Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut adalah melalui model Direct Instruction berbantukan media Flash Player dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran bahasa Jawa khususnya untuk keterampilan berbicara karena dengan diterapkannya model dan media ini akan meningkatkan aktivitas
siswa, keterampilan berbicara siswa serta meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan refleksi awal, pembelajaran bahasa Jawa di kelas IVB SDN Purwoyoso 03 Semarang masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional.
Siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, selain karena guru belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi juga
karena siswa merasa pembelajaran bahasa Jawa merupakan pelajaran yang sulit. Selain itu, dalam pembelajaran berbicara menggunakan ragam bahasa Jawa, siswa
belum bisa memilihmenggunakan ragam bahasa Jawa dengan baik terutama ragam basa Krama. Hal ini dikarenakan mayoritas siswa menggunakan campuran
bahasa Indonesia dan Ngoko dalam kesehariannya. Salah satu upaya yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan
model pembelajaran Direct Instruction berbantukan media Flash Player. Pelaksanaan model pembelajaran Direct Instruction berbantukan media Flash
Player adalah sebagai berikut:
1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan materi
pembelajaran.
2 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai melalui media Flash
Player. 3
Melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi. 4
Menyajikan materi melalui media Flash Player. 5
Memberikan pelatihan awal kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sampai siswa paham melalui media Flash Player.
6 Memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan pelatihan
7 Demonstrasi.
8 Melakukan pelatihan lanjutan.
9 Presentasi.
10 Siswa dibantu oleh guru menarik kesimpulan pembelajaran.
11 Evaluasi
Setelah diberikan tindakan dengan langkah-langkah seperti di atas, kondisi akhir yang diharapkan adalah keterampilan berbicara siswa, aktivitas
siswa, dan keterampilan guru dapat meningkat sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan siswa akan lebih memahami materi mengenai keterampilan
berbicara dan dapat terbiasa dalam menggunakan ragam basa krama dalam kehidupan sehari-hari. Uraian di atas akan diperjelas pada skema di bawah ini:
Bagan 2.4 Alur Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Penggunaan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player, akan meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan guru, serta keterampilan berbicara
krama lugu pada siswa kelas IVB SDN Purwoyoso 03 Semarang.”
Pembelajaran bahasa Jawa kurang optimal dengan indikasi : 1.
Keterampilan berbicara siswa menggunakan ragam basa krama masih kurang.
2. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
3. Guru belum menerapkan metode pembelajaran yang menarik.
4. Siswa jarang menggunakan ragam bahasa Jawa dalam berinteraksi.
KONDISI AWAL
Tahapan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player :
a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
sesuai dengan materi pembelajaran.
b. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai melalui
media Flash Player.
c.
Melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi.
d.
Menyajikan materi melalui media Flash Player.
e. Memberikan pelatihan awal kepada siswa mengenai materi
yang telah dipelajari sampai siswa paham melalui media Flash Player.
f. Guru memberikan bimbingan saat siswa melakukan
pelatihan.
g.
Demonstrasi.
h.
Melakukan pelatihan lanjutan.
i.
Presentasi.
j.
Siswa dibantu oleh guru menarik kesimpulan pembelajaran.
k.
Evaluasi
. PELAKSA-
NAAN TINDAKAN
MENGGUNA KAN
MODEL DIRECT
INSTRUC- TION
BERBANTU KAN MEDIA
FLASH PLAYER
KONDISI AKHIR
1. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat
3. Keterampilan berbicara siswa kelas IVB akan meningkat
74
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN