87 2,6
– 3,4 = Cukup puas 3,4
– 4,2 = Puas 4,2
– 5,0 = Sangat Puas 2
Perhitungan nilai kepuasan responden Nilai kepuasan = 1 x 1 + 2 x 2 + 3 x 33 + 4 x 50 + 5 x 14 100
= 1 + 4 + 99 + 200 + 70 100 = 3,74
Nilai kepuasan responden sebesar 3,74 berada pada skala puas, sehingga dapat dibuktikan bahwa dari pelayanan, fasilitas, dan kegiatan wisata
yang ditawarkan secara keseluruhan, responden telah merasa puas.
7.7. Variabel Loyalitas
Loyalitas adalah gambaran dari keinginan konsumen untuk berlangganan dengan suatu perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, membeli, dan
menggunakan barang dan jasa tersebut secara berulang, dan merekomendasikan produk perusahaan kepada teman dan lembaga Lovelock dan Wirtz, 2004.
Loyalitas tercapai jika pengunjung telah merasa puas dengan segala pelayanan yang diberikan. Ilustrasi mengenai sebaran pilihan responden terhadap atribut-
atribut pada variabel loyalitas dapat dilihat pada Gambar 28.
Keterangan: Y21 = Kunjungan ulang
Y22 = Sikap terhadap kenaikan harga Y23 = Rekomendasi kepada orang lain
Gambar 28. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing-Masing Variabel Loyalitas
2 7
9 3
36 36
40 25
42 13
6 21
26 34
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Y21 Y22
Y23
Sangat Setuju Setuju
Cukup Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
88 Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 28, diketahui bahwa 40 persen dari
jumlah responden menyatakan setuju untuk melakukan kunjungan kembali ke TRKWC di lain waktu, sedangkan 13 responden menyatakan sangat setuju.
Responden yang setuju adalah responden yang merasa puas dengan segala pelayanan yang diberikan oleh pihak TRKWC, sehingga mereka tertarik untuk
berkunjung kembali dan mencoba paket lainnya. Bahkan, mereka juga mengatakan akan berkunjung kembali dengan mengajak keluarga atau teman
lainnya. Sementara itu, masih ada sembilan persen responden yang menyatakan tidak setuju dan dua persen menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang
tidak setuju adalah mereka yang merasa tidak puas dengan sebagian besar pelayanan yang diberikan, sehingga mereka enggan untuk berkunjung kembali.
Mengenai atribut sikap terhadap kenaikan harga, sebagian besar responden yaitu sebesar 36 persen menyatakan cukup setuju dan 25 persen menyatakan
setuju jika terjadi kenaikan harga. Hal itu dikarenakan segmentasi pengunjung TRKWC adalah kalangan menengah ke atas, sehingga dengan kenaikan harga dan
selama diimbangi dengan kualitas pelayanannya maka kenaikan harga tidak menjadi masalah. Namun demikian, cukup banyak juga responden yang
menyatakan tidak setuju dengan adanya kenaikan harga yaitu sebesar 26 persen dan sangat tidak setuju sebesar tujuh persen.
Sebagian besar responden yaitu sebesar 42 persen menyatakan setuju dan 21 persen menyatakan sangat setuju akan merekomendasikan TRKWC kepada
orang lain termasuk keluarga dan teman. Mereka yang menyatakan setuju adalah mereka yang telah merasakan bahwa kegiatan-kegiatan wisata di TRKWC
menarik serta pelayanannya yang memuaskan. Sementara itu, hanya sebagian kecil yaitu tiga persen dari responden yang menyatakan tidak setuju. Responden
menyatakan tidak setuju karena responden tersebut telah merasakan pelayanan yang diberikan TRKWC kurang baik sehingga mereka tidak akan menyarankan
orang lain untuk berkunjung ke TRKWC. Agar lebih memastikan apakah responden berada pada kondisi loyal atau
tidak, maka dilakukan perhitungan terhadap posisi loyalitas reponden TRKWC dalam suatu skala tingkat loyalitas. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
89 1
Penentuan skala tingkat loyalitas Skala loyalitas = 5 skala dalam kusioner
– 1 5 = 0,8 Sehingga skalanya sebagai berikut:
1,0 – 1,8 = Sangat tidak loyal
1,8 – 2,6 = Tidak loyal
2,6 – 3,4 = Cukup loyal
3,4 – 4,2 = Loyal
4,2 – 5,0 = Sangat loyal
2 Perhitungan nilai loyalitas responden
Nilai loyalitas = 1 x 9 + 2 x 38 + 3 x 106 + 4 x 107 + 5 x 40 300 = 9 + 76 + 318 + 428 + 200 300
= 3,44 Nilai loyalitas responden sebesar 3,44 berada pada skala loyal. Nilai
kepuasan responden 3,74 lebih besar dari nilai loyalitasnya 3,44 dan nilai loyalitas tersebut berada di batas bawah skala kriteria loyal 3,4
– 4,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap loyalitas pengunjung TRKWC tidak
terlalu kuat yang dapat dibuktikan dengan adanya data bahwa jumlah pengunjung tetap setiap tahunnya hanya sekitar 20 persen dari total
keseluruhan pengunjung TRKWC. Oleh karena itu, pihak TRKWC harus berusaha memenuhi harapan dan keinginan pengunjung agar pengunjung
menjadi loyal terhadap TRKWC.
90
VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL SEM
Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu
menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang satu dengan yang lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung.
Stuctural Equation Model mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan
antar variabel yang bersifat multiple relationship. Hubungan ini dibentuk dalam model struktural hubungan antara variabel laten dependen dan independen.
Stuctural Equation Model juga mampu untuk menggambarkan pola hubungan
antara konstrak laten unobserved dan variabel manifest variabel indikator Yamin dan Kurniawan, 2009.
Analisis SEM tepat digunakan untuk menganalisis kajian yang berhubungan dengan perilaku konsumen, karena SEM dapat menterjemahkan
hubungan variabel-variabel sosial yang pada umumnya bersifat laten atau tidak dapat diukur secara langsung. Ditambah lagi, SEM itu sendiri merupakan
gabungan dari dua metode statistik yang salah satunya adalah analisis faktor yang dikembangkan dalam ilmu psikologi atau sosiologi. Melalui analisis SEM, akan
dapat diketahui hubungan-hubungan antar variabel berserta koefisiennya yang tidak dapat diukur atau diamati secara langsung namun dapat didekati melalui
variabel-variabel indikatornya. Bab ini memaparkan tahapan penganalisaan model SEM yang diestimasi.
Dimulai dengan menganalisa model awal, kemudian menguji kecocokan model awal, jika model kurang baik maka model tersebut mengalami respesifikasi,
kemudian diuji lagi sampai model telah memenuhi goodness of fit. Setelah mendapat model yang sudah baik, maka dianalisis hubungan-hubungan antar
variabel untuk membuktikan kebenaran teori yang melandasinya.
8.1. Analisis Model Awal