melengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
3 Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan tahap dalam manajemen strategis untuk mengetahui atau melihat sejauh mana efektivitas dari implementasi strategi.
Kegiatan dalam tahap ini meliputi review faktor eksternal dan internal, menilai performance
strategi dan mengambil langkah koreksi.
Gambar 3.
Model Manajemen Strategis
Sumber: David 2006
3.1.3. Konsep Strategi
Menurut Pearce dan Robinson 2008 strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing
menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan apa. Menurut David 2006, strategi merupakan alat untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi dapat
dikatakan sebagai sarana yang digunakan dalam mencapai tujuan akhir perusahaan. Strategi generik dibagi menjadi empat, yaitu strategi integrasi
vertikal, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi defensif.
Menetapkan Tujuan
Jangka Panjang
Mengembangkan Pernyataan Visi
dan Misi
Menjalankan Audit
Internal Menjalankan
Audit Eksternal
Merumuskan, Mengevaluasi,
dan Memilih Strategi
Implementasi Strategi
Isu Manajemen
Implementasi Strategi
Pemasaran, keuangan,
akuntansi, litbang dan
sistem informasi
Mengukur dan
mengevaluasi kinerja
Formulasi Strategi Implementasi
Strategi Evaluasi
Strategi
1 Strategi Integrasi
Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mengendalikan distributor, pemasok, dan atau pesaing, dibagi menjadi tiga, yaitu:
a Integrasi ke depan, forward integration, yaitu perusahaan memiliki atau
meningkatkan kendali atas peran distributor atau pengecer. b
Integrasi ke belakang backward integration, yaitu ketika perusahaan memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok.
c Integrasi horizontal, yaitu perusahaan meningkatkan kepemilikan atau
kendali atas perusahaan pesaing.
2 Strategi Intensif
Strategi ini diperlukan ketika perusahaan ingin meningkatkan posisi di dalam persaingan dengan produk yang dihasilkan, strategi terdiri dari:
a Penetrasi pasar, yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar dari produk
atau jasa yang sudah ada sekarang, melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini dapat pula dikombinasikan dengan strategi yang lain.
Penetrasi pasar terdiri dari upaya seperti menambah pramuria, belanja iklan dan promosi penjualan yang intensif.
b Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang sudah
ada ke dalam wilayah baru. c
Pengembangan produk, yaitu mencoba meningkatkan penjuatan atas produk dan jasa yang telah ada dengan melakukan pembaharuan dari
produk atau jasa yang telah ada atau mengembangkan produk baru.
3 Strategi Diversifikasi
Strategi ini mengacu pada sekelompok bentuk strategi yang berbeda-beda, seperti perubahan produk, pasar, atau fungsi, yang terdiri dari :
a
Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi
masih ada keterkaitan. Strategi ini diterapkan ketika perusahaan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat, dengan produk perusahaan
saat ini dalam daur hidup produk yang menurun, dan perusahaan memiliki kekuatan.
b Diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru yang
tidak ada kaitannya kepada pelanggan baru. Strategi ini dapat diterapkan
ketika industri dasar organisasi sedang mengalami penjualan dan laba yang menurun. Adanya modal dan sumber daya manajerial yang baik serta
kondisi pasar yang jenuh, memicu perusahaan untuk menjalankan strategi
ini.
c
Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru yang
tidak terkait kepada pelanggan yang sudah ada. Strategi ini dapat dijalankan ketika pendapatan perusahaan yang berasal dari produk atau jasa
yang telah ada dapat meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak terkait. Kondisi yang mendukung adalah ketika
perusahaan bersaing dalam industri yang tingkat kompetisinya tinggi serta perusahaan memiliki saluran distribusi yang baik.
4 Strategi Defensif
Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan perusahaan dalam tanggapannya terhadap tekanan lingkungan akibat keaadaan yang memaksa.
Strategi alternatif yang termasuk ke dalam strategi defensif, diantaranya adalah a
Rasionalisasi biaya, yaitu merestrukturisasi dengan pengurangan biaya
dan aset, supaya dapat meningkatkan rasio penjualan dan keuntungan. Strategi ini disebut juga sebagai strategi turn around atau reorganisasi.
b
Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan modal yang selanjutnya digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi
dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang kurang atau tidak menguntungkan,
yang memerlukan modal terlalu besar atau kurang cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.
c
Likuidasi, adalah menjual semua aset perusahaan secara bertahap sesuai
nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan strategi terakhir untuk mengantisipasi kerugian yang akan diterima perusahaan.
3.1.4. Strategi Pengembangan Usaha