Sumberdaya Fisik Perusahaan Sumberdaya Keuangan Tahap Masukan Input Stage

5.3. Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan

Gasol Pertanian Organik memiliki pusat produksi dan kantor pemasaran yang terpisah. Kantor produksi terletak di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan Cugenang adalah sebuah wilayah yang terletak di kaki gunung Gede dan merupakan daerah perlintasan antara kota Jakarta dan Bandung. Wilayah dengan ketinggian 680 m dpl dan suhu udara 21- 27 °C berbatasasn dengan kecamatan Mande dan Kecamatan Sukaresmi di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Warung Kondang, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pacet, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Cianjur. Luas wilayah kecamatatan Cugenang adalah 6.933 Ha dengan total luas sawah yaitu 2.188 Ha dan luas lahan darat yaitu 4.805 Ha. Desa Gasol sendiri lokasi tepat dimana kegiatan budidaya dan produksi perusahaan dilakukan, memiliki luas sekitar 233 Ha. Sejak dahulu, desa Gasol telah dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil beras lokal utama di Cianjur. Hingga saat ini jumlah petani yang berada di desa Gasol sekitar 25 persen dari total penduduk di desa tersebut. Di lokasi ini sebagian besar proses produksi dilakukan seperti penyimpanan, pengolahan, pengemasan. Sedangkan kantor pusat terletak di wilayah yang lebih strategis yaitu Jl. Harsono RM- H. Noin No. 39, Ragunan, Jakarta Selatan. Di kantor pusat tersebut kegiatan yang dilakukan yaitu pengemasan kardus tepung gasol, pengepakan paket yang akan dikirim, dan di dapur yang sengaja disediakan oleh Gasol, pemilik atau karyawan gasol dapat memberi contoh proses pengolahan Tepung Gasol kepada konsumen secara langsung. Kantor pusat Gasol yang terletak di Jakarta merupakan awal dari proses distribusi produk ke reseller, outlet, maupun supermarket.

5.4. Sumberdaya Fisik Perusahaan

Seluruh kegiatan operasional perusahaan dilakukan dengan memberdayakan sumberdaya fisik yang dimiliki perusahaan. Lokasi produksi Gasol Pertanian Organik bertempat di desa Gasol Kecamatan Cugenang, Cianjur ini memiliki luas bangunan sekitar 500 m 2 , dengan luas total beserta lahan pertanian seluas 7 Ha. Bangunan tersebut terdiri dari rumah singgah, pabrik, gudang, mess karyawan, kandang kerbau, serta tungku pembuatan bokashi. Selain itu perusahaan juga memiliki kantor pemasaran yang terletak di Jakarta Selatan seluas 150 m 2 . Tabel 10. Fasilitas, Perlengkapan dan Peralatan Gasol Pertanian Organik No Fasilitas Usaha Produksi Jumlah Unit 1 Mesin Perontok Padi 1 2 Mesin Mill kasar 1 3 Mesin Mill halus 1 4 Mesin Pemotong 1 5 Mesin Penepung 2 6 Mesin Sangrai 2 7 Mesin Sealer 2 8 Mesin Ayak 1 9 Mesin Kemas Vacum 1 10 Timbangan bahan baku 1 11 Rak susun 1 12 Kontainer plastik 10 13 Komputer 5 14 Telepon 2 15 Kompor Gas 1 16 Rumah kaca 1 Gedung 17 Mesin kemas shrink machine 1 Sumber : Gasol Pertanian Organik 2011

5.5. Sumberdaya Keuangan

Modal yang digunakan dalam keberlangsungan usaha di Gasol Pertanian Organik berasal dari modal pribadi pemilik, tanpa pinjaman Bank atau lembaga pembiayaan lain. Menurut pemilik perusahaan, modal awal untuk memulai usaha ini adalah sekitar Rp 500.000.000,00, nilai tersebut perusahaan gunakan untuk membeli lahan, pembelian mesin produksi, serta pembangunan fasilitas pendukung. Selanjutnya modal tersebut digunakan untuk kegiatan investasi serta membiayai kegiatan operasional perusahaan. VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6.1. Analisis Lingkungan Internal 6.1.1. Kegiatan Utama Menurut Dirgantoro 2001 kegiatan utama merupakan salah satu kelompok kegiatan internal perusahaan menurut analisis rantai nila. Kelompok dalam kegiatan utama perusahaan adalah kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan proses penciptaan barang, penyampaian barang kepada konsumen dan pelayanan purna jual. 6.1.1.1.Logistik ke dalam 1 Input bahan baku Gasol Pertanian Organik merupakan perusahaan agribisnis dengan kegiatan utama yaitu menjual hasil pertanian berupa beras serta memproduksi tepung MP-ASI dengan maksud meningkatkan nilai tambah dari komoditas tersebut. Tepung MP-ASI merupakan produk yang memiliki kontribusi terbesar dalam pendapatan perusahaan, yaitu sekitar 60 persen. Hal tersebut adalah alasan mengapa kontinuitas bahan baku untuk produksi Tepung MP-ASI Gasol lebih diutamakan. Pencapaian target produksi produk MP-ASI perusahaan sangat didukung oleh ketersedian bahan baku yang disertai proses penyimpanan yang menjaga kualitas dari bahan baku tersebut. Bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi tepung MP-ASI Gasol terdiri dari beras, palawija dan buah diantaranya adalah beras merah, beras merah wangi, beras coklat, umbi garut, ubi jalar, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, jagung, dan pisang. Bahan baku tersebut berasal baik dari lokasi pertanian Gasol yang berada di Cianjur, maupun berasal dari petani mitra yang berada di Jawa Timur untuk kacang-kacangan, petani di Cipanas untuk padi, palawija, dan petani Cianjur untuk supply bahan baku pisang. Waktu pengiriman setiap bahan baku dari petani mitra berbeda, untuk bahan baku pisang dan palawija dikirim ke Gasol oleh petani mitra setiap dua hari hingga satu minggu sekali, sedangkan untuk padi dikirim setiap panen yaitu enam bulan sekali. Waktu pengiriman bahan baku disesuaikan dengan pesanan dari Gasol Pertanian Organik. Keunggulan yang dimiliki Gasol Pertanian Organik salah satunya adalah dalam pemilihan lokasi budidaya. Gasol Pertanian Organik memilih lahan yang jauh dari pemukiman dan berada di pegunungan, hal ini berkaitan pula dengan sumber air. Sumber air di lokasi pegunungan lebih terjamin kemurnian dan kebersihannya, tentunya ini mendukung kualitas pertanian organik perusahaan. Jenis dan jumlah tanaman yang akan ditanam petani mitra dikoordinasikan dengan perusahaan sesuai kebutuhan yang ada. Hal ini dilakukan supaya stok bahan baku berikutnya tepat jumlah dan jenis sesuai target produksi yang telah ditetapkan perusahaan. Perusahaan melakukan penyimpanan persediaan bahan baku di ruangan gudang. Tujuan perusahaan melakukan penyimpanan diantaranya untuk mengurangi risiko keterlambatan bahan baku datang, menampung bahan baku yang dipanen musiman, dan menjamin kelancaran produksi. Bahan baku yang dihimpun dari petani plasma ataupun dari lahan Gasol, sebelum masuk ke ruang gudang harus melalui proses sortir, pengecekan dan penyimpanan, dilakukan oleh bagian pergudangan. Pengecekan dilakukan oleh pihak quality assurance terkait jumlah, maupun kualitas dari bahan baku tersebut. Apabila terdapat bahan baku yang kualitasnya jauh dibawah standar perusahaan dan petani mitra tidak dapat mempertanggungjawabkannya maka perusahaan biasanya menjualnya kembali kepada karyawan dengan harga yang murah, atau untuk beras dapat disumbangkan. Namun, perusahan menindak tegas petani mitra tersebut dengan tidak lagi bekerjasama dengan petani tersebut. 2 Penyimpanan Perusahaan melakukan pengontrolan persediaan untuk memastikan jumlah optimal dari bahan baku yang masuk ke gudang sehingga kebutuhan produksi terjamin mutu serta jumlah, selain itu perusahaan juga dapat menekan biaya gudang dengan jumlah optimal tersebut. Gasol Pertanian Organik memiliki tiga macam ruang penyimpanan. Ruang penyimpanan pertama adalah untuk menyimpan bahan baku berupa gabah rontok dan gabah kering giling. Ruang penyimpanan kedua adalah gudang kotor yang berisi seluruh bahan baku seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, sorghum, dan jagung yang telah dikeringkan sebelumnya. Sebelum memasuki gudang ketiga, bahan baku tersebut melalui proses sortasi kembali, dipilah menjadi kualitas baik dan kualitas kurang baik. Bahan baku yang masuk ke dalam kriteria baik merupakan bahan baku yang dipergunakan dalam produksi tepung MP-ASI. Bahan baku yang kurang memenuhi kecukupan kriteria baik, umumnya bahan yang layak dikonsumsi dimanfaatkan kegiatan sosial perusahaan, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Gudang ketiga adalah gudang bahan baku bersih hasil sortasi, bahan baku diletakkan dalam kontainer-kontainer plastik. Penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan perusahaan ditentukan berdasarkan data penjualan produk Tepung MP-ASI Gasol setiap tahunnya, sehingga perusahaan dapat memperkirakan kecenderungan perubahan kebutuhan bahan baku yang akan masuk. Pihak yang bertanggung jawab terhadap pergudangan adalah Bapak Dadang, beliau beserta staf nya menangani pencatatan bahan baku yang masuk serta bahan baku keluar untuk produksi. Beliau pula yang memastikan bahwa kondisi gudang selalu terjaga kebersihannya, kelembaban, dan terbebas dari hama. Gasol Pertanian Organik memiliki beberapa fasilitas yang menunjang bahan baku di gudang supaya kualitasnya tetap terjaga, penambahan fasilitas tersebut diantaranya dengan pengadaan pendingin ruangan, dan dehumidifier. 3 Penyebaran input ke produksi Bahan baku yang telah dikirim ke lokasi produksi Gasol Pertanian Organik di Cianjur, disortasi berdasar fisik yaitu bentuk, ukuran, dan keadaan umum bahan baku. Proses penyortiran awal dilakukan dengan melihat bahan baku secara fisik untuk menyeleksi mutu bahan baku yang memiliki kriteria cukup supaya dapat diolah menjadi tepung MP-ASI Gasol. Setelah proses penyortiran awal, bahan baku tersebut melalui persiapan produksi lanjutan. Sebelum melanjutkan ke proses produksi, pada hari yang sama supervisor produksi melakukan pengajuan ke bagian pergudangan untuk bahan baku dengan jenis serta jumlah sesuai SPK Surat Perintah Kerja. Bahan baku yang telah siap diproses produksi tersebut merupakan bahan baku yang telah menjalani preparasi produksi.

6.1.1.2. Produksi dan operasi 1

Persiapan produksi Produksi Tepung MP-ASI gasol didasarkan pada SPK Surat Perintah Kerja yang berisi jumlah serta varian yang harus diproduksi, bagian produksi melakukan pemesanan kepada bagian penyimpanan. Bahan baku tersebut diberikan serangkaian perlakuan yaitu perendaman selama satu malam, pencucian, dan pengeringan. Bahan baku yang melalui proses tersebut adalah beras, biji-bijian, sorghum. Bahan baku berupa pisang, umbi-umbian juga dilakukan proses preparasi yaitu pengupasan, pencucian, pembuatan chips, dan pengeringan. Setelah preparasi, bahan baku tersebut siap untuk di produksi menjadi tepung MP-ASI. a Penyortiran Proses ini dilakukan untuk memperoleh bahan baku berupa palawija, beras, dan buah pisang yang berkualitas sesuai kriteria yang telah ditentukan perusahaan. b Pencucian Proses pencucian bertujuan untuk membersihkan bahan baku dari kotoran- kotoran yang menempel. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air mengalir dari mata air di sekitar lokasi produksi di Desa Cugenang. c Pengupasan Pengupasan dilakukan untuk bahan baku pisang dengan ketebalan kulit yang tepat. Sampah kulit hasil kupasan tersebut di proses kembali untuk menjadi bokashi. Proses ini dilakukan secara padat karya dengan tenaga manusia dari ibu-ibu yang bekerja setiap hari. d Perontokan Proses perontokan padi dilakukan dengan mesin perontok yang dimiliki oleh Gasol Pertanian Organik untuk menghasilkan gabah, karena padi varietas lokal pada umumnya sulit dirontokkan dengan cara manual. e Penggilingan Proses penggilingan dilakukan untuk bahan baku berupa padi. Untuk produksi tepung MP-ASI beras, digunakan beras yang telah melalui proses penggilingan pertama. f Pengeringan Proses pengeringan yang dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik untuk mengeringkan bahan dilakukan di dalam rumah kaca. Waktu pengeringan yang dibutuhakan untuk masing-masing bahan berbeda. Pada bahan baku seperti padi, biji-bijian, jagung dan sorghum waktu yang dibutuhkan adalah dua hari, sedangkan untuk pisang, ubi jalar dan ubi garut adalah tiga hari pengeringan. Pengeringan dilakukan sepanjang hari, ketika siang hari, sumber panas berasal dari panas matahari, sedangkan ketika menjelang sore hingga malam sumber panas berasal dari mesin pemanas yang juga terdapat di dalam rumah kaca. Mesin pemanas juga bermanfaat untuk mengeringkan bahan baku ketika cuaca tidak mendukung proses penjemuran. Pengeringan dengan rumah kaca dimanfaatkan untuk menjaga higienitas bahan setengah jadi dan terhindar dari cemaran. Selain itu dengan rumah kaca, panas yang cahaya matahari untuk mengeringkan bahan baku juga lebih merata. 2 Produksi Keseluruhan proses produksi dilakukan di lokasi Gasol Pertanian Organik di kecamatan Cugenang. Untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan, dan terhindar dari kontaminasi bahaya mikrobiologi, kimia serta fisika terhadap pangan, maka Gasol melaksanakan proses produksi di ruangan tertutup dengan higienitas yang terjaga. Mesin yang dipergunakan Gasol Pertanian Organik dalam membuat tepung MP-ASI Gasol adalah mesin dengan teknologi modern dan terbuat dari stainless steel. Proses untuk mengubah bahan baku menjadi tepung dilakukan setelah bahan baku melalui tahapan preparasi, bahan baku tersebut siap untuk diproses menjadi tepung MP-ASI Gasol. Proses pembuatan tepung gasol dilakukan melalui beberapa tahapan, tahapannya berbeda sesuai dengan jenis bahan baku yang akan diolah. Bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi tepung MP-ASI Gasol hanya terdiri dari bahan baku utama, tidak terdapat bahan pendukung lain di dalam produk tersebut. Adapun bagan proses produksi tepung MP-ASI Gasol terlihat pada Gambar 7. Gambar 7. Alur Proses Produksi Tepung MP-ASI Gasol Sumber : Gasol Pertanian Organik 2011 a Penepungan Proses penepungan hingga pengemasan primer dilakukan dalam satu ruangan yang sangat dijaga sanitasi dan higienitasnya. Proses penepungan menggunakan mesin penepung yang sesuai dengan food grade. b Penyangraian Setelah bahan baku diproses menjadi tepung, tepung tersebut disangrai untuk mendapatkan kadar air pada tepung yang lebih rendah sesuai dengan kriteria yang ditentukan perusahaan. Penyangraian dilakukan dengan mesin sangrai yang aman untuk pangan. c Pengayakan Proses pengayakan dilakukan dengan menggunakan mesin pengayak untuk menghasilkan tepung MP-ASI dengan tekstur yang halus. Proses ini dilakukan untuk menghasilkan tepung dengan kelembutan yang seragam. Pemasok Sortasi Ubi Jalar, Umbi Garut, Pisang Beras Kacang-kacangan, shorgum, jagung Pengupasan perendaman Penepungan Pembersihan dan penyucian Pencucian Pengeringan Pengeringan Pencucian Pengeringan Penepungan Penyangraian Pembuatan Chips Penyangraian Pengayakan Pengayakan Penepungan Penyangraian Pengayakan Penggilingan Gabah kering Pengemasan Pengemasan Pengemasan d Pengujian mutu Kegiatan pengujian mutu produk jadi, dilakukan pada setiap kotak kontainer plastik yang berisi 200 kemasan tepung MP-ASI Gasol 200 g. Berkas hasil uji mutu tersebut merepresentasikan mutu dari setiap kemasan yang terdapat dalam satu kotak kontainer plastik tersebut. Pihak quality control menyertakan berkas hasil uji mutu secara tertulis di setiap kotak tersebut, di dalamnya tercantum kualifikasi kadar air, uji fisik, uji rasa serta uji kemasan. Adapun kriteria-kriteria uji mutu tersebut masih berdasarkan kesepakatan antara pemilik dengan supervisor, belum ada pedoman standar baku kualitas secara tertulis untuk produk tepung MP-ASI Gasol. e Pengemasan Supaya tepung Gasol MP-ASI tetap memiliki kualitas yang terjaga hingga sampai di tangan konsumen, maka kemasan yang digunakan pun harus diperhatikan. Gasol Pertanian Organik menggunakan plastik yang memenuhi kriteria untuk produk pangan atau food grade untuk mengemas tepung MP- ASI. Produk tepung MP-ASI dikemas dengan menggunakan mesin sealer dalam plastik dengan takaran berat 200 g. Dengan menggunakan kemasan plastik nylonLLD PE sebagai kemasan primer, produk akan lebih terjamin kualitasnya, menjaga produk dari kontaminasi maupun kebocoran, serta awet tanpa diberikan zat pengawet. Kemasan plastik untuk tepung gasol digunakan untuk melindungi produk dari kontak langsung dengan air yang dapat menyebabkan menurunnya daya simpan serta kualitas produk. Karena produk tepung MP-ASI Gasol ini tidak mengandung bahan pengawet, maka pengemasan juga tidak dapat luput dari pengawasan dan pengecekan. Produk yang hasil pengemasan primer plasik yang sudah memenuhi standar selanjutnya dikirim ke kantor pusat di Jakarta. Di kantor tersebut, sebelum didistribusikan produk dikemas lagi menggunakan kardus jenis ivory yang mengandung label cetak, serta plastik pelapis POF shrink sebagai pelindung terluar dari produk jadi. f Pemeliharaan peralatan Supervisor administrasi bertanggung jawab untuk mengawasi staf bagian produksi dalam kegiatan pemeliharaan peralatan. Pemeliharaan dilakukan setiap hari terutama pada setiap mesin penggiling, dan mesin produksi sebelum penggilingan serta produksi dilaksanakan. Pemeliharaan rutin seperti pengecekan bunyi mesin, kondisi kabel, penggantian pelumas untuk mesin penggiling dan pembersihan. Apabila ditemukan ketidaknormalan pada mesin yang tidak dapat diatasi oleh karyawan, maka perusahaan memanggil petugas servis atau membawa mesin tersebut ke kantor produsen mesin. g Pengendalian terhadap lingkungan Kegiatan pertanian organik yang dilakukan Gasol Pertanian Organik pada dasarnya merupakan suatu bentuk subsistem hulu yang mengedepankan pertanian terpadu dan berkelanjutan, senantiasa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Perhatian Gasol terhadap keseimbangan lingkungan tersebut terwujud dengan sistem pertanian yang tidak bersifat degradatif, antara lain pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai pestisida, penggunaan pupuk bokashi, serta tidak menggunakan zat pengatur tumbuh. Pestisida yang dipergunakan Gasol untuk menanggulangi hama, berasal dari bahan-bahan alami yang juga ditanam di lahan gasol. Bahan-bahan tersebut dioleh menjadi beras kencur, sari nanas dan rempah-rempah yang berfungsi menghalau hama pada tanaman. Sedangkan untuk pupuk, Gasol memanfaatkan sampah sisa panen, kotoran hewan, serta sisa media tanam jamur tiram yang didapatkan dari sekitar Desa Gasol. Penggunaan pestisida kimia yang bila dilakukan secara terus menerus akan berdampak pada kumulasi bahan kimia di tanah, sehingga tanah kehilangan kesuburannya. Selain itu, Gasol Pertanian Organik menerapkan water treatment terhadap air limbah keluaran dari proses produksi. Air tersebut dilewatkan ke sebuah saluran, lalu menuju kolam yang berisi penuh dengan eceng gondok. Eceng gondok berfungsi sebagai filter natural yang menyerap zat-zat berbahaya di air sebelum air dialirkan kembali ke sungai. 6.1.1.3.Logistik Ke Luar Logistik ke luar merupakan kegiatan-kegiatan perusahaan yang mencakup proses pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk yang sudah jadi kepada para pelanggan. Kegiatan pengumpulan serta produk yang telah siap kirim dilakukan di ruang penyimpanan kantor pusat Jakarta. Dalam kegiatan pendistribusian, perusahaan bekerja sama dengan supermarket dan juga reseller yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Sebelum pengiriman dilakukan, sebelumnya outlet, reseller dan supermarket menghubungi contact person atau kantor Gasol Pertanian Organik melalui telepon, fax, email atau berkunjung ke kantor untuk melakukan pemesanan. Pengiriman untuk wilayah Jabodetabek dilakukan sendiri oleh staf pengiriman Gasol Pertanian Organik dengan armada mobil ataupun motor. Pengiriman untuk wilayah luar Jabodetabek dilakukan dengan jasa pengiriman ekspedisi. Efektif sejak 1 Januari 2011, kantor pusat Gasol tidak melayani penjualan langsung kepada konsumen di Kota Jakarta maupun luar Jakarta, pengiriman untuk konsumen tersebut dilayani oleh reseller yang berada di lokasi terdekat dengan konsumen tersebut. Selain melalui pengiriman, dan supermarket, konsumen juga dapat melakukan pembelian langsung di outlet kantor pusat Gasol. Secara umum, pendistribusian tepung Gasol MP-ASI yang dilakukan Gasol Pertanian Organik terbagi melalui empat pola. Gambar 8. Saluran Distribusi Tepung MP-ASI Gasol Sumber: Gasol Pertanian Organik 2011 Terlihat dari Gambar 8, Pada pola saluran pertama, Gasol Pertanian Organik memasarkan produk Tepung Gasol MP-ASI ke supermarket yang umumnya berada Jakarta, kemudian produk tersebut dapat disalurkan kepada Gasol Pertanian Organik Reseller outlet konsumen Supermarket Sub Reseller konsumen konsumen konsumen Reseller outlet konsumen yang berkunjung ke supermarket tersebut. Perusahaan memasok tepung Gasol dengan kuantitas yang ditentukan oleh pihak supermarket saat permintaan stok. Pada pola saluran distribusi yang kedua, perusahaan menyalurkan produk kepada reseller, baru selanjutnya reseller menyalurkan kembali produk kepada konsumen di wilayahnya. Pada umumnya, reseller merupakan individu yang tersebar di beberapa lokasi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Bali dan Papua. Jumlah outlet dan reseller yang memasarkan produk tepung MP-ASI Gasol berjumlah sekitar 357 di seluruh Indonesia. Rincian jumlah reseller MP-ASI Gasol di setiap wilayah ditampilkan di Lampiran 2. 6.1.1.4.Pemasaran dan Penjualan Kegiatan pemasaran merupakan aktivitas untuk menyediakan sarana bagi pelanggan untuk membeli produk, serta mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Pemasaran pada Gasol Pertanian Organik tidak ditangani secara khusus oleh satu divisi pemasaran, kegiatan ini masih dibawah tanggungjawab pemilik yaitu bapak Fleming. 1 Produk Produk tepung MP-ASI Gasol yang dihasilkan oleh Gasol Pertanian Organik terdiri dari 10 varian tepung, yaitu tepung yang berbahan baku beras merah wangi, beras merah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, sorghum, umbi garut, beras coklat, umbi jalar, dan jagung. Produk ini merupakan makanan pendamping ASI yang diperuntukkan bagi bayi usia 8 hingga 24 bulan yang murni tanpa bahan-bahan tambahan. Tepung MP-ASI Gasol bukan merupakan produk instan, sehingga harus dimasak terlebih dahulu sebelum disajikan, dan memiliki masa simpan selama 1 tahun setelah masa produksi apabila disimpan dalam keadaan tertutup, di dalam lemari pendingin. Kemasan yang digunakan oleh perusahaan terhadap produk ini sudah mengikuti ketentuan sesuai Peraturan Pemerintah no 69 mengenai pelabelan dan iklan pangan dimana label yang baik dan benar dari suatu produk harus memiliki kriteria tertentu. Kemasan tepung yang food grade juga dapat menjamin sterilitas, kedap cahaya, dan air. Perusahaan telah melengkapi komponen legal seperti ijin PIRT Pangan Industri Rumah Tangga dari Dinas Kesehatan, nomor LP POM MUI Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia untuk sertifikasi halal, komposisi bahan baku, merek produk, nama produk, lokasi produksi, tanggal kadaluarsa, petunjuk pemakaian, anjuran pemakaian. 2 Promosi Promosi terhadap produk Tepung MP-ASI Gasol aktif dilakukan melalui berbagai media, diantaranya media televisi, cetak, website serta halaman blog yang dimiliki perusahaan. Melalui halaman website tersebut, konsumen dapat mengenal perusahaan serta produk yang dihasilkan. Selain itu, website memungkinkan konsumen untuk mengakses informasi tentang pembuatan, keunggulan produk, cara pengolahan, serta kegiatan-kegiatan perusahaan terkait produk ini, dengan demikian konsumen dapat memberikan penilaian terhadap produk tersebut. Selama ini pemilik perusahaan aktif sebagai anggota dari sebuah milis kesehatan, sehingga sekaligus berbagi informasi, pemilik dapat memasarkan produk dan masyarakat dapat mengetahui tentang produk ini. Perusahaan juga beberapa kali mengikuti pameran yang diinformasikan oleh dinas seperti Pemerintah Kabupaten Cianjur serta Dinas Perindustrian Kabupaten Cianjur. Promosi secara langsung yang dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik untuk tepung MP-ASI Gasol salah satunya dengan mengadakan acara perlombaan yang sifatnya insidental seperti lomba foto bayi dan lomba memasak MP-ASI. Ulasan- ulasan publisitas yang mengandung pemberitaan dari pihak media cetak maupun media televisi juga merupakan akses Gasol dalam memasarkan produk tepung MP-ASI Gasol ke lingkup masyarakat yang lebih luas. Adanya penjual perantara atau reseller, dinilai merupakan perantara penjualan yang efektif. Menurut pemilik Gasol Pertanian Organik, dengan berkembangnya reseller, memudahkan promosi. Setiap reseller secara berkala dibekali dengan berbagai media promosi, diantaranya x-banner, brosur, maupun sampel produk sehingga reseller dapat melakukan promosi secara mandiri secara langsung maupun melalui internet. Kemampuan reseller dalam pemasaran memiliki keunggulan tersendiri, reseller pada umumnya juga merupakan konsumen dari Tepung MP-ASI Gasol, sehingga kepercayaan konsumen terhadap reseller dalam keputusan pembelian lebih besar dibandingkan pemasaran melalui sales promotion girl . Reseller yang baru direkrut, diberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai penggunaan serta manfaat dari tepung MP-ASI Gasol, sehingga diharapkan tidak terjadi kekeliruan dalam pemberian informasi kepada konsumen. Namun, disamping keunggulan terdapat kelemahan dari pemasaran melalui reseller , yaitu ketidakstabilan penjualan, mengingat umumnya pihak reseller ini hanya menjadikan kegiatan penjualan tepung MP-ASI Gasol sebagai pekerjaan sampingan. Perusahaan memberikan potongan harga kepada reseller sesuai dengan jumlah yang dibeli oleh reseller tersebut apabila pembayaran secara kontan. Adapun untuk pembelian 3 lusin tepung MP-ASI Gasol reseller memperoleh potongan harga 10 persen, pembelian enam lusin memperoleh potongan harga 15 persen, pembelian 12 lusin memperoleh potongan harga 20 persen, dan untuk pembelian senilai minimal Rp 16.000.000,00 reseller dapat memperoleh potongan harga 25 persen. Potongan harga tersebut merupakan salah satu insentif bagi reseller supaya dapat terus meningkatkan penjualan tepung MP-ASI Gasol di wilayahnya. Menurut keterangan pemilik Gasol Pertanian Organik, pemasaran melalui offline market seperti outlet, serta supermarket menghasilkan penjualan yang stabil. Kombinasi antar pemasaran melalui reseller serta outlet diharapkan dapat saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing saluran. Pilihan Gasol Pertanian Organik yang memasarkan tepung MP-ASI Gasol di supermarket tertentu adalah supaya produk ini memiliki sifat ekslusif, serta menjaga para reseller terutama yang berada di wilayah Jakarta supaya dapat tetap berkembang. 3 Harga Harga merupakan suatu nilai yang pembeli bersedia bayarkan untuk suatu produk atau layanan yang diberikan perusahaan. Harga yang ditetapkan perusahaan untuk produk tepung MP-ASI Gasol disesuaikan berdasarkan biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan. Gasol menetapkan harga eceran tertinggi untuk semua varian produk tepung MP-ASI Gasol adalah Rp 24.000,00 per kemasan 200 g. Penetapan harga yang tepat adalah hal yang penting sebagai alat untuk mempersepsikan produk menurut penilaian konsumen. 4 Pelayanan Aktivitas pelayanan merupakan hal yang dilakukan perusahaan untuk memelihara nilai produk serta menjaga loyalitas konsumen, oleh karena itu Gasol Pertanian Organik senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggannya. Pihak Gasol Pertanian Organik senantiasa memupuk rasa kekeluargaan kepada pelanggan melalui interaksi yang terjadi di Blog atau pertemuan langsung. Pelayanan kepada konsumen juga kerap diadakan bagi konsumen yang membutuhkan penjelasan langsung mengenai produk tepung MP-ASI Gasol, demo pembuatan MP-ASI siap masak, hingga penjelasan dalam hal gizi yang baik bayi. Saran dan kesan dari reseller, maupun konsumen diterima secara terbuka. Sedangkan komplain terhadap layanan dan produk, perusahaan akan menjawab keluhan tersebut secara akomodatif, serta mencari penyebab serta solusinya. Dalam rangka meningkatkan kemampuan karyawan dalam hal teknis irigasi yang baik untuk kegiatan pertanian organik, Gasol Pertanian Organik bekerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum yang secara berkala mengadakan pelatihan. Setiap tahunnya Gasol Pertanian Organik mendorong karyawan dengan mengirim beberapa karyawannya beserta beberapa warga sekitar yang dianggap berkompeten untuk mengikuti pelatihan tersebut.

