81
BAB III LIKUIDASI DAN PEMBAGIAN HARTA KOPERASI
A. Pengertian Likuidasi Badan Hukum
Dalam kepustakaan hukum Belanda, istilah badan hukum dikenal dengan sebutan “rechtspersoon” dan legal entity dalam Common Law. . Dalam kamus
hukum Ekonomi Karya AF Elly dan JS Badudu “badan hukum atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan sebagai subjek hukum yaitu pemegang hak dan
kewajiban.
294
Sebagai penyandang
hak dan
kewajiban Keberadaan
dan ketidakberadaan badan hukum tidak digantungkan pada kehendak pendiri atau
anggotanya melainkan pada sesuatu yang ditentukan oleh hukum.”
295
Menurut Pasal 8 Stb. 1870 No.64
Rechtspersoonlijkheid van verenigingen “ Perkumpulan- perkumpulan dilahirkan sebagai badan hukum menurut peraturan umum atau tidak
diakui menurut peraturan ini, dengan demikian tidak dapat melakukan tidakan perdata”.
296
“Dari rumusan ini dapat dikatakan bahwa badan hukum adalah suatu badan yang mampu dan berhak serta berwenang untuk melakukan tindakan-tindakan
perdata. Ini berarti bahwa pada dasarnya keberadaan badan hukum adalah bersifat permanen, dalam arti kata bahwa suatu badan hukum tidak dapat
dibubarkan hanya dengan kehendak atau kematian salah satu atau lebih pendiri atau anggotanya.”
297
Konsekuensi yurisdis dibubarkannya suatu badan hukum, maka akan tamatlah riwayat badan hukum tersebut sebagai pendukung hak dan kewajiban karena
akan segera dilakukan pemberesan hak dan kewajiban serta penghapusan status badan
294
Kartini Muljadi dan Gunawan Wijaya,Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, [ Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004], hlm, 146.
295
Ibid, hlm ,147.
296
Ibid
297
Ibid
81
Universitas Sumatera Utara
82
hukumnya. Sebagai tindak lanjut pembubaran badan hukum harus dilakukan proses likuidasipenyelesaian guna menyelesaikan hak dan kewajiban badan hukum dengan
membentuk likuidator tim penyelesai. “Para likuidator memiliki status hukum yang sama dengan badan pengurus. Mereka harus menyelesaikan tugas yang berkaitan
dengan tujuan likuidasi.”
298
Pemberesan hak dan kewajiban badan hukum PT dan yayasan yang dibubarkan, dalam UU No. 40 Tahun 2007 UU Pesrseroan Terbatas dan UU No.
28 Tahun 2004 UU Tentang Yayasan disebut likuidasi dan orang atau badan yang ditunjuk untuk melaksanakan likuidasi disebut likuidator dan UU No. 17 Tahun 2017
pemberesan hak dan kewajiban badan hukum koperasi disebut penyelesaian dan orang atau badan yang melakukan penyelesaian disebut tim penyelesai. Dalam UU
No. 37 tahun 2004 pemberesan hak dan kewajiban yang diputus pailit disebut dengan likudasi
dan yang bertugas melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit disebut kurator. Ketiga istilah tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu untuk
meyelesaikan hak dan kewajiban suatu badan hukum terhadap pihak ketiga. Likuidasi perusahaan adalah seluruh rangkaian proses penutupan dan
pengakhiran perusahaan dari awal proses sampai selesai, baik baik pengakhiran
bisnis maupun pengakhiran badan hukumnya termasuk pembubaran dan penutupan perusahaan, pemberesan dan penyelesaian administratif dari pemberesannya.
299
Likuidasi koperasi adalah merupakan tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban koperasi sebagai akibat pembubaran badan hukum koperasi. Jadi likuidasi
koperasi bukanlah sekedar pembubaran badan hukum koperasi, tetapi berkaitan
298
Hans-H Munkner, 10 Kuliah Mengenai Hukum Koperasi, Op.Cit, hlm 184
299
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru,Op.Cit, hlm ,178.
Universitas Sumatera Utara
83
dengan proses penyelesaian segala hak dan kewajiban dari suatu koperasi yang dibubarkan. Setelah koperasi yang bersangkutan dibubarkan, selanjutnya dilakukan
pemberesan berupa penyelesaian seluruh hak dan kewajiban piutang dan utang koperasi sebagai akibat pembubaran badan hukum koperasi. Menurut Kamus
Perkoperasian, likuidasi adalah pembubaran perusahaan dengan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, dan pelunasan utang serta penyelesaian sisa harta
atau utang antara para pemilik.
300
Sedangkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang yaitu pasal 56, tidak mempergunakan istilah “likuidasi”, tetapi menggunakan dua istilah yang satu
sama lain berkaitan, yaitu “pembubaran” dan “pemberesan”. BW Belanda Pasal 19 ayat 4 mempergunakan istilah pembubaran outbinding dan
pemberesan vereffening. Dalam sistem Common Law Koperasiing Act Singapore
1985, dipergunakan
istilah “winding
up” di
samping “liquidation”.
