v Ketika biaya untuk keluar dari industri tersebut lebih besar daripada biaya
untuk tinggal dan bersaing dalam bisnis vi
Persaingan menjadi semakin sulit untuk diprediksi karena semakin terdiversifikasinya pesaing dalam hal strategi, prioritas, sumberdaya,
kemampuan personil, dan asal negara dari pesaing vii
Ketika perusahaan kuat di luar industri mengakuisisi perusahaan lemah dalam industri dan melakukan strategi yang agresif dengan tujuan mengubah
perusahaan yang baru diakuisisi menjadi perusahaan pemegang pangsa pasar terbesar.
3.1.6. Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal suatu perusahaan terdiri dari komponen atau variabel lingkungan yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri.
Komponen tersebut cenderung lebih dapat dikendalikan oleh perusahaan karena memang masih dalam lingkup kendali perusahaan. Analisis lingkungan internal
dilakukan untuk dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada di perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Analisis ini dapat dilakukan
dengan berbagai pendekatan, namun pilihan analisis tersebut belum ada yang dapat dijadikan standar baku.
3.1.6.1 Analisis Rantai Nilai Value Chain
Menurut Porter 1998, analisis Value Chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai nilai produk merupakan
aktivitas yang berawal dari bahan baku produk hingga pelayanan purna jual. Dalam ranah kompetitif, value atau nilai adalah suatu nilai yang konsumen
bersedia bayarkan atas apa yang perusahaan berikan lewat produk atau jasa. Nilai diukur dengan total pendapatan, suatu cerminan dari harga produk perusahaan dan
unit yang dapt dijual. Rantai nilai terkait pula dengan aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok, dan hubungan dengan konsumen.
Aktifitas dalam rantai nilai produk ini merupakan kegiatan yang terpisah namun sangat tergantung satu sama lain. Analisis value chain merupakan alat
analisis strategik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap
keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau diturunkan, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan
perusahaan dengan pemasoksupplier, pelanggan dan perusahaan lain dalam industri. Tujuan dari analisis value chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-
tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value yang diberikan pelanggan kepada perusahaan. Semua aktivitas dalam rantai nilai dibagi atas dua
kategori, yaitu kategori aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
1 Mengidentifikasi Kegiatan Utama
Merupakan aktivitas-aktifitas yang melibatkan diri secara langsung dalam penciptaan fisik produk atau jasa, penjualan, dan pengiriman kepada pembeli serta
aktivitas purna jual. a
Logistik ke Dalam Inbound Logistics
Merupakan aktivitas yang dihubungkan dengan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran masukaninput ke produk, seperti penanganan bahan,
pergudangan, pengendalian persediaan, penjadwalan pemesanan bahan, serta pengembalian bahan ke pemasok.
b Operasi
Aktivitas yang berhubungan denga proses pengubahan bahan input menjadi produk akhir seperti permesinan, peralatan, pengemasan, pemeliharaan
peralatan, dan operasi fasilitas.
c Logistik ke Luar Outbound Logistics
Logistik ke Luar adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk ke konsumen,
seperti penyimpanan barang jadi, penanganan barang, pemprosesan
pesanan dan penjadwalan pengiriman barang jadi ke konsumen. d
Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dan penjualan adalah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemberiana sarana yang memungkinkan pembeli melakukan pembelian
produk dan mempengaruhi pembeli untuk melakukan pembelian, misalnya dengan melakukan promosi, periklanan, promosi, pemilihan
agen, hubungan dengan pendistribusian, dan penetapan harga.
e Layanan
Layanan adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan layanan untuk memperkuat atau mempertahankan nilai produk seperti,
layanan pemasangan, reparasi, pelatihan, pasokan suku cadang, dan
penyesuaian produk.
2.
Mengidentifikasi Kegiatan Penunjang
Merupakan aktivitas-aktivitas yang melengkapiaktivitas utama dengan berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur, manajemen SDM, dan
pengembangan teknologi, Pembelian.
a Infrastruktur Perusahaan
Terdiri dari sejumlah aktivitas yang meliputi manajemen umum dan administrasi, keuangan, akuntansi, hukum, perpajakan dan perencanaan
strategik serta semua lainnya yang terpisah dari kegiatan primer atau penunjang tetapi penting bagi operasi keseluruhan rantai nilai.
b Manajemen Sumber Daya Manusia
Aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, pengembangan tenaga kerja. Hal ini mempengaruhi keunggulan bersaing melalui
peranannya dalam menentukan keterampilan dan motivasi tenaga kerja,
biaya penerimaan dan pelatihan karyawan. c
Pengembangan Teknologi
Setiap aktivitas perusahaan mengandung teknologi baik berupa pengetahuan, prosedur atau peralatan yang menyangkut perencanaan produk serta
kegiatan yang menyangkut penciptaan dan penyempurnaan cara pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rantai nilai.
d Pembelian
Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan pembelian input bahan baku, jasa dari luar, mesin dan sebagainya. Sehingga dalam praktiknya aktivitas ini
mencari pemasok berkualitas dengan harga rendah dan mutu tinggi.
3.1.7. Matriks EFE External Factor Evaluation dan IFE Internal Factor