2 mampu menyerap tenaga kerja
3 mampu meningkatkan perolehan devisa, dan
4 mampu menumbuhkan industri yang lain, khususnya industri perdesaan
2.6. Pangan Olahan Organik
Menurut peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia tentang pengawasan pangan olahan, pangan olahan organik adalah
makanan atau minuman yang berasal dari pangan segar organik hasi proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan yang
diizinkan. Kegiatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil merupakan salah
satu tahapan produksi pertanian organik. Dua kegiatan tersebut dilakukan untuk menghasilkan pangan organik yang berkualitas yang tetap terjaga status
organiknya. Pangan organik merupakan pangan yang dihasilkan dari sistem pertanian organik, dari budidaya, pascapanen hingga pengolahan hasil. Pangan
dapat dinyatakan organik apabila sistem produksi tersebut dijalankan dengan benar dan mengikuti kaidah-kaidah pangan organik. Untuk menghasilkan pangan
organik, perlu dilakukan budidaya, pasca panen, pengolahan, pelabelan hingga pemasaran yang memenuhi prinsip pangan organik yang sesuai dengan SNI 01-
6729-2002 tentang Sistem Pangan Organik. Keorganikan produk organik ditentukan oleh proses produksinya, dari
lahan hingga produk akhir. Produk pangan organik olahan harus terdiri dari bahan baku pangan yang dibudidayakan dan diolah secara organik. Jika bahan baku asal
produk pertanian organik tidak tersedia, atau dalam jumlah yang tidak mencukupi, bahan pangan non organik yang dapat digunakan dalam pangan olahan organik
maksimal sebesar lima persen dari total berat, tidak termasuk air dan garam
4
.
2.7. Kajian Penelitian Terdahulu
Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi, studi literatur juga dilakukan dengan mempelajari hasil penelitian terdahulu dengan judul yang
relevan dengan skripsi yang sedang dibuat. Penelitian mengenai topik strategi
4
Biocert. Januari 2009. Pangan Olahan Organik.Majalah Food Review Indonesia. Hlm 20
pengembangan telah banyak dilakukan sebelumnya. Supaya diperoleh perbandingan yang baik mengenai setiap skripsi, maka studi literatur skripsi
dilakukan dengan mengacu pada dua hingga tiga tahun yang berbeda. Tujuan penelitian yang mengkaji strategi pengembangan usaha adalah untuk menganalisis
kondisi internal dan eksternal suatu perusahaanorganisasi, menganalisis peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan suatu perusahaanorganisasi, merumuskan
strategi terbaik untuk perusahaan yang diteliti.
Amanda 2005, melakukan penelitian tentang “ Analisis Faktor Perilaku
Ibu Rumah Tangga Dalam Keputusan Pembelian Bubur Bayi Dalam Kemasan dan Implikasinya Pada Strategi Pemasarn PT. Heinz ABC Indonesia” bertujuan
menganalisis tahapan proses keputusan pembelian bubur bayi dalam kemasan oleh konsumen dan implikasinya terhadap strategi pemasaran PT. Heinz ABC
Indonesia, mengidentifikasi faktor-faktor pada strategi pemasaran yang mempengaruhi proses keputusan pembelian bubur bayi dalam kemasan, dan untuk
mengetahui strategi bauran pemasaran produk bubur bayi dalam kemasan yang telah diterapkan oleh PT Heinz ABC Indonesia. Alat analisis yang digunakan
adalah komponen utama dengan bantuan program Minitab. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat dimanfaatkan
sebagai masukan untuk Gasol Pertanian Organik terkait kegiatan pemasaran. Dalam tahap pengenalan kebutuhan, sebagian besar konsumen yaitu 53 persen
menggunakan bubur bayi kemasan untuk dapat memenuhi kesehatan bayinya. Berdasarkan sumber informasi, responden sebesar 30 persen mengetahui produk
makanan bayi tersebut melalui bidan dan dokter. Aspek utama yang menarik perhatian konsumen yang mempengaruhi pembelian produk sekaligus
mencerminkan kualitas produk tersebut adalah kemasan 20 persen, harga 17,1 persen, dan kelengkapan label 14,3 persen. Informasi-informasi tersebut dapat
dimanfaatkan bagi Gasol Pertanian Organik dalam mengoptimalkan proses promosi dan meningkatkan kualitas produk MP-ASI Gasol.
Penelitian selanjutnya yang terkait dengan produk MP-ASI adalah oleh Riza 2000 meneliti tentang perilaku ibu rumah tangga dalam pembelian dan
penggunaan bubur bayi kemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor lingkungan yang meliputi sumber informasi dan
kelompok acuan yang memengaruhi ibu rumah tangga dalam menggunakan bubur bayi kemasan, menganalisis tingkat kepentingan atribut bubur bayi kemasan,
mengidentifikasi aspek pembelian bubur bayi kemasan, mengidentifikasi aspek penggunaan bubur bayi kemasan, menganalisis sikap ibu rumah tangga terhadap
produk bubur bayi kemasan, menganalisis hubungan faktor individu terhadap pembelian, serta menganalisis hubungan umur bayi dengan penggunaan bubur
bayi kemasan. Pada penelitian ini metode pengolahan data evaluasi atribut dan sikap
dengan menggunakan uji Duncan’s Multiple Range dan uji Kruskal-Wallis.
Hubungan antara faktor individu status pekerjaan dan pengeluaran rumah tangga rata-rata per bulan dengan pembelian merek, motivasi, frekuensi, jumlah, jenis
kemasan dan penggunaan frekuensi, tujuan penggunaan dan penyajian serta hubungan antara umur anak dengan penggunaan dianalisis dengan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling banyak digunakan responden adalah iklan TV. Bubur bayi merek Creme Nutricia
merupakan bubur bayi kemasan yang paling sering dibeli oleh 31,5 persen responden. Mayoritas responden yaitu sebesar 83,3 persen memberikan bubur
bayi kemasan pada bayi karena termotivasi oleh kandungan gizi yang baik dan lengkap. Selain itu, kebutuhan bayi akan nutrisi tambahan selain ASI juga
memotivasi responden untuk menggukanan bubur bayi kemasan. menghasilkan urutan atribut yang penting untuk suatu produk bubur bayi kemasan, terdapat 29
atribut yang dinilai penting oleh responden. Aspek gisi merupakan hal yang diutamakan oleh responden, selanjutnya aspek keamanan pangan yaitu bebasnya
produk makanan bayi dari bahan pengawet. Aspek-aspek tersebut menunjukkan perhatian ibu rumah tangga terhadap pilihan produk makanan untuk bayinya yaitu
dengan mengutamakan gizi serta keamanan produk tersebut. Hal tersebut memberikan masukan dalam proses analisis eksternal pada penelitian terhadap
Gasol Pertanian Organik. Dengan mempelajari penelitian sebelumnya, diharapkan peneliti memiliki
gambaran untuk menganalisis strategi pengembangan usaha. Beberapa penelitian mengenai strategi pengembangan usaha diantaranya adalah Apriande 2009
mengkaji strategi pengembangan usaha minuman kopi herbal instan “Oriental
Coffee ” pada CV Agrifamili Renanthera, Bogor bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor internal perusahaan yang dapat digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, menganalisis faktor-faktor eksternal
perusahaan yang dapat digunakan untuk menentukan peluang dan ancaman perusahaan, dan merumuskan alternatif dan prioritas strategi pengembangan usaha
yang dapat diterapkan oleh CV Agrifamili Renanthera. Alat analisis yang digunakan penulis adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT,
dan matriks QSPM. Berdasarkan hasil analisis matriks IE, menempatkan bahwa CV Agrifamili Renanthera berada pada posisi kuadran II tumbuh dan
kembangkan yaitu memiliki kemampuan internal yang sedang dan eksternal yang tinggi.
Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang tepat antara lain melakukan promosi yang lebih intensif, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan purna
jual kepada distributor, memperbaiki manajemen perusahaan, melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan dalam peminjaman modal untuk
pengembangan usaha, meningkatkan brand image, mengembangkan produk baru berupa inovasi, mengoptimalkan bagian riset dan pengembangan produk. Prioritas
pertama strategi yang dihasilkan melalui alat QSPM terkait pengembangan usaha CV Agrifamili Renanthera yaitu meningkatkan kualitas produk dan pelayanan
purna jual. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan melakukan pengawasan yang lebih ketat dalam kegiatan produksi, memperbaiki kemasan, serta
meningkatkan usaha dalam menanggapi keluhan konsumen. Kelemahan dalam penelitian ini yaitu penulis tidak memberikan memberikan saran yang ditujukan
langsung dalam rangka pelaksanaan strategi yang telah diprioritaskan. Hal yang dapat dipelajari berdasarkan penelitian ini adalah gambaran mengenai analisis
lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan produk minuman kemasan.
