Tahapan Prosedur SEM Analisis Structural Equation Model SEM

47 model variabel dependen dan independen di dalam suatu analisis Hair et al. 2006. Model SEM mempunyai karakteristik yang berbeda dengan regresi biasa. Regresi pada umumnya menspesifikasikan hubungan antara variabel-variabel teramati, sedangkan pada model SEM, hubungan terjadi di antara variabel- variabel tidak teramati variabel laten. Gujarati 1995, diacu dalam Wijayanto 2008, menjelaskan kelebihan SEM dibandingkan dengan analisis regresi berganda. Penggunaan variabel-variabel laten pada regresi berganda menimbulkan kesalahan-kesalahan pengukuran yang berpengaruh pada estimasi parameter. Masalah kesalahan pengukuran tersebut dapat diatasi oleh SEM melalui persamaan-persamaan yang ada pada model pengukuran. Parameter- parameter dari persamaan pada model pengukuran SEM merupakan muatan faktor dari variabel laten terhadap indikator yang terkait. Dengan demikian, model SEM tersebut selain memberikan informasi tentang hubungan di antara variabel- variabelnya, juga memberikan informasi tentang muatan faktor dan kesalahan- kesalahan pengukuran.

4.5.4.1. Tahapan Prosedur SEM

Data-data yang telah terkumpul melalui kuisioner, kemudian direkapitulasi dengan menggunakan program MS Excel 2007. Hasil olahan tersebut selanjutnya menjadi input dan dianalisis dengan metode SEM menggunakan bantuan program LISREL 8.72. Prosedur SEM secara umum mengandung tahap-tahap sebagai berikut Bollen Long 1993, diacu dalam Wijayanto 2008; Sitinjak Sugiarto 2006: 1 Spesifikasi Model Spesifikasi model dilakukan terhadap permasalahan yang diteliti. Model yang ditetapkan akan sangat baik jika didasarkan pada rujukan atau teori ahli yang relevan. Spesifikasi model secara garis besar dijalankan dengan menspesifikasi model pengukuran serta menspesifikasi model struktural. Spesifikasi model pengukuran meliputi aktivitas mendefinisikan variabel-variabel laten, mendefinisikan variabel-variabel teramati, dan mendefinisikan hubungan antara variabel laten dengan variabel-variabel teramati. Spesifikasi model struktural dilakukan dengan mendefinisikan hubungan di antara variabel-variabel laten. Hubungan diantara variabel- 48 variabel laten dan teramati dapat lebih mudah dipahami dengan mengembangkan path diagram model hybrid. 2 Identifikasi Tahapan identifikasi dimaksudkan untuk menjaga agar model yang dispesifikasikan bukan merupakan model yang under-identified atau unindentified . Model yang dispesifikasi diharapkan merupakan over- identified model, yaitu model dimana jumlah parameter yang diestimasi lebih kecil dari jumlah data yang diketahui. Pada kondisi over-identified, penyelesaian model diperoleh melalui proses estimasi iteratif. 3 Estimasi Estimasi dilakukan untuk memperoleh nilai dari parameter-parameter yang ada dalam model sedemikian rupa sehingga matrik kovarian yang diturunkan dari model ∑ sedekat mungkin atau sama dengan matrik kovarian populasi dari variabel- variabel teramati ∑. Estimasi terhadap model dapat dilakukan menggunakan salah satu dari metode estimasi yang tersedia, seperti maximum likelihood dan weighted least squares. 4 Uji Kecocokan Tahapan ini ditujukan untuk mengevaluasi derajat kecocokan atau Goodness Of Fit GOF antara data dan model. Penilaian derajat kecocokan suatu SEM secara menyeluruh tidak dapat dijalankan secara langsung sebagaimana pada teknik multivariat yang lain. Karena itu dikembangkan beberapa ukuran derajat kecocokan yang dapat digunakan secara saling mendukung. Ukuran-ukuran GOF dikelompokkan ke dalam tiga bagian antara lain absolute measures ukuran kecocokan absolut, incremental fit measures ukuran kecocokan inkremental, dan parsimonious fit measures ukuran kecocokan parsimoni. Ukuran kecocokan absolut digunakan untuk menentukan derajat prediksi model keseluruhan model struktural dan model pengukuran terhadap matrik korelasi dan kovarian. Ukuran kecocokan inkremental digunakan untuk membandingkan model yang diusulkan dengan model dasar. Ukuran kecocokan parsimoni digunakan untuk mengetahui derajat kehematan model. Kriteria kecocokan keseluruhan model yang diuji pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. 49 Tabel 7. Absolute Measures Ukuran Kecocokan Absolut UKURAN KECOCOKAN ABSOLUT UKURAN DERAJAT KECOCOKAN TINGKAT KECOCOKAN YANG BISA DITERIMA Root Mean Square Error of Approximation RMSEA Rata-rata perbedaan per degree of freedom yang diharapkan terjadi dalam populasi dan bukan dalam sampel, RMSEA ≤ 0,05 adalah close fit, 0,05 RMSEA ≤ 0,08 adalah good fit , 0,08 RMSEA ≤ 0,10 adalah marginal fit, sedangkan RMSEA 0,10 adalah poor fit Goodness of Fit Index GFI Nilai berkisar antara 0-1 dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. GFI ≥ 0,90 adalah good fit, 0,80 ≤ GFI 0,90 adalah marginal fit, sedangkan GFI 0,80 adalah poor fit Sumber: Wijayanto 2008 Tabel 8. Incremental Fit Measures Ukuran Kecocokan Inkremental UKURAN KECOCOKAN INKREMENTAL UKURAN DERAJAT KECOCOKAN TINGKAT KECOCOKAN YANG BISA DITERIMA Normed Fit Index NFI Nilai berkisar antara 0-1 dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. ζFI ≥ 0,90 adalah good fit, 0,80 ≤ ζFI 0,90 adalah marginal fit, sedangkan GFI 0,80 adalah poor fit Tucker-Lewis Index atau Non- Normed Fit Index TLI atau NNFI Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. TδI ≥ 0,90 adalah good-fit, 0,80 ≤ TδI 0,90 adalah marginal fit, sedangkan GFI 0,80 adalah poor fit Comparative Fit Index CFI Nilai berkisar antara 0-1 dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. CFI ≥ 0,90 adalah good fit, 0,80 ≤ CFI 0,90 adalah marginal fit, sedangkan GFI 0,80 adalah poor fit Incremental Fit Index IFI Nilai berkisar antara 0-1 dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. IFI ≥ 0,90 adalah good fit, 0,80 ≤ IFI 0,90 adalah marginal fit, sedangkan GFI 0,80 adalah poor fit Relative Fit Index RFI Nilai berkisar antara 0-1 dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. RFI ≥ 0,90 adalah good fit, 0,80 ≤ RFI 0,90 adalah marginal fit, sedangkan GFI 0,80 adalah poor fit Sumber: Wijayanto 2008 Parsimonious Fit Measures Ukuran Kecocokan Parsimoni diukur menggunakan derajat kecocokan normed chi-square. Normed chi-square yaitu r asio antara chi-square dibagi dengan degree of freedom. Nilai yang disarankan yaitu batas bawah = 1,0 dan batas atas = 3,0, untuk melihat kesesuaian model dengan data good fit. 50 5 Respesifikasi Tahapan ini ditujukan untuk melakukan spesifikasi ulang terhadap model untuk memperoleh derajat kecocokan yang lebih baik. Respesifikasi ini sangat tergantung kepada strategi pemodelan yang dipilih. Pada penelitian ini strategi yang dipilih yaitu model generating atau model development strategy . Tahapan yang dilakukan dimulai dari spesifikasi suatu model awal, dilanjutkan dengan pengumpulan data empiris. Selanjutnya dilakukan analisis dan pengujian apakah data cocok dengan model. Jika tingkat kecocokan kurang baik, maka model dimodifikasi dan diuji kembali dengan data yang sama. Respesifikasi model diperlukan jika modelnya tidak memiliki kemampuan yang diharapkan. Proses ini dapat dilakukan berulang- ulang sampai diperoleh tingkat kecocokan terbaik.

4.5.4.2. Formulasi Model SEM