29
liquidator yaitu orang yang ditunjuk atau diangkat menjadi penyelenggara likuidasi.
116
Likuidasi penyelesaian dilakukan oleh badan pengurus koperasi yang bertindak sebagai likuidator, kecuali jika ditentukan undang undang koperasi,
anggaran dasar atau keputusan rapat anggota memberikan persetujuan kepada orang lain sebagai likuidator.
117
Menurut H.M.N. Purwosutjipto,SH penyelesaian dapat disistematisir sebagai berikut:
118
1. Menginventarisir semua harta kekayaan koperasi. 2. Melakukan penagihan kepada para debitur koperasi.
3. Menetapkan sejumlah uang sebagai tanggungan masing masing anggota serta bekas anggota.
4. Membayar utang koperasi, termasuk biaya penyelesaian. 5. Menggunakan sisa kekayaan koperasi sesuai dengan ketentuan yang ada.
6. Menetapkan siapa yang berkewajiban untuk menyimpan arsip koperasi. 7. Membuat laporan kepada para pejabat.
2. Konsepsi
Konsepsi merupakan
pedoman operasional
yang akan
memudahkan pelaksanaan proses penelitian.
“Di dalam penelitian hukum normatif maupun sosiologis atau empiris dimungkinkan untuk menyusun kerangka konsepsional yang didasarkan atau
diambil dari peraturan perundang-undangan tertentu. Biasanya kerangka konsepsional tersebut, sekaligus merumuskan definisi-definisi tertentu , yang
dapat dijadikan pedoman operasional di dalam proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan konstruksi data”.
119
Untuk memperoleh penjelasan yang relevan bagi pemahaman pengkajian ilmiah di dalam penulisan tesis ini, maka terdapat istilah-istilah yang dijumpai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
116
M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas,Jakarta [Jakarta: Sinar Grafika, 2009], hlm, 556.
117
Hans .H.Munkner, 10 Kuliah mengenai Hukum Koperasi 10 Lectures of Co-operative Law[ Jakarta: Rekadesa, 2012], hlm, 184.
118
H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Pokok Hukum Dagang 2 Bentuk Bentuk Perusahaan ,[Klaten: Intan Sejati, 2005], hlm, 231.
119
Soerjono Soekamto, Op.Cit, hlm, 137.
Universitas Sumatera Utara
30
1. Analisis yuridis. Dalam analisis yuridis itu bahan bahan hukum dipelajari isinya,
120
atau bagian pasal pasal dari undang-undang koperasi ditafsirkan sebagai pernyataan dari prinsip koperasi.
2. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi.
121
3. Badan hukum adalah perkumpulan orang organisasi, dapat melakukan perbuatan hukum rechtshandeling dalam hubungan-hubungan hukum
rechtsbetrekking, mempunyai harta kekayaan sendiri, mempunyai pengurus, mempunyai hak dan kewajiban, dapat digugat dan dapat menggugat di depan
pengadilan.
122
4. Pembubaran adalah suatu tindakan yang menyebabkan perusahaan berhenti dan tidak lagi menjalankan bisnis untuk selama lamanya, diikuti proses
administrasinya berupa
pemberitahuan, pengumuman
dan pemutusan
hubungan kerja dengan karyawannya.
123
5. Pemberesan suatu tindakan yang dilakukan dalam suatu proses likuidasi untuk mendata dan menjual atau mencaikan asset asset dalam perusahaan likuidasi
untuk kemudian hasilnya dibagi bagikan kepada pihak pihak yang berhak.
124
120
Theo Huijbers, Filsafat hukum Dalam Lintasan Sejarah,[Yogyakarta: Kanisius,1982],hlm, 131
121
Pasal 1 angka 1 UU No. 17 Tahun 2012
122
Chidir Ali, Op.Cit, hlm 21.
123
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Pradigma Baru, Op.Cit, hlm 178
124
Ibid ,hlm, 179.
Universitas Sumatera Utara
31
6. Likuidasi liquidation pendistribusian asset perusahaan setelah usaha terhenti atau proses, diawali dengan pembubaran dandiikuti dengan pemberesan.
125
Menurut Sutan Remy Sjahdeini, “Likuidasi adalah tindakan pemberesan terhadap harta kekayaan atau aset aktiva dan kewajiban-kewajiban pasiva
suatu perusahaan sebagai tindak lanjut dari bubarnya perusahaan.
126
7. Pailit adalah
suatu keadaan
dimana seseorang
yang oleh suatu
pengadilan dinyatakan bankrupt dan yang aktivanya atau warisannya telah diperuntukkan untuk membayar
utang-utangnya
127
atau keadaan dimana
debitor dalam keadaan berhenti membayar hutang dikarenakan tidak mampu. 8. Tanggung jawab hukum adalah suatu konsep yang terkait dengan konsep
kewajiban hukum. 9. Akibat hukum
128
ialah segala akibatkonsekuensi yang terjadi dari segala
perbuatan hukum yang dilakukan oleh subjek hukum terhadap objek hukum ataupun akibat-akibat lain yang disebabkan oleh kejadian-kejadian tertentu
yang oleh hukum yang bersangkutan sendiri telah ditentukan atau dianggap sebagai akibat hukum.
129
125
Mariam Darus Badulzaman, Aneka Hukum Bisnis, [Bandung: Alumni,1994.], hlm, 124.
126
Yeny Abdullah, Beberapa Defenisi Terkait Likuidasi, http:yenaset.wordpress. Com ], diakses tanggal 16 Maret 2016
127
Jeany Tabita, Pengertian dan Syarat Kepailitan [ http:www.hukumkepailitan.co Pailit menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan ] diakses tanggal 20 Oktober 2012
128
Akibat hukum ialah suatu akibat tindakan yang dilakukan untuk memperoleh suatu akibat yang dikehendaki oleh pelaku dan yang diatur oleh hukum. Dikutip dari R. Soeroso, Op. Cit, hlm 295.
129
Ika Agustini, Pengertian subjek hukum, objek hukum, dan akibat hukum [http:ikaagustini. blogspot.com], diakses tanggal 15 Maret 2013
Universitas Sumatera Utara
32
10. Pengurusan adalah menginventarisasi, menjaga dan memelihara agar harta pailit atau likuidasi tidak berkurang dalam jumlah, nilai dan bahkan bertambah dalam
jumlah dan nilai.
130
11. Pemberesan merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh kurator terhadap pengurusan harta debitor pailit, dimana pemberesan baru dapat dilakukan setelah
Debitor pailit benar-benar dalam keadaan tidak mampu membayar insolvensi setelah adanya putusan pernyataan pailit.
131
G. Metode Penelitian 1.
Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian pada dasarnya adalah “suatu upaya pencarian ” dan bukannnya sekedar mengamati dengan teliti terhadap suatu objek.
132
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.
133
Jenis penelitian dalam tesis ini adalah penelitan
hukum normatif yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif
adalah pengkajian terhadap bahan hukum primer maupun sekunder.
134
Untuk mencapai tujuan pada penelitian ini, maka penelitian ini akan bersifat preskriptif. Penelitian preskriptif yaitu mempelajari tujuan hukum, nilai nilai keadilan
130
Tri Reni Novita, Pengurusan Dan Pemberesan Harta Perusahaan Pailit,Studi Kasus Pada Pengadilan Niaga Medan,[ www.umnaw.comkultura], diakses Tanggal 16 Maret 2013
131
Ibid
132
Bambang Sunggono, Metologi Penelitian Hukum, [ Jakarta : PT Grafindo Persada, 2003], hlm , 27
133
Soerjono Soekamto, Op.Cit ,hal 43
134
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, [Bandung: CV Mandar Maju, 2008], hlm , 97.
Universitas Sumatera Utara
33
validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum,
135
dan penelitian ditujukan untuk mendapatkan saran-saran mengenai
apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah masalah tertentu.
136
2. Pendekatakan Penelitian