45
4.5.3.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jika periset menggunakan kuisioner dalam pengumpulan
data, kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya Umar 2003; Wardiyanta 2006. Schiffman dan Kanuk 2004 menyatakan, kuisioner
dikatakan valid jika pada kenyataannya data yang terkumpul adalah data yang sesuai untuk menjawab pertanyaan atau tujuan yang dinyatakan pada awal proses
penelitian. Uji validitas ditujukan untuk memperoleh konstruksi atau kerangka suatu
konsep yang valid. Apabila terdapat konsistensi antara variabel satu dengan variabel lainnya, maka konstruksi tersebut telah memiliki validitas. Korelasi antar
pertanyaan dengan skor total dapat diukur dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yaitu:
dengan: r = Indeks validitas
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan
n = Banyaknya butir pertanyaan
Indeks validitas yang diperoleh kemudian diuji tingkat korelasinya. Bila diperoleh r
hitung
lebih besar dari r
tabel
product moment p
ada taraf nyata α = 0,0ε maka pertanyaan pada kuisioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat
konsistensi internal dalam pernyataan tersebut. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap 20 atribut pertanyaan
dalam kuisioner, diketahui bahwa semua atribut tersebut memiliki validitas yang baik. Dinyatakan valid karena nilai r
hitung
setiap atribut lebih besar dari r
tabel
product moment 0,632. Hasil dari perhitungan validitas dapat dilihat pada
Lampiran 1.
46
4.5.3.2. Uji Reliabilitas
Kuisioner yang telah teruji valid harus mengalami pengujian tahap selanjutnya yang harus dilakukan sebelum kuisioner benar-benar disebarkan yaitu
melakukan uji reliabilitas. Umar 2003 dan Wardiyanta 2006 mendefinisikan reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam mengukur gejala yang sama secara berulang dua kali atau lebih. Setiap alat pengukur yang baik seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten. Pada pengukuran gejala fisik yang sudah pasti alat ukurnya, konsistensi akan dapat dengan mudah diperoleh. Namun, untuk
mengukur permasalahan bisnis yang mencakup fenomena sosial seperti sikap, opini, dan persepsi, pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai. Pengukuran
reliabilitas menggunakan rumus α
cronbach
dan menggunakan alat ukur Cronbach Alpha, yaitu:
dengan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyak butir pertanyaan
t 2
= varian total ∑
b 2
= jumlah varian butir Skor reliabilitas yang diperoleh kemudian diuji tingkat korelasinya. Bila
diperoleh r
hitung
lebih besar dari r
tabel
product moment pada taraf nyata α = 0,0ε
maka pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner sudah reliable. Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan terhadap kuisioner yang akan
digunakan, diketahui bahwa kuisioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Dinyatakan reliabel karena nilai r
hitung
0,962 lebih besar dari r
tabel
product moment
0,632. Dengan demikian, kuisioner yang digunakan akan memberikan hasil pengukuran yang konsisten.
4.5.4. Analisis Structural Equation Model SEM