43 pengunjung dalam jumlah yang besar dan sebagai input utama dalam penelitian
diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 100 orang pengunjung. Pengunjung dengan kriteria tertentu yang telah dijelaskan sebelumnya akan
diminta kesediaan dan waktunya untuk mengisi kuisioner tanpa adanya unsur paksaan.
Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari dokumen, laporan tahunan, serta buku kumpulan artikel dan kliping mengenai
TRKWC untuk memperoleh data tambahan mengenai profil, sejarah, gambaran usaha, dan data runtut waktu mengenai jumlah pengunjung TRKWC dari tahun ke
tahun. Data sekunder lainnya yang diperlukan yaitu data umum mengenai kondisi pariwisata dan agrowisata di Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan, dan data
pendukung lainnya diperoleh dengan mengunjungi lembaga atau dinas yang terkait seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor dan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Bogor, perpustakaan, serta melalui internet, dan literatur- literatur ilmiah.
4.5. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah lebih lanjut untuk memperoleh hasil yang dijadikan jawaban dari permasalahan penelitian. Data
diolah secara kualitatif maupun kuantitatif. Data secara kualitatif diolah dengan menggunakan analisis deskriptif, sedangkan secara kuantitatif diolah dengan
menggunakan analisis persamaan struktural SEM, yang menggunakan program MS Excel 2007 dan program Linear Structural Relationship LISREL 8.72.
4.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif yaitu suatu penganalisaan kasus, kondisi sosial, perilaku manusia, dan sebagainya dengan cara memberi gambaran atau penjelasan
secara naratif. Analisis deskriptif yang digunakan pada penelitian ini digunakan untuk menjabarkan gambaran umum perusahaan, karakteristik pengunjung yang
berkunjung ke TRKWC, perilaku penggunaan produk jasa wisata, dan tingkat kepuasan dan loyalitas pengunjung TRKWC. Data yang dianalisis secara
deskriptif disajikan dalam suatu alinea uraian secara naratif atau dalam tabulasi frekuensi sederhana berdasarkan jawaban responden.
44
4.5.2. Skala Likert
Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert, merupakan variasi skala rating akhir yang paling sering digunakan. Skala rating akhir terdiri dari
pernyataan yang menyatakan sikap yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan atas obyek yang diamati. Partisipan diminta untuk menyetujui
setiap pernyataan. Setiap tanggapan diberi skor numerik yang mencerminkan tingkat kesukaan, dan skor-skor ini dapat dijumlah untuk mengukur sikap
partisipan secara keseluruhan. Skala Likert mempunyai banyak manfaat yang menjadikannya terkenal. Skala ini mudah dan cepat dibuat. Skala Likert lebih
handal dan memberikan volume data yang lebih besar dibandingkan skala lainnya. Skala ini menghasilkan data interval Cooper Schindler 2006.
Menurut Kinnear 1988, diacu dalam Umar 2003, skala likert berhubungan dengan penyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
Alternatif pernyataannya misalnya adalah dari setuju sampai tidak setuju, senang sampai tidak senang, puas sampai tidak puas, atau baik sampai tidak baik.
Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala interval berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu, bisa lima, tujuh, dan seterusnya.
Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lima skala. Diharapkan dengan pilihan lima skala tersebut, persepsi dari pengunjung terhadap
TRKWC dapat terwakili. Pilihan dari lima skala tersebut antara lain, sangat tidak setuju bernilai satu, tidak setuju bernilai dua, cukup setuju bernilai tiga, setuju
bernilai empat, dan sangat setuju bernilai lima.
4.5.3. Pengujian Kuisioner