16
UU No.20 Tahun 2003 pasal 51 menjelaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolahmadrasah. Manajemen Berbasis Sekolah atau yang sering
disingkat MBS dalam Syaifuddin, 2007: 1-6 adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah dan guru
dibantu komite dalam mengelola kegiatan pendidikan. Keterkaitan antara Desentralisasi Pendidikan dengan Manajemen
Berbasis Sekolah adalah Desentralisasi Pendidikan merupakan kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur,
menjalankan dan melaksanakan berbagai kewenangan dalam bidang pendidikan. Sedangkan MBS sendiri berperan sebagai wujud atau bentuk dari pelaksanaan
Desentralisasi Pendidikan yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2.1.3.1 Faktor Utama Menuju Pendidikan Dasar yang Bermutu dan Efisien di Era Otonomi Daerah
Terdapat enam faktor utama dalam proses menuju pendidikan dasar yang bermutu dan efisien. Keenam faktor tersebut antara lain adalah 1 pengembangan
budaya sekolah, 2 pemerintah sebagai mitra penting bagi pengembangan sekolah, 3 masyarakat sebagai mitra penting bagi pengembangan sekolah, 4 Guru, 5
Kepala Sekolah dan inspeksi pendidikan, serta 6 Orang Tua Murid sebagai konstituen sekolah Rohman dan Wiyono, 2010: 213-225. Dari keenam faktor
tersebut hanya beberapa yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran
17
yang berlangsung di lingkungan sekolah, yaitu pengembangan budaya sekolah, guru, kepala sekolah dan inspeksi pendidikan.
2.1.3.1.1 Pengembangan Budaya Sekolah Budaya pendidikan yang sekarang masih terdapat di Indonesia pada
umumnya kurang menunjang terhadap perwujudan pendidikan yang lebih bermutu Rohman dan Wiyono, 2010: 213. Budaya pendidikan tersebut tidak
sesuai jika diterapkan pada masa sekarang dan masa depan, sehingga perlu adanya pengembangan budaya pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi pendidikan
masa kini dan masa depan. Inti dari pengembangan budaya pendidikan sekolah yang baru adalah
terwujudnya pendidikan yang menempatkan anak didik sebagai titik sentral pendidikan. Hal tersebut memiliki maksud dan tujuan agar segala potensi positif
yang terkandung pada diri anak didik dapat berkembang dengan leluasa serta menghasilkan output yang lebih bernilai dinilai dari berbagai segi IQ,EQ, dan
SQ. Disamping itu diharapkan pula berkembang kondisi jasmaniah untuk menjadi anak didik yang sehat kuat dan mandiri secara lahir batin.
2.1.3.1.2 Guru Guru merupakan aktor utama dalam pendidikan yang berlangsung di
sekolah. Pengaruh guru terhadap perkembangan anak didiknya sangat besar dikarenakan guru merupakan individu yang setiap hari berhadapan langsung
dengan anak didiknya. Pada konteks pendidikan dasar terutama SD, guru kelas diperlukan sekurang-kurang untuk tiga tahun pertama, dengan demikian guru
mengenal dan memahami serta mempengaruhi murid secara intensif karena
18
pendidikan yang dialami anak didik pada tahun permulaan sangat menentukan perkembangan hidup seterusnya, maka berdasarkan peran tersebut guru kelas
perlu memperoleh perhatian utama dalam proses peningkatan mutu pendidikan dasar.
Peningkatan mutu pendidikan dasar terhadap guru dapat dilakukan dengan adanya kursus-kursus yang berkaitan dengan dunia mengajar selama 2
tahun. Kursus tersebut dibagi menjadi 2 periode dimana periode tahun pertama diadakan pendidikan teori yang bersangkutan dengan pembelajaran dan pada
tahun kedua adalah pembentukan profesi guru yang bersifat praktik mengajar dan pembentukan kepribadian Rohman dan Wiyono, 2010: 220. Langkah yang lain
adalah adanya Pendidikan Profesi Guru PPG yang dilakukan agar menjadi guru profesional dengan waktu tempuh pendidikan selama 1 tahun dengan program
hampir sama dengan kursus Leerschool. 2.1.3.1.3 Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan
Peran Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan menjadi sangat besar dengan adanya pemberian otonomi pendidikan pada lembaga pendidikan,
termasuk pendidikan dasar. Peran kepala sekolah antara lain adalah 1 Kepala Sekolah mengatur bagaimana jalannya pendidikan di sekolah, 2 Kepala Sekolah
menentukan bersama para guru di sekolah bagaimana melaksanakan kurikulum yang sudah ditentukan oleh Pemerintah, 3 Kepala Sekolah harus memerhatikan
sungguh-sungguh bahwa pendidikan budi pekerti berjalan dengan baik, 4 Kepala Sekolah memelihara hubungan dengan POMG dan BP3, serta 5 Kepala Sekolah
19
harus selalu memelihara kondisi fasilitas sekolah walaupun peran yang terakhir ini juga merupakan tugas semua warga sekolah Rohman dan Wiyono, 2010: 220.
Penyelenggaraan pendidikan dasar diharapkan dapat berjalan dengan semestinya, oleh karena itu diperlukan suatu inspeksi pendidikan yang selalu
mengawasi keadaan sekolah beserta pelaksanaan pendidikan. Fungsi utama dari inspeksi pendidikan adalah memberikan saran dan nasehat kepada kepala sekolah
apabila menemukan keadaaan yang tidak sepatutnya terjadi di lingkungan sekolah Rohman dan Wiyono, 2010: 224. Dengan demikian, seseorang yang bertugas
menjalan inspeksi pendidikan harus merupakan individu yang pahan benar akan budaya pendidikan yang harus dikembangkan serta berpengalaman baik sebagi
guru, maupun kepala sekolah.
2.1.4 Psikologi Belajar