Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

3.1.5. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Arti sebuah visi dalam suatu perusahaan ataupun organisasi adalah sebagai pandangan, cita-cita mengenai perusahaan tersebut mengenai masa depan yang ideal. Pandangan tersebut sepatutnya dimiliki oleh seorang pemimpin perusahaan atau organisasi dengan mengatasnamakan seluruh komponennya. Menurut Dirgantoro 2001, visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Terkait dengan pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa pemilik perusahaan tidak hanya harus mengembangkan suatu visi perusahaan yang terarah, tapi juga harus mengerti bagaimana mengimplemetasikan visi tersebut menjadi nyata. Sasaran misi perusahaan menurut King and Cleland dalam Pearce dan Robinson 1997 adalah: 1 memastikan kesamaan tujuan dalam organisasi. 2 menjadi landasan untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya organisasi. 3 mengembangkan landasan, atau standar, untuk pengalokasian sumber daya organisasi. 4 menetapkan warna umum iklim organisasi. 5 sebagai titik fokus yang sepakat dengan tujuan umum dan arah organisasi dan menghalangi mereka yang tidak sepakat dengan itu supaya tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan organisasi. 6 Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan ke dalam suatu struktur yang mencakup penetapan tugas kepada elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi 7 Menegaskan tujuan umum organisasi dan pewujudan tujuan umum menjadi tujuan yang lebih spesifik sehingga parameter biaya, waktu, dan kinerja dapat ditetapkan dan dikendalikan

3.1.5. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal merupakan komponen yang berada diluar jangkauan perusahaan atau organisasi, artinya perusahaan tidak dapat melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut. Namun hal tersebut sangat dapat mempengaruhi keputusan yang ada di perusahaan. Oleh karena itu perusahaan wajib melakukan analisis lingkungan eksternal. Menurut David 2009 kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima, yaitu 1 kekuatan ekonomi, 2 kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, 3 kekuatan politik, pemerintah, dan hukum, 4 kekuatan teknologi, dan 5 kekuatan kompetitif. Menurut Pearce dan Robinson, lingkungan eksternal dibagi menjadi lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan bersaing. 1 Lingkungan Jauh Lingkungan jauh terdiri dari komponen-komponen yang pada umumnya memiliki cakupan yang luas dan tidak bisa segera diaplikasikan untuk mengelola perusahaan, dan tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan. Faktor tersebut yaitu ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. a Faktor Ekonomi Keadaan ekonomi di suatu wilayah atau negara dimana suatu perusahaan beroperasi mempengaruhi kinerja perusahaan. Kondisi ekonomi tersebut mempengaruhi kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar yang perpengaruh pula kepada pola konsumsi. Hal ini berlaku baik di tingkat nasional maupun internasional. Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dibelanjakan, kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer, dan laju inflasi. b Faktor Sosial Faktor sosial menjelaskan karakteristik dari masyarakat dimana perusahaan tersebut berada. Faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik. Kekuatan faktor eksternal sosial bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat dari upaya orang dalam memuaskan keinginginan dan kebutuhan melalui pengendalian penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan. c Faktor Politik Faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang dapat membatasi maupun bermanfaat bagi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, perlindungan terhadap pekerja, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. d Faktor Teknologi Terobosan teknologi mempunyai dampak segera dan dramatis atas lingkungan perusahaan. Hal ini terkait pula dengan pendekatan baru dalam memproduksi barang dan jasa. Perusahaan harus senantiasa sensitif terhadap perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif selain dapat menciptakan produk baru juga sebagai penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Analisis menyeluruh mengenai dampak perubahan teknologi meliputi telaah dampak yang diharapkan dari teknologi baru terhadap lingkungan jauh, terhadap situasi persaingan bisnis, dan terhadap antarmuka bisnis dengan masyarakat. e Faktor Ekologi Ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan mahluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Bisnis di saat ini tidak dapat mengabaikan faktor ekologi dalam setiap operasi bisnisnya. Isu-isu lingkungan yang berkembang mengharuskan perusahaan memberi perhatian terhadap proses bisnis yang meminimalisir hasil samping berbahaya, dan membersihkan kembali lingkungan yang telah tercemar sebelumnya oleh perusahaan tersebut. 2 Lingkungan Industri Analisis lingkungan industri diperlukan dalam penentuan posisi bertahan terbaik bagi suatu perusahaan, dan lingkungannya. Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan atau faktor, diantaranya adalah ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok, ancaman produk atau jasa subtitusi. Lima kekuatan bersaing dalam industri tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kekuatan-Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri Sumber: Porter 1991 a Ancaman Masuknya Pendatang Baru Keberadaan pendatang baru yang masuk ke dalam industri merupakan suatu ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Hal tersebut menjadikan persaingan yang sebelumnya telah ada, menjadi meningkat. Namun besarnya ancaman tersebut tergantung pula pada seberapa besar hambatan yang diciptakan perusahaan dalam industri terhadap pendatang baru. Terdapat enam sumber utama hambatan masuk pendatang baru: i Skala ekonomis Ketika perusahaan baru ingin memasuki suatu industri, perusahaan kesulitan karena perusahaan yang telah ada dalam industri tersebut telah memiliki skala besar dan keunggulan biaya yang besar pula.hal tersebut membentuk suatu hambatan kepada perusahaan baru karena memaksa pendatang baru ini untuk mengeluarkan biaya yang tinggi cost disadvantage karena bersaing dengan berbagai perusahaan dengan operasi berskala besar. ii Diferensiasi Produk Ancaman dari adanya diferensiasi produk muncul karena pendatang baru harus mengeluarkan biaya besar untuk merebut kesetiaan pelanggan yang sebelumnya telah terbentuk pada merek yang telah ada. Kekuatan tawar- menawar pembeli Ancaman masuknya pendatang baru Kekuatan tawar- menawar pemasok Ancaman produk jasa substitusi Pendatang baru Pemasok Pembeli Produk Substitusi Persaingan di kalangan anggota industri Persaingan di antara perusahaan yang sudah ada iii Kebutuhan modal Kebutuhan untuk menanamkan sumber daya keuangan yang besar agar dapt bersaing menimbulkan hambatan masuk bagi pemain baru, terutama jika modal yang dikeluarkan untuk periklanan atau riset dan pengembangan, pengeluaran tersebu t bersifat „tidak akan kembali‟. iv Hambatan biaya bukan karena skala Biaya ini ditimbulkan karena ketidak mampuan calon pendatang baru untuk memiliki keunggulan biaya, terlepas dari ukuran dan skala ekonomis yang dapat mereka capai. Keunggulan yang dimiliki perusahaan lama tersebut adalah dapat bersumber dari pengalaman, teknologi produk milik sendiri, penguasaan bhaan baku, lokasi yang menguntungkan, dan subsidi pemerintah. v Akses kepada saluran distribusi Hambatan masuk industri ini ditimbulkan oleh kesulitan perusahan baru untuk memasuki saluran yang telah ada, yang telah dimiliki oleh perusahaan mapan. Artinya perusahaan baru mungkin harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri. vi Biaya Pemerintah Pemerintah dapat membatasi atau melarang masuknya pendatang baru ke dalam industri, melalui tindakan seperti keharusan ijin ataupun pembatasan ke akses bahan baku. b Daya Tawar Menawar Pemasok kekuatan tawar menawar pemasok berdampak pada kemampuan pemasok tersebut untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dijualnya. Menurut Pearce dan Robinson 2008 kelompok pemasok yang terkuat adalah jika: 1 industri didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi daripada industri di tempat mereka menjual produknya, 2 produk pemasok bersifat unik atau memiliki diferensiasi, 3 pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam industri, 4 pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya, 5 industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. c Daya Tawar Menawar Pembeli Pembeli yang kuat akan memiliki kekuatan penawaran terhadap industri. Beberapa hal yang menentukan kekuatan pembeli menurut Dirgantoro 2001 diantaranya adalah banyaknya pilihan produk, harga yang ditawarkan, kemampuan pelanggan untuk melakukan integrasi ke belakang, jumlah pembeli yang sedikit, informasi yang dimiliki pembeli terbuka lebar, dan konsentrasi pembeli lebih sedikit dibanding konsentrasi perusahaan. d Ancaman Produk Substitusi Produk pengganti merupakan produk lain yang sesuai dengan atau bisa memenuhi keinginan terhadap suatu produk yang selama ini dipenuhi oleh suatu industri Dirgantoro, 2001. Apabila produk pengganti tersebut dapat menggantikan fungsi dari produk atau jasa, lebih menarik dalam hal harga, performance atau kedua-duanya, maka konsumen dapat berganti ke produk pengganti tersebut. Selain itu apabila switching cost yang dihadapi oleh konsumen kecil, maka semakin besarlah ancaman produk substitusi bagi produsen yang telah ada dalam industri. e Persaingan Antar Perusahaan dalam Industri Persaingan di antara anggota industri terjadi karena adanya perebutan posisi dan dengan menggunakan berbagai taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan iklan. Faktor yang menyebabkan persaingan antara anggota industri adalah: i Jumlah pesaing yang banyak, memiliki kesamaan dalam ukuran serta kapasitas ii Permintaan terhadap produk tumbuh dengan lambat, atau dikatakan pertumbuhan industri lambat iii Kettika kondisi dalam pasar memaksa para pesaing untuk menurunkan harga secara signifikan serta dengan menggunakan cara yang lain, bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan iv Minimnya diferensiasi barang dan jasa yang ditawarkan para pesaing membuat semakin sedikit biaya bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lain v Ketika biaya untuk keluar dari industri tersebut lebih besar daripada biaya untuk tinggal dan bersaing dalam bisnis vi Persaingan menjadi semakin sulit untuk diprediksi karena semakin terdiversifikasinya pesaing dalam hal strategi, prioritas, sumberdaya, kemampuan personil, dan asal negara dari pesaing vii Ketika perusahaan kuat di luar industri mengakuisisi perusahaan lemah dalam industri dan melakukan strategi yang agresif dengan tujuan mengubah perusahaan yang baru diakuisisi menjadi perusahaan pemegang pangsa pasar terbesar.

3.1.6. Analisis Lingkungan Internal