Tabel 18
. Matriks EFE Gasol Pertanian Organik
N o
Faktor Strategis Eksternal Direktur 1
Ibu Ika 60
Direktur 2 Bapak
Fleming 40
Rata- rata
Peluang
1 Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan stake holder
0,280 0,160
0,440
2 Tren hidup sehat dan alami
0,293 0,196
0,489
3 Ketersediaan sumber daya alam yang baik serta menunjang pertanian organik
0,250 0,147
0,397
4 Adanya pengembangan
GKM-IKM oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil
dan Menengah
Departemen Perindustrian
0,100 0,076
0,176
5 Adanya kebijakan Instruksi Presiden No.6 Tahun 2007 yang mendukung
permodalan.
0,067 0,120
0,187
6 Laju pertumbuhan penduduk
0,180 0,153
0,333
7 Tersedianya pasar produk organik yang
masih luas
0,280 0,213
0,423
Ancaman 1 Kemudahan
konsumen untuk
mendapatkan produk substitusi
0,267 0,107
0,373
2 Kesulitan petani sekitar untuk diajak bertani organik dan bermitra dengan
Gasol
0,120 0,053
0,173
3 Fluktuasi perekonomian
nasional terhadap penurunan daya beli
0,100 0,053
0,153
Jumlah
3,114
Sumber : Data Primer diolah
7.2. Tahap Pencocokan Matching Stage
Output dari matriks IFE dan EFE merupakan input dalam tahapan pencocokan. Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan strategi alternatif yang
layak untuk dijalankan oleh perusahaan. Proses pencocokan yang menggunakan alat analisis matriks IE dan SWOT antara faktor strategis intrernal dengan faktor
strategis eksternal akan menghasilkan beberapa alternatif strategi.
7.2.1. Matriks IE Internal-Eksternal
Matriks IE digunakan untuk menentukan posisi bersaing perusahaan Gasol Pertaniann Organik terhadap lingkungan industri dimana perusahaan berada.
Berdasarkan anlisis Matriks IE perusahaan dapat mengetahui strategi apa yang tepat untuk diimplementasikan dengan posisi tersebut. Total skor pada
perhitungan matriks IFE Gasol Pertanian Organik sebesar 2,810 dan total Skor pada perhitungan matriks EFE sebesar 3,144 menggambarkan posisi perusahaan
berada di kuadran II yaitu posisi tumbuh dan kembangkan grow and build. Berdasarkan perhitungan tersebut, perusahaan dapat melakukan strategi intensif
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integrasi forward integration, backward integration dalam pengembangan usaha Gasol
Pertanian Organik.
Total rata-rata tertimbang IFE
Kuat 3,00-4,00
Rata-rata 2,00-2,99
Lemah 1,00-1,99
4,00 3,00 2,00 1,00
Tinggi 3,00-4,00
3,00 I
III
Menengah 2,00-2,99
2,00 IV
V VI
Rendah 1,00-1,99
1,00 VII
VIII IX
Gambar 10
. Matriks IE Gasol Pertanian Organik
Sumber : Data Primer, diolah
7.2.2. Analisis Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari hasil analisis internal dan eksternal, dapat diformulasikan beberapa alternatif strategi
yang dapat diimplementasikan oleh Gasol Pertanian Organik. Tahap pencocokan ini menyesuaikan dengan hasil dari tahap pencocokan sebelumnya Matriks IE
yang menyatakan bahwa Gasol Pertanian Organik berada pada posisi tumbuh dan
II
kembangkan. Artinya strategi pengembangan Gasol Pertanian Organik yang akan dikembangkan dalam Matriks SWOT ini harus sesuai dengan jenis strategi
intensif maupun strategi integrasi. Adapun tabel SWOT ditampilkan pada Gambar 11. Alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT terhadap Gasol
Pertanian Organik adalah sembilan strategi, yaitu :
1 Strategi S-O Strenght- Opportunity
Strategi ini adalah strategi yang mendayagunakan kekuatan Gasol
Pertanian Organik untuk menangkap peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan yaitu:
a Menciptakan pengembangan produk yang berbasis pada kompetensi inti
perusahaan Pengembangan produk yang dapat dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik
dengan memberdayakan seluruh sumberdaya yang dimiliki adalah dengan lebih mengembangkan produk olahan dari tepung yang diproduksi perusahaan.
Perusahaan dapat mengembangkan produk makanan bayi atau balita baru yang merupakan hasil olahan lebih lanjut berbahan dasar tepung ubi, tepung beras,
tepung jagung ataupun tepung lainnya yang selama ini diproduksi oleh Gasol. Alternatif pengembangan produk makanan bayi ini dapat berbentuk biskuit
MP-ASI, snack sehat untuk balita, atau mie. Diversifikasi produk memungkinkan perusahaan untuk memperluas cakupan pasar dengan tetap memberikan citra yang
serupa dengan produk terdahulunya yaitu produk makanan bayi yang berkualitas, sehat, alami, ramah lingkungan, organik dan aman untuk bayi. Kegiatan ini dapat
didukung oleh peluang yang ada yaitu program-program pemerintah yang mendukung perusahaan lewat pelatihan HACCP Hazard Analysis Critical
Control Point dan GMP Good Manufacturing Practice bagi UKM pangan.
Selain pengembangan dari sisi produk, pengembangan juga dapat dilakukan di sisi kemasan. Supaya pesan dan nilai yang baik sampai di mata
konsumen, desain kemasan pun harus disesuaikan. Desain label pangan yang tepat untuk makanan bayi Gasol Pertanian Organik adalah yang memberi kesan bersih,
alami dan menarik dengan tetap menggambarkan sisi produk sebagai produk untuk konsumsi anak.
b Meningkatkan kualitas serta mempertahankan keunggulan produk
Kualitas produk merupakan salah satu aspek yang sangat dinilai oleh konsumen dalam melakukan pembelian produk. Pada produk Tepung MP-ASI
Gasol ini, kualitas produk tercermin dari bahan baku yang digunakan, kemasan produk, kontinuitas produksi, harga yang sesuai, layanan konsumen, serta citra
yang melekat pada produk tersebut. Dari sisi produksi peningkatan kualitas mengacu pada penerapan GMP Good Manufacturing Practice atau CPMB Cara
Produksi Makanan yang Baik oleh perusahaan. Hal ini dilakukan supaya perusahaan dapat menghasilkan produk dengan mutu yang baik dengan
memperhatikan spesifikasi bahan baku, persyaratan fasilitas, proses pengolahan dan proses akhir produk. Karena pengguna produk ini adalah bayi umur 6 bulan
hingga 24 bulan yang masih rentan terhadap pangan, kualitas harus senantiasa dijaga dan ditingkatkan perusahaan dengan memastikan proses produksi
penunjang keamanan pangan berjalan dengan lancar. Sebaiknya perusahaan juga melampirkan contoh-contoh resep pembuatan MP-ASI yang mempergunakan
tepung MP-ASI Gasol. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan keunggulan produk tidak hanya membuat konsumen melakukan pembelian ulang, tapi juga
menarik konsumen lain yaitu ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak membeli produk ini menjadi membeli produk ini untuk bayinya. Berdasarkan matriks IE,
strategi ini merupakan strategi intensif yaitu pengembangan produk.
2 Strategi W-O Weaknessess- Opportunity
Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal yang dimiliki oleh Gasol Pertanian Organik,
alternatif strategi W-O yang dapat dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah: a
Bekerjasama dengan pemberi modal dalam rangka pengembangan usaha Kegiatan pengembangan usaha di Gasol Pertanian Organik ini
membutuhkan modal yang tidak sedikit. Keterbatasan modal merupakan faktor yang saat ini masih menghambat perusahaan untuk melakukan tahap-tahap
pengembangan. Perusahaan dapat mendayakan peluang yang diberikan pemerintah dalam hal pinjaman permodalan ini. Dalam hal ini Disperindakop
Kota Cianjur dapat memfasilitasi informasi permodalan dari lembaga permodalan,
swasta maupun BUMN kepada perusahaan yang mengajukan proposal bantuan modal. Perusahaan dapat menyesuaikan kebutuhan pembiayaan tersebut dengan
memperhatikan jangka waktu pengembaliannya, sehingga perusahaan tetap memiliki rasio hutang yang sehat. Strategi ini sesuai dengan analisis matriks IE
yaitu strategi integrasi dan strategi intensi karena dengan kecukupan modal dalam perusahaan akan mendukung kegiatan integrasi ke depan, integrasi ke belakang,
pengembangan produk maupun penetrasi pasar. b
Memperbaiki manajemen perusahaan. Seiring dengan semakin besarnya usaha yang dilakukan perusahaan, maka
harus pula disertai dengan pengembangan sistem manajemen yang sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan perusahaan. Strategi ini dimulai dengan
merumuskan misi yang eksplisit, serta tertulis mengenai produk, teknologi, filosofi perusahaan, serta konsep usaha yang selanjutnya dikomunikasikan kepada
para karyawan baik di kalangan manajemen atas maupun di tingkat pekerja. Pada dasarnya Gasol Pertanian Organik memiliki misi yang tersirat dari kegiatan
usahanya, yaitu untuk menyediakan makanan sehat dan alami dengan ramah lingkungan. Namun, misi tersebut belum tertulis dan perusahaan juga belum
merancang rencana usaha pada jangka waktu menengah maupun panjang secara tertulis yang dapat dijadikan pedoman perusahaan.
