Deskripsi Observasi Hasil Keterampilan Berbicara Siswa
Tabel 4.3 Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus I
No Indikator Jumlah Skor yang
Diperoleh Jumlah
Skor Rerata
Skor 1 2 3 4
1. Pelafalan 11 22 3 0
70 1,94
2. Sikap siswa
17 15 4 0 59
1,63 3. Ketepatan
berbicara krama lugu
16 19 1 0 57
1,58 4. Kelancaran
berbicara menggunakan
krama lugu 5 24 7 0
74 2,05
5. Pemahaman siswa terhadap
pertanyaan dan materi 6 8 20 2 86 2,38
Jumlah rerata skor 9,58
Persentase keberhasilan 47,9 Kategori Cukup
Berdasarkan tabel 4.3, hasil observasi tentang keterampilan berbicara siswa pada siklus I ini yang diukur berdasarkan pelafalan, sikap, ketepatan
penggunaan krama lugu, kelancaran berbicara menggunakan krama lugu serta pemahaman siswa terhadap materi yang dibicarakan diperoleh jumlah skor rata-
rata 9,58 dengan pencapaian keberhasilan sebesar 47,9 sehingga termasuk kedalam kategori cukup. Data hasil observasi keterampilan berbicara siswa dapat
dijabarkan sebagai berikut: 1.
Sebagian besar siswa masih belum dapat membedakan bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa Jawa, terbukti dengan data yang telah diperoleh yaitu
sebanyak 11 siswa belum dapat membedakan bunyi vokal dan konsonan. Rata-rata skor yang diperoleh pada indikator pelafalan adalah 1,94 dengan
persentase sebesar 48,5. Dari rata-rata yang diperoleh, maka pelafalan
siswa dalam keterampilan berbicara krama lugu termasuk dalam kategori cukup.
2. Indikator sikap siswa dalam berbicara krama lugu memperoleh rata-rata
sebesar 1,63. Deskriptor yang paling sering muncul adalah siswa gugup saat berbicara dikarenakan siswa belum terbiasa menggunakan krama lugu
sebagai bahasa percakapan sehingga memiliki rasa takut salah. 3.
Indikator ketepatan berbicara menggunakan krama lugu memperoleh rata-rata skor sebesar 1,58. Sebagian besar siswa masih belum tepat menggunakan
krama lugu dikarenakan masih tercampur dengan ngoko dan bahasa Indonesia,
serta krama alus. 4.
Indikator kelancaran berbicara krama lugu memperoleh rerata skor sebesar 2,05. Masih banyak siswa yang tidak lancar, jeda antar katakalimat terlalu
lama, terbata-bata saat berbicara, suara kurang jelas dan terlihat berfikir. 5.
Indikator pemahaman siswa terhadap pertanyaan dan materi memperoleh rerata skor sebesar 2,38. Deskriptor yang sering tampak adalah paham dengan
makna dari materi namun menjawab pertanyaan dengan singkat tetapi benar. Berdasarkan pemaparan indikator pengamatan dan penilaian unjuk kerja
keterampilan berbicara krama lugu menggunakan model Direct Instruction berbantukan media Flash Player di atas, dapat dilihat secara jelas letak
kemunculan deskriptor pada tiap-tiap indikator pada kegiatan pembelajaran siklus I. Dengan begitu, jumlah rata-rata skor yang diperoleh sebesar 9,58 dengan
persentase keberhasilan sebesar 47,9.
Kemudian untuk hasil belajar siswa yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi akhir yang ditambah dengan nilai lembar kerja dan unjuk kerja
keterampilan berbicara krama lugu, dapat ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil belajar siklus I
No Pencapaian Siklus
I
1. Jumlah Nilai
2051,5 2. Nilai
rata-rata 56,8
3. Nilai Tertinggi
79,3 4. Nilai
Terendah 41,6
5. Jumlah Siswa Tuntas
15 6.
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 21
7. Persentase ketuntasan
41,67 Berdasarkan tabel 4.4, dapat dipaparkan rincian hasil belajar siswa yang
diperoleh pada siklus I sebagai berikut: 1
Jumlah nilai Jumlah nilai siswa diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai hasil evaluasi
akhir dari 36 siswa kelas IVB SDN Purwoyoso 03 Semarang yaitu 2051,5. 2
Rata-rata nilai siswa Rata-rata nilai siswa diperoleh dari jumlah nilai keseluruhan dibagi
jumlah siswa kelas IVB yaitu : Rata-rata =
= = 56,8
3 Nilai tertinggi dan terendah
Hasil belajar Siswa yang mendapatkan dari menjumlahkan nilai lembar kerja, unjuk kerja dengan nilai evaluasi kemudian dibagi 3 sehingga diperoleh
nilai 79,3 sebagai nilai tertinggi dan 41,6 sebagai nilai terendah. 4
Jumlah siswa tuntas dan tidak tuntas Terdapat 15 siswa tuntas dalam pembelajaran disebabkan hasil evaluasi
akhir siklus ini yang diperoleh kelimabelas siswa tersebut telah melebihi KKM telah ditentukan yaitu
≥60. Sedangkan untuk jumlah siswa yang belum tuntas adalah 21 siswa belum tuntas disebabkan nilai akhir yang diperoleh belum
mencapai KKM. Hasil belajar secara keseluruhan pada siklus I dapat disajikan pada
diagram 4.3.
Diagram 4.3 Hasil Belajar Siklus I