Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation

2 Fluktuasi perekonomian nasional inflasi Tingkat inflasi yang semakin tinggi yaitu adanya kenaikan harga rata-rata barang atau jasa akan mempengaruhi kelancaran usaha tersebut. Harga-harga yang meningkat pun dapat berdampak pada harga input di tingkat produsen. Di sisi konsumen atas adanya kondisi ini adalah menurunnya kemampuan daya beli uang untuk memperoleh barang dan jasa. Dengan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan sebagian produk substitusinya, adanya penurunan kemampuan beli konsumen akan menyembabkan konsumen beralih ke produk substitusi. 3 Sulitnya mendapatkan tambahan bahan baku eksternal Selain berasal dari bahan baku yang diusahakan sendiri oleh perusahaan, Gasol Pertanian Organik juga melakukan kerjasama dengan beberapa petani mitra. Semakin bertambahnya penjualan, maka kebutuhan pasokan bahan baku organik perusahaan meningkat. Perusahaan mengalami kesulitan untuk mengajak petani sekitar desa Gasol untuk ikut bermitra dengan Gasol Pertanian ORganik dan merubah sistem pertaniannya menjadi pertanian organik. Pandangan para petani tersebut masih belum dapat lepas dari pertanian konvensional adalah karena pertanian organik tidak menghasilkan panen sebanyak hasil panen pertanian konvensional. Selain itu, petani menganggap pertanian organik merupakan sistem yang kurang menguntungkan karena membutuhkan waktu panen yang lebih lama dari pertanian konvensional untuk padi. Hal tersebut menjadi hambatan perusahaan dalam memperluas pemenuhan bahan baku. Perusahaan juga membutuhkan sikap persuasif untuk terus mengajak petani untuk bermitra tanpa paksaan.

7.1.2. Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation

Analisis matrik IFE dilakukan dengan mengolah faktor-faktor strategi internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan Gasol Pertanian Organik. Identifikasi beberapa faktor internal dilakukan melalui wawancara serta pemberian kuesioner kepada pihak manajemen atas perusahaan yaitu pemilik perusahaan. Nilai rating 4 diberikan oleh responden pada faktor yang menjadi kekuatan utama bagi Gasol Pertanian Organik dan rating 1 untuk kelemahan utama. Tabel 17. Matriks IFE Gasol Pertanian Organik N o Faktor Strategis Internal Direktur1 Ibu Ika 60 Direktur 2 Bapak Fleming 40 Rata- rata Kekuatan 1 Pemilik memiliki jiwa wirausaha yang tinggi 0,126 0,104 0,229 2 Produk yang dihasilkan berkualitas dan memiliki karakteristik yang unik 0,172 0,121 0,293 3 Teknologi yang diaplikasikan modern 0,126 0,075 0,201 4 Kegiatan administrasi dan pencatatan yang baik 0,099 0,079 0,179 5 Satu-satunya unit usaha di Kabupaten Cianjur yang mengusahakan pertanian organik sekaligus memproduksi tepung MP-ASI organik. 0,071 0,097 0,168 6 Perusahaan memiliki website sendiri 0,115 0,109 0,224 7 Input pendukung berupa pupuk serta pestisida organik yang dihasilkan sendiri 0,168 0,091 0,259 8 Perusahaan memiliki jaringan distribusi yang baik 0,159 0,082 0,240 9 Kemasan produk telah memenuhi ketentuan labelisasi sesuai ketentuan peraturan pemerintah no 69 tahun 1999 0,150 0,071 0,221 Kelemahan 1 Keterbatasan modal yang dimiliki 0,060 0,053 0,113 2 Belum seluruh lahan yang dikelola untuk Gasol Pertanian Organik memiliki sertifikasi organik dari LSO. 0,090 0,038 0,129 3 Supply bahan baku palawija yang belum dapat semuanya dipenuhi sendiri oleh Gasol Pertanian Organik 0,093 0,016 0,109 4 Pasokan bahan baku yang masih fluktuatif 0,088 0,050 0,138 5 Belum adanya divisi serta anggaran khusus untuk kegiatan penelitian dan pengembangan 0,046 0,018 0,065 6 Struktur organisasi yang masih tumpang tindih. 0,044 0,038 0,082 7 Perusahaan belum memiliki visi, misi serta tujuan yang spesifik 0,055 0,013 0,068 8 Produk belum memiliki izin dari BPOM sebagai MP-ASI 0,073 0,022 0,095 Jumlah 2,811 Faktor strategis internal menggambarkan hal-hal yang Gasol Pertanian miliki. Faktor strategis kekuatan utama dengan nilai terbesar adalah faktor produk yang dihasilkan oleh Gasol Pertanian Organik berkualitas dan memiliki karakteristik yang unik, yaitu bernilai rata-rata 0,293. Kekuatan tersebut merupakan sesuatu yang harus selalu dijaga serta ditingkatkan oleh perusahaan. Kualitas dari produk dapat menciptakan loyalitas konsumen yang tinggi serta menciptakan citra yang baik di mata pasar, sehingga diharapkan produk ini memiliki daya saing yang tinggi di dalam industri makanan bayi. Berdasarkan Tabel 18, dapat diketahui faktor strategis kelemahan utama perusahaan adalah belum adanya anggaran dan divisi khusus yang bertanggungjawab pada penelitian dan pengembangan yaitu dengan nilai 0,065. Secara keseluruhan , total dari nilai rata-rata faktor strategis internal adalah 2,811, nilai tersebut mengindikasikan posisi rata-rata perusahaan 2,0-2,99 dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki perusahaan.

7.1.3. Analisis Matriks EFE