Selanjutnya, dengan kondisi perusahaan yang semakin berkembang, Gasol Pertanian Organik sebaiknya melakukan pembenahan dalam struktur organisasi.
Dibutuhkan pula bagi pemilik untuk mendelegasikan tambahan sdm dalam tataran managerial. Adanya perbaikan dalam struktur organisasi ini memungkinkan
masing-masing bagian fokus dalam fungsinya, dengan tetap mengutamakan koordinasi yang baik dalam perusahaan.
Kemampuan SDM karyawan pun sebaiknya ditingkatkan dengan adanya pelatihan-pelatihan terkait ranah kerjanya. Kualitas SDM yang baik akan
berpengaruh pada kinerja perusahaan. Adanya pelatihan-pelatihan yang kerap dilakukan oleh pihak disperindag kota Cianjur dapat dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan kualitas SDM Gasol Pertanian Organik. adanya manajemen perusahaan yang lebih baik dan sesuai dengan besar perusahaan akan mendukung
kegiatan-kegiatan perusahaan yang termasuk dalam strategi integrasi, dan intensif.
c Melakukan tindak lanjut perijinan BPOM
Gasol Pertanian Organik sebaiknya tetap melakukan pengkajian mengenai perijinan BPOM untuk produk tepung MP-ASI Gasol. Hal ini dilakukan
perusahaan dengan melakukan negosiasi lanjutan dengan pihak perijinan BPOM mengenai pemenuhan perijinan yang tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. Ijin
edar MD yang dikeluarkan oleh BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan pusat merupakan salah satu keharusan yang dibutuhkan bagi produk makanan
bayi produksi dalam negeri. Pencantuman ijin MD merupakan suatu tahapan perusahaan melengkapi perijinan yang sebelumnya telah dipenuhi oleh
perusahaan untuk dapat meraih kepercayaan dari konsumen, karena hal ini mempertegas bahwa produk tepung MP-ASI Gasol merupakan produk yang
dijamin keamanannya untuk dikonsumsi sebagai makanan bayi. Strategi ini merupakan salah satu bentuk pengembangan produk terhadap legalitas produk
tepung MP-ASI Gasol. d
Menjalin kemitraan dengan mitra yang telah memiliki sertifikasi organik Kerjasama kemitraan merupakan salah satu hal yang harus tetap dilakukan
oleh perusahaan dalam keadaan keterbatasan lahan dan produktifitas untuk menghasilkan bahan baku secara internal. Akan lebih dimudahkan apabila
perusahaan mengadakan kerjasama dengan kelompok tani atau koperasi penghasil bahan baku yang telah memiliki sertifikasi dari lembaga sertifikasi organik
dengan begitu perusahaan dapat lebih menghemat biaya sertifikasi. Usaha perusahaan dalam pemenuhan input perusahaan ini termasuk ke dalam integrasi
ke belakang.
3 Strategi S-T Strenght-Threats
Strategi S-T adalah strategi yang bertujuan untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki Gasol Pertanian Organik dalam mengatasi ancaman.
a Memperluas jaringan pemasaran dan distribusi di daerah tertentu
Pemasaran yang dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik belum dilaksanakan secara menyeluruh di semua wilayah Indonesia. Pemasaran
langsung yang telah baik dilaksanakan adalah pada wilayah Jawa, namun tidak demikian di wilayah geografis lain. Oleh karena itu, Gasol Pertanian Organik
sebaiknya meningkatkan pemasaran di wilayah yang sekiranya potensial untuk dimasuki. Hal ini adalah bentuk pengembangan pasar yang harus diupayakan oleh
perusahaan. Perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan distributor di wilayah
tersebut dan juga tetap bekerjasama dengan reseller independen. Reward untuk reseller
yang memiliki kinerja penjualan yang baik merupakan salah satu strategi insetif yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengefektifkan peran reseller
independen. b
Menggiatkan promosi yang mengandung sosialisasi kepada konsumen Selain melakukan promosi mengenai produk MP-ASI Gasol, pemberian
sosialisasi mengenai kriteria gizi dan pangan yang baik bagi bayi kepada ibu rumah tangga merupakan kegiatan penetrasi pasar yang dapat memberikan respon
positif. Penyampaian hal ini dapat melalui website, bekerja sama dengan organisasi yang aktif di kegiatan ibu dan anak, pameran, promosi langsung di
pusat perbelanjaan, majalah dengan segmentasi ibu rumah tangga, dan media cetak lain. Respon yang baik serta bertambahnya pengetahuan ibu terhadap
makanan bayi yang alami dan sehat akan meningkatkan respon yang baik pula terhadap produk tepung MP-ASI Gasol.