6.1.2. Kegiatan Penunjang

6.1.2.1. Infrastruktur

1 Manajemen Umum Gasol Pertanian Organik memiliki struktur organisasi yang cukup terpusat dari bawah ke atas. Keputusan penting yang mendasari seluruh aktifitas perusahaan berada di pemilik yang membawahi. Gambar 9 menunjukkan struktur organisasi Gasol Pertanian Organik : Gambar 9. Struktur Organisasi Gasol Pertanian Organik Sumber: Gasol Pertanian Organik 2011 a Pemilik dan Direktur Perusahaan Pada Gasol Pertanian Organik, pemilik perusahaan berwenang dalam pengawasan, memutuskan keputusan ataupun kebijakan untuk perusahaan, serta menetapkan strategi. Bapak Fleming dan Ibu Ika Suryanawati merupakan pemilik Gasol Pertanian Organik, namun masing-masing memiliki deskripsi tanggungjawab yang berbeda. Ibu Ika lebih bertanggung jawab pada urusan operasional, budidaya maupun produksi Fleming Wong, S.E. Advisor Pemilik, Kepala Adminkeu, Kepala Marketing Ika Suryanawati, S.P. Pemilik, Kepala Operasional, budidaya dan produksi Bapak Roman Penanggung jawab Wilayah Kebun Bapak Dadang Supervisor Adm. Quality Assurance , Bapak BadarBapak Dahlan Supervisor Budidaya Ibu Yani Asisten Kepala Kantor Jakarta Bapak Mamat Supervisor Produksi MP-ASI Staf pengepakan Kurir Supervisor pergudangan Budi Fadillah Area Sales Manager Sales Promotion Girl Sales Promotion Girl Koor. Petani Plasma Koor. Petani Plasma Koor. Petani Plasma hilir, serta proses distribusi sedangkan bapak Fleming bertanggung jawab pada pelaksanaan proses pemasaran, penjualan, administrasi, dan keuangan. b Penanggung Jawab Kebun Posisi ini dipegang oleh Bapak Rohman. Beliau bertanggung jawab terhadap supervisor kegiatan yang terkait administrasi, budidaya, produksi dan juga membawahi beberapa koordinator petani plasma. Beliau bertanggungjawab dalam pengelolaan hulu yaitu teknis budidaya, penjadwalan penanaman, menyeleksi calon mitra Bapak Rochman bertanggung jawab langsung kepada Ibu Ika Suryanawati, dan berkoordinasi dengan Bapak Fleming. c Asisten Kantor Jakarta Posisi ini dipegang oleh Ibu Yani. Beliau bertanggung jawab terhadap proses pengepakan akhir, pemesanan, mengajukan jumlah dan jenis produk untuk diproduksi dan pengiriman produk. Selain itu Ibu Yani merupakan orang yang bertugas di pelayanan konsumen. d Supervisor Administrasi Posisi ini dipegang oleh Bapak Dadang, beliau bertugas untuk melakukan pencatatan terkait penerimaan bahan baku, mengelola bahan baku yang masuk dan yang akan diproduksi, persediaan barang di gudang, serta melakukan pengecekan uji mutu dari bahan baku dan produk jadi. Selanjutnya beliau mengawasi pengecekan kondisi kelayakan mesin produksi, kondisi fisik gudang sesuai dengan kriteria dari perusahaan, dan pembuatan surat perintah kerja. Secara umum beliau bertanggung jawab atas administrasi keuangan, tenaga kerja, gudang serta produksi. e Supervisor Budidaya Bapak Badar dan Bapak Burhan sebagai supervisor budidaya bertanggung jawab pada seluruh proses budidaya yang dilakukan di lahan miliki Gasol Pertanian Organik. Tanggung jawab bapak Badar dan bapak Burhan dibedakan dengan lokasi lahan yang berbeda. f Supervisor Produksi Supervisor produksi yang dipegang oleh Bapak Mamat bertugas untuk mengawasi serta mengelola kegiatan produksi hingga produk akhir sesuai dengan jadwal dan jumlah yang telah ditetapkan dalam surat perintah kerja. g Supervisor Pergudangan Bertugas dalam mengelola bahan baku dan bahan setengah jadi yang masuk ke dalam ruangan penyimpanan, melakukan pencatatannya dan berada di bawah tanggungjawab supervisor administrasi. 2 Administrasi Karyawan Gasol Pertanian Organik yang bertugas untuk mengurus administrasi perusahaan adalah Bapak Dadang, dengan pengawasan langsung dari pemilik yaitu Bapak Fleming. Proses pencatatan dilakukan secara manual, dilaporkan secara berkala kepada pemilik. Selanjutnya hasil pencatatan tersebut di input ke komputer. 3 Keuangan Untuk memenuhi permodalan, perusahaan berencana mengajukan pinjaman kepada pihak investor atau bank supaya rencana pengembangan usaha dapat terlaksana. Pengelolaan keuangan dilakukan oleh pemilik yaitu bapak Fleming, karena Gasol Pertanian Organik belum memiliki divisi khusus yang menangani keuangan. 4 Hukum dan Perpajakan Gasol Pertanian Organik merupakan perusahaan yang berbentuk perusahaan perseorangan. Untuk saat ini, perusahaan sedang mengupayakan pembuatan SITU Surat izin tempat usaha dan SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan. 6.1.2.2.Manajemen Sumberdaya Manusia 1 Perencanaan dan Perekrutan Karyawan Tenaga kerja tetap yang dimiliki usaha Gasol Pertanian Organik saat ini sebanyak 38 orang yang selama ini menjadi penunjang aktivitas perusahaan. Sebanyak 8 orang merupakan staf yang ditempatkan di kantor pusat Jakarta, yaitu asisten kepala kantor pusat, bagian pengepakan, dan bagian pengiriman. Bagian usaha tani serta bagian produksi didukung oleh sebanyak 30 karyawan dengan latar belakang pendidikan dari karyawan di Gasol Pertanian Organik beragam, mulai dari Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Atas SMA, dan Strata Sarjana S1. Sistem perekrutan yang diterapkan perusahaan, tergantung pada kapasitas dari posisi yang akan diisi. Sistem perekrutan untuk karyawan upahan pada umumnya berdasarkan kepercayaan, artinya tenaga kerja yang di pekerjakan memiliki rekomendasi dari keluarga maupun kerabat baik dari pemilik atau karyawan yang sebelumnya telah dipekerjakan Gasol Pertanian Organik. Selain itu, perusahaan juga cenderung merekrut masyarakat sekitar Desa Gasol untuk bekerja di perusahaan ini. Untuk posisi yang lebih penting, perusahaan membuka lowongan pekerjaan yang dipublikasikan secara luas ke masyarakat melalui website . Setelah kelengkapan dari calon pegawai yang diterima oleh pihak perusahaan, perusahaan menyeleksi calon dengan melakukan wawancara terkait kapabilitas calon karyawan tersebut. Sifat utama yang dibutuhkan oleh perusahaan diantaranya kecakapan dalam bekerja, kerja keras, kejujuran, serta kemauan untuk belajar. Waktu kerja yang ditetapkan di Gasol Pertanian Organik adalah enam hari yaitu Senin hingga Minggu, dengan hari libur pada hari Jumat. Pada kondisi umum, setiap harinya karyawan bekerja pukul 07.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat selama 1 jam, yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB. Namun jika terdapat pesanan yang banyak, maka karyawan, khususnya bagian produksi lembur hingga pukul 24.00 WIB. Sistem penggajian yang berlaku pada Gasol Pertanian Organik ditentukan berdasarkan status dan tanggungjawab karyawan. Karyawan yang memiliki tanggung jawab sebagai asisten kantor atau supervisor berlaku sistem gaji bulanan yang disesuaikan dengan tingkat gaji yang berlaku di desa Gasol. Adapun karyawan yang sistem penggajiannya berupa upah sesuai jam kerjanya, setiap harinya upah wanita sebesar Rp 13.000,00 dan pria Rp 20.000,00 upah tersebut dibayarkan setiap minggunya,. Gasol Pertanian Organik memberikan beberapa fasilitas yang menunjang kesejahteraan karyawan, diantaranya kemudahan cicilan motor, tunjangan Hari Raya, serta perumahan mess khusus untuk karyawan, tunjangan kesehatan. Beberapa fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari karyawan serta kenyamanan karyawan sebagai pekerja di Gasol Pertanian Organik. 6.1.2.3.Teknologi Meskipun tidak terdapat divisi khusus yang menangani penelitian dan pengembangan di Gasol Pertanian Organik, pemilik memiliki kapasitas untuk melakukan kegiatan tersebut. Penelitian dan pengembangan di Gasol Pertanian Organik mengenai teknologi pengolahan pangan, mesin, pengembangan produk, teknis budidaya organik dan hal lain terkait usaha masih terbatas pada pencarian informasi melalui internet, pakar di bidangnya, serta literatur. Gasol Pertanian Organik memanfaatkan teknologi informasi yaitu internet dalam komunikasi antara pegawai dan pemilik serta kegiatan pemasaran. Teknologi informasi tersebut dimanfaatkan Gasol Pertanian Organik sebagai media promosi serta untuk dapat mengedukasi dan berinteraksi dengan konsumen mengenai MP-ASI Makanan Pendamping Air Susu Ibu melalui website yang dimiliki oleh Gasol Pertanian Organik, yang bebas diakses oleh semua kalangan. Umumnya mesin yang dimiliki oleh Gasol Pertanian yang digunakan untuk memproduksi tepung MP-ASI Gasol merupakan mesin buatan luar negeri yaitu dari Amerika Serikat, Prancis, serta China. Gasol Pertanian Organik menerapkan teknologi pengolahan pangan yang menghasilkan produk berkualitas premium serta higienis khususnya untuk memproduksi tepung MP-ASI Gasol Pertanian Organik. Meskipun dengan konsekuensi tingginya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan mesin-mesin tersebut, perusahaan tetap menggunakan mesin tersebut demi kualitas produk yang baik. Adapun mesin- mesin produksi yang dipergunakan oleh Gasol Pertanian Organik yaitu chopper, penepung, penyangrai, dan sealer. Harapan Gasol adalah mengembangkan produk-produk baru yang masih terkait dengan usaha perusahaan dalam memproduksi makanan bayi. Yaitu memberi nilai tambah pada produk yang telah ada contohnya finger food, mie, dan makanan berat untuk bayi. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa melakukan berbagai pencarian informasi tentang selera konsumen, maupun teknologi produksi pangan. 6.1.2.4.Pembelian 1 Pemilihan Mitra Gasol Pertanian Organik menjaga kualitas dari bahan baku dengan menyeleksi mitra yang akan bekerjasama dengan perusahaaan. Supaya dapat menjadi mitra Gasol Pertanian Organik, diperlukan survei kelayakan mitra. Tim yang berasal dari perusahaan mengecek lahan pertanian yang dimiliki oleh calon mitra tersebut, selanjutnya seluruh keadaan di lapangan dicocokkan dengan kriteria yang telah perusahaan tentukan. Kriteria tersebut disesuaikan dengan kriteria pertanian organik yang sesuai dengan kriteria badan sertifikasi pertanian organik. Waktu yang dibutuhkan tim untuk mengecek lokasi diperkirakan sekitar 2 bulan. Apabila seluruh kriteria dipenuhi oleh mitra tersebut, selanjutnya kedua belah pihak yaitu pihak perusahaan dengan mitra menandatangani surat perjanjian kerjasama pertanian organik, yang di dalamnya terdapat pasal-pasal terkait kewajiban dan hak masing-masing pihak. 2 Sistem kontrak dengan mitra Awalnya kerjasama antara perusahaan dengan mitra berlangsung berdasarkan kepercayaan saja, tidak terdapat kontrak secara tertulis dan kuat yang menjabarkan hak serta kewajiban masing-masing pihak. Namun mulai tahun 2011 Gasol Pertanian Organik mulai menerapkan kontrak tertulis yang menyatakan kesediaan pihak Gasol dan mitra untuk bekerjasama, memenuhi kesepakatan yang telah ditentukan. Gasol Pertanian Organik menjalin kerjasama dengan beberapa mitra pemasok bahan baku. Bahan baku yang sesuai kriteria perusahaan adalah bahan baku yang berasal dari pertanian organik, namun hingga kini keorganikan bahan baku dari berbagai mitra hanya berdasarkan kepercayaan saja, tidak ada sertifikasi keorganikan yang dimiliki mitra. Konsekuensi dari hal tersebut adalah jaminan mutu keorganikan bahan baku yang dihasilkan mitra tidak dapat dipertanggungjawabkan perusahaan. Adapun daftar mitra tersebut yaitu terlihat pada Lampiran 3.

