubaran Wajib Diikuti LikuidasiPenyelesaian