Situasi Lapangan Terkait dengan Pengimplementasian Kurikulim 2013 Prosedur Penyusunan Produk RPPH

dan dampak produk RPPH pada pembelajaran untuk siswa kelas I SD. Pembahasan akan diulas secara rinci pada bagian di bawah ini.

1. Situasi Lapangan Terkait dengan Pengimplementasian Kurikulim 2013

Situasi lapangan yang berada pada lima sekolah dasar di daerah Yogyakarta menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada pengimplementasian Kurikulum 2013. Pemerintah melakukan perubahan dengan memberlakukan Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran 20132014 Mulyasa, 2014. Implementasi Kurikulum 2013 ternyata masih menuai kontroversi. Masih terdapat beberapa guru yang mengalami kesulitan dalam pengimplementasiannya. Disisi lain, ada yang menilai bahwa kurikulum 2013 dapat membawa dampak positif bagi peserta didik. Fadilah 2014 mengungkapkan bahwa Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengatasi tantangan masa depan dan fenomena negatif di masyarakat sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh generasi muda yang jauh dari akhlak mulia, perkelahian antar pelajar, korupsi, narkoba, kecurangan ujian, dan gejolak masyarakat lainnya. Hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan pada lima sekolah dasar yang ada di Yogyakarta menunjukkan bahwa permasalahan yang ada di lapangan adalah kurangnya pemahaman guru terhadap penerapan Kurikulum 2013 terutama pada penyusunan perangkat pembelajaran RPPH. Tidak hanya kesulitan guru pada pengimplementasian kurikulum 2013, namun kesulitan juga ditemui pada peserta didik yang kurang dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut dikarenakan guru kurang dapat mengembangkan kegiatan belajar yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan siswa kelas I sekolah dasar. Usia siswa kelas I SD masuk ke dalam tahap operasional konkret . Melalui kegiatan bermain sambil belajar dapat membantu siswa dalam tahap perkembangan operasional konkret. Menurut Vygotsky dalam Beaty: 2013 tahap operasional konkret merupakan perkembangan yang dapat memberikan jembatan peningkatan pemahaman anak-anak karena interaksi sosialnya

2. Prosedur Penyusunan Produk RPPH

Prosedur penyusunan produk RPPH dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Research and Development RD yang diadopsi dari prosedur RD menurut Sugiyono 2014 kemudian dimodifikasi dengan prosedur penelitian dan pengembangan milik Borg Gall 1989 dalam Sukmadinata 2011. Prosedur dimodifikasi menjadi dalam lima tahapan, yaitu: 1 studi pendahuluan, 2 pembuatan produk, 3 validasi produk, 4 instrumen uji coba terbatas, dan 5 uji coba terbatas. Modifikasi prosedur dilakukan karena terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki peneliti. Selain itu, modifikasi prosedur dilakukan agar dalam pelaksanaannya lebih efisien dan efektif. Tahap pertama dalam penelitian adalah mengadopsi prosedur penelitian milik Sugiyono 2014, yaitu menemukan dan menganalisis potensi dan masalah yang ada di lapangan. Kemudian pada tahap kedua dalam penelitian mengambil dari prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg Gall 1989 dalam Sukmadinata 2011 yaitu perencanaan dan pengembangan draf produk. Perencanaan dan pengembangan draf produk. Setelah mendapati adanya potensi dan masalah, peneliti kemudian langsung membuat perencanaan produk yang akan dikembangkan. Kemudian pada tahap ketiga peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan milik sugiyono yaitu melakukan validasi produk RPPH kepada para pakarahli. Validasi pakarahli digunakan untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan sebelum dilakukannya uji coba terbatas. Selanjutnya adalah tahap keempat yaitu penyusunan instrumen uji coba terbatas. instrumen uji coba terbatas meliputi instrumen kuesioner tanggapan siswa setelah melakukan pembelajaran dan instrumen kisi-kisi soal tes. Selanjutnya adalah tahap kelima dalam penelitian ini adalah uji coba terbatas. Tahap uji coba terbatas peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan milik Sugiyono 2014 dan Borg Gall 1989 dalam Sukmadinata 2011.

3. Kualitas Produk RPPH