Strategi Pengembangan Usaha Kerangka Pemikiran Teoritis

ketika industri dasar organisasi sedang mengalami penjualan dan laba yang menurun. Adanya modal dan sumber daya manajerial yang baik serta kondisi pasar yang jenuh, memicu perusahaan untuk menjalankan strategi ini. c Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait kepada pelanggan yang sudah ada. Strategi ini dapat dijalankan ketika pendapatan perusahaan yang berasal dari produk atau jasa yang telah ada dapat meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak terkait. Kondisi yang mendukung adalah ketika perusahaan bersaing dalam industri yang tingkat kompetisinya tinggi serta perusahaan memiliki saluran distribusi yang baik. 4 Strategi Defensif Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan perusahaan dalam tanggapannya terhadap tekanan lingkungan akibat keaadaan yang memaksa. Strategi alternatif yang termasuk ke dalam strategi defensif, diantaranya adalah a Rasionalisasi biaya, yaitu merestrukturisasi dengan pengurangan biaya dan aset, supaya dapat meningkatkan rasio penjualan dan keuntungan. Strategi ini disebut juga sebagai strategi turn around atau reorganisasi. b Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan modal yang selanjutnya digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang kurang atau tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar atau kurang cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. c Likuidasi, adalah menjual semua aset perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan strategi terakhir untuk mengantisipasi kerugian yang akan diterima perusahaan.

3.1.4. Strategi Pengembangan Usaha

Menurut David 2009 strategi pada suatu perusahaan memiliki beberapa tingkatan yaitu tingkat korporasi, divisional, fungsional dan operasional, sedangkan pada perusahaan kecil, tingkatan tersebut adalah perusahaan, fungsional dan operasional. Pada tingkat korporat, fokus strategi adalah pada aspek bisnis, keuangan dan hukum terkait perusahaan. Pada tingkat fungsional, yang bertanggungjawab terhadap implementasi dan evaluasi strategi adalah para manajer seperti manajaer pemasaran, litbang, sumberdaya manusia dan sebagainya. Tingkat operasional adalah strategi di ranah manajer pabrik, manajer penjualan, dan manajer produksi. Menurut Campbell 1997 strategi pengembangan usaha memerlukan manajer yang dapat memahami tujuan yang stabil dan pentingnya menemukan, memahami, mendokumentasikan, serta memanfaatkan wawasan tentang bagaimana untuk menciptakan nilai lebih dibanding kompetitor. Secara universal, tujuan yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memperhatikan profitabilitas, biaya, omset, penjualan, dan kualitas. Hal tersebut memberikan arahan tentang apa yang semestinya dilakukan perusahaan untuk dapat bertahan. Strategi pengembangan usaha menurut Mc Queen et al. 2007 adalah program yang dilakukan untuk menyukseskan pengembangan usaha dalam pertumbuhan dan profitabiliti ketika perusahaan menjalani usaha yang inti. Usaha inti tersebut diantaranya a menjaga fokus pada pasar dan konsumen; b mengembangkan sumberdaya manusia; dan c menempa kemitraan yang inovatif. a Perusahaan mengembangkan bisnis dengan menganalisa pasar prospektif mereka dan mengembangkan produk atau layanan yang menawarkan daya kompetitif untuk keuntungan yang optimal. Pemilik perusahaan mewujudkan visi dalam rencana bisnis yang mengartikulasi antara ukuran, laju pertumbuhan pasar, dan praktik pembelian pelanggan. b Perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya memerlukan beberapa ukuran pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang ikut berperan dalam perusahaan. Bagi perusahaan, hal ini meruapakan salah satu kegiatan investasi yang baik. c Suatu bisnis membutuhkan jasa serta sumberdaya tambahan dari apa yang perusahaan dapat sediakan sendiri. Hal itu yang mengharuskan perusahaan untuk dapat membina kemitraan yang baik dalam mencapai tujuan mereka.

3.1.5. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan