Teori Vigotsky Teori Piaget

19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Belajar

Menurut Gagne dalam Rifa’i Anni 2011: 84, belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah siswa, rangsangan stimulus, memori, dan respon. Kegiatan belajar akan terjadi pada diri siswa apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.

2.1.1.1 Teori Vigotsky

Ada tiga konsep yang dikembangkan dalam teori Vigotsky Rifa’i Anni, 2011: 34 yaitu 1 keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental; 2 kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan menstranformasi aktivitas mental; dan 3 kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural. Teori Vigotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan didistribusikan diantara orang dan lingkungan yang mencakup obyek, artifak, alat buku, dan komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, keterkaitan penelitian ini dengan pendekatan teori Vygotsky adalah interaksi sosial di mana siswa melakukan pekerjaan dengan membentuk kelompok kecil agar dapat merangsang siswa untuk aktif dalam mencari informasi dan berdiskusi.

2.1.1.2 Teori Piaget

Piaget dalam Rifa’i Anni 2011: 207 mengemukakan tiga prinsip utama dalam pembelajaran yaitu: 1 Belajar aktif Proses pembelajaran merupakan proses aktif karena pengetahuan terbentuk dari dalam subjek belajar, sehingga untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak dapat belajar sendiri misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol- simbol, mengajukan pertanyaan dan menjawab sendiri, membandingkan penemuannya sendiri dengan penemuan temannya. 2 Belajar lewat interaksi sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi interaksi di antara subjek belajar. Dengan interaksi sosial, perkembangan kognitif anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan. 3 Belajar lewat pengalaman sendiri Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Dengan demikian, teori Piaget yang penting dalam penelitian ini adalah keterlibatan dan keaktifan siswa dalam pelaksanaan model TSTS dengan strategi REACT. Selain itu, siswa juga dapat menemukan pengetahuannya sendiri melalui belajar aktif.

2.1.1.3 Teori Belajar Ausubel