Faktor Kelemahan Perusahaan Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tepung Makanan Pendamping ASI Gasol Pada Gasol Pertanian Organik, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

b. Faktor Kelemahan Perusahaan

1 Keterbatasan modal yang dimiliki Sumber pembiayaan yang selama ini diandalkan oleh Gasol Pertanian Organik berasal dari modal sendiri. Hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki keterbatasan dalam penyediaan dana pengembangan usaha. Namun di satu sisi, penggunaan modal sendiri dalam aktivitas investasi serta operasional memiliki keuntungan yaitu meminimalkan risiko terhadap pengembalian hutang. Perusahaan dapat memanfaatkan pinjaman dari pihak investor ataupun lembaga pembiayaan legal lain dalam meningkatkan modal. 2 Belum seluruh lahan yang dikelola untuk Gasol Pertanian Organik memiliki sertifikasi organik dari LSO Lembaga Sertifikasi Organik Biaya yang diperlukan perusahaan untuk merealisasikan pertanian organik dapat dikatakan lebih tinggi dibandingkan mengusahakan pertanian konsven sional. Biaya tersebut muncul dari penanaman pohon „border‟, pembuatan saluran irigasi yang terhindar dari aliran air setelah pertanian non organik, serta biaya sertifikasi organik. Lahan Gasol yang terpencar dan kecil merupakan lahan yang tidak ekonomis apabila diberikan sertifikasi. Demikian alasan mengapa perusahaan masih belum dapat memberikan sertifikasi organik kepada setiap lahan, termasuk lahan yang dimiliki oleh mitra. Hal ini merupakan kelemahan bagi perusahaan karena hal terpenting bagi suatu produsen makanan olahan organik adalah sertifikasi organik yang menyeluruh pada setiap komoditas yang digunakan sebagai bahan baku utama. Dari seluruh lahan yang dikelola oleh Gasol Pertanian Organik, sekitar 30 persen lahannya belum memiliki sertifikasi dari lembaga sertifikasi organik. 3 Supply bahan baku palawija yang belum dapat semuanya dipenuhi sendiri oleh Gasol Pertanian Organik. Bahan baku palawija dihasilkan dari lahan Gasol Pertanian Organik sendiri dan dari mitra, namun jumlah pasokan yang berasal dari lahan Gasol hanya sekitar 20 persen dari kebutuhan total. Selebihnya, pasokan palawija tersebut berasal dari mitra di Jawa Tengah. Meski selama ini jumlah pasokan dari mitra tersebut terjaga, namun perusahaan merasa kesulitan untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap proses budidaya yang dilakukan mitra tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan alternatif pilihan yang memungkinkan perusahaan untuk dapat melakukan pengawasan dengan baik. 4 Pasokan bahan baku yang fluktuatif Salah satu prinsip dari pertanian organik adalah tidak memaksakan alam untuk menghasilkan panen yang melimpah, pembudidaya memberikan yang terbaik untuk lahan dengan memberi pupuk dan perawatan, namun tidak memberikan obat-obatan yang memicu hasil panen secara signifikan. Konsekuensi dari pertanian organik ini adalah hasil panen yang tidak selalu memuaskan. Hal lain yang menyebabkan kurang memuaskannya hasil panen adalah karena kurangnya pengawasan dari perusahaan terhadap kegiatan pertanian mitra. Minimnya pengawasan terhadap kegiatan pertanian yang sesuai dengan kriteria perusahaan akan menyebabkan hasil bahan baku yang tidak sesuai seperti yang diharapkan perusahaan dalam kuantitas maupun kualitas. Hasil panen bahan baku yang fluktuatif menyebabkan perusahaan terkadang tidak dapat memenuhi pesanan tepat waktu sesuai harapan pembeli atau penjual pengecer. 5 Belum adanya divisi serta anggaran khusus untuk kegiatan penelitian dan pengembangan Kegiatan penelitian serta pengembangan adalah satu fungsi yang sangat dibutuhkan untuk perusahaan untuk dapat berhasil bertahan di kondisi saat ini serta untuk mengembangkan usahanya dengan melakukan percobaan produk, mengembangkan produk baru, mengingkatkan kualitas produk, meningkatkan teknologi perusahaan dan membantu dalam mengendalikan bahan-bahan yang digunakan dalam melakukan proses produksi. Saat ini tanggung jawab terhadap pengembangan dan penelitian Gasol Pertanian Organik berada di bawah wewenang pemilik, pemiliklah yang memberi gagasan-gagasan terkait apa yang selanjutnya dibutuhkan perusahaan untuk dapat bersaing. Pemilik mengeksporasi hal-hal yang dapat menjadi peluang untuk perusahaan ambil serta bagaimana pencapaiannya. Namun kegiatan tersebut masih belum dilaksanakan secara fokus sesuai dengan tujuan perusahaan kedepannya. Semakin besar suatu usaha, serta semakin berubahnya faktor-faktor yang terjadi di luar perusahaan menyebabkan semakin dibutuhkannya fokus terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan. 6 Struktur organisasi yang masih tumpang tindih Saat ini perusahaan telah memiliki struktur organisasi, namun pada posisi manajerial terdapat beberapa posisi yang tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Pemilik menjabat lebih dari satu posisi manajer, atau tidak adanya pemisahan pada manager dengan orang yang berbeda. Menurut pemilik perusahaan, adanya sistem organisasi yang tumpang tindih sedemikian masih belum terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penambahan tenaga kerja masih dirasa belum perlu diterapkan untuk kapasitas usaha saat ini. Namun, kedepannya menuju pengembangan usaha, dengan tantangan yang lebih besar, perusahaan butuh untuk memperbaiki sistem organisasi. 7 Perusahaan belum memiliki visi, misi serta tujuan yang spesifik Berdasarkan observasi serta wawancara dengan pemilik Gasol Pertanian Organik, pada dasarnya perusahaan telah memahami visi serta misi yang ingin dicapai oleh perusahaan, namun pernyataan tersebut belum dituangkan secara tertulis dan jelas yang dapat dipahami serta dijiwai oleh setiap bagian dalam perusahaan. Demikian pula dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, belum ada pernyataan detail tujuan yang mengarah pada pengembangan usaha. Gasol Pertanian Organik memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam budidaya padi varietas lokal Cianjur, dengan tetap mempertahankan kearifan untuk menjaga kelestarian alam dengan sistem budidaya organik. Visi tersebut dirasa kurang tepat apabila melihat perkembangan perusahaan saat ini yang sudah pada tahap pengolahan produk organik selain beras cianjur. Selain itu, visi dan misi ini belum dibuat secara tertulis dan sosialisasi mengenai perusahaan hanya terbatas pada manajemen atas dari perusahaan. Sebaiknya visi dan misi ini dapat dipahami oleh setiap karyawan yang ada di perusahaan. Adanya visi, misi serta tujuan yang dipahami oleh seluruh perangkat dalam perusahaan merupakan pernyataan yang akan membuat perusahaan tersebut fokus terhadap usaha yang dijalankannya. Menurut David 2009 terdapat sembilan komponen penting yang sebaiknya disampaikan dalam pernyataan misi yaitu konsumen; produk atau jasa; pasar; teknologi; fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan dan profitabilitas; filosofi; konsep diri; fokus pada citra publik; dan fokus pada karyawan. 8 Produk belum memiliki izin dari BPOM sebagai MP-ASI Usaha untuk mendapatkan ijin ini telah dilakukan Gasol Pertanian Organik dengan mengajukan permohonan ke pihak BPOM. Setiap kelengkapan dan prosedur telah dipenuhi oleh pihak perusahaan, namun perusahaan terbentur oleh spesifikasi teknis yang ada. Spesifikasi teknis yang terdapat dalam keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia hanya terbatas pada spesifikasi MP-ASI instant dan MP-ASI biskuit. Pada ketentuan itu pula, suatu MP-ASI harus mengandung komposisi gizi yang demikian lengkap, hal ini tidak dapat diaplikasikan oleh produk tepung MP-ASI Gasol yang berupa bubur non-instan yang merupakan tepung murni satu jenis bahan baku. Meskipun perusahaan telah mengantisipasi hal tersebut dengan pencantuman anjuran pemakaian yang menyatakan “produk ini harus dicampur dengan bahan lain supaya kecukupan gizi anak dapat terpenuhi”, pihak BPOM masih belum dapat menerima hal tersebut. Adanya proses perizinan yang menyulitkan ini merupakan salah satu penghambat perusahaan untuk dapat meningkatkan hal tersebut yang menghambat perusahaan untuk dapat menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk tepung MP-ASI Gasol.

2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Gasol Pertanian Organik