Wahyudi 2010, mengkaji tentang analisis strategi pengembangan usaha rangkaian tanaman hias kreatif pada “Creative Shop” di Desa Babakan Kabupaten
Bogor Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungna internal dan eksternal Cresh, mengidentifikasi peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan, serta merumuskan strategi pengembangan bisnis yang tepat untuk
diterapkan Cresh. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM melalui pendekatan arsitektur
strategi. Halsil matriks IE menunjukkan posisi Cresh berada pada kuadran II yang memberi rekomendasi untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan berdasarkan
matrik SWOT menghasilkan sembilan alternatif strategi. Berdasarkan QPM diperoleh prioritas strategi yang sebaiknya dilakukan oleh Cresh dengan tingkat
teratas yaitu membangun mitra kerjasama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, serta penelitian dan pengembangan
pdalam usaha pengembangan produk. Siwang 2009, melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi
Pemasaran Produk Susu Kuda Organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifaksi faktor lingkungan internal
dan eksternal, 2 merumuskan alternatif strategi pemasaran utnuk produk susu kuda organik, dan 3 menentukan prioritas strategi pemasaran yang dapat
direkomendasikan. Alat analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Hasil
analisis dari IFE dan EFE pada matriks IE menunjukkan bahwa posisi UKM Diana Hermawati berada pada posisi II yaitu grow and build tumbuh dan
berkembang. Analisis SWOT UKM Diana Hermawati menghasilkan enam alternatif strategi yaitu dengan prioritas utama di analisis QSPM memanfaatkan
fasilitas kredit dari pemerintah nilai TAS 7,448. Kesamaan sifat yang ada pada penelitian Siwang 2009 dan penelitian yang akan dilakukan yaitu objek produk
yang diangkat adalah produk olahan organik. Perbedaan penelitian ini yang mengambil topik mengenai analisis strategi
pengembangan usaha produk Tepung Gasol MP-ASI Gasol Pertanian Organik, Cianjur, dengan penelitian terdahulu yang terkait langsung dengan topik strategi
pengembangan usaha yakni terletak pada objek yang dikaji, tempat penelitian, alat analisis, dan hasil penelitian. Adapun persamaannya terletak pada tujuan
penelitian yaitu menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan, menganalisis peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan dalam
memproduksi serta memasarkan produknya, serta merumuskan alternatif strategi
bagi perusahaan berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal yang terjadi secara nyata di perusahaan tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu pada Tabel.4 yang telah dilakukan, terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dengan penelitian ini. Secara umum,
perbedaan terletak pada lokasi dilakukannya penelitian. Pada penelitian Riza 2000 dan Amanda 2005, terdapat persamaan yaitu meneliti produk olahan
berupa MP-ASI kemasan. Perbedaan penelitian ini terhadap kedua penelitian terdahulu tersebut yaitu penelitian Amanda 2005 menggunakan analisis
komponen utama, sedangkan penelitian Riza 2000 menggunakan uji Duncan’s
Multiple Range , uji Kruskal-Wallis dan uji Chi-Square. Sedangkan pada
penelitian Apriande 2009, Wahyudi 2010 dan Siwang 2009 memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu tentang analisis strategi pengembangan
usaha dengan alat analisis yang digunakan yaitu Matriks EFE, IFE, SWOT, IE dan QSPM.
Tabel 3. Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama
Judul Penelitian Alat Analisis
1 Riza
2000 perilaku ibu rumah tangga dalam
pembelian dan penggunaan bubur bayi kemasan
uji Duncan’s Multiple
Range dan uji Kruskal-
Wallis 2
Amanda 2005
Analisis Faktor Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Keputusan
Pembelian Bubur Bayi Dalam Kemasan dan Implikasinya Pada
Strategi Pemasaran PT. Heinz ABC Indonesia
uji Duncan’s Multiple
Range dan uji Kruskal-
Wallis
3 Apriande
2009 Strategi Pengembangan Usaha
Minuman Kopi Herbal Instan “Oriental Coffee” Pada CV
Agrifamili Renanthera, Bogor Analisis Matriks IFE dan
EFE, Matriks
IE, Analisis SWOT, Matriks
QSPM 4
Wahyudi 2010
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Rangkaian Tanaman Hias
Kreatif Pada “Creative Shop” di Desa Babakan Kabupaten Bogor
Jawa Barat Analisis Matriks IFE dan
EFE, Matriks
IE, Analisis SWOT, Matriks
QSPM
5 Siwang
2009 Analisis
Strategi Pemasaran
Produk Susu Kuda Organik “Asam bugar” UKM Diana
Hermawati Parung, Bogor Analisis Matriks IFE dan
EFE, Matriks
IE, Analisis SWOT, Matriks
QSPM
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis