siswa mencoba menirukan a tau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model reproduksi.
2.1.11 Media Flash Player sebagai Media Pembelajaran
2.1.11.1 Hakikat Media Pembelajaran
Guru memerlukan suatu alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengubah pandangan siswa yang tadinya abstrak, menjadi
suatu yang nyata yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Alat bantu yang digunakan guru tersebut sering disebut dengan media. Media berasal dari bahasa
Latin medius yang berarti perantara. Gerlach dan Ely Arsyad, 2011: 11 menjelaskan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Berdasarkan paparan tersebut, diketahui bahwa media
yang digunakan dalam pembelajaran tidak terbatas pada alat, namun semua hal dapat dijadikan sebagai perantara dalam proses pembelajaran.
Media sangat erat kaitannya dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Bruner, dimana tipe belajar dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu enaktif, ikonik, dan
simbolik. Ketiga tipe belajar tersebut sangat mengacu pada tersedianya media dalam proses pembelajaran. Enaktif, proses belajar yang secara langsung
menggunakan media fisik siswa langsung mengerjakan menggunakan media yang ada karena pada tahap enaktif, siswa belajar menggunakan prinsip yang
nyata. Contoh, siswa dapat membuat simpul karena belajar menggunakan tali. Ikonik, siswa belajar pada prinsip semi konkret yakni siswa belajar secara
langsung tetapi hanya dapat melihat cara kerja melalui media yang lain. Contoh,
siswa mengetahui cara membuat simpul dengan menonton videomelihat gambar. Simbolik, siswa membaca atau mendengar cara membuat simpul tanpa melakukan.
Hal ini berdampak pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Kemp Dayton dalam Arsyad, 2011: 21-23 mengemukakan dampak
positif penggunaan media, antara lain: 1 penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, 2 pembelajaran lebih menarik, 3 pembelajaran lebih interaktif, 4 dapat
mempersingkat waktu, 5 meningkatkan kualitas pendidikan, 6 dapat diberikan kapan saja dan dimana saja, 7 meningkatkan sikap positif siswa terhadap
pembelajaran, 8 peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Pada masa sekarang, media pembelajaran yang digunakan sedang
mengalami kenaikan diman penggunaan media pembelajaran lebih mengarah pada
penggunaan IT atau teknologi informasi sebagai media pembelajaran. 2.1.11.2 Media
Flash Player
Mengungkapkan suatu gagasan merupakan sesuatu yang kadang ditakuti oleh siswa. Dimana dalam mengungkapkan suatu gagasan diperlukan suatu
keberanian dan kepercayaan diri. Dari keempat aspek keterampilan dalam bahasa Jawa, berbicara merupakan salah satu aspek yang ditakuti siswa terlebih jika
berkaitan dengan penggunaan ragam bahasa Jawa. Salah satu media yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara adalah media
Flash Player . Media Flash Player termasuk dalam media yang berbasis komputer
dimana media ini disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada. Media Flash Player
yang akan dipadukan dengan model pembelajaran Direct Instruction
merupakan salah satu media animasi yang diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Animasi merupakan gerakan objek maupun teks yang diatur sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik dan kelihatan lebih hidup. Beberapa manfaat dari
media animasi dalam pembelajaran menurut Munir 2012: 318 adalah: 1 menunjukkan objek dengan ideal, 2 menjelaskan konsep yang sulit, 3
menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konsep yang nyata, 4 menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural.
Media Flash Player adalah media animasi yang disusun menggunakan aplikasi Macromedia FlashAdobe Flash. Penggunaan aplikasi ini menghasilkan
animasi yang dapat mendekati nyata sehingga dapat menarik perhatian siswa. Terdapat beberapa kelebihan Macromedia FlashAdobe Flash yang dapat
dijadikan sebagai alasan mengapa dalam penelitian ini Flash Player digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu file akhir dari media Flash Player tidak
memerlukan ruang penyimpanan yang besar sehingga tidak mengakibatkan memori penuh, animasi dalam file flash dapat dikontrol, dan dikelola sehingga
dapat menjadikan media yang lebih hidup dan lebih konkrit. Terkadang kita tidak dapat menggunakan font tertentu pada komputer yang tidak terinstal. Namun, file
flash memiliki font yang tidak akan berubah walau dijalankan pada komputer
manapun. Kemudian file flash dapat disimpan dalam format apapun Pramono, 2006: 2.
Jenis media Flash Player yang akan digunakan sebagai media merupakan gabungan antara animasi shape tweening, motion tweening dan
animasi frame to frame. Animasi tweening merupakan animasi yang berisi perubahan bentuk. Shape tweening fokus pada perubahan bentuk objek,
sedangkan motion tweening fokus pada membuat objek menjadi bergerak Munir, 2012: 325. Animasi tweening digabung dengan frame to frame kemudian
dikemas menjadi animasi yang menarik dengan durasi yang lebih panjang. Media Flash Player yang akan digunakan dalam penelitian ini berisi
gambar, audio, dan video yang disusun secara sistematis, yang nantinya akan dikembangkan oleh siswa sebagai konsep dalam mengungkapkan gagasan tentang
suatu hal yang dipadukan dengan animasi, yang dapat menarik perhatian siswa dan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan
bahasa krama lugu di kehidupan sehari-hari.
2.1.12 Penerapan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player