Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hasil refleksi pada siklus I pada pembelajaran bahasa Jawa menggunakan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player adalah sebagai berikut:
a. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 20. Hal ini menunjukkan
bahwa keterampilan guru pada siklus ini masih kurang. Dengan skor yang diperoleh tersebut maka keterampilan guru pada siklus ini termasuk dalam
kategori cukup. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa katerampilan guru belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga dikatakan belum berhasil
pada siklus ini. b.
Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran pada siklus ini sudah cukup yang dilihat dari deskriptor yang tampak pada saat pengamatan.
Aktivitas siswa pada siklus ini memperoleh rata-rata skor 17,41 dengan persentase ketuntasan sebesar 61,18 sehingga termasuk kedalam kategori
cukup namun belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan. c.
Keterampilan berbicara krama lugu siswa masih kurang pada siklus ini. Hal ini ditunjukkan dengan skor yang diperoleh dari pengamatan yaitu sebesar
9,58 dengan persentase ketuntasan sebesar 47,9 sehingga skor tersebut termasuk dalam kategori cukup.
d. Hasil belajar siswa pada siklus ini yang tampak dari analisis hasil belajar
siswa yaitu sebanyak 15 siswa telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan sisanya belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 56,8 dan
ketuntasan belajar klasikal sebesar 41,67 sehingga masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya
Hasil penelitian masih belum dapat mencapai indikator yang ditetapkan sebelumnya secara keseluruhan dimana hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
yang menjadi kendala yaitu: a.
Guru masih terburu-buru dalam menjelaskan materi sehingga siswa belum begitu jelas dan masih gamang dengan materi yang diberikan.
b. Media belum dapat ditampilkan dengan maksimal dikarenakan terdapat
kesalahan teknis dalam penggunaan alat bantu LCD. c.
Baru beberapa siswa yang aktif pada proses pembelajaran. d.
Secara umum siswa di kelas IVB tidak terbiasa menggunakan basa krama lugu
dalam keseharian, baik secara tulisan, atau bahkan berbicara sehingga masih banyak siswa yang menggunakan krama lugu yang dicampur dengan
bahasa Indonesia dan ngoko lugu. Berdasarkan refleksi atas pelaksanaan tindakan pada siklus I dalam
pembelajaran bahasa Jawa yang menggunakan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player, maka diperlukan adanya perbaikan dengan
tujuan menciptakan peningkatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus selanjutnya.