sistem ini, cairan kental dikeringkan dengan melewatkannya pada dua panas yang berdekatan dan berputar dengan arah yang berlawanan. Selama adonan mengalir
dan drum panas berputar, terjadi proses pengeringan dan adonan menjadi lempeng kering yang dikeruk dari drum. Lempeng kering tersebut digiling sehingga
diperoleh produk bubuk kering yang matang Fellows, 1992. Teknik ini menghasilkan MP-ASI instan yang siap dimatangkan dengan menambahkan air
hangat.
Teknik lain yang umum digunakan untuk memproduksi MP-ASI dan makanan campuran lain adalah melalui ekstrusi dengan mesin extuder. Bahan
yang akan diextrusi dapat berupa tepung, adonan padat, biji-bijian maupun pecahan biji. Mesin ini menghasilkan produk dengan bentuk sesuai pada
rancangan mulut mesin. Hasil ekstrusi bersifat matang bila mesin dilengkapi dengan pemanas. Untuk produk yang berbentuk tepung, setelah diekstrusi, produk
dapat digiling. Teknik ini menghasilkan MP-ASI siap santap atau siap masak, yaitu produk yang dapat dimakan setelah dicampur dengan air dan dididihkan.
Teknik ketiga yaitu, metoda sangrai dan penggilingan. Pada sistem ini, bahan baku umumnya adalah biji-bijian atau kacang. Bahan baku disangrai
selanjutnya bahan digiling lalu diayak. Produk yang diperoleh dapat bersifat instan ataupun siap masak, tergantung dari varisai yang diterapkan selama proses
pemasakan.
2.4. Pertanian Organik
Pertanian organik merupakan proses budidaya pertanian yang menyelaraskan pada keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta
keharmonisan dengan iklim dan lingkungan sekitar. Dalam prakteknya, budidaya organik menggunakan semaksimal mungkin bahan-bahan alami yang terdapat di
alam sekitarnya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia bahan kimia sintetis untuk pertanian karena pertanian organik berusaha meniru alam, maka
pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika Genetically Modiffied Organism juga dihindari.
Menurut IFOAM International Federation of Agriculture Movements terdapat prinsip-prinsip dalam pertanian organik, diantaranya adalah
3
: 1
Prinsip Kesehatan Pada dasarnya pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan
kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan buni sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
2 Prinsip keadilan
Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Prinsip ini
menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagti
semua pihak disegala tingkatan seperti petani, pekerja, penyalur, pedagang, dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi
setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan, dan pengurangan kemiskinan.
3 Prinsip perlindungan
Dalam melakukan pertanian organik, perlindungan terhadap pelaku, pengguna, dan lingkungan juga harus diperhatikan, oleh karena itu diperlukan
ilmu pengetahuan yang mendukung pertanian organik agar produk yang dihasilkan bersifat organik, menyehatkan, aman, serta ramah terhadap lingkungan.
4 Prinsip kesaling ketergatungan
Prara petani organik harus menganggap unit usahatani sebagai sebuah ekosistem dan menyadari bahwa merubah satu bagian dari ekosistem tersebut
dapat mengganggu hubungan-hubungan yang kompleks dalam unit tersebut. 5
Prinsip keragaman Ekosistem alami memiliki keragaman dan jaring kehidupan yang rumit
serta menciptakan keseimbangan hayati, sehingga dapat mencegah datangnya hama, karena kebutuhan tenaga kerja dan keterbatasan sumberdaya, tidaklah
praktis untuk meniru keragaman sistem alamiah. Pertanian organik menyiasatinya dengan rotasi berbagai jenis tanaman, menjaga kelestarian habitat alamiah dalam
3
Husnain dan Haris Syahbudin. 2005. Prinsip-prinsip Pertanian Organik. http:www.ifoam.orgabout_ifoampdfsPOA_folderindonesia.pdf
[19 April 2011]
usahatani dan ternak, sehingga keseimbangan antara tanaman dan ternak dapat terjaga.
6 Prinsip pendaur ulangan
Usahatani organik tidak dapat sepenuhnya meniru sistem pendaurulangan hara sebagaimana ekosistem alamiah, namun pertanian organik menggunakan
sistem alami sebagai model dan mengarah. pada swasembada dengan mendaur ulang hara pada usahatani. Residu tanaman dan ternak dikembalikan pada tanah
untuk membantu kesuburan tanah. Menurut IFOAM International Federation of Organik Agriculture
Movements menjelaskan pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik
yang mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Sertifikasi produk organik yang dihasilkan, penyimpanan,
pengolahan, pasca panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi.
Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang diharapkan dapat memberi kebaikan pada alam dalam jangka panjang. Pertanian dan pangan
organik dapat menjadi potensi besar bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berhasil dalam penerapan pertanian
organik.
2.5. Pengertian Agroindustri