6.2. Lingkungan Eksternal Perusahaan

6.2.1. Lingkungan Jauh

6.2.1.1. Faktor Ekonomi 1

Pengeluaran rumah tangga untuk makanan bayi kemasan Suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perushaaan akan menghasilkan pendapatan yang baik bagi perusahaan apabila alokasi dana yang dikeluarkan oleh rumah tangga terhadap produk tersebut tinggi pula. Makanan bayi pada umumnya digolongkan pada kategori makanan bayi kemasan. Berdasarkan data dari BPS Badan Pusat Statistik di Tabel 11, terlihat bahwa pengeluaran perkapita masyarakat Indonesia memilki nilai yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Penurunan ini menggambarkan semakin berkurangnya rumah tangga yang memberikan produk makanan bayi instan kepada anaknya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan perlu untuk melakukan strategi tertentu, seperti edukasi kepada pasar mengenai produk MP-ASI yang baik untuk anak. Proses pemasaran yang disertai kegiatan edukasi diharapkan dapat meningkatkan persepsi yang baik mengenai produk tepung MP-ASI Gasol. Tabel.11. Pengeluaran Rata-Rata Kapita Masyarakat Indonesia Untuk Konsumsi Bubur Bayi Kemasan satuan 150 g Tahun Perkotaan Perdesaan Perkotaan +perdesaan Kuantitas Kuantitas Kuantitas 2007 0.011 0.007 0.009 2008 0.010 0.004 0.007 2009 0,006 0,002 0,004 Sumber : BPS 2010 2 Tingkat Inflasi Pada Tabel 12 diperlihatkan bahwa tingkat inflasi bulanan yang terjadi di Indonesia memiliki nilai yang berfluktuatif. Tingkat inflasi meningkat tinggi pada tahun 2007 hingga 2008 karena terjadinya krisis namun menurun kembali secara drastis pada tahun 2009 yaitu menyentuh angka 2,78 persen. Di tahun 2011, perekonomian sempat mengalami deflasi sebesar 0,32 persen di bulan Maret dan 0,31persen di Bulan April. Bulan Mei tahun 2011 terjadi penguatan sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen IHK sebesar 125,81, hal ini antaralain dipengaruhi oleh tren menurunnya harga sejumlah kebutuhan pokok. Pada bulan Juni, BPS memprediksi akan adanya inflasi yang dikarenakan harga komoditas pokok seperti beras menunjukkan kenaikan yaitu menyebabkan inflasi 4-5 persen. Adanya inflasi mempengaruhi harga bahan baku serta input lain yang dibutuhkan oleh Gasol Pertanian Organik. Ketika kenaikan harga input menyebabkan penurunan laba yang tidak dapat ditoleransi oleh perusahaan, perusahaan memiliki kebijakan untuk menyesuaikan harga jual. Dampak inflasi terhadap masyarakat adalah menurunnya daya beli masyarakat dalam mengonsumsi produk apabila inflasi tersebut tidak diiringi kenaikan pendapatan. Hal ini akan berakibat pada penjualan produk perusahaan, salah satunya Gasol Pertanian Organik. Tabel 12. Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Mei 2011 Sumber: BPS 2011 3 Pembiayaan usaha Aspek keuangan serta permodalan merupakan kebutuhan yang sangat mendukung proses pengembangan suatu usaha, dukungan permodalan baik dari pemerintah maupun institusi pembiayaan formal diharapkan dapat menumbuhkembangkan usaha tersebut. Potensi pembiayaan di sektor agribisnis maupun agroindustri semakin didukung baik oleh pemerintah, perbankan Persero, bank BPD, bank asing dan campuran maupun perbankan swasta nasional. Sektor agribisnis memiliki prospek yang baik dan tetap dapat dikembangkan karena BULAN TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 IHK INFLASI IHK INFLASI IHK INFLASI IHK INFLASI IHK INFLASI Jan 147.41 1.04 158.26 1.77 113.78 -0.07 118.01 0.84 126.29 0.89 Feb 148.32 0.62 159.29 0.65 114.02 0.21 118.36 0.30 126.46 0.13 Mar 148.67 0.24 160.81 0.95 114.27 0.22 118.19 -0.14 126.05 -0.32 Apr 148.43 -0.16 161.73 0.57 113.92 -0.31 118.37 0.15 125.66 -0.31 Mei 148.58 0.10 164.01 1.41 113.97 0.04 118.71 0.29 125.81 0.12 Jun 148.92 0.23 110.08 2.46 114.10 0.11 119.86 0.97 N.A N.A Jul 149.99 0.72 111.59 1.37 114.61 0.45 121.74 1.57 N.A N.A Agt 151.11 0.75 112.16 0.51 115.25 0.56 122.67 0.76 N.A N.A Sep 152.32 0.80 113.25 0.97 116.46 1.05 123.21 0.44 N.A N.A Okt 153.53 0.79 113.76 0.45 116.68 0.19 123.29 0.06 N.A N.A Nov 153.81 0.18 113.90 0.12 116.65 -0.03 124.03 0.60 N.A N.A Des 155.50 1.10 113.86 -0.04 117.03 0.33 N.A N.A N.A N.A Tahunan 6.59 11.06 2.78 6.96 Indonesia memiliki keunggulan kompetitif baik dari sisi permintaan maupun dari sisi penawaran. Tabel 13 memperlihatkan jumlah pinjaman yang telah diberikan oleh lembaga keuangan kepada berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Dapat terlihat bahwa dari tahun 2005 hingga 2008, jumlah pinjaman untuk sektor pertanian selalu meningkat jumlahnya, seperti terlihat pada tahun 2005 jumlah uang yang dipinjan untuk sektor pertanian adalah 12.642 miliar rupiah, pada 2006 yaitu 13.294 miliar rupiah, dan 2008 19.284 miliar rupiah. Hal ini merupakan peluang bagi Gasol Pertanian Organik yang merupakan usaha di bidang pertanian, dalam hal ini agribisnis yang juga mencakup pengolahan di tingkat hilir. Tabel 13. Kredit UMKM Menurut Sektor Ekonomi Miliar Rupiah Sektor 2005 2006 2007 2008 Pertanian 12.642 13.294 16.114 19.284 Pertambangan 971 1.311 1.527 1.24 Perindustrian 32.480 36.647 37.796 46.304 Listrik 245 1.483 286 536 Konstruksi 7.709 10.123 13.241 19357 Perdagangan 87.515 107.288 134.574 155.153 Pengangkutan 6.485 6.605 7.200 8.584 Jasa Dunia Usaha 20.657 23.514 30.512 40.450 Jasa Sosial 5.292 6.020 6.670 7.516 Lainnya 180.912 203.528 254.870 332.095 Jumlah 354.908 410.442 502.796 631.002 Sumber : Bank Indonesia

6.2.1.2. Faktor Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan

Adanya perubahan faktor sosial budaya, demografi dan lingkungan ini tidak hanya terpusat pada keadaan masyarakat secara umum, tapi juga kepada karyawan yang berpengaruh pada strategi perusahaan. Faktor yang mempengaruhi suatu bisnis dapat dilihat dari jumlah penduduk, tingkat pendidikan, budaya, iklim dan lokasi perusahaan. Faktor sosial tersebut berimplikasi pada peningkatan permintaan barang, perluasan pangsa pasar serta ketersediaan tenaga kerja dan mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan produk dan jasa yang akan dikonsumsi. 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tabel 14, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia memiliki nilai yang positif, dengan jumlah bayi umur bawah tiga tahun memiliki kecenderungan peningkatan. Pada tahun 2008, jumlah bayi bawah tiga tahun adalah sekitar 12,453 ribu jiwa, dan meningkat hingga tahun 2011 jumlahnya adalah 12,492 ribu jiwa. Proyeksi tersebut merupakan peluang bagi perusahaan produsen pangan. Harapannya adalah dengan adanya kondisi tersebut, akan berpengaruh pada peningkatan permintaan produk MP-ASI Gasol. Tabel 14. Data parameter demografik Indonesia Ribu Jiwa Parameter Penduduk 2006 2007 2008 2009 2010 Laju pertumbuhan persen 1,29 1,28 1,25 1,23 1,22 Batita 3 tahun 12,308 12,379 12,452 12,449 12,450 Balita 5 tahun 20,441 20,509 20,582 20,652 20,727 Sumber : BPS 2010 2 Gaya hidup sehat Faktor sosial lain yang memberikan pengaruh terhadap berkembangnya produk tepung MP-ASI adalah pergeseran pola hidup masyarakat. Tingkat pendapatan, pengetahuan serta kesadaran yang semakin baik mendorong pola hidup masyarakat dalam mengkonsumsi produk yang lebih natural atau ramah lingkungan, namun disatu sisi, konsumen juga tetap membutuhkan kandungan nutrisi yang baik pada makanannya. Masyarakat semakin sadar bahwa pestisida dan bahan kimia yang umum digunakan sebagai pestisida, penyubur tanaman serta pengawet makanan merupakan hal yang berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi terus menerus. Gaya hidup sehat tersebut telah berkembang baik di Indonesia maupun di ranah internasional. Kesadaran masyarakat ini mendorong produsen pangan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen dengan kriteria aman dikonsumsi food safety attributes, memiliki kandungan nutrisi tinggi nutritional attributes dan ramah lingkungan ecolabelling attributes . Sebagai perusahaan yang menerapkan idealisme untuk senantiasa menjalankan kegiatan budidaya serta produksi dengan menjaga lingkungan, Gasol Pertanian Organik memiliki peluang besar untuk terus mengembangkan produknya di masyarakat. Tuntutan pasar dan konsumen terhadap produk yang ramah lingkungan menurut Departemen Pertanian akan meningkat sebesar 20 persen setiap tahunnya. 3 Preferensi Konsumen Berdasarkan Tabel 15 yang merupakan hasil kuesioner yang diperoleh dari 155 responden yaitu ibu rumah tangga, dapat diketahui mengenai preferensi ibu rumah tangga dalam pemilihan makanan pendamping asi untuk bayinya. Penentuan ibu rumah tangga sebagai responden adalah karena umumnya kekuatan dalam menentukan produk makanan bayi di rumah tangga terletak di pihak ibu. Karakteristik responden yang ikut serta dalam pengisian kuesioner yaitu dengan kelompok umur 21-25 tahun sebanyak 9 persen, 26-30 tahun sebanyak 63 persen, 31 hingga 35 tahun sebanyak 25 persen, dan ibu rumah tangga umur 36 hingga 40 tahun berjumlah 3 persen. Tingkat pendidikan beragam dengan dominasi pendidikan terakhir yaitu Strata sarjana sebesar 76 persen. Wilayah domisili responden pun beragam, responden yang paling banyak adalah responden yang berasal dari wilayah Jawa Barat yaitu sebesar 28 persen, diikuti oleh wilayah DKI Jakarta sebanyak 24 persen. Berdasarkan tingkat pendapatan, terdapat 33 persen responden yang memiliki pendapatan 1 hingga 3 juta rupiah, 32 persen responden dengan pendapatan 5 hingga 10 juta rupiah, 10 hingga 15 juta sebesar 20 persen dan sebesar 15 pesen dengan pendapatan lebih dari 15 juta rupiah. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan dari konsumen MP-ASI merupakan konsumen dengan taraf ekonomi menengah ke atas. Sebagian besar responden dapat dikategorikan ke dalam keluarga muda, karena sebanyak 83 persen baru memiliki satu anak dalam keluarga. Seluruh responden menyatakan lebih memilih untuk membuat sendiri MP- ASI di rumah dengan bahan baku alami. Menurut 75 persen responden menyatakan lebih memilih makanan pendamping asi yang organik, baik berupa bahan baku maupun produk jadi. Pemilihan ini didasarkan pada dorongan responden untuk sebisa mungkin memberikan anaknya pangan yang bebas dari kandungan bahan berbahaya seperti residu pestisida, lebih sehat, alami dan bersih. Sebanyak 134 responden atau sekitar 87 persen responden bersedia untuk membeli produk dengan karateristik sertifikasi organik dengan harga Rp 24.000,00200 g sebagai komponen MP-ASI. Karakteristik tersebut merujuk kepada produk MP-ASI Gasol, sehingga dapat digambarkan willingness to pay dari sebagian besar responden terhadap produk tersebut. Dengan kualitas dan karakteristik dari produk MP-ASI Gasol, sejumlah 86 persen responden menyatakan bahwa harga Rp 18.000,00 adalah harga yang sesuai. Sedangkan menurut 14 persen responden menyatakan bahwa harga tersebut masih terlalu mahal. Sebanyak 73 persen atau 113 orang responden mengaku pernah menggunakan tepung MP-ASI Gasol sebagai komponen dalam mengolah MP-ASI, sedangkan sisanya sebanyak 27 persen responden mengaku hanya pernah tau melalui iklan. Berdasarkan responden yang telah menggunakan produk MP-ASI Gasol, sebanyak 97 persen menyatakan bahwa produk ini adalah produk yang bagus, sedangkan sebanyak 3 persen merasa kurang cocok dengan produk MP-ASI Gasol. Tabel 15. Hasil Kuesioner Preferensi Konsumen Perihal Karakteristik Persentase Umur 21-25 tahun 9 26-30 tahun 63 31-35 tahun 25 36-40 tahun 3 Domisili Jakarta 24 Jawa timur 10 Jawa Barat 28 Jawa Tengah 12 Banten 12 Sumatra 6 Sulawesi 2 Bali 6 Pendidikan SMU 3 Diploma 8 S1 76 S2 12 S3 1 Pendapatan Rp 1.000.000-Rp 5.000.000,- 33 Rp 5.000.000-Rp 10.000.000,- 32 Rp 10.000.000-Rp 15.000.000,- 20 Rp 15.000.000,- 15 Jumlah anak 1 orang anak 83 2 orang anak 16 3 orang anak 1 Preferensi Jenis MP-ASI Memilih MP-ASI Homemade 100 Preferensi keorganikan MP- ASI Memilih MP-ASI Organik 75 Memilih MP-ASI non organik 25 Kesediaan membeli MPASI Organik Bersedia membeli 87 Tidak bersedia membeli 13 Penggunaan produk MP-ASI Gasol Pernah Menggunakan 73 Pernah tahu 27 Tentang produk MP-ASI Gasol Produk yang bagus 97 Kurang cocok 3 4 Perubahan iklim serta cuaca Usaha yang berbasis agribisnis merupakan usaha yang rentan terhadap pengaruh iklim serta cuaca. Cuaca adalah salah satu yang mempengaruhi keberhasilan produksi pertanian adalah kondisi iklim di wilayah tersebut. Menanggapi hal tersebut dibutuhkan adaptasi petani dalam mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman. Penyesuaian tersebut diantaranya penyesuaian waktu tanam dengan mengikuti perkiraan cuaca, ataupun dengan pemilihan bibit unggul. Studi yang dilakukan Handoko et al. 2008 mengenai keterkaitan perubahan iklim dan produksi pangan strategis meunjukkan bahwa pemanasan global berdampak buruk terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Studi tersebut menunjukkan bahwa adanya kenaikan suhu udara dan peningkatan kebutuhan air irigasi secara signifikan berdampak pada penurunan produksi tanaman pangan strategis di Jawa Tengah, Yogjakarta, Jawa Barat dan wilayah lain di Indonesia. Persepsi pelaku usahatani yang tidak akurat mengenai perubahan iklim dapat meninbulkan strategi adaptasi menjadi kurang tepat. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perubahan musim dan curah hujan atau bahkan kejadian cuaca ekstrim mengakibatkan hasil panen kurang memuaskan. Keputusan dalam memulai aktivitas usahatani dilakukan berdasarkan kesepakatan antar petani serta berdarkan kebiasaan dan mengikuti tanda-tanda alam, bukan berdasar data yang dikeluarkan instansi pemerintah Natawijaya et al, 2009.

