7.3. Tahap Pengambilan Keputusan The Decision Stage
Strategi dirumuskan oleh perusahaan untuk dilaksanakan demi kelangsungan suatu bisnis di perusahaan tersebut. Namun dengan adanya
keterbatasan sumberdaya yang dimiliki perusahaan, manajer atau pemilik harus menetapkan suatu keputusan terkait strategi apa yang diprioritaskan dari beberapa
strategi yang layak. Prioritas alternatif strategi tersebut dapat dinilai dengan bantuan Matriks QSP Quantitative Strategic Planning Matrix.
Menurut David 2009 QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix adalah alat yang dipergunakan untuk menilai prioritas strategi dari beberapa
alternatif strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. Tahap pengambilan keputusan merupakan tahap akhir setelah proses pengumpulan data dan analisis
alternatif strategi dengan Matriks IE dan Matriks SWOT. Tahap ini adalah tahap dimana perusahaan melakukan evaluasi dan menentukan strategi yang sesuai
dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Perhitungan hasil akhir ini didapat dari penjumlahan hasil perkalian rata-rata nilai daya tarik Attractiveness
Score dengan rata-rata bobot faktor internal dan eksternal yang sebelumnya telah ditentukan oleh responden yaitu Bapak Fleming dan Ibu Ika. Berdasarkan analisis
dengan menggunakan matriks QSP diperoleh proritas strategi yang disarankan dengan nilai STAS Total Nilai Daya Tarik tertinggi sebagai urutan teratas
sampai urutan STAS yang semakin rendah. 1
Meningkatkan kualitas serta mempertahankan keunggulan produk TAS =8,022
2 Memperbaiki manajemen perusahaan TAS = 7,938, 3 Melakukan tindak lanjut perijinan BPOM TAS=7,918,
4 Menggiatkan promosi dan sosialisasi tentang MP-ASI yang baik TAS=7,918,
5 Melakukan riset terhadap preferensi pasar, sosial maupun teknologi produksi TAS=7,915,
6 Menjalin kemitraan dengan mitra yang telah memiliki sertifikasi TAS=7,899,
7 Menciptakan pengembangan produk baru TAS=7,895, 8 Bekerjasama dengan pemberi pinjaman TAS=7,756, dan
9 Mengevaluasi sistem dan kontrak kemitraan TAS=7,741. Terlihat dari hasil prioritas strategi QSPM bahwa perusahaan memiliki
urgensi utama dalam pengembangan usaha yaitu untuk meningkatkan kualitas serta mempertahankan keunggulan produk Tepung MP-ASI Gasol. Implementasi
strategi ini dapat dilakukan bertahan dan berkesinambungan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Perusahaan dapat evaluasi terhadap proses
produksi, hingga pemasaran sesuai SOP Standard Operational Procedure, selain itu aktif dalam mengevaluasi atribut produk disenangi oleh konsumen yang juga
merupakan hal yang dapat mendukung pelaksanaan strategi ini kedepannya.
VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis terhadap matriks EFE dan IFE, maka dapat diidentifikasikan faktor strategis eksternal dan internal Gasol Pertanian
Organik yang terdiri dari peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis matriks IFE pada perusahaan
menghasilkan sembilan kekuatan dan delapan kelemahan. Kekuatan utama Gasol Pertanian Organik adalah produk yang dihasilkan perusahaan
berkualitas dan memiliki karakteristik yang unik. Sedangkan kelemahan utama perusahaan adalah belum adanya divisi serta anggaran khusus untuk
kegiatan penelitian dan pengembangan. Analisis matriks EFE pada perusahaaan menghasilkan tujuh faktor peluang dan tiga ancaman yang
perusahaan hadapi. Adapun peluang utama perusahaan yaitu adanya tren hidup sehat dan alami yang berkembang di masyarakat, sedangkan ancaman
utamanya adalah kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk substitusi.
2. Berdasarkan matriks IFE yaitu dengan skor total 2,811 dan matriks EFE dengan skor total 3,114 dihasilkan analisis matriks IE yang menggambarkan
posisi Gasol Pertanian Organik saat ini adalah pada sel II yaitu tumbuh dan kembangkan Grow and Build alternatif strategi yang cocok untuk posisi
perusahaan tersebut adalah strategi intensif atau integratif. Analisis matriks SWOT
diperoleh 9
alternatif strategi
pemasaran yang
dapat diimplementasikan dalam kegiatan usaha Gasol Pertanian Organik.
3. Hasil pengolahan QSPM yang mementukan prioritas alternatif dari matriks SWOT menghasilkan nilai TAS dari setiap strategi. Nilai tersebut
menggambarkan urutan prioritas strategi perusahaan, urutan tersebut adalah 1 meningkatkan kualitas serta mempertahankan keunggulan produk, 2
memperbaiki manajemen perusahaan, 3 melakukan tindak lanjut perijinan BPOM, 4 menggiatkan promosi dan sosialisasi tentang MP-ASI yang baik,
5 melakukan riset , 6 menjalin kemitraan dengan mitra yang telah memiliki sertifikasi organik 7 menciptakan pengembangan produk baru ,8
bekerjasama dengan pemberi pinjaman dan 9 mengevaluasi sistem dan kontrak kemitraan.
8.2. Saran