Kajian Empiris PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUKAN MEDIA FLASH PLAYER SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

5 Memberikan pelatihan awal kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sampai siswa paham melalui media Flash Player. 6 Memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan pelatihan 7 Demonstrasi 8 Melakukan pelatihan lanjutan. 9 Presentasi 10 Siswa dibantu oleh guru menarik kesimpulan pembelajaran. 11 Evaluasi Melalui penerapan pembelajaran berbicara Krama Lugu menggunakan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player ini, nilai-nilai karakter yang diharapkan muncul dan dapat diterapkan oleh siswa antaara lain adalah: keberanian, bertanggungjawab, kerjasama, dan santun

2.2 Kajian Empiris

Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model Direct Instruction dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun hasil penelitian tersebut berasal dari Leisubun, Sofiana 2011 dengan judul Implementasi Model Pembelajaran Direct Instruction DI untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Lesanpuro III Kecamatan Kedungkandang Kota Malang . Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa implementasi model ini pada mata pelajaran IPS materi pokok Masalah-masalah sosial yang ada dilingkungan setempat di kelas IV SDN Lesanpuro III mengalami peningkatan yaitu dari pra tindakan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 29 siswa 58,04 dan yang tuntas sebanyak 12 siswa 29.26 sedangkan pada siklus 1 siswa yang belum tuntas sebanyak 13 siswa 31.60 dan siswa yang meningkat 16,8 sedangkan pada siklus II siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa 4,87 dan yang tuntas sebanyak 39 siswa 95,13, jadi pada siklus II ini siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Sehingga dapat dikatakan pembelajaran IPS dengan materi pokok Masalah-masalah sosial telah tuntas. Talaohu, Ris. 2011. Penerapan model direct instruction DI untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA kelas V SDN Sukoharjo 1 Kota Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar pada siklus II ini telah meningkat. Pada siklus I pertemuan 1 hasil belajar rata-rata siswa 58,89, sedangkan ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 44,44 dari seluruh jumlah siswa, pada siklus I pertemuan 2 rata-rata hasil belajar siswa 74,92 dan ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 66,67. Pada siklus II pertemuan 1 rata-rata hasil belajar siswa 74,84 dan ketuntasan belajar siswa yang diperoleh sebesar 84,18. Ketuntasan minimal sebesar 70 telah dicapai. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Direct Instruction telah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah direncanakan dan mengalami peningkatan secara bertahap. Penelitian lain yang menjadi dasar dari penelitian ini adalah hasil penelitian yang telah menggunakan media Flash PlayerMacromedia Flash untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun hasil penelitian tersebut dari Akhsana, Wildan. 2011. Penggunaan media macromedia flash professional 8 untuk meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas VI SDN Tunjungsekar 1 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media macromedia flash professional 8 untuk pembelajaran IPA siswa kelas VI SDN Tunjungsekar 1 dengan kompetensi dasar mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusunan tata surya dapat dilaksanakan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan keberhasilan guru dalam penerapan media macromedia flash professional 8. Aktivitas siswa meningkat, siklus I 82,5 menjadi 86,5 pada siklus II. Hasil belajar juga meningkat dari rata-rata 78 dengan ketuntasan 84 pada siklus I menjadi rata-rata 82 dengan ketuntasan kelas mencapai 92 pada siklus II. Saputra, Adik Rian. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa melalui Model Direct Instruction dengan Media Macromedia Flash Siswa Kelas VB SDN Wonosari 02 Semarang . Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I mencapai keberhasilan 61, pertemuan II mencapai 77, siklus II pertemuan I mencapai 84, dan pertemuan II mencapai 89. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I mencapai keberhasilan 61,3, pertemuan II mencapai 80,3, siklus II pertemuan I mencapai 82,7, dan pertemuan II mencapai 86,2. Hasil belajar keterampilan menulis aksara Jawa mengalami peningkatan. Siklus I pertemuan I mencapai ketuntasan klasikal 51,7, pertemuan II mencapai 68,9, siklus II pertemuan I mencapai 82,7, dan pertemuan II mencapai 96,5 dengan KKM ≥61. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut adalah melalui model Direct Instruction berbantukan media Flash Player dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jawa khususnya untuk keterampilan berbicara karena dengan diterapkannya model dan media ini akan meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berbicara siswa serta meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran.

2.3 Kerangka Berpikir