6.2.1.3. Faktor Politik, Kebijakan Pemerintah dan Hukum

Faktor penting lain yang juga mempengaruhi iklim usaha disuatu negara diantaranya adalah faktor politik, keamanan, peraturan dan undang-undang yang berlaku baik di lingkup daerah, propinsi maupun nasional. Keadaan politik di suatu negara, serta aspek-aspek ketentuan hukum yang melibatkan pemerintah maupun lembaga lain dapat berdampak negatif atau bahkan positif bagi majunya perusahaan. Beberapa kebijakan dan peraturan yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan Gasol Pertanian Organik antara lain sebagai berikut. 1 SNI 6729:2010 Sistem Pangan Organik Standar ini merupakan penetapan persyaratan sistem produksi pangan organik di lahan pertanian, penanganan, penyimpanan, pengangkutan, pelabelan, pemasaran, sarana produksi, bahan tambahan dan bahan tambahan pangan yang diperbolehkan. Standar ini merupakan revisi dari Standar Nasional Indonesia SNI 01-6729-2002, Sistem pangan organik mengacu pada standar CACGL 32- 199 Rev. 1-2002, Rev. 2-2007 dan IFOAM Basic standar for organic production and processing 2005. Tujuan dari disusunnya SNI ini diantaranya adalah untuk: a melindungani konsumen dari manipulasi dan penipuan yang terjadi di pasar serta klaim produk yang tidak benar; b melindungi produsen dan produk pangan organik dari penipuan produk pertanian lain yang mengaku sebagai produk organik; c memberikan jaminan bahwa seluruh tahapan produksi, penyiapan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran dapat diperiksa dan sesuai dengan standar ini; d harmonisasi dalam pengaturan sestem produksi, sertifikasi, identifikasi dan pelabelan produk pangan organik; e menyediakan standar pangan organik yang berlaku secara nasional dan juga diakui oleh dunia internasional untuk tujuan ekspor dan impor; f mengembangkan serta memelihara sistem pertanian organik di Indoneseia sehingga dapat berperan dalam pelestarian lingkungan baik lokal maupun global. Dengan adanya peraturan ini, hanya produsen yang telah mendapat supervisi dari lembaga sertifikasi seperti OKPO Otoritas Kompeten Pangan Organik atau yang sudah diakreditasi oleh KAN Kantor Akreditasi Nasional saja yang diizinkan untuk memberikan label produk organik pada pangan olahan organiknya. 2 Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan Dalam peraturan ini, pemerintah memberikan ketentuan kepada setiap produsen produk pangan untuk mjemperhatikan pentingnya pelabelan serta iklan yang benar, jujur dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, perusahaan wajib memberikan informasi yang benar, serta tidak menyesatkan mengenai produk pangan tersebut. Secara keseluruhan, pasal-pasal dalam peraturan pemerintah ini juga mengatur Gasol Pertanian Organik sebagai suatu produsen produk pangan yang harus mampu mengaplikasikan ketentuan tersebut supaya dapat membuktikan bahwa produk tepung MP-ASI Gasol ini merupakan produk yang aman di konsumsi bagi bayi. Hal yang berhubungan erat dengan produk Gasol Pertanian Organik yang merupakan pangan untuk bayi adalah pada pasal 38 di PP ini. Pada pasal ini, label produk wajib memuat tentang peruntukkan, cara peruntukkan, cara penggunaan, dan atau keterangan lain yang patut diketahui konsumen produk tepung MP-ASI Gasol. 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Undang-undang nomor 20 tahun 2008 ini merupakan kebijakan politik yang mendukung tumbuh dan kembangnya dunia usaha yaitu usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di Indonesia. Dengan demikian, amanat yang terkandung di dalam butir undang-undang tersebut adalah kewajiban pemerintah untuk melakukan pemberdayaan usaha secara menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif, pemberian kesempatan seluas-luasya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi usaha mikro, kecil dan menegah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Beberapa di antaranya adalah pengembangan terkait produksi, pemasaran, sumberdaya manusia, teknologi, maupun fasilitasi pembiayaan. Setiap proses pembinaan dan pengembangan UMKM tersebut direalisasikan melalui pemerintah daerah setempat yaitu melalui pelaksanaan prog, pemantauan, evaluasi, serta pengendalian umum terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah. 4 Peraturan Menteri Pertanian No.35permentanot.14072008 tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik Good Manufacturing Practices Perusahaan memiliki misi untuk dapat menerapkan tata cara pengolahan hasil pertanian yang baik. Hal ini merupakan penunjang perusahaan untuk dapat melakukan pengembangan usaha, serta meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Cara pengolahan yang baik CPB atau Good Manufacturing Practices GMP merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi suatu produk olahan antara lain mencakup lokasi, bangunan, ruang dan sarana pabrik, proses pengolahan, peralatan pengolahan, penyimpanan, dan distribusi produk olahan, kebersihan dan keshatan pekerja, serta penanganan limbah dan pengelolaan lingkungan. Semua kecukupan tersebut baiknya diupayakan perusahaan untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme, bendabahaya fisik dan senyawa kimia yang dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan manusia dan masyarakat serta menjaga kesehatan serta keselamatan pekerja. Penerapan GMP ini tidak hanya diharuskan bagi usaha besar, juga dapat diaplikasikan bagi industri kecil serta menengah. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penerapan cara pengolahan hasil pertanian yang baik yaitu : a meningkatkan daya saing produk olahan hasil pertanian; b meningkatkan mutu produk olahan yang dihasilkan secara konsisten sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat; c meningkatkan efisiensi usaha pengolahan hasil pertanian di tingkat petanigabungan kelompok tani pelaku usaha yang bermitra dengan petani; dan d menciptakan unit pengolahan yang ramah lingkungan. 5 Instruksi Presiden No.6 Tahun 2007 tentang percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM serta nota kesepahaman bersama antara pemerintah, perbankan dan perusahaan penjamin Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan, pemerintah menjalankan program Kredit Usaha Rakyat KUR dengan fasilitasi penjaminan kredit dari pemerintah. Program KUR ini menjalankan pembagian risiko penjaminan 70 persen yang ditanggung oleh pemerintah melalu perusahaan penjamin dan 30 persen ditanggung oleh bank pelaksana. UMKM dapat melakukan pinjaman yang disesuaikan dengan skala usahanya yaitu berkisar antara Rp 5.000.000,00 hingga Rp 500.000.000,00 dengan waktu pengembalian pinjaman yang disesuaikan dengan besarnya jumlah pinjaman. Adapun bank pelaksanan yang menyalurkan KUR adalah Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Negara Indonesia BNI, Bank Tabungan Negara BTN, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri dan Bank Bukopin. Penyaluran KUR bagi unit usaha yang membutuhkan pembiayaan akan memberikan kesempatan UMKM untuk dapat mengembangkan usahanya lagi. Bahkan pada tahun 2011, Bank Indonesia optimis nilai kredit ini akan tumbuh sebesar 25 persen. Hal tersebut juga merupakan peluang bagi Gasol Pertanian Organik dalam rangka pengembangan usaha.

6.2.1.4. Faktor Teknologi

Teknologi yang semakin berkembang pada dunia usaha mendukung Gasol Pertanian Organik untuk juga mampu menerima dan mengadaptasi teknologi yang ada supaya tercipta inovasi yang mengarah pada pengembangan usaha. Pemanfaatan teknologi yang yang disesuaikan dengan skala perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Adapun beberapa perkembangan teknologi yang berperan dalam perkembangan usaha diantaranya teknologi mekanisasi produk, teknologi informatika dan komunikasi, teknologi transportasi dan teknologi akuntasi komputerisasi. Pada perusahaan produsen makanan bayi di Indonesia seperti Nestle Indonesia, Sari Husada Tbk, Nutricia dan sebagainya telah tergolong sebagai perusahaan besar yang telah menggunakan teknologi mutakhir dalam produksi bubur bayi. Secara umum, teknologi pangan yang diaplikasikan perusaahaan tersebut selain menggunakan mesin dengan skala ekonomis yang besar, perusahaan-perusahaan ini juga telah memenuhi standar keamanan pangan yang telah diakuin secara global yaitu standardisasi Codex Alimentarius. Adapun salah satu teknik produksi yang umum digunakan dalam produksi bubur bayi kemasan yaitu dengan menggukanan teknik drum dryer. Teknologi ini memungkinkan bahan bahan seperti serealia, adonan padat, kacang-kacangn dan bahan lain yang sebelumnya telah dihaluskan dapat dijadikan tepung yang bersifat instat maupun siap masak. Namun dengan teknologi tersebut, produsen menggunakan bahan tambahan pangan pada produk bubur bayi yang dihasilkan. Teknik produksi itu kurang sesuai dengan Gasol Pertanian Organik yang masih berskala kecil dan berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna dan perasa tambahan. Bentuk perkembangan teknologi informatika dan komunikasi yang juga dimanfaatkan oleh dunia usaha adalah media internet. Internet merupakan sarana perusahaan untuk dapat mengakses perubahan tren pada masyarakat, informasi harga, perkembangan agribisnis, dan perkembangan industri makanan bayi. Internet merupakan wadah yang tepat untuk mendapatkan pelanggan baru. Melalui internet, masyarakat modern juga semakin mudah mengakses informasi produk, dan untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan. Tingginya penggunaan internet oleh masyarakat terbukti dengan Indonesia sebagai urutan kelima pengguna internet terbanyak di dunia yaitu 45 juta pengguna internet di komputer dan ponsel Kominfo, 2010. Hal tersebut merupakan peluang besar yang perusahaan manfaatkan untuk mempromosikan produk tepung MP-ASI Gasol. Pemanfaatan internet yang telah dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik telah baik, yang dibutuhkan adalah pemeliharaan dan perbaharui secara berkala, supaya berbagai informasi terbaru yang mendukung pemasaran produk Gasol Pertanian Organik dapat selalu diterima oleh pengakses website Gasol Pertanian Organik. Selain dalam hal pemasaran, teknologi internet serta handphone mempermudah komunikasi dalam proses pemesanan antara pembeli dengan produsen serta produsen dengan pemasok bahan baku tepung MP-ASI.