4 Strategi W-T Weaknesses-Threats
Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan dan mencegah ancaman yang menghadapi perusahaan. Dengan kondisi tersebut, Gasol Pertanian
Organik ditutut untuk dapat mengantisipasi ancaman luar yang mempengaruhi kegiatan usaha.
a Melakukan riset terhadap preferensi pasar, sosial maupun teknologi.
Gasol Pertanian Organik menghadapi ancaman berupa produk pesaing, sulitnya mengajak beberapa petani sekitar untuk diajak bermitra serta fluktuasi
perekonomian nasional. Strategi yang dapat dilakukan adalah mengetahui bagaimana untuk mengatasi ancaman tersebut dengan melakukan riset terhadap
preferensi pasar, sosial maupun teknologi
Perusahaan dituntut untuk dapat menyamakan perkembangan usaha sesuai dengan perubahan pasar, oleh karena itu riset terhadap preferensi pasar
dibutuhkan perusahaan supaya perusahaan dapat memahami hal-hal yang diinginkan oleh pasar. Website yang dimiliki oleh perusahaan dapat menjadi
media riset melalui pertanyaan atau survei sederhana yang dapat diisi oleh pengunjung website.
Terkait dengan aspek sosial yaitu bagaimana melakukan persuasif kepada pihak petani sekitar desa Gasol yang masih sulit diajak bergabung menjadi mitra
Gasol. Hal ini diperlukan supaya perusahaan mengetahui hal apa yang masih kurang dari pendekatan, insentif dan persuasif yang dilakukan oleh perusahaan
terhadap beberapa petani sekitar desa Gasol. Selanjutnya dalam bidang teknologi supaya dapat bersaing dengan produk makan bayi lain, perusahaan harus
senantiasa terbaharukan oleh pengembangan teknologi terbaru dalam produksi hulu maupun hilir. Adanya riset ini juga termasuk penggalian informasi mengenai
proses pertanian organik yang baik supaya fluktuasi hasil bahan baku dapat diminimalisir. Untuk dapat melakukan riset tersebut, perusahaan dapat melakukan
kerjasama dengan pihak institusi pendidikan seperti universitas, balai penelitian tanaman pangan, maupun pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan.
Kegiatan riset ini merupakan bentuk dukungan dalam strategi pengembangan produk.
b Mengevaluasi sistem dan kontrak kemitraan disertai peningkatan pendekatan
kepada petani sekitar desa Gasol Kesulitan perusahaan untuk memenuhi bahan baku dari luar perusahaan
adalah karena sulitnya beberapa petani di sekitar Desa Gasol untuk diajak bermitra. Hal yang dapat menyebabkan beberapa petani di Desa Gasol enggan
bekerja dan bermitra dengan Gasol Pertanian Organik salah satunya adalah kekurangpahaman mereka akan manfaat dan keuntungan dari pertanian organik.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan melalui sosialisasi yang memberikan masyarakat tersebut ketertarikan untuk bergabung dengan Gasol
Pertanian Organik. Kegiatan tersebut didukung oleh evaluasi kontrak kemitraan petani yang telah bermitra dengan Gasol Pertanian Organik supaya perusahaan
memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak sudah terpenuhi atau belum.
Evaluasi kontrak kemitraan juga memungkinkan perusahaan untuk dapat mengurangi adanya fluktuasi kualitas dan kuantitas dari bahan baku. Apabila
setiap kewajiban dan hak masing-masing pihak dapat terpenuhi, harapannya pasokan dari mitra dapat selalu terjaga sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
perusahaan. Sembilan alternatif strategi yang dihasilkan berdasarkan analisis Matriks
SWOT merupakan strategi yang sesuai dengan hasil analisis Matriks IE dari Gasol Pertanian Organik. Tabel 19 menunjukkan kesesuaian antara hasil analisis
Matriks IE dan Matriks SWOT.
Tabel 19 . Kesesuaian Analisis Matriks SWOT dan Matriks IE
No Strategi Hasil Analisis Matriks SWOT
Strategi Hasil Analisis Matriks IE
1 Menciptakan pengembangan produk baru
yang berbasis pada kompetensi inti perusahaan.
Intensif Pengembangan
Produk 2
Meningkatkan kualitas
dan mempertahankan
keunggulan produk.
Intensif Pengembangan
Produk 3
Bekerjasama dengan pemberi pinjaman dalam pengembangan usaha.
Integratif Forward
Integration dan
Backward Integration
4 Memperbaiki manajemen perusahaaan.
Integratif dan intensif 5
Melakukan tindak lanjut perijinan BPOM Intensif
Pengembangan Produk
6 Menjalin kemitraan dengan mitra yang
telah memiliki sertifikasi organik Integratif Backward
Integration 7
Menggiatkan promosi dan sosialisasi tentang MP-ASI yang baik
Intensif Penetrasi
Pasar 8
Riset terhadap preferensi pasar, sosial maupun teknologi produksi.
Intensif Pengembangan
Produk 9
Mengevaluasi sistem
dan kontrak
kemitraan disertai
peningkatan pendekatan kepada petani sekitar
desa Gasol. Integratif Backward
Integration
Gambar 11.
Matriks SWOT Gasol Pertanian Organik
Strenghts S
1. Pemilik
memiliki jiwa
wirausaha yang tinggi 2.
Produk yang dihasilkan berkualitas dan memiliki
karakteristik yang unik 3.
Teknologi yang
diaplikasikan modern 4.
Kegiatan administrasi dan pencatatan yang baik
5. Satu-satunya unit usaha di
Kabupaten Cianjur
yang mengusahakan
pertanian organik
sekaligus memproduksi tepung MP-
ASI organik. 6.
Perusahaan memiliki
website sendiri
7. Input pendukung dihasilkan
sendiri 8.
Perusahaan memiliki
jaringan distribusi baik 9.
Kemasan produk
telah memenuhi
ketentuan labelisasi sesuai PP No 69
tahun 1999
Weaknesses W
1. Keterbatasan modal yang
dimiliki 2.
Belum seluruh lahan yang dikelola
untuk Gasol
Pertanian Organik memiliki sertifikasi organik dari LSO.
3. Supply bahan baku palawija
yang belum dapat semuanya dipenuhi sendiri
4. Pasokan bahan baku yang
masih fluktuatif 5.
Belum adanya divisi serta anggaran
khusus untuk
kegiatan penelitian
dan pengembangan
6. Struktur organisasi yang
masih tumpang tindih. 7.
Perusahaan belum memiliki visi, misi serta tujuan yang
spesifik 8.
Produk belum memiliki izin dari BPOM sebagai MP-ASI
Opportunity O
1. Perusahaan memiliki hubungan
yang baik dengan stake holder. 2.
Tren hidup sehat dan alami 3.
Ketersediaan sumber daya alam yag
baik serta
menunjang pertanian organik
4. Adanya pengembangan GKM-
IKM oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Departemen Perindustrian 5.
Adanya kebijakan
Instruksi Presiden No.6 Tahun 2007 yang
mendukung permodalan. 6.
Laju pertumbuhan jumlah bayi bawah tiga tahun
7. Tersedianya pasar produk organik
yang masih luas Strategi S-O
1. Menciptakan pengembangan
produk baru yang berbasis pada
kompetensi inti
perusahaan. S1,2,3,5,6,7,8, O1,2,3,4,5,6,7
2. Meningkatkan kualitas dan
mempertahankan keunggulan produk.
S1,2,3,6,7,9,O1,2,3,4,5,6,7 Strategi W-O
3. Bekerjasama
dengan pemberi pinjaman dalam
pengembangan usaha.
W1,2,3,4,5, O5 4.
Memperbaiki manajemen
perusahaaan. W5,6,7,O2,3,4,5,6,7
5. Melakukan tindak lanjut
perijinan BPOM
W8, O2,6,7
6. Menjalin kemitraan dengan
mitra yang telah memiliki sertifikasi organik. W2,3,4,
O2,3,6,7
Threats T
1. Produk substitusi
2. Sulitnya mendapatkan tambahan
bahan baku organik eksternal 3.
Fluktuasi perekonomian nasional terhadap penurunan daya beli
masyarakat Strategi S-T
7. Menggiatkan promosi dan
sosialisasi tentang MP-ASI yang baik S1,2,4,6,8, T1
Strategi W-T 8.
Riset terhadap preferensi pasar,
sosial maupun
teknologi produksi. T1,2,3, W5,6
9. Mengevaluasi sistem dan
kontrak kemitraan disertai peningkatan
pendekatan kepada petani sekitar desa
Gasol. W4, T2
7.3. Tahap Pengambilan Keputusan The Decision Stage