73 sebelum melakukan kunjungan sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan
wisata dengan baik. Pengunjung yang melakukan kunjungan secara terencana, secara langsung telah mengingat tujuan wisata yang akan dikunjungi,
mempersiapkan fisik dan materi yang akan dibelanjakan di tempat wisata, dan memungkinkan mengajak orang lain untuk ikut berkunjung. Keputusan
berkunjung secara terencana akan lebih memberikan manfaat bagi TRKWC.
6.2.6. Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Berkunjung
Pengunjung yang berwisata di TRKWC sebagian besar datang bersama orang lain baik teman maupun keluarga. Ilustrasi mengenai sebaran responden
berdasarkan pihak yang berkunjung yang dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Berkunjung Berdasarkan Gambar 17 di atas, diketahui bahwa lebih dari setengah
jumlah responden menyatakan bahwa mereka berkunjung bersama keluarga yaitu sebesar 52 persen. Hal ini membuktikan bahwa TRKWC merupakan tempat
wisata yang tepat bagi suatu keluarga untuk berlibur. Jumlah persentase terkecil yaitu responden yang berkunjung bersama murid-muridnya sebesar empat persen.
6.2.7. Sebaran Responden Berdasarkan Hari Berkunjung
Terdapat hari-hari atau waktu-waktu tertentu pengunjung biasanya melakukan kunjungan wisata ke TRKWC. Berikut adalah gambaran mengenai
sebaran responden berdasarkan hari berkunjung yang dapat dilihat pada Gambar 18.
39 52
4 5
Sendiri TemanKolega
Keluarga Murid
74 Gambar 18. Sebaran Responden Berdasarkan Hari Berkunjung
Mayoritas dari responden yaitu sebesar 48 persen memilih akhir pekan sebagai waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan wisata ke TRKWC.
Mereka berpendapat bahwa akhir pekan seperti hari Sabtu dan Minggu adalah waktu yang paling tepat untuk berwisata, karena pada hari itu mereka juga bisa
mengajak orang lain yang juga sedang libur untuk berwisata. Namun demikian, hanya lima persen dari total responden yang memilih hari libur nasional untuk
berwisata ke TRKWC, karena sebagian besar responden berpendapat bahwa pada hari itu mereka lebih memilih untuk beristirahat di rumah.
6.2.8. Sebaran Responden Berdasarkan Ketertarikan pada Agrowisata Lain
Kabupaten Bogor memiliki berbagai objek agrowisata yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan TRKWC. Objek-objek agrowisata tersebut juga
merupakan objek yang dapat menarik minat pengunjung TRKWC untuk berkunjung. Sebaran responden berdasarkan ketertarikan pada agrowisata lain
dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Sebaran Responden Berdasarkan Ketertarikan pada Agrowisata Lain Terdapat sembilan objek agrowisata selain TRKWC yang ada di
Kabupaten Bogor yang menarik minat pengunjung TRKWC. Pembagian jumlah
5 48
16 31
Hari Libur SekolahKerja Hari Libur Nasional
Akhir Pekan Hari SekolahKerja
10 2
6 2
28 8
6 21
17
Wisata Agro Gunung Mas Warso Farm
Padang Buah Inagro Kabayan Village
Wisata Agro Kapol Taman Wisata Mekarsari
Kebun Wisata Pasir Mukti Kampung Budaya Sindang Barang
Taman Wisata Matahari
75 persentase ke 100 orang responden untuk setiap pilihan agrowisata tidak terlalu
mencolok perbedaannya. Sebanyak 28 persen responden berpendapat bahwa Taman Wisata Mekarsari TWM merupakan objek agrowisata yang menarik
untuk dikunjungi. Hal ini dikarenakan, fasilitas, wahana, dan kegiatan rekreasi yang ditawarkan di TWM lebih lengkap dan bervariasi, seperti adanya kegiatan
outbond yang sangat diminati oleh pengunjung. Selain itu, harga tiket masuk
TMW hanya Rp 15.000 per orang sedangkan harga tiket untuk setiap kegiatan wisata ditetapkan secara terpisah seperti paket pertanian menanam padi,
memandikan kerbau, dan mengenal alat-atal pertanian adalah Rp 30.000 per orang, paket budidaya tanaman Rp 30.000 per orang, paket memetik buah
Rp 50.000 per orang, serta paket lainnya yang ditawarkan oleh TWM dengan harga tiket yang berbeda. Harga tiket yang ditawarkan oleh TRKWC memang
lebih tinggi dibandingkan TWM yaitu Rp 100.000 per orang untuk paket program poelang kampoeng, namun kegiatan yang ditawarkan dalam satu paket tersebut
sangat banyak dan beragam yaitu sekitar 10 kegiatan wisata. Jadi, walaupun pengunjung membayar dengan harga lebih tinggi namun dapat melakukan banyak
kegiatan wisata. Padang Buah Inagro dan Wisata Agro Kapol merupakan objek agrowisata yang paling sedikit dipilih oleh responden dengan jumlah persentase
masing-masing sebesar dua persen.
6.2.9. Sebaran Responden Berdasarkan Keunikan Wisata