6.2.2. Lingkungan Industri

6.2.2.1.Ancaman Masuk Pendatang Baru Tingginya tingkat permintaan terhadap produk-produk yang mendukung pola hidup back to nature merupakan kondisi yang juga dilihat oleh perusahaan pesaing. Sehingga perusahaan pendatang kerap memasuki industri yang selama ini Kuat lemahnya ancaman pendatang baru ditentukan pula oleh hambatan masuk dan reaksi dari perusahaan-perusahaan yang sebelumnya telah ada. 1 Skala Ekonomis Usaha pembuatan tepung murni organik dapat dilakukan pada skala yang kecil, serta dengan teknologi yang sederhana. Namun untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar yang telah memiliki skala ekonomi yang menguntungkan, perusahaan pendatang harus mampu setidaknya menyamakan kedudukan, hal itulah yang menghadirkan hambatan masuk bagi perusahan pendatang baru. Semakin mapan suatu perusahaan dengan produk yang serap oleh pasar, maka perlahan-lahan skala ekonomis tercapai. Apabila dibandingkan dengan perusahaan dengan skala yang belum mencapai ekonomis maka biaya per unit perusahaan berskala ekonomis akan cenderung lebih kecil. 2 Diferensiasi Produk Diferensiasi yang dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik adalah menciptakan makanan pendamping bayi non instant yang terbuat dari bahan- bahan lokal yang dibudidayakan secara organik, tanpa bahan pengawet, tanpa bahan pewarna, serta memiliki kemasan yang ekslusif. Itulah yang membedakan produk MP-ASI Gasol dengan banyak produk MP-ASI lain yang telah beredar di masyarakat. Dengan demikian, pembeli rela mengeluarkan sejumlah harga untuk produk MP-ASI Gasol ini. Gasol menjadikan produk organik tidak hanya untuk dikonsumsi bagi masyarakat dewasa, tapi juga dimulai dari usia dini sebagai makanan pendamping ASI. 3 Kebutuhan Modal Biaya awal yang dibutuhkan perusahaan untuk membangun usaha produk organik cukup tinggi. Hal ini karena modal tersebut dipergunakan untuk biaya investasi lahan pertanian, bangunan, membangun lahan pertanian yang sesuai dengan kriteria pihak sertifikasi, serta mesin-mesin produksi. 4 Biaya Beralih Pemasok Gasol Pertanian Organik senantiasa menjalin hubungan erat dengan pemasok yang selama ini berkerjasama dengan perusahaan. Hubungan yang telah terjalin baik tersebut telah membuat pemasok sulit untuk beralih ke perusahaan lain. Pendatang baru yang ingin masuk ke industri usaha makanan bayi organik di wilayah sekitar Cianjur akan menemui kesulitan mendapatkan bahan baku, hal ini merupakan salah satu hambatan yang cukup tinggi bagi pendatang baru. 5 Akses ke Saluran Distribusi Sebagian besar saluran distribusi yang selama ini bekerjasama dengan Gasol Pertanian Organik yaitu reseller yang telah memiliki loyalitas untuk memasarkan produk MP-ASI Gasol dikarenakan idealisasi terhadap produk yang sehat yang alami. Selain itu, produk ini biasanya disalurkan pula ke toko perlengkapan bayi, dan supermarket. Perusahaan pendatang baru kemungkinan sulit untuk memasuki saluran yang telah ada dan dibangun oleh Gasol Pertanian Organik. Konsekuensi yang harus dilakukan oleh perusahaan pendatang baru adalah mengeluarkan sejumlah biaya untuk membangun saluran sendiri. 6 Biaya Tidak Menguntungkan Terlepas dari Skala Perusahaan memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh pendatang baru yang akan masuk, hal ini terlepas dari besarnya skala perusahaan tersebut. Keunggulan yang dimiliki oleh Gasol Pertanian Organik adalah lokasi yaitu Kabupaten Cianjur. Lokasi budidaya dan produksi di sebuah desa di kaki gunung Gede dengan ketinggian 680 m dpl dan suhu udara 21-27° C sangat mendukung kegiatan budidaya yang sehat dan bersih karena air yang digunakan untuk proses budidaya hingga produksi merupakan air yang bebas dari pencemaran yang murni dari mata air. Adapun keunggulan lain yang tidak mudah untuk ditiru oleh pendatang baru dalam usaha produksi produk pangan organik, yaitu keunggulan biaya yang berasal dari kurva pengalaman. Proses pembelajaran yang telah dilalui terlebih dahulu oleh perusahaan yang telah mapan membuat perusahaan cenderung lebih mudah menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaan, dan juga dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah. 6.2.2.2.Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Makanan pendamping ASI dengan karakteristik seperti yang dimiliki oleh tepung MP-ASI Gasol yaitu dengan bahan baku murni organik, non-instan, tanpa bahan pengawet, serta tanpa bahan pewarna masih jarang ditemui di pasaran. Persaingan yang terjadi pada industri makanan bayi organik di wilayah lokal dirasakan belum terlalu ketat. Hal tersebut karena dapat dikatakan bahwa produk ini memiliki segmentasi tersendiri yaitu keluarga yang paham terhadap kualitas produk serta memiliki kesadaran untuk memberikan pangan alami bagi bayinya. Kualitas serta karakteristik dari produk tepung MP-ASI Gasol yang terjamin membuat pesaing sulit untuk menyamakan atau bahkan mengungguli Gasol Pertanian Organik. Di wilayah Kabupaten Cianjur sendiri, Gasol Pertanian Organik merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi makanan bayi organik. Dalam industri makanan bayi secara luas, produsen bubur bayi instan merupakan ancaman bagi perusahaan. Saat ini, ancaman yang berasal dari perusahaan produsen bubur bayi instan masih sebagai produk substitusi bagi MP- ASI Gasol, namun kedepannya bukan tidak mungkin perusahaan tersebut juga merambah ke segmentasi produk makanan bayi organik seperti yang saat ini difokuskan oleh Gasol. Oleh karena itu, Gasol Pertanian Organik selain harus memperkuat posisinya, juga harus melakukan kegiatan pengembangan agar dapat bersaing dengan produk lain. Dalam industri makanan bayi organik, PT Mentari Kharisma Utama merupakan perusahaan yang cukup diperhitungkan Gasol Pertanian Organik sebagai salah satu kompetitor. Perusahaan dengan lokasi pertanian di Tanggerang tersebut memproduksi produk yang menyerupai MP-ASI Gasol, yaitu “Bubuk MP-ASI dan Diet Raja Hitam”, “Ratu Merah” dan “Mata Beras”. Namun Gasol Pertanian Organik memiliki keunggulan, diantaranya pada lokasi pembudidayaan bahan baku serta proses produksinya. Lokasi budidaya yang terletak di Cianjur menjamin kualitas air irigasi, terhindar dari polutan serta hasil yang berkualitas. Menurut pemilik Gasol Pertanian Organik, hal inilah yang membedakan produk Gasol dengan produk dari wilayah Karawang dan Tanggerang yang merupakan wilayah padat penduduk serta kualitas air yang rendah bila dibandingkan dengan kualitas air Cianjur. 6.2.2.3.Ancaman dari Produk Substitusi Keberadaan produk substitusi merupakan ancaman bagi suatu perusahaan jika produk substitusi tersebut menawarkan harga yang lebih rendah dengan kualitas yang hampir sama. Produk substitusi terkuat untuk makanan bayi organik kemasan ini adalah makanan bayi instan non organik, harga yang ditawarkan cenderung lebih atraktif bagi pembeli. Oleh karena itu perusahaan senantiasa memberikan informasi kepada calon pembeli terkait kualitas produk MP-ASI Gasol yang terjamin. Dengan keunggulan yang dimiliki, tepung MP-ASI Gasol mampu bersaing dengan produk MP-ASI instan produksi industri besar. Tabel 16. Daftar Harga Beberapa Produk Substitusi tepung MP-ASI Gasol No Nama Produk Harga per 120 g Rp 1. SUN Bubur beras Merah kotak 5.200 2. SUN Bubur beras merah sachet 3.450 3. Cerelac 7.000 4. Promina 8.850 5. Nestle Bubur Bayi Pisang 8.225 6. Nestle Bubur Bayi Prebio Beras Merah 9.925 7. Nestle Bubur Bayi Prebio Kc.hijau susu 7.250 8. SGM Cereal Pemula Beras Merah 125 g 7.925 9. SGM Cereal Pemula Kacang Hijau 125 g 7.925 10. SGM Cereal Pemula Beras Putih 125 g 7.925 11. Milna Bubur Bayi Kacang Hijau 150 g 9.500 12. Bubuk MP-ASI Mentariku 500g 43.800 Sumber: Dari berbagai sumber

6.2.2.4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Pembeli yang membeli produk ini umumnya merupakan pelanggan individu yaitu bagian dari rumah tangga yang memberikan pangan untuk bayinya. Produk MP-ASI Gasol memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan produk MP-ASI lain, hal itu menyebabkan konsumen sulit untuk berpindah ke produk lain. Kekuatan tawar menawar pembeli masih lemah karena produk makanan bayi organik seperti MP-ASI Gasol masih jarang ditemukan di pasar. 6.2.2.5.Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Bagi Gasol Pertanian Organik, keberadaan pemasok untuk menyuplai bahan baku seperti ubi jalar, jagung, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, dan pisang sangatlah penting untuk menjaga kontinuitas produksi tepung MP-ASI Gasol. Harga yang ditetapkan oleh Gasol untuk membeli bahan baku dari pemasok pun telah dipatok dengan harga yang di atas harga pasar. Hal itu merupakan suatu insentif bagi pemasok untuk dapat memproduksi bahan baku pada jumlah, waktu serta kualitas yang tepat. Ketersediaan bahan baku dalam usaha pengolahan tepung MP-ASI organik ini memang sangat penting. Dengan permintaan terhadap produk yang semakin meningkat, kontinuitas bahan baku dari pemasok harus selalu dikontrol. Kekuatan tawar menawar pemasok dalam industri produksi tepung MP- ASI ini relatif kecil, hal ini karena baik pemasok maupun perusahaan memiliki kebutuhan yang seimbang. Gasol Pertanian Organik memberikan harga atas bahan baku kepada mitra yaitu 10 persen lebih tinggi dari harga komoditas di pasaran. Selanjutnya, Gasol pun memberikan sejumlah bantuan input kepada mitra seperti modal, benih dan pupuk. Hal tersebut menyebabkan mitra memiliki daya tawar yang rendah kepada perusahaan, mitra sulit untuk dapat beralih dari Gasol Pertanian Organik karena saling keterbutuhan yang telah dibangun kedua belah pihak. Demikian pula bagi perusahaan, perusahaan tidak mudah untuk berpindah pemasok karena tidak mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan pemasok dengan kapasitas serta kriteria organik yang ditentukan perusahaan dan dengan lokasi yang baik jarak maupun kondisinya. Maka perusahaan berani untuk memberikan harga yang cukup tinggi kepada pemasok. VII FORMULASI STRATEGI

7.1. Tahap Masukan Input Stage

Tahap input merupakan tahap awal di dalam proses formulasi strategi. Berdasarkan analisis internal dan eksternal dari Gasol Pertanian Organik, dapat dihasilkan faktor-faktor yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Faktor-faktor tersebut selanjutnya melalui alat analisis kuantitatif yaitu matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks External Factor Evaluation EFE untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk meminimalkan dampak kelemahan internal dan ancaman eksternal serta memanfaatkan kekuatan internal dan peluang eksternal. 7.1.1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal 1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Gasol Pertanian Organik Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Gasol Pertanian Organik dalam memproduksi tepung MP-ASI Gasol. Faktor internal menjadi kekuatan bagi perusahaan apabila hal tersebut merepresentasikan keunggulan perusahaan apabila dibandingkan perusahaan lain di suatu industri. Sedangkan faktor internal kelemahan adalah hal yang kurang baik dilakukan di dalam perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

a. Faktor Kekuatan Perusahaan