Uji Kecocokan Model Goodness of Fit

92 Gambar 29. Path Diagram Model Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng, Estimasi Standardized Solution Model dengan hasil estimasi standardized solution seperti pada Gambar 29 di atas, digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel dalam model. Pada model pengukuran dapat diketahui besaran muatan faktor factor loading yang menunjukkan seberapa kuat variabel indikator merefleksikan atau mengukur setiap variabel laten, baik variabel laten eksogen maupun variabel laten endogen. Sementara itu, pada model struktural dapat diketahui besaran koefisien gamma dan beta untuk memperlihatkan keeratan hubungan antar variabel laten.

8.2. Uji Kecocokan Model Goodness of Fit

Model awal yang telah diestimasi harus diuji kecocokannya atau tingkat kebaikannya sebelum model tersebut benar-benar diterima dan diusulkan kepada pihak TRKWC sebagai gambaran yang sebenarnya dari kepuasan dan loyalitas pengunjung. Terdapat beberapa ukuran derajat kecocokan yang dapat digunakan secara saling mendukung untuk memperlihatkan bahwa model secara keseluruhan 93 sudah baik. Cara pengujian ini yaitu dengan mencocokkan kriteria ukuran absolute measures ukuran kecocokan absolut, incremental fit measures ukuran kecocokan inkremental yang sudah ditetapkan seperti pada Tabel 7 dan Tabel 8 dan ukuran parsimonious fit measures ukuran kecocokan parsimoni seperti pada bab empat dengan hasil goodness of fit statistics hasil estimasi model awal seperti pada Lampiran 4. Uji kecocokan absolute measures ukuran kecocokan absolut dan incremental fit measures ukuran kecocokan inkremental pada model awal dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10. Hasil Uji Kecocokan Absolute Measures Ukuran Kecocokan Absolut pada Model Awal Goodness-of-Fit Cut-Off-Value Hasil Estimasi Model Awal Keterangan Root Mean Square Error of Approximation RMSEA RMSEA ≤ 0,05 = close fit 0,05 RMSEA ≤ 0,08 = good fit 0,08 RMSEA ≤ 0,10 = marginal fit RMSEA 0,10 = poor fit 0,125 Poor Fit Goodness of Fit Index GFI GFI ≥ 0,90 = good fit 0,80 ≤ GFI 0,90 = marginal fit GFI 0,80 = poor fit 0,72 Poor Fit Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa kedua ukuran kecocokan absolut memperlihatkan kriteria yang poor fit. Dengan demikian, ukuran kecocokan absolut model tidak baik dan model belum dapat menggambarkan data empiris. 94 Tabel 11. Hasil Uji Kecocokan Incremental Fit Measures Ukuran Kecocokan Inkremental pada Model Awal Goodness-of-Fit Cut-Off-Value Hasil Estimasi Model Awal Keterangan Normed Fit Index NFI GFI ≥ 0,90 = good fit 0,80 ≤ GFI 0,90 = marginal fit GFI 0,80 = poor fit 0,83 Marginal Fit Tucker-Lewis Index atau Non- Normed Fit Index TLI atau NNFI GFI ≥ 0,90 = good fit 0,80 ≤ GFI 0,90 = marginal fit GFI 0,80 = poor fit 0,85 Marginal Fit Comparative Fit Index CFI GFI ≥ 0,90 = good fit 0,80 ≤ GFI 0,90 = marginal fit GFI 0,80 = poor fit 0,87 Marginal Fit Incremental Fit Index IFI GFI ≥ 0,90 = good fit 0,80 ≤ GFI 0,90 = marginal fit GFI 0,80 = poor fit 0,88 Marginal Fit Relative Fit Index RFI GFI ≥ 0,90 = good fit 0,80 ≤ GFI 0,90 = marginal fit GFI 0,80 = poor fit 0,79 Poor Fit Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa empat dari lima ukuran kecocokan inkremental sudah masuk ke dalam kriteria marginal fit dan satu kriteria masih poor fit . Dengan demikian, pada ukuran kecocokan ini model sudah terlihat cukup baik. Uji kecocokan ukuran parsimonious fit measures ukuran kecocokan parsimoni diukur dengan normed chi-square. Nilai normed chi-square pada model awal sebesar 2,54. Nilai tersebut berada pada selang nilai yang disarankan dengan batas bawah = 1,0 dan batas atas = 3,0, sehingga model sudah sesuai dengan data good fit. Dapat disimpulkan, model sudah terlihat baik pada uji kecocokan parsimoni dan sudah cukup baik pada uji kecocokan inkremental. Namun demikian, pada uji kecocokan absolut model belum terlihat baik dalam menggambarkan data empiris. Hubungan pada model pun belum dapat disesuaikan dengan teori yang melandasinya. Oleh karena itu, model awal ini harus mengalami respesifikasi agar model menjadi lebih baik. 95

8.3. Respesifikasi Model