Likuidasi atau
pembubaran juga
diartikan sebagai
pemberhentian kegiatan perseroan sebagai akibat dari berakhirnya tujuan perseroan. Pembubaran tidak berarti berakhirnya eksistensi perseroan, dimana
perseroan sebagai subyek hukum yang mempunyai aktiva dan pasiva yang setelah deklarasi pembubarannya diucapkan eksistensinya tetap ada tetapi
dalam kondisi likuidasi pembubaran. Hak yang dimiliki perseroan harus direalisasikan dan kewajibannya harus dipenuhi dan selama kondisi likuidasi,
perseroan tidak menjalankan tugas biasa, tetapi terbatas yaitu khusus untuk membereskan hak dan kewajiban itu. Eksistensi perseroan tetap ada sepanjang
diperlukan untuk pemberesan.
301
Likuidasi penyelesaian koperasi yang telah berbadan hukum biasanya dilakukan oleh pengurus koperasi yang bertindak sebagai likuidator, kecuali
ditentukan lain dalam undang-undang koperasi, anggaran dasar dan keputusan rapat anggota memberikan persetujuan kepada orang lain sebagai likuidator.
300
Yenny Abdullah ,[Beberapa Defenisi Likuidasi, http:yenaset.wordpress. com ] diakses
tanggal 2 Januari 2013] dikutip dari Tim Penyusun Kamus Perbankan Indonesia, Kamus Perbankan, Jakarta, Institut Bankir Indonesia, 1980, hlm. 77.
301
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Op.Cit, hlm. 124.
Universitas Sumatera Utara
84
Orang atau badan hukum yang bertugas untuk melakukan likuidasi adalah likuidator liquidateur,liquidator, adalah orang yang ditunjuk atau diangkat menjadi
penyelenggara likuidasi
302
yang kepadanya dibebani kewajiban untuk mengatur dan melenggarakan penyelesaian harta budel koperasi.
Berdasarkan pengertian likuidasi diatas maka yang menjadi unsur-unsur atau elemen dari likuidasi adalah
303
: a. Penutupan penghentian bisnis perusahaan.
b. Pemberesan perusahaan menjual dan membagi-bagi asset. c. Pembubaran termasuk pelaporan, pandaftaran dan pengumuman tentang
pembubaran. “Sama seperti kepailitan perusahaan bankrupty, likuidasi perusahaan dalam
hukum merupakan proses hukum yang bersifat kolektif kolektictive innature. Konsekuensi yurisdisnya adalah para kreditor tidak dapat bertindak sendiri-
sendiri dalam menagih piutangnya kepada perusahaan dan para likuidator tidak dapat pula membayar hutang perusahaan hanya kepada kreditor tertentu saja
dengan mengabaikan kreditor lain.”
304
Likuidator tim penyelesai yang ditunjuk untuk melakukan pengurusan dan pemberesan kekayaan koperasi yang pembubarannya dilakukan oleh pemerintah
menteri atau melalui rapat anggota, sampai saat ini belum ada Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksana UU No. 17 Tahun 2012, karena UU ini baru disahkan
oleh DPR pada tanggal 30 Oktober 2012. Sesuai dengan Pasal 124 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2012
305
maka yang dipakai sebagai peraturan pembubaran dan penyelesaian
302
M, Yahya Harahap, Op.Cit, hlm 556
303
Syakha Lubis,[ Likuidasi Perusahaan, http:fitycielubis.blogspot.com ] diaksekses tanggal 2 Januari 2012
304
Munir Fuady, Perseroan Terbatas paradigma Baru, Op.Cit, hlm, 177
305
Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Universitas Sumatera Utara
85
hak dan kewajiban koperasi yang diputus untuk dibubarkan adalah tetap berlaku PP No 17 Tahun 1994. Akan tetapi dalam UU No 17 Tahun 2012 dan PP No. 17 Tahun
1994 mengenai pengaturan pembubaran kurang lengkap dibandingkan dengan pengaturan pembubaran dan likuidasi perseroan terbatas dalam UU No. 40 Tahun
2007. Untuk melengkapi pengaturan pembubaran dan likuidasi koperasi dapat menggunakan argumentum analogi dari pembubaran perseroan terbatas. Argumentum
analogi ini dapat diterapkan karena koperasi dan perseroan terbatas adalah sama- sama badan hukum yang ditunjuk secara tegas oleh undang-undang. Demikian juga
dalam melakukan likuidasi koperasi dapat menggunakan argumentum analogi dari likuidasi diatur dalam UU No. 37 Tahun 2004 tentang UUK-PKPU. Oleh karena
pengaturan likuidasi dalam UU No. 37 Tahun 2004 lebih lengkap dibandingkan UU No. 40 Tahun 2007 dan UU No.17 Tahun 2012.
B. Tujuan Likuidasi Penyelesaian Koperasi