Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tepung Makanan Pendamping ASI Gasol Pada Gasol Pertanian Organik, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan sejauh mana faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan. Alternatif strategi yang telah dirumuskan dalam External Factor Evaluation EFE dan Internal Factor Evaluation IFE dipilih menggunakan matriks Internal Eksternal IE dan analisis Strenghs-Weakness-Opportunities-Threats SWOT, selanjutnya diurutkan dengan QSPM menurut angka prioritas yang paling besar.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dasar dalam proses penelitian ini adalah visi, misi dan tujuan yang telah dibangun oleh perusahaan. Indentifikasi terhadap visi, misi dan tujuan perusahaan dilakukan dengan proses diskusi dan eksplorasi dengan pihak pemilik Gasol Pertanian Organik. Hal ini dilakukan untuk dapat memberi arah dalam proses perumusan strategi pengembangan usaha Gasol Pertanian Organik. Menyediakan makanan sehat berbasis bahan baku lokal di Indonesia dan ramah lingkungan merupakan misi yang ingin dicapai Gasol Pertanian Organik. Perkembangan kebiasaan masyarakat untuk memilih hidup sehat dengan dasar kembali ke natural hingga kini masih menjadi peluang pelaku usaha untuk mengembangkan produk yang diusungnya. Keadaan tersebut direspon oleh pelaku usaha untuk menawarkan produk dengan bahan baku yang alami untuk menggantikan bahan tambahan makanan kimiawi yang kerap ditemukan pada produk instant. Gasol Pertanian Organik sebagai salah satu unit usaha yang membudidayakan padi organik mengembangkan produk Tepung Gasol MP-ASI yang mengutamakan keamanan bahan baku yang organik, proses produksi hingga pengemasan dengan pengawasan yang ketat. Dalam produksi Tepung Gasol MP-ASI ini, Gasol masih menyesuaikan diri dengan kapasitas produksi, permintaan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi perusahaan. Semakin meningkatnya antusiasme konsumen, dalam hal ini ibu rumah tangga untuk memberikan pangan yang sehat dan murni bagi bayi nya berdampak kepada semakin meningkatnya permintaan terhadap produk Tepung Gasol tersebut. Kendala yang dihadapi oleh Gasol dalam mengembangkan usahanya diantaranya adalah, keterbatasan bahan baku, keterbatasan lahan yang memenuhi spesifikasi lahan pertanian organik. Disamping itu, lahan yang masih terpencar, membuat biaya sertifikasi lahan menjadi lebih tinggi, hal tersebut berdampak pada masih ada lahan Gasol yang belum dapat disertifikasi organik. Ketiga aspek yaitu visi, misi dan tujuan; perubahan preferensi konsumen, kondisi internal perusahaan serta kendala yang dihadapi oleh perusahaan membentuk suatu alasan Gasol Pertanian Organik untuk membangun suatu strategi pengembangan usaha. Tahapan awal dalam proses formulasi strategi pengembangan usaha Gasol Pertanian Organik adalah dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Pendekatan yang diterapkan penulis dalam mengidentifikasi lingkungan internal perusahaan adalah dengan pendekatan rantai nilai yaitu logistik ke dalam, operasi, logistik ke luar, pemasaran, dan penjualan, pelayanan, infrastruktur perusahaan, manajemen SDM, pengembangan teknologi, serta pembelian. Identifikasi lingkungan eksternal lingkungan jauh dalam penelitian ini menggunakan pendekatan PEST Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi. Dalam lingkungan industri, penulis menggunakan pendekatan Lima Kekuatan Porter yaitu ancaman masuknya pendatang baru, daya tawar menawar pemasok, daya tawar menawar pembeli, ancaman produk substitusi, dan persaingan antar perusahaan dalam industri. Proses formulasi strategi pengembangan usaha Gasol Pertanian Organik dari tiga tahapan, diantaranya tahapan input input stage, tahap pencocokan matching stage, dan tahap keputusan. Proses input stage diawali dengan mengolah data berupa hasil pembobotan dan peratingan. Pembobotan menggambarkan tingkat kepentingan setiap faktor strategis internal dan eksternal perusahaan sedangkan nilai peratingan menggambarkan efektifitas strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis internal dan eksternal yang ada. Output dari tahap pertama ini adalah skor masing-masing faktor strategis yang menggambarkan faktor kunci internal yang terkuat dan terlemah, skor tingkat respon perusahaan terhadap faktor eksternal yaitu ancaman dan hambatan dan skor total. Pada tahap matching stage, dengan bantuan alat analisis yaitu matriks Internal Eksternal IE, diketahui posisi perusahaan saat ini berdasarkan faktor internal dan eksternal yang sudah dihasilkan dari tahap sebelumnya dan diketahui strategi generik apa yang sesuai dalam pengembangan usaha Gasol Pertanian Organik. Mengetahui posisi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dalam merumuskan strategi pengembangan yang sesuai bagi perusahaan. Hasil strategi diproyeksikan lebih spesifik pada matriks Strengths – Weaknesses – Opportunities – Threats SWOT. Hasil dari analisis ini adalah empat macam alternatif strategi yang mencocokkan kondisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan yaitu strategi WO Weakness-Opportunity, SO Strenght- Opportunity , ST Strenght-Threats, dan WT Weakness-Opportunity. Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah tahap keputusan decision stage, tahap ini bertujuan untuk menghasilkan prioritas strategi yang telah dihasilkan dari analisis SWOT. Prioritas ini ditentukan oleh perusahaan yaitu dengan nilai TAS Total Atractiveness Score dalam analisis QSPM Quantitative Strategy Planning Matrix. Semakin tinggi nilai TAS tersebut menurut perusahaan, maka semakin tinggi prioritas strategi tersebut. Hasil dari prioritas ini merupakan hal yang dapat diaplikasikan oleh perusahaan. Adapun kerangka pemikiran operasional analisis strategi pengembangan usaha Gasol Pertanian Organik di Gambar 5. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Gasol Pertanian Organik Rekomendasi Prioritas Strategi Pengembangan Usaha Gasol Pertanian Organik Menentukan Prioritas Strategi Pengembangan Usaha Gasol Pertanian Organik Berkembangnya kesadaran masyarakat untuk memilih produk pangan olahan yang alami bagi Keadaan umum Perusahaan  Rencana pengembangan produk  Keterbatasan modal usaha  Keterbatasan bahan baku  Keterbatasan lahan  Daerah pemasaran masih terbuka luas Keterangan : = Timbal Balik ke Perusahaan Gambar 5. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Visi dan Misi Gasol Pertanian Organik IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian