24 nasabah adalah dari media elektronik, sedangkan sumber informasi mengenai
produk-produk BNI diperoleh dari pihak bank. Faktor keamanan uang serta faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemilihan produk merupakan
hal lainnya yang mempengaruhi nasabah dalam menabung. Jumlah uang yang biasanya disimpan dalam taplus berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 3 juta dengan
frekuensi pengambilan uang dari tabungan yaitu satu bulan sekali. Berdasarkan hasil analisis IPA diketahui bahwa atribut-atribut lainnya
yang berada di kuadran II antara lain, fasilitas yang diperoleh ATM, phone banking
, asuransi, lokasi yang strategis, pelayanan secara keseluruhan keramahan, kesigapan, dan kerapian petugas, jaringan yang luas, dan sistem
antrian yang cepat. Atribut-atribut yang berada di kuadran III antara lain, bunga yang diperoleh dan hadiah yang diperoleh, sedangakan atribut yang berada di
kuadran IV yaitu multiguna produk pembayaran telepon, listrik, pembayaran gaji, dan pembayaran angsuran kredit. Atribut yang memiliki tingkat kepentingan
tertinggi yaitu keamanan, sedangkan hadiah yang diperoleh merupakan atribut dengan tingkat kepentingan terendah.
Kajian penelitian yang dilakukan oleh Fatasyah dan Suryana 2007 disusun dan dianalisis secara sistematis dengan berbagai metode dan pengujian
sehingga akhirnya diketahui tingkat kepuasan pengunjung. Hasil analisis tersebut direkomendasikan bagi WAI berdasarkan tingkat kepentingan responden dan juga
merekomendasikan atribut-atribut yang dianggap perlu untuk dibangun atau ditambahkan. Berbeda dengan Fatasyah dan Suryana 2007, Prastowo 2007
tidak melakukan analisis CSI sebagai analisis lanjutan dari IPA. Sehingga, tidak diketahui secara pasti tingkat kepuasan dari para nasabah, padahal tingkat
kepuasan tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan suatu bank dalam berkinerja.
2.3. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan beberapa studi mengenai Agrowisata oleh Machrodji 2004, Ferdiansyah 2005, Perwira 2007, dan Islamiarani 2008, terdapat perbedaan
dengan kajian dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian yang akan diteliti yaitu mencakup analisis faktor-faktor atau atribut-atribut yang
mempunyai hubungan terhadap variabel kepuasan dan loyalitas pengunjung dengan metode SEM, sehingga diketahui dengan pasti keeratan hubungan antar
25 variabel. Atribut-atribut tersebut didasari oleh konsep lima dimensi kualitas
pelayanan. Hal ini juga yang membedakan dengan analisa kepuasan yang dilakukan oleh Islamiarani 2008, dimana hasil kepuasan yang diperolehnya
hanya berdasarkan bobot kepentingan Likert dari kuisioner. Berbeda juga dengan proses penentuan atribut untuk peningkatan kualitas pelayanan seperti yang
dilakukan oleh Perwira 2007. Atribut-atribut yang akan direkomendasikan untuk peningkatan kualitas pelayanan TRKWC yaitu berdasarkan besarnya
keeratan hubungan atau faktor muatan loading factor atribut-atribut dengan variabel kepuasan dan loyalitas pengunjung.
Perbedaan penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas yang dilakukan pada penelitian ini dengan penelitian sejenis oleh Fatasyah dan Suryana
2007, Prastowo 2007, Prasetio 2008, dan Elbany 2009, yaitu dilihat pada analisa perilaku konsumen terhadap produk jasa, metode analisis, dan penetapan
strategi atau rekomendasi dari hasil analisis. Berbeda dengan penelitian Elbany 2009 yang tidak merumuskan strategi hasil analisis SEM, hasil analisis SEM
yang diperoleh akan menjadi dasar untuk memformulasikan implikasi manajerial yang akan direkomendasikan agar dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas
pengunjung TRKWC. Analisis dan interpretasi model atau hasil SEM dilakukan dengan hanya mempertimbangkan nilai muatan faktor, sehingga penganalisaan
lebih fokus terhadap keeratan hubungan antar variabel yang menbangun model dan pengkonfirmasian terhadap teori yang melandasinya.
Hal yang membedakan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dengan Fatasyah dan Suryana 2007, dan Prastowo 2007 adalah metode analisis
yang digunakan. Fatasyah dan Suryana 2007, dan Prastowo 2007 menggunakan metode IPA sedangkan penelitian ini menggunakan metode SEM.
Berbeda dengan metode IPA, hasil metode SEM akan memberikan pengetahuan mengenai hubungan antar variabel laten baik antara variabel eksogen dengan
variabel endogen maupun antar variabel endogen dan antara variabel laten dengan variabel manifestnya variabel indikatornya